Bab 18 (MCL)

Hari menjelang siang ketika Hanna bangun keesokan harinya. Ia melempar selimut ke samping dan menurun kaki nya perlahan.

Pusing di kepalanya masih saja tidak mau hilang, walau Mery sudah memberikan minuman yang katanya bisa menghilangkan rasa sakit kepala, tapi tetap saja pusing nya tidak hilang, malah kini bertambah parah dengan demam menyerang tubuhnya.

"Anda sudah bangun, my Lady?" Mery yang melihat nona mudanya turun tangga, segera menyongsong Hanna.

"Mery, lidah ku pahit sekali, kini tubuh ku juga demam," erangnya. Biasanya kalau sakit begini, mamanya akan sedikit memanjakannya, mengurus nya dengan penuh kasih sayang. Saat itu lah Hanna boleh makan makanan apa pun yang dia suka.

"Kau sakit? kau tampak begitu pucat," ucap Ema yang baru saja keluar dari ruang perpustakaan bersama Stuart. Wanita itu menempelkan tangannya di kening Hanna.

"Astaga, kau demam. Stuart, segera minta seseorang memanggil dokter," ujar Ema menoleh pada suaminya. Wajah khawatir Ema entah mengapa membuat hati Hanna merasa hangat. Dalam novel kisah Lady Hanna tidak pernah diperhatikan ibu kandungnya, kini mendapatkan sedikit perhatian dari wanita itu, sungguh beralasan untuk bahagia.

Bersama Mery dan Ema, Hanna kembali ke kamar. Dia diminta berbaring, dan tidak lama Mery datang kembali membawa sop yang berisi banyak rempah-rempah. Walau sakit, Hanna bisa menghabiskan dengan cepat semua hidangan dalam nampan. Selamanya Hanna dan makanan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

"Minum ini." Ema menyerahkan cangkir berisi air keruh yang masih hangat. Baunya menyengat dan sungguh membuat gadis itu ingin mengeluarkan kembali isi perutnya yang tadi baru saja diisi.

"Aku tidak mau, Ma. Ini bau," rengek nya menolak.

"Kau harus minum ini, agar kau segera sembuh," ucap Ema memaksa.

Melihat kesungguhan ibunya, Hanna tidak sampai hati, jadi memutuskan untuk mencoba meminumnya. Namun, baru seperempat mendarat di tenggorokannya, Hanna sudah kembali memuntahkan obat sekaligus makanan yang tadi dia makan.

"Aduh, bagaimana ini. Bertahanlah sebentar saja dengan aromanya, kalau begini kau tidak akan sembuh," ucap Ema mengelus lengan putrinya. Kasih itu nyata, bukan mengada-ada. Hanna bisa merasakan ibunya sangat khawatir akan keadaanya.

"Tapi aku tidak tahan, Ma."

"Sudahlah, berikan dia air hangat dan juga air gula, untuk menghilangkan rasa pahit di mulutnya," perintah Ema pada Mery.

***

Kabar mengenai putri sulung keluarga Jhonson yang sedang sakit sampai juga ke telinga Duke of Claymore. Tuan besar yang sedang berada di London segera mengirimkan dua orang dokter handal ke kediaman Jhonson. Alex sendiri baru saja tiba di London dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya.

Satu hari berlalu, dan akhirnya pria itu menerima laporan dari dokter yang sudah memeriksa gadis itu. "Miss Jhonson hanya terkena demam, Tuan. Saya sudah memberikan obat untuk menurunkan demamnya. Miss Jhonson pasti segera sembuh,"

Harusnya Alex bisa tenang setelah mendengar penuturan dari dokter Arnold, tapi sebelum memastikan keadaan yang sebenarnya, dia tidak akan tenang. Urusannya di London sudah selesai sore ini, dan dia berniat untuk segera pulang.

"Kau akan pulang, sore ini juga?" tanya Lady Margaret tercengang mendengar keputusan putranya.

"Benar, Ibu. Aku harus segera tiba di sana sebelum larut malam."Keputusan Alex sudah final, tidak ada siapa pun yang bisa membantahnya.

***

Malam sudah sangat larut saat kereta kuda dengan lambang keluarga Claymore memasuki halaman rumah Keluarga Jhonson.

Tanpa menunggu kuda berhenti dengan sempurna, Alex sudah melompat keluar dan bergegas masuk ke dalam rumah.

Stuart yang diberitahukan oleh pelayannya tentang kedatangan Duke Of Claymore segera menyambut calon menantunya itu.

"Apa yang membuat tuan datang malam-malam begini? apakah ada masalah?" tanya Stuart sedikit cemas. Pasalnya,raut wajah Alex saat itu tampak gelisah.

"Aku.. aku hanya ingin tahu, apakah keadaan lady Hanna sudah membaik?"

Sedikit mengernyitkan dahinya. Namun, Stuart tidak berani bertanya alasan Alex yang begitu sangat mengkhawatirkan putri sulungnya, yang dia ingat putri bungsunya lah yang menjadi tunangan pria pemarah itu.

"Oh, Hanna sudah lebih baik, Tuan. Hanya masih sedikit lemas, dan izin kan saya berterima kasih karena anda sudah mengirimkan dokter terbaik dari London untuk memeriksa Hanna," jawab Stuart.

"Kalau begitu, aku pamit,"

"Anda tidak ingin bertemu Catherine dulu? suara Ema menggema bersamaan langkahnya yang baru memasuki ruang tamu.

"Tidak perlu, aku lelah, perjalanan panjang dari London hari ini hanya ditempuh tiga setengah jam," ucapnya cuek, lalu pergi dari rumah itu.

Stuart hanya menatap diam. Firasatnya mengatakan badai akan segera menghantam keluarganya. Akan terjadi pertikaian pelik diantara kedua putrinya.

"Sebenarnya tuan Alex datang untuk apa? menempuh perjalanan panjang hanya untuk datang ke sini, tapi tidak mau bertemu dengan Catherine?" tanya Ema bingung.

"Dia menanyakan keadaan Hanna."

Kalimat Start berhasil membuat wajah Ema pucat pasi. Suaminya tidak perlu mengatakan apa pun lagi, dia paham mengenai keadaan ini.

Sebagai ibu, dia ingin bersikap adil, tidak memihak mana pun. Sejak dulu Hanna lah yang menjadi tunangan Alex, tapi karena keadaan Hanna yang dulu membuat mereka menawarkan Catherine sebagai penggantinya.

Kini, sang pangeran berkuda putih itu justru ingin kembali memilih Hanna sebagai wanita yang ingin dinikahinya.

***

Pagi harinya, keadaan Hanna benar-benar sudah pulih. Tenaganya terasa terisi kembali.

Mery membantunya untuk mandi dan keramas pagi itu. Berbaring selama dua hari di ranjang membuat punggungnya terasa sakit.

"Apa rencana nona hari ini?" tanya Mery yang menyisir rambut panjang Hanna.

"Aku ingin berkuda,"

"Astaga, Nona. Saya mohon jangan mencari masalah. Anda baru saja sembuh. Kasihan kalau sampai dokter kiriman tuan Claymore itu kembali lagi kemari," ucap Mery sedikit terpekik.

"Jadi dokter itu suruhannya?" Hanna menatap wajahnya di cermin, tapi pantulan yang dia lihat di bola matanya justru adalah wajah Alex.

"Begitulah yang saya dengar, Nona. Betapa perhatian dan sangat khawatirnya tuan Claymore akan kesehatan anda," kata Mery selesai menata rambut Hanna.

Hanna kehilangan kata-kata. Dia membenci pria itu, sangat jelas, tapi kenapa hatinya begitu hangat mendengar Alex perhatian padanya.

"Bahkan, tadi malam saya melihat tuan Claymore datang terburu-buru. Dia langsung dari London menuju ke mari. Dan anda tahu, itu hanya demi memastikan kesehatan Anda sudah membaik," ucap Mery berapi-api. Sejak dulu dia berharap nona mudanya lah yang menjadi duchess of Claymore nantinya, bukan Catherine yang sombong.

Hampir setiap hari, Lusi, pelayan Catherine menceritakan kalau dia sudah tidak sabar pindah mengikuti Catherine ke kediaman Claymore nantinya.

"Mungkin dia ingin bertemu Catherine. Dan alasan ingin mengetahui kesehatan ku, hanya sebagai alibi."

"Tapi saya dengar sendiri, Nona. Bahkan nyonya besar menawarkan untuk memanggil Catherine, namun ditolak mentah-mentah oleh tuan Claymore,"

"Sudah cukup, jangan bahas pria itu lagi. Aku tidak mau mendapat masalah dari Catherine," tegas Hanna serius.

"Maaf, Nona. Tapi saya yakin, Duke of Claymore sudah jatuh cinta pada Anda."

*** Genks, mampir juga di sini🙏😊

Terpopuler

Comments

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Hana di dalam novel terlalu liaar dan bar² ga peka juga sama sahabatnya, bilangnya benci sama Alex tp dicium menikmati dan terima aja dasar naif bgt

2022-07-31

1

nina maryamah

nina maryamah

dari belasan episode aq msih heran Hana di Dunia novel bisa membela diri tapi di dunia kehidupan nya dia malah jadi bahan pembullyan tanpa membela 🤔🤔🤔🤔

2022-04-30

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (MCL)
2 Bab 2 (MCL)
3 Bab 3 (MCL)
4 Bab 4 (MCL)
5 Bab 5 ( MCL)
6 Bab 6 (MCL)
7 Bab 7 (MCL)
8 Bab 8 ( MCL)
9 Bab 9 (MCL)
10 Bab 10 (MCL)
11 Bab 11 ( MCL)
12 Bab 12 (MCL)
13 Bab 13 (MCL)
14 Bab 14 (MCL)
15 Bab 15 (MCL)
16 Bab 16 ( MCL)
17 Bab 17 ( MCL)
18 Bab 18 (MCL)
19 Bab 19 (MCL)
20 Bab 20 (MCL)
21 Bab 21 (MCL)
22 Bab 22 (MCL)
23 Bab 23 (MCL)
24 Bab 24 (MCL)
25 Bab 25 (MCL)
26 Bab 26 (MCL)
27 Bab 27 (MCL)
28 Bab 28 (MCL)
29 Bab 29 (MCL)
30 Bab 30 (MCL)
31 Bab 31 (MCL)
32 Bab 32 (MCL)
33 Bab 33 (MCL)
34 Bab 34 ( MCL)
35 Bab 35 ( MCL)
36 Bab 36 (MCL)
37 Bab 37 (MCL)
38 Bab 38 (MCL)
39 Bab 39 (MCL)
40 Bab 40 (MCL)
41 Bab 41 (MCL)
42 Bab 42 (MCL)
43 Bab 43 (MCL)
44 Bab 44 (MCL)
45 Bab 45 (MCL)
46 Bab 46 (MCL)
47 Bab 47 ( MCL)
48 Bab 48 (MCL)
49 Bab 49 (MCL)
50 Bab 50 (MCL)
51 Bab 51 ( MCL)
52 Bab 52 (MCL)
53 Bab 53 (MCL)
54 Bab 54 (MCL)
55 Bab 55 (MCL)
56 Bab 56 (MCL)
57 Bab 57 (MCL)
58 Bab 58 (MCL)
59 Bab 59 (MCL)
60 Bab 60 (MCL)
61 Bab 61 (MCL)
62 Bab 62 (MCL)
63 Bab 63 (MCL)
64 Bab 64 ( MCL)
65 Bab 65 (MCL)
66 Bab 66 (MCL)
67 Bab 67 (MCL)
68 Bab 68 ( MCL)
69 Bab 69
70 Bab 70 (MCL)
71 Bab 71(MCL)
72 Bab 72 (MCL)
73 Bab 73 ( MCL)
74 Bab 74 ( MCL)
75 Bab 75 ( MCL)
76 Yang baru
77 Bab 76 (MCL)
78 Bab 77 (MCL)
79 Bab 78 (MCL)
80 Bab 79 (MCL)
81 Bab 80 (MCL)
82 Bab 81 (MCL)
83 Bab 82 ( MCL)
84 Bab 83 ( MCL)
85 Bab 84 (MCL)
86 Bab 85 ( MCL)
87 Bab 86 (MCL)
88 Bab 87 (MCL)
89 Bab 88 ( MCL)
90 Bab 89 (MCL)
91 Bab 90 ( MCL)
92 Bab 91 (MCL)
93 Bab 92 (MCL)
94 Bab 93 (MCL)
95 Bab 94 (MCL)
96 Bab 95 ( MCL)
97 Bab 96 ( MCL)
98 Bab 97 (MCL)
99 Bab 98 (MCL)
100 Bab 99 (MCL)
101 Bab 100 ( MCL)
102 Bab 101 ( MCL)
103 Bab 102 ( MCL)
104 Bab 103 (MCL)
105 Bab 104 ( MCL)
106 Bab 105 (MCL)
107 Bab 106 (MCL)
108 Bab 107 (MCL)
109 Bab 108 (MCL)
110 Bab 109 (MCL)
111 Bab 110 (MCL)
112 Bab 111 (MCL)
113 Bab 112 (MCL)
114 Bab 113 ( MCL)
115 Bab 114 (MCL)
116 Bab 115 ( MCL)
117 Bab 116 (MCL)
118 Bab 117 ( MCL)
119 Bab 118 (MCL)
120 Bab 119 ( MCL)
121 Bab 120 (MCL)
122 Bab 121 (MCL)
123 Bab 122 (MCL)
124 Bab 123 (MCL)
125 Bab 124 (MCL)
126 Bab 125 (MCL)
127 Bab 126 (MCL)
128 Bab 127 (MCL)
129 Bab 128 (MCL)
130 Bab 129 (MCL)
131 Bab 130 (MCL)
132 Bab 131 (MCL)
133 Bab 132 (MCL)
134 Bab 133 (MCL)
135 Bab 134 (MCL)
136 Bab 135 ( MCL)
137 Bab 136 (MCL)
138 137 (MCL)
139 Bab 138 (MCL)
140 Bab 139 (MCL)
141 Bab 140 (MCL)
142 Bab 141 (MCL)
143 Bab 142 (MCL)
144 Bab 143 (MCL)
145 Bab 144 ( MCL)
146 Bab 145 (MCL)
147 Bab 146 (MCL)
148 Bab 147 (MCL)
149 Bab 148 (MCL)
150 Perkenalkan
151 Perkenalkan 2
152 Perkenalkan 3
153 Perkenalan 4
154 last
155 Please Datang
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 (MCL)
2
Bab 2 (MCL)
3
Bab 3 (MCL)
4
Bab 4 (MCL)
5
Bab 5 ( MCL)
6
Bab 6 (MCL)
7
Bab 7 (MCL)
8
Bab 8 ( MCL)
9
Bab 9 (MCL)
10
Bab 10 (MCL)
11
Bab 11 ( MCL)
12
Bab 12 (MCL)
13
Bab 13 (MCL)
14
Bab 14 (MCL)
15
Bab 15 (MCL)
16
Bab 16 ( MCL)
17
Bab 17 ( MCL)
18
Bab 18 (MCL)
19
Bab 19 (MCL)
20
Bab 20 (MCL)
21
Bab 21 (MCL)
22
Bab 22 (MCL)
23
Bab 23 (MCL)
24
Bab 24 (MCL)
25
Bab 25 (MCL)
26
Bab 26 (MCL)
27
Bab 27 (MCL)
28
Bab 28 (MCL)
29
Bab 29 (MCL)
30
Bab 30 (MCL)
31
Bab 31 (MCL)
32
Bab 32 (MCL)
33
Bab 33 (MCL)
34
Bab 34 ( MCL)
35
Bab 35 ( MCL)
36
Bab 36 (MCL)
37
Bab 37 (MCL)
38
Bab 38 (MCL)
39
Bab 39 (MCL)
40
Bab 40 (MCL)
41
Bab 41 (MCL)
42
Bab 42 (MCL)
43
Bab 43 (MCL)
44
Bab 44 (MCL)
45
Bab 45 (MCL)
46
Bab 46 (MCL)
47
Bab 47 ( MCL)
48
Bab 48 (MCL)
49
Bab 49 (MCL)
50
Bab 50 (MCL)
51
Bab 51 ( MCL)
52
Bab 52 (MCL)
53
Bab 53 (MCL)
54
Bab 54 (MCL)
55
Bab 55 (MCL)
56
Bab 56 (MCL)
57
Bab 57 (MCL)
58
Bab 58 (MCL)
59
Bab 59 (MCL)
60
Bab 60 (MCL)
61
Bab 61 (MCL)
62
Bab 62 (MCL)
63
Bab 63 (MCL)
64
Bab 64 ( MCL)
65
Bab 65 (MCL)
66
Bab 66 (MCL)
67
Bab 67 (MCL)
68
Bab 68 ( MCL)
69
Bab 69
70
Bab 70 (MCL)
71
Bab 71(MCL)
72
Bab 72 (MCL)
73
Bab 73 ( MCL)
74
Bab 74 ( MCL)
75
Bab 75 ( MCL)
76
Yang baru
77
Bab 76 (MCL)
78
Bab 77 (MCL)
79
Bab 78 (MCL)
80
Bab 79 (MCL)
81
Bab 80 (MCL)
82
Bab 81 (MCL)
83
Bab 82 ( MCL)
84
Bab 83 ( MCL)
85
Bab 84 (MCL)
86
Bab 85 ( MCL)
87
Bab 86 (MCL)
88
Bab 87 (MCL)
89
Bab 88 ( MCL)
90
Bab 89 (MCL)
91
Bab 90 ( MCL)
92
Bab 91 (MCL)
93
Bab 92 (MCL)
94
Bab 93 (MCL)
95
Bab 94 (MCL)
96
Bab 95 ( MCL)
97
Bab 96 ( MCL)
98
Bab 97 (MCL)
99
Bab 98 (MCL)
100
Bab 99 (MCL)
101
Bab 100 ( MCL)
102
Bab 101 ( MCL)
103
Bab 102 ( MCL)
104
Bab 103 (MCL)
105
Bab 104 ( MCL)
106
Bab 105 (MCL)
107
Bab 106 (MCL)
108
Bab 107 (MCL)
109
Bab 108 (MCL)
110
Bab 109 (MCL)
111
Bab 110 (MCL)
112
Bab 111 (MCL)
113
Bab 112 (MCL)
114
Bab 113 ( MCL)
115
Bab 114 (MCL)
116
Bab 115 ( MCL)
117
Bab 116 (MCL)
118
Bab 117 ( MCL)
119
Bab 118 (MCL)
120
Bab 119 ( MCL)
121
Bab 120 (MCL)
122
Bab 121 (MCL)
123
Bab 122 (MCL)
124
Bab 123 (MCL)
125
Bab 124 (MCL)
126
Bab 125 (MCL)
127
Bab 126 (MCL)
128
Bab 127 (MCL)
129
Bab 128 (MCL)
130
Bab 129 (MCL)
131
Bab 130 (MCL)
132
Bab 131 (MCL)
133
Bab 132 (MCL)
134
Bab 133 (MCL)
135
Bab 134 (MCL)
136
Bab 135 ( MCL)
137
Bab 136 (MCL)
138
137 (MCL)
139
Bab 138 (MCL)
140
Bab 139 (MCL)
141
Bab 140 (MCL)
142
Bab 141 (MCL)
143
Bab 142 (MCL)
144
Bab 143 (MCL)
145
Bab 144 ( MCL)
146
Bab 145 (MCL)
147
Bab 146 (MCL)
148
Bab 147 (MCL)
149
Bab 148 (MCL)
150
Perkenalkan
151
Perkenalkan 2
152
Perkenalkan 3
153
Perkenalan 4
154
last
155
Please Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!