Bab 8 ( MCL)

Lamunan Hanna membawa ke tempat lain, yang awalnya mungkin tidak pernah dia pikirkan akan dia rindukan. Rumah, papa, mama bahkan Cathy yang memintanya untuk menghilang pun kini sangat dia rindukan.

Terdamparnya dia di zaman ini hingga sekarang Hanna belum mengerti penyebabnya. Terlebih ini adalah dunia novel, dunia tidak nyata karangan seseorang. Bagaimana mungkin roh nya bisa tersedot ke sini? bagaimana dengan tubuhnya di dunia nya saat ini? ada atau ikut juga menghilang?

Apakah jika dirinya menghilang dari rumah, mamanya akan mencarinya? apakah Cathy akan sedih? bagaimana dengan papanya? satu-satunya orang yang dia yakin akan kehilangan saat dirinya tidak ada di sana.

"Nona Hanna, Nyonya dan tuan sudah kembali dari perjalanannya." Suara Mery membuat lamunan itu seketika buyar. Dihempasnya tirai yang tadi dia singkap guna melihat pemandangan senja di luar sana.

"Oh. Apakah mereka mencari ku?" tanya Hanna. Satu-satunya persamaan antara Hanna dengan Lady Hanna adalah tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya.

"Seperti biasa, Nyonya langsung menemui Lady Catherine, dan tuan ke ruang kerjanya, tapi tuan sempat bertanya mengenai Anda, sudah makan dan apakah Anda baik-baik saja," ucap Mery, mulai menyisir rambut panjang nan indah Hanna.

Gaun malam sudah dikenakannya, dia ingin turun, tapi sudah malam, dan apa yang dia baca dari buku panduan etika yang ada di kamar Lady Hanna, sudah terlalu larut saat ini mengunjungi papanya.

Hanna harus bisa menahan dirinya, untuk menunggu hingga esok bisa bertemu dengan ayah Lady Hanna.

***

Pagi menjelang, tampaknya cuaca di luar sana begitu cerah, Hanna bisa menebaknya dari cicit suara burung di pohon dekat jendela kamarnya.

"Selamat pagi, Nona. Waktunya bangun," Mery sudah membuka tirai jendela, lalu bergegas membuka kelambu ranjangnya. Mata Hanna masih enggan terbuka, tadi malam dia tidak bisa tertidur, rasa rindunya pulang ke rumah membuatnya terus terjaga. Lagi pula, Hanna tebak ini terlalu dini dari jam biasa Mery membangunkan nya.

"Ayo, Nona, bangun. Tuan dan Nyonya sudah menunggu Anda di meja makan"

"Mery, bukan kah ini terlalu pagi? aku masih mengantuk"

"Maafkan saya my Lady, tapi Nyonya besar ingin anda segera turun"

Tidak punya pilihan lain, Hanna mengikuti semua perkataan Mery. Gadis sebaya itu membantunya mandi, menggosok punggungnya dan juga berpakaian.

Hanna begitu kagum, dengan cara tradisional mereka memberikan parfum ke tubuh, juga minyak untuk rambut agar tampak sehat dan wangi.

Namun, untuk wajah, Hanna ingin melakukannya sendiri, karena menurutnya riasan wajah gadis- gadis di zaman ini sangat norak dan juga berlebihan. Begitu tebal, seperti menggunakan topeng di wajah.

"Sampai sekarang saya tidak mengerti, bagaimana cara anda merias wajah bisa menjadi secantik ini," ucap Mery kagum.

Sejak bangkitnya Lady Hanna white Jhonson dari mati surinya, Mery, begitu terpukau dengan semua yang dilakukan gadis itu. Terlebih saat merias wajah, Mery akan tahan berlama-lama menatap Hanna. "Untuk apa pisau itu, Nona?" pekik Mery, kaget saat Hanna mengambil pisau tipis berbentuk silet, lalu mulai merapikan alisnya yang tumbuh lebat tidak teratur.

Hanna tidak perlu menjawab, namun dari raut wajah takjub yang di tunjukkan Mery, Hanna tau gadis itu kini terpesona.

Mulai saat itu, Mery, akan penuh semangat melihat Hanna merias diri. Kalau biasanya, pelayan pribadi lah yang merias nona muda nya, ini malah Mery, jadi penonton saat Hanna melakukannya.

"Itu namanya, magic," ucap Hanna tertawa. Segera bangkit dari meja riasnya dan berlalu meninggalkan kamar.

***

Ema tidak sabar menunggu putri sulungnya untuk turun. Setelah tadi malam dia mendengar aduan dari Catherine mengenai perubahan Hanna yang seperti kemasukan setan. Mengubah penampilannya, bahkan berkata lantang pada Duke Of Claymore.

Yang membuat Ema risau, bukan saja masalah perubahan sikap putrinya yang dari cupu kini berubah liar, tapi juga takut kalau sikap tidak sopan Hanna membuat Alex marah dan membatalkan niat ingin melamar Catherine.

Bagi keluarga Jhonson, menjadi besan keluarga sebesar Claymore adalah suatu kehormatan, yang tidak mungkin bisa mereka dapat kalau bukan karena janji para leluhur mereka terdahulu.

"Selamat pagi," sapa Hanna. Dia sudah mempersiapkan dirinya menghadapi para pembenci itu. Ditatapnya satu persatu orang yang sudah berkumpul di meja.

Bola matanya terbelalak, saat orang yang pertama kali dia lihat duduk di kursi utama. Pria itu begitu mirip dengan papanya, Stuart.

Hanna ingin menangis. Matanya memanas, dia begitu merindukan sosok itu. Tanpa pikir panjang, Hanna berlari kecil menuju pria itu dan segera memeluk pria itu.

"Papa, aku rindu," ucapnya menitikkan air mata. Dia tahu kalau pria itu bukan Stuart, tapi tetap saja melihat pria itu membuatnya begitu bahagia. Seolah papanya ada di sini bersamanya.

"Hanna, ada apa sayang? kenapa kau menangis?" Stuart jadi berdiri, menarik Hanna dalam pelukannya.

Semua orang melihat. Ema yang kini baru bertemu Hanna membenarkan semua cerita Catherine. Putri sulungnya itu tampak cantik, bahkan sangat cantik. Ada apa dengan putrinya itu, apa yang terjadi hingga dia berubah seperti itu?

Benarkah dia putriku?

"Hanna..," gumam Ema meminta perhatian dari ayah dan anak itu. Keduanya memang sangat dekat. Kalau Ema sangat menyayangi Catherine, Stuart justru sangat menyayangi Hanna. Sejak kecil memberikan perhatian dan cintanya pada Hanna.

"Mama" Hanna mengangguk memberi hormat pada mamanya. Sekali lagi Ema memuaskan pandangannya melihat Hanna dari dekat. Dia memang putrinya, dalam tampilan yang berbeda.

"Kau.. baik-baik saja?" Ema yang masih belum kembali dari keterkejutannya, mencoba mengajak Hanna bicara.

"Aku baik ma. Sangat baik.."

"Sudah, ayo, kita sarapan," Stuart menyudahi drama keluarganya. Pria itu tahu, Ema yang melihat perubahan Hanna pasti menaruh rasa curiga dan ingin mengintrogasi anak gadis mereka itu untuk mengetahui kebenarannya.

Selama sarapan, tatapan semua orang tidak lepas dari Hanna. Seolah ingin memeriksa benarkah gadis yang kini tengah makan banyak itu adalah anggota keluarga mereka, Hanna mereka yang dulu begitu culun dan malu menunjukkan dirinya bahkan pada keluarga kini dengan santainya menguyah buah dan juga kue Pai yang lezat.

Seolah tahu sedang di perhatikan, Hanna mendongak, menatap semuanya satu persatu, orang yang ada di meja itu, lalu tersenyum penuh, dengan krim yang menempel di sudut bibirnya

"Hanna, ibu ingin bicara padamu." Ema menahan tangan Hanna yang ada di pegangan tangga. Dia ingin kembali ke kamar nya untuk menyelesaikan buku yang dia temukan kemarin di kamar Lady Hanna. Buku itu seperti diary gadis itu. Di sana di tuliskan semua perasaan senang dan sedihnya selama ini.

"Apa yang terjadi denganmu? kau menggunakan riasan?" tanya Ema memandang Hanna yang duduk di sampingnya.

"Apakah mama tidak suka? apakah aku harus terus mengurung diri di kamar saja?"

***

Hai, masih penasaran sama kelanjutan Hanna di dunia novel? sembari menunggu, yuk mampir 😁

Episodes
1 Bab 1 (MCL)
2 Bab 2 (MCL)
3 Bab 3 (MCL)
4 Bab 4 (MCL)
5 Bab 5 ( MCL)
6 Bab 6 (MCL)
7 Bab 7 (MCL)
8 Bab 8 ( MCL)
9 Bab 9 (MCL)
10 Bab 10 (MCL)
11 Bab 11 ( MCL)
12 Bab 12 (MCL)
13 Bab 13 (MCL)
14 Bab 14 (MCL)
15 Bab 15 (MCL)
16 Bab 16 ( MCL)
17 Bab 17 ( MCL)
18 Bab 18 (MCL)
19 Bab 19 (MCL)
20 Bab 20 (MCL)
21 Bab 21 (MCL)
22 Bab 22 (MCL)
23 Bab 23 (MCL)
24 Bab 24 (MCL)
25 Bab 25 (MCL)
26 Bab 26 (MCL)
27 Bab 27 (MCL)
28 Bab 28 (MCL)
29 Bab 29 (MCL)
30 Bab 30 (MCL)
31 Bab 31 (MCL)
32 Bab 32 (MCL)
33 Bab 33 (MCL)
34 Bab 34 ( MCL)
35 Bab 35 ( MCL)
36 Bab 36 (MCL)
37 Bab 37 (MCL)
38 Bab 38 (MCL)
39 Bab 39 (MCL)
40 Bab 40 (MCL)
41 Bab 41 (MCL)
42 Bab 42 (MCL)
43 Bab 43 (MCL)
44 Bab 44 (MCL)
45 Bab 45 (MCL)
46 Bab 46 (MCL)
47 Bab 47 ( MCL)
48 Bab 48 (MCL)
49 Bab 49 (MCL)
50 Bab 50 (MCL)
51 Bab 51 ( MCL)
52 Bab 52 (MCL)
53 Bab 53 (MCL)
54 Bab 54 (MCL)
55 Bab 55 (MCL)
56 Bab 56 (MCL)
57 Bab 57 (MCL)
58 Bab 58 (MCL)
59 Bab 59 (MCL)
60 Bab 60 (MCL)
61 Bab 61 (MCL)
62 Bab 62 (MCL)
63 Bab 63 (MCL)
64 Bab 64 ( MCL)
65 Bab 65 (MCL)
66 Bab 66 (MCL)
67 Bab 67 (MCL)
68 Bab 68 ( MCL)
69 Bab 69
70 Bab 70 (MCL)
71 Bab 71(MCL)
72 Bab 72 (MCL)
73 Bab 73 ( MCL)
74 Bab 74 ( MCL)
75 Bab 75 ( MCL)
76 Yang baru
77 Bab 76 (MCL)
78 Bab 77 (MCL)
79 Bab 78 (MCL)
80 Bab 79 (MCL)
81 Bab 80 (MCL)
82 Bab 81 (MCL)
83 Bab 82 ( MCL)
84 Bab 83 ( MCL)
85 Bab 84 (MCL)
86 Bab 85 ( MCL)
87 Bab 86 (MCL)
88 Bab 87 (MCL)
89 Bab 88 ( MCL)
90 Bab 89 (MCL)
91 Bab 90 ( MCL)
92 Bab 91 (MCL)
93 Bab 92 (MCL)
94 Bab 93 (MCL)
95 Bab 94 (MCL)
96 Bab 95 ( MCL)
97 Bab 96 ( MCL)
98 Bab 97 (MCL)
99 Bab 98 (MCL)
100 Bab 99 (MCL)
101 Bab 100 ( MCL)
102 Bab 101 ( MCL)
103 Bab 102 ( MCL)
104 Bab 103 (MCL)
105 Bab 104 ( MCL)
106 Bab 105 (MCL)
107 Bab 106 (MCL)
108 Bab 107 (MCL)
109 Bab 108 (MCL)
110 Bab 109 (MCL)
111 Bab 110 (MCL)
112 Bab 111 (MCL)
113 Bab 112 (MCL)
114 Bab 113 ( MCL)
115 Bab 114 (MCL)
116 Bab 115 ( MCL)
117 Bab 116 (MCL)
118 Bab 117 ( MCL)
119 Bab 118 (MCL)
120 Bab 119 ( MCL)
121 Bab 120 (MCL)
122 Bab 121 (MCL)
123 Bab 122 (MCL)
124 Bab 123 (MCL)
125 Bab 124 (MCL)
126 Bab 125 (MCL)
127 Bab 126 (MCL)
128 Bab 127 (MCL)
129 Bab 128 (MCL)
130 Bab 129 (MCL)
131 Bab 130 (MCL)
132 Bab 131 (MCL)
133 Bab 132 (MCL)
134 Bab 133 (MCL)
135 Bab 134 (MCL)
136 Bab 135 ( MCL)
137 Bab 136 (MCL)
138 137 (MCL)
139 Bab 138 (MCL)
140 Bab 139 (MCL)
141 Bab 140 (MCL)
142 Bab 141 (MCL)
143 Bab 142 (MCL)
144 Bab 143 (MCL)
145 Bab 144 ( MCL)
146 Bab 145 (MCL)
147 Bab 146 (MCL)
148 Bab 147 (MCL)
149 Bab 148 (MCL)
150 Perkenalkan
151 Perkenalkan 2
152 Perkenalkan 3
153 Perkenalan 4
154 last
155 Please Datang
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 (MCL)
2
Bab 2 (MCL)
3
Bab 3 (MCL)
4
Bab 4 (MCL)
5
Bab 5 ( MCL)
6
Bab 6 (MCL)
7
Bab 7 (MCL)
8
Bab 8 ( MCL)
9
Bab 9 (MCL)
10
Bab 10 (MCL)
11
Bab 11 ( MCL)
12
Bab 12 (MCL)
13
Bab 13 (MCL)
14
Bab 14 (MCL)
15
Bab 15 (MCL)
16
Bab 16 ( MCL)
17
Bab 17 ( MCL)
18
Bab 18 (MCL)
19
Bab 19 (MCL)
20
Bab 20 (MCL)
21
Bab 21 (MCL)
22
Bab 22 (MCL)
23
Bab 23 (MCL)
24
Bab 24 (MCL)
25
Bab 25 (MCL)
26
Bab 26 (MCL)
27
Bab 27 (MCL)
28
Bab 28 (MCL)
29
Bab 29 (MCL)
30
Bab 30 (MCL)
31
Bab 31 (MCL)
32
Bab 32 (MCL)
33
Bab 33 (MCL)
34
Bab 34 ( MCL)
35
Bab 35 ( MCL)
36
Bab 36 (MCL)
37
Bab 37 (MCL)
38
Bab 38 (MCL)
39
Bab 39 (MCL)
40
Bab 40 (MCL)
41
Bab 41 (MCL)
42
Bab 42 (MCL)
43
Bab 43 (MCL)
44
Bab 44 (MCL)
45
Bab 45 (MCL)
46
Bab 46 (MCL)
47
Bab 47 ( MCL)
48
Bab 48 (MCL)
49
Bab 49 (MCL)
50
Bab 50 (MCL)
51
Bab 51 ( MCL)
52
Bab 52 (MCL)
53
Bab 53 (MCL)
54
Bab 54 (MCL)
55
Bab 55 (MCL)
56
Bab 56 (MCL)
57
Bab 57 (MCL)
58
Bab 58 (MCL)
59
Bab 59 (MCL)
60
Bab 60 (MCL)
61
Bab 61 (MCL)
62
Bab 62 (MCL)
63
Bab 63 (MCL)
64
Bab 64 ( MCL)
65
Bab 65 (MCL)
66
Bab 66 (MCL)
67
Bab 67 (MCL)
68
Bab 68 ( MCL)
69
Bab 69
70
Bab 70 (MCL)
71
Bab 71(MCL)
72
Bab 72 (MCL)
73
Bab 73 ( MCL)
74
Bab 74 ( MCL)
75
Bab 75 ( MCL)
76
Yang baru
77
Bab 76 (MCL)
78
Bab 77 (MCL)
79
Bab 78 (MCL)
80
Bab 79 (MCL)
81
Bab 80 (MCL)
82
Bab 81 (MCL)
83
Bab 82 ( MCL)
84
Bab 83 ( MCL)
85
Bab 84 (MCL)
86
Bab 85 ( MCL)
87
Bab 86 (MCL)
88
Bab 87 (MCL)
89
Bab 88 ( MCL)
90
Bab 89 (MCL)
91
Bab 90 ( MCL)
92
Bab 91 (MCL)
93
Bab 92 (MCL)
94
Bab 93 (MCL)
95
Bab 94 (MCL)
96
Bab 95 ( MCL)
97
Bab 96 ( MCL)
98
Bab 97 (MCL)
99
Bab 98 (MCL)
100
Bab 99 (MCL)
101
Bab 100 ( MCL)
102
Bab 101 ( MCL)
103
Bab 102 ( MCL)
104
Bab 103 (MCL)
105
Bab 104 ( MCL)
106
Bab 105 (MCL)
107
Bab 106 (MCL)
108
Bab 107 (MCL)
109
Bab 108 (MCL)
110
Bab 109 (MCL)
111
Bab 110 (MCL)
112
Bab 111 (MCL)
113
Bab 112 (MCL)
114
Bab 113 ( MCL)
115
Bab 114 (MCL)
116
Bab 115 ( MCL)
117
Bab 116 (MCL)
118
Bab 117 ( MCL)
119
Bab 118 (MCL)
120
Bab 119 ( MCL)
121
Bab 120 (MCL)
122
Bab 121 (MCL)
123
Bab 122 (MCL)
124
Bab 123 (MCL)
125
Bab 124 (MCL)
126
Bab 125 (MCL)
127
Bab 126 (MCL)
128
Bab 127 (MCL)
129
Bab 128 (MCL)
130
Bab 129 (MCL)
131
Bab 130 (MCL)
132
Bab 131 (MCL)
133
Bab 132 (MCL)
134
Bab 133 (MCL)
135
Bab 134 (MCL)
136
Bab 135 ( MCL)
137
Bab 136 (MCL)
138
137 (MCL)
139
Bab 138 (MCL)
140
Bab 139 (MCL)
141
Bab 140 (MCL)
142
Bab 141 (MCL)
143
Bab 142 (MCL)
144
Bab 143 (MCL)
145
Bab 144 ( MCL)
146
Bab 145 (MCL)
147
Bab 146 (MCL)
148
Bab 147 (MCL)
149
Bab 148 (MCL)
150
Perkenalkan
151
Perkenalkan 2
152
Perkenalkan 3
153
Perkenalan 4
154
last
155
Please Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!