Bab 10 (MCL)

Tidak sampai lima menit Hanna memasukkan kakinya ke dalam air, gadis itu kembali menariknya, memutuskan untuk menyudahi kegiatannya. Alasannya sederhana, air telaga itu sangat dingin!

Dengan kikuk, Hanna kembali berjalan ke tepi, menaiki sedikit tanjakan dan berbaring di atas rumput kering yang nyaman. Sepatu bot nya bahkan masih tergeletak di tepi telaga.

Dari tempatnya Hanna bisa melihat ikan-ikan kecil yang berenang di sana, memancing senyumnya keluar.

"Indah dan tenang," gumamnya masih dengan tersenyum manis.

Namun, nyatanya kesenangan nya tidak bertahan lama. Dari sudut mata, Hanna menangkap sepasang sepatu bot berkuda berwarna coklat yang digosok sampai mengilap. Hanna membeku, lalu berguling dan dengan cepat mengubah posisi berbaring menjadi duduk tegak, duduk bersila agar bisa menyembunyikan kaki telanjangnya.

Pria itu berdiri dengan sebelah bahu bersandar santai di salah satu pohon yang ada di hadapan Hanna, melipat tangan di dadanya.

"Sedang menghitung anak ikan?" tanya pria itu tersenyum, semenanjung matanya buas menatap lekuk tubuh menggoda Hanna. Seingatnya, terakhir mereka bertemu saat pertunangan itu, tubuh Hanna White tidak semenarik ini, gadis itu kini berisi dan sangat mengusik naluri kelaki-lakiannya. Kini tatapannya jatuh pada dada gadis itu yang menyembul sempurna.

Merasa tidak terima oleh tatapan buas pria itu, dengan tegas Hanna menghardiknya. "Merasa puas dengan pikiran kotor mu?!"

Pria itu tidak menjawab, justru tersenyum geli melihat reaksi Hanna yang ingin sekali mencekik lehernya. Amarah wanita itu selalu. bisa terpancing setiap berhadapan dengannya.

Kalau wanita lain mungkin akan menunduk malu ditatap seperti itu oleh seorang pria, tidak bagi Hanna. Gadis itu justru mendongak, menantang tatapan pria itu dengan angkuhnya.

Hanna mulai meneliti, bagaimana pun dia belum pernah bertemu dengan pria setampan ini. Hanna tebak, tinggi pria itu 185 sentimeter, ramping dan sangat tampan. Oh, jangan lupakan tubuh atletis dan berotot nya. Kemeja putih itu seolah tidak sanggup menanggung bisep di tubuhnya.

Dibawah alis yang gelap, dengan batu abu-abu, pria tersebut mengamati dengan penuh minat.

"Kau melakukannya lagi!" kali ini nada suara Hanna meninggi. Dia tidak suka mata pria itu terus menatapnya.

"Apa?" tanya Alex tetap berusaha agar tidak kembali tersenyum geli.

"Menatapku dengan pikiran kotor mu! Ah, sudah lah, lebih baik aku pergi dari sini," ucap Hanna berusaha untuk bangkit. Namun, karena terlalu lama duduk, dan menghimpit kakinya, membuat gadis itu kesemutan, hingga susah berdiri.

"Bisa ku bantu?" tawar Alex dan sungguh kali ini pria itu tidak bisa menahan senyumnya.

"Tentu saja kau bisa membantuku, naik lah ke kudamu, dan pergi dari sini!"

Sesuatu berkelebat di mata pria itu, tapi dia tetap tersenyum dan tangannya masih terulur. Harusnya dia tersinggung terhadap gadis itu karena sudah mengusirnya dari tanahnya sendiri. "Sini, aku bantu"

Tentu saja Hanna mengabaikan uluran tangan pria itu, dan berdiri tanpa dibantu. Tidak mungkin mengenakan sepatu bot nya tanpa memamerkan kaki hingga betis di depan pria itu yang bersandar di pohon dan mengamati setiap gerak geriknya.

Tanpa kaos kaki, Hanna memutuskan untuk memakai sepatu bot nya. Berjalan cepat menghampiri Buckbeak, memungut cambuk, dengan bantuan sebatang pohon yang tumbang, Hanna naik ke pelana dan mendesak kudanya berderap cepat melewati hutan.

"Astaga, pria itu begitu menjijikkan, mata liarnya, dan juga aura berkuasanya membuat ku semakin membencinya. Kenapa papa dan mama sangat menyukainya? kenapa mau punya menantu seperti itu?" celotehnya terus mendesak kudanya melaju.

Sosok Alex masih menggangu pikirannya hingga masuk ke dalam kamarnya. Mery tengah di sana merapikan pakaiannya yang sudah di setrika dan menata di lemari.

"Kau pasti tidak akan menyangka aku bertemu siapa?" ucapnya melepas sepatu bot nya dan menjatuhkan tubuh ke ranjang, dengan kaki masih menjuntai di lantai.

"Duke of Claymore?" jawab Mery, percaya diri.

"Astaga, kau bisa menebaknya?"

"Tentu saja, my Lady. Anda berkuda ke arah tanahnya. Hanya anda saja yang berani melewati batas itu"

Hufffh..

Hanna merasa muak, cukup lelah hingga tanpa sadar tertidur begitu saja.

***

Sisa hari itu rencananya, Hanna akan menghabiskan waktunya di kamar saja, membaca koleksi buku Lady, Hanna. Namun, rencananya hanya tinggal rencana. Tepat saat menarik satu buku, Ema masuk ke kamarnya, hingga membuat Hanna terduduk dengan sikap kikuk.

"Kau sedang apa?" nada suara Ema persis dengan suara mamanya. Ada rindu terselip. Selalu berkata tegas dan dingin, namun kali ini Hanna sungguh rindu.

"Tidak. Hanya baca buku pengetahuan, Mama"

"Bersiaplah, kenalan pakaian yang pantas, malam ini kita akan menghadiri jamuan makan malam di kediaman Claymore"

Deg!

Kenapa harus diundang ke sana?Siang tadi Hanna baru saja berdebat dengan pria itu, dan kini harus bertemu lagi?

"Mama, aku kurang enak badan. Bisakah aku tidak ikut?"

"Jangan macam-macam, Hanna. Undangan ini untuk kita semua, jangan karena ketidakhadiran mu, membuat keluarga Claymore marah, hingga memutuskan rencana pernikahan Alex dengan adikmu!"

Hanna mengumpat dalam hati, diremasnya sisi gaunnya. Selalu seperti itu, dirinya dipaksa melakukan hal yang tidak dia suka, dan alasannya selalu untuk kepentingan orang lain.

"Baiklah, Mama. Aku akan ikut."

***

Semua anggota keluarga Jhonson sudah bersiap, hanya tinggal menunggu seorang lagi untuk turun.

"Papa, kenapa sih dia harus begitu lama? aku tidak mau kita terlambat. Jangan sampai keluarga yang lainnya lebih dulu sampai dari pada kita," ucap Catherine yang was-was. Dia tahu betul bagaimana niat Elisabeth untuk me dekati Alex.

Walau berita pertunangan Alex dengan Catherine sudah terdengar luas di daerah itu, tapi masih saja banyak gadis-gadis yang mencoba mencuri perhatian Alex. Seperti kata Juli, putri Count of Chamber,

'Jika tidak bisa menjadi istri sah, menjadi simpanan Alex saja sudah menjadi suatu kehormatan!'

Jadi sangat beralasan kalau Catherine takut terlambat, dan menemukan tempat duduknya yang yang seharusnya di samping Alex sudah ditempati oleh gadis lain.

"Bersabarlah, Catherine. Kakak mu akan segera turun," jawab Stuart yang mencoba menenangkan Catherine.

"Jangan-jangan ini adalah rencananya untuk menggagalkan perjalanan ini," sambar Matilda.

Stuart baru saja akan menghardik kakak iparnya itu, kala melihat sosok Hanna turun. Gadis itu memukau semua orang yang berdiri di bawah tangga sana yang sejak tadi menunggunya.

Wajahnya begitu cantik dengan riasan wajah minimalis. menunjukkan rahang tegas dan mancung hidungnya. Catherine penasaran gaun seperti apa yang Hanna kenakan dibalik mantelnya.

Derap kereta kuda di pacu dengan cepat, hanya memerlukan waktu kurang dari setengah jam, mereka sudah tiba.

Suasana begitu ramai, tamu undangan sudah memadati rumah bak istana itu. Ketika nama keluarga Jhonson di sebutkan oleh pelayan yang menjadi protokol malam ini, semua mata mendadak tertuju pada mereka.

Catherine sangat senang menjadi pusat perhatian. Penuh bangga memberikan mantelnya pada pelayanan. Namun, ternyata decak kagum itu bukan untuknya melainkan untuk kakaknya.

Hanna sudah membuka mantelnya, menyerahkan pada pelayan. Gadis itu menjadi sorotan malam ini, dengan memakai gaun biru, terbuat dari sutra, yang dia ubah menjadi lengan pendek. Lengan gaun itu awalnya panjang, hingga ke ujung pergelangan tangannya, kini di ubah hanya sebatas bahu, memperlihatkan lengan mulusnya. Hanna yang di bantu oleh Mery, juga menambahkan pita di bagian dadanya hingga menonjolkan dada gadis itu dengan sempurna.

***

Mampir, Gaes..

Terpopuler

Comments

Aminah Adam

Aminah Adam

lanjuut

2022-04-16

1

Neng Ati

Neng Ati

keren ceritanya apik banget,aku suka😘😍

2022-04-03

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (MCL)
2 Bab 2 (MCL)
3 Bab 3 (MCL)
4 Bab 4 (MCL)
5 Bab 5 ( MCL)
6 Bab 6 (MCL)
7 Bab 7 (MCL)
8 Bab 8 ( MCL)
9 Bab 9 (MCL)
10 Bab 10 (MCL)
11 Bab 11 ( MCL)
12 Bab 12 (MCL)
13 Bab 13 (MCL)
14 Bab 14 (MCL)
15 Bab 15 (MCL)
16 Bab 16 ( MCL)
17 Bab 17 ( MCL)
18 Bab 18 (MCL)
19 Bab 19 (MCL)
20 Bab 20 (MCL)
21 Bab 21 (MCL)
22 Bab 22 (MCL)
23 Bab 23 (MCL)
24 Bab 24 (MCL)
25 Bab 25 (MCL)
26 Bab 26 (MCL)
27 Bab 27 (MCL)
28 Bab 28 (MCL)
29 Bab 29 (MCL)
30 Bab 30 (MCL)
31 Bab 31 (MCL)
32 Bab 32 (MCL)
33 Bab 33 (MCL)
34 Bab 34 ( MCL)
35 Bab 35 ( MCL)
36 Bab 36 (MCL)
37 Bab 37 (MCL)
38 Bab 38 (MCL)
39 Bab 39 (MCL)
40 Bab 40 (MCL)
41 Bab 41 (MCL)
42 Bab 42 (MCL)
43 Bab 43 (MCL)
44 Bab 44 (MCL)
45 Bab 45 (MCL)
46 Bab 46 (MCL)
47 Bab 47 ( MCL)
48 Bab 48 (MCL)
49 Bab 49 (MCL)
50 Bab 50 (MCL)
51 Bab 51 ( MCL)
52 Bab 52 (MCL)
53 Bab 53 (MCL)
54 Bab 54 (MCL)
55 Bab 55 (MCL)
56 Bab 56 (MCL)
57 Bab 57 (MCL)
58 Bab 58 (MCL)
59 Bab 59 (MCL)
60 Bab 60 (MCL)
61 Bab 61 (MCL)
62 Bab 62 (MCL)
63 Bab 63 (MCL)
64 Bab 64 ( MCL)
65 Bab 65 (MCL)
66 Bab 66 (MCL)
67 Bab 67 (MCL)
68 Bab 68 ( MCL)
69 Bab 69
70 Bab 70 (MCL)
71 Bab 71(MCL)
72 Bab 72 (MCL)
73 Bab 73 ( MCL)
74 Bab 74 ( MCL)
75 Bab 75 ( MCL)
76 Yang baru
77 Bab 76 (MCL)
78 Bab 77 (MCL)
79 Bab 78 (MCL)
80 Bab 79 (MCL)
81 Bab 80 (MCL)
82 Bab 81 (MCL)
83 Bab 82 ( MCL)
84 Bab 83 ( MCL)
85 Bab 84 (MCL)
86 Bab 85 ( MCL)
87 Bab 86 (MCL)
88 Bab 87 (MCL)
89 Bab 88 ( MCL)
90 Bab 89 (MCL)
91 Bab 90 ( MCL)
92 Bab 91 (MCL)
93 Bab 92 (MCL)
94 Bab 93 (MCL)
95 Bab 94 (MCL)
96 Bab 95 ( MCL)
97 Bab 96 ( MCL)
98 Bab 97 (MCL)
99 Bab 98 (MCL)
100 Bab 99 (MCL)
101 Bab 100 ( MCL)
102 Bab 101 ( MCL)
103 Bab 102 ( MCL)
104 Bab 103 (MCL)
105 Bab 104 ( MCL)
106 Bab 105 (MCL)
107 Bab 106 (MCL)
108 Bab 107 (MCL)
109 Bab 108 (MCL)
110 Bab 109 (MCL)
111 Bab 110 (MCL)
112 Bab 111 (MCL)
113 Bab 112 (MCL)
114 Bab 113 ( MCL)
115 Bab 114 (MCL)
116 Bab 115 ( MCL)
117 Bab 116 (MCL)
118 Bab 117 ( MCL)
119 Bab 118 (MCL)
120 Bab 119 ( MCL)
121 Bab 120 (MCL)
122 Bab 121 (MCL)
123 Bab 122 (MCL)
124 Bab 123 (MCL)
125 Bab 124 (MCL)
126 Bab 125 (MCL)
127 Bab 126 (MCL)
128 Bab 127 (MCL)
129 Bab 128 (MCL)
130 Bab 129 (MCL)
131 Bab 130 (MCL)
132 Bab 131 (MCL)
133 Bab 132 (MCL)
134 Bab 133 (MCL)
135 Bab 134 (MCL)
136 Bab 135 ( MCL)
137 Bab 136 (MCL)
138 137 (MCL)
139 Bab 138 (MCL)
140 Bab 139 (MCL)
141 Bab 140 (MCL)
142 Bab 141 (MCL)
143 Bab 142 (MCL)
144 Bab 143 (MCL)
145 Bab 144 ( MCL)
146 Bab 145 (MCL)
147 Bab 146 (MCL)
148 Bab 147 (MCL)
149 Bab 148 (MCL)
150 Perkenalkan
151 Perkenalkan 2
152 Perkenalkan 3
153 Perkenalan 4
154 last
155 Please Datang
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 (MCL)
2
Bab 2 (MCL)
3
Bab 3 (MCL)
4
Bab 4 (MCL)
5
Bab 5 ( MCL)
6
Bab 6 (MCL)
7
Bab 7 (MCL)
8
Bab 8 ( MCL)
9
Bab 9 (MCL)
10
Bab 10 (MCL)
11
Bab 11 ( MCL)
12
Bab 12 (MCL)
13
Bab 13 (MCL)
14
Bab 14 (MCL)
15
Bab 15 (MCL)
16
Bab 16 ( MCL)
17
Bab 17 ( MCL)
18
Bab 18 (MCL)
19
Bab 19 (MCL)
20
Bab 20 (MCL)
21
Bab 21 (MCL)
22
Bab 22 (MCL)
23
Bab 23 (MCL)
24
Bab 24 (MCL)
25
Bab 25 (MCL)
26
Bab 26 (MCL)
27
Bab 27 (MCL)
28
Bab 28 (MCL)
29
Bab 29 (MCL)
30
Bab 30 (MCL)
31
Bab 31 (MCL)
32
Bab 32 (MCL)
33
Bab 33 (MCL)
34
Bab 34 ( MCL)
35
Bab 35 ( MCL)
36
Bab 36 (MCL)
37
Bab 37 (MCL)
38
Bab 38 (MCL)
39
Bab 39 (MCL)
40
Bab 40 (MCL)
41
Bab 41 (MCL)
42
Bab 42 (MCL)
43
Bab 43 (MCL)
44
Bab 44 (MCL)
45
Bab 45 (MCL)
46
Bab 46 (MCL)
47
Bab 47 ( MCL)
48
Bab 48 (MCL)
49
Bab 49 (MCL)
50
Bab 50 (MCL)
51
Bab 51 ( MCL)
52
Bab 52 (MCL)
53
Bab 53 (MCL)
54
Bab 54 (MCL)
55
Bab 55 (MCL)
56
Bab 56 (MCL)
57
Bab 57 (MCL)
58
Bab 58 (MCL)
59
Bab 59 (MCL)
60
Bab 60 (MCL)
61
Bab 61 (MCL)
62
Bab 62 (MCL)
63
Bab 63 (MCL)
64
Bab 64 ( MCL)
65
Bab 65 (MCL)
66
Bab 66 (MCL)
67
Bab 67 (MCL)
68
Bab 68 ( MCL)
69
Bab 69
70
Bab 70 (MCL)
71
Bab 71(MCL)
72
Bab 72 (MCL)
73
Bab 73 ( MCL)
74
Bab 74 ( MCL)
75
Bab 75 ( MCL)
76
Yang baru
77
Bab 76 (MCL)
78
Bab 77 (MCL)
79
Bab 78 (MCL)
80
Bab 79 (MCL)
81
Bab 80 (MCL)
82
Bab 81 (MCL)
83
Bab 82 ( MCL)
84
Bab 83 ( MCL)
85
Bab 84 (MCL)
86
Bab 85 ( MCL)
87
Bab 86 (MCL)
88
Bab 87 (MCL)
89
Bab 88 ( MCL)
90
Bab 89 (MCL)
91
Bab 90 ( MCL)
92
Bab 91 (MCL)
93
Bab 92 (MCL)
94
Bab 93 (MCL)
95
Bab 94 (MCL)
96
Bab 95 ( MCL)
97
Bab 96 ( MCL)
98
Bab 97 (MCL)
99
Bab 98 (MCL)
100
Bab 99 (MCL)
101
Bab 100 ( MCL)
102
Bab 101 ( MCL)
103
Bab 102 ( MCL)
104
Bab 103 (MCL)
105
Bab 104 ( MCL)
106
Bab 105 (MCL)
107
Bab 106 (MCL)
108
Bab 107 (MCL)
109
Bab 108 (MCL)
110
Bab 109 (MCL)
111
Bab 110 (MCL)
112
Bab 111 (MCL)
113
Bab 112 (MCL)
114
Bab 113 ( MCL)
115
Bab 114 (MCL)
116
Bab 115 ( MCL)
117
Bab 116 (MCL)
118
Bab 117 ( MCL)
119
Bab 118 (MCL)
120
Bab 119 ( MCL)
121
Bab 120 (MCL)
122
Bab 121 (MCL)
123
Bab 122 (MCL)
124
Bab 123 (MCL)
125
Bab 124 (MCL)
126
Bab 125 (MCL)
127
Bab 126 (MCL)
128
Bab 127 (MCL)
129
Bab 128 (MCL)
130
Bab 129 (MCL)
131
Bab 130 (MCL)
132
Bab 131 (MCL)
133
Bab 132 (MCL)
134
Bab 133 (MCL)
135
Bab 134 (MCL)
136
Bab 135 ( MCL)
137
Bab 136 (MCL)
138
137 (MCL)
139
Bab 138 (MCL)
140
Bab 139 (MCL)
141
Bab 140 (MCL)
142
Bab 141 (MCL)
143
Bab 142 (MCL)
144
Bab 143 (MCL)
145
Bab 144 ( MCL)
146
Bab 145 (MCL)
147
Bab 146 (MCL)
148
Bab 147 (MCL)
149
Bab 148 (MCL)
150
Perkenalkan
151
Perkenalkan 2
152
Perkenalkan 3
153
Perkenalan 4
154
last
155
Please Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!