Upside-down (1)

"Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan Ekonomi Kota Malang untuk tahun depan bisa diprediksi menggunakan metode ini.

Hal ini diperkuat oleh pembuktian dalam makalah saudara Agis Baswara @informatika.stei.itb.ac.id berjudul 'Predicted Economic Growth Rate using Linear Regression Method' dengan menggunakan metode yang sama.

Berikut kutipannya:

First, the impulse response function shows the largest response ...

Second, ... .

Third ...."

Kubacakan hasil kesimpulan presentasi kelompok kami itu dengan tenang. Saat mataku bertemu Pak Agam, ia tersenyum.

"Oke, bagus sekali Kelompok Dua." Ucapan Pak Agam itu disambut tepukan tangan oleh teman-teman seantero kelas.

Kami bertiga dipersilakan kembali duduk di bangku audiens oleh moderator.

Rasa puas menjalari dadaku begitu kembali ke bangku audience. Mario dan Mbak Dina juga terlihat lega. Padahal saat presentasi tadi Rendra sempat menyerang kelompok kami dengan pertanyaan yang tidak masuk akal.

Untung mood-ku sedang baik dan partnerku memang keren. Mbak Dina dan Mario, seperti seorang ahli yang bisa mematahkan argumen Rendra. Selain itu, kami bertiga cukup solid dan mengusai materi,sehingga bisa meng-counter semua pertanyaan yang dilontarkan teman-teman dengan baik, serta memberikan penjelasan atas sanggahan mereka.

Masih ada satu presentasi lagi dari kelompok Enam, untuk hari ini. Sengaja kupusatkan perhatian pada Deni yang sedang presentasi, untuk menghindari Rendra yang ada di sebelah kiriku dan Neva di sebelah kananku.

Ya, aku masih kesal pada mereka berdua. Ditambah lagi sudah hampir sepekan aku tidak bicara dengan Rendra setelah bertengkar di halaman gedung fakultas tempo hari.

Sebenarnya Mario sudah berusaha mendamaikan kami, tapi aku tidak terlalu menanggapi obrolan mereka dan hanya menjawab jika ditanya. Sementara ini lebih baik aku menjaga jarak, karena emosiku juga sedang tidak stabil.

"Psst-pssst, Nada!" bisik Neva, memanggilku.

Aku menoleh, diberikannya binder lalu mengkode agar membukanya. Aku mengangguk. Maklum, ini adalah jam Pak Agam jadi tidak ada yang berani ngobrol meskipun sekarang hanya presentasi saja.

Binder Neva kubuka, tepat pada bagian yang ditempatkan ballpoin. Tertulis beberapa kalimat di sana.

'Serenade, gue minta maaf kalau ada salah.

Gue ngerasa nggak enak lu kayak ngehindar terus dan irit banget ngomongnya.

Jujur gue nggak tahu kalau lu sudah jadian ama Rendra sebelum kejadian kemarin. Rendra juga udah ngaku.

Maaf, gara-gara gue kalian jadi berantem.

Soal pemanggilan lu sama Pak Agam kemarin gue di kasih tahu sama Mario pas di perpus.

Sama sekali gak ada niatan nguntit elu atau gimana

*Cuma gue mu ngingetin lu kudu ati-ati, soalnya bisa jadi gosip sama Pak Agam.

Apalagi Pak Agam sudah beristri.

Tapi gue tetep sahabat lu apa pun yang terjadi.

Plisss, kita baikan ya ...

Nevariana*'

Hahahha, Pak Agam punya istri? Sotoy banget sih! Siapa juga yang tanya pendapatnya, memangnya dia siapa? Apa pun yang terjadi padaku adalah hakku sendiri.

Aku sudah bosan diatur oleh orang-orang yang pada dasarnya hanya ingin didengarkan tapi sebenarnya mereka tidak benar-benar peduli. Orang-orang yang hanya menjadikanku komoditas obrolan ketika menghabiskan waktu untuk ngerumpi. Tipe-tipe manusia yang kurang happy dan suka usil dengan hidup orang lain.

Kuabaikan binder itu di atas meja lalu memusatkan pandangan ke slide di depan kelas. Untung saja presentasi ini banyak yang mengajukan pertanyaan, jadi aku tidak perlu terlalu aktif.

Tidak ada gunanya menglarifikasi semua kejadian ini padanya. Bukannya membersihkan namaku, tapi nanti justru membuat bahan gosip baru. Mirip-mirip infotainment, satu statement bisa dipelintir menjadi ratusan berita dengan tajuk yang berbeda-beda. Fiuuhh, no comment saja aman.

Lagi-lagi pikiranku balik ke urusan itu, aduuuh. Untuk membuang jenuh dan menyingkirkan pikiran untuk melabrak Neva, kembali mataku menyapu ruangan.

Tanpa sengaja mataku terkunci pada sosok yang bersandar di dinding kanan kelas. Dua bola mata sedalam lautan itu menatap tajam padaku.

Di tengah riuhnya debat, tidak ada yang menyadari kontak mata ini selain kami berdua. Dia menyipitkan mata lalu tersenyum padaku, membuat cambangnya yang baru saja di cukur, terlihat jelas. Bayangan hitam tipis di dagunya itu, mungkin sedikit kasar jika disentuh.

Satu alis matanya terangkat, mengirimkan gelombang tak kasat mata yang membuat wajahku terasa panas. Mendadak isi perutku seperti lautan di tengah badai, bergolak dan teraduk aduk.

Stop! Aku menunduk, tak tahan lagi menatapnya. Entah apa yang merasuki pikiran dosen itu. Mungkinkah dia mengamatiku yang bengong saja dari tadi? Tapi kenapa tidak menegur?

Pipiku masih panas karena kontak mata kami tadi. Bahkan bisa kurasakan saat ini dia masih mengamati. Kenapa pikiranku sampai kacau begini? Hanya bertatapan mata dengannya saja membuatku salah tingkah.

Kuraih binder Neva untuk mengalihkan pikiran, lantas kutulis kalimat di kertas sebelahnya.

Cukup dengan sekali colekan, Neva berpaling. Kukembalikan bindernya dalam keadaan tertutup. Ada sedikit rasa senang menyelimuti hati, membayangkan ekspresi Neva ketika membacanya nanti.

Segera dibukanya binder itu dengan antusias. Sesuai prediksiku, ekspresi wajahnya berubah seketika. Ia menoleh padaku sesaat, lalu membuang muka dengan cemberut.

Rasanya aku ingin tertawa kencang. Neva pasti kesal membaca kalimat: "MAAF, INI BUKAN URUSANMU!!!" dengan font besar dan Capslock jebol, masih ditambah tiga tanda seru di belakangnya.

Dulu aku tidak akan berani berkonfrontasi dengan para nyonya rumpi, tapi kali ini berbeda. Neva dan orang-orang yang ada di sini tidak akan kutemui lagi setelah semua usai. Aku hanya perlu bertahan dua semester lagi, sebelum kembali ke habitat asalku. Sebenarnya setelah selesai kuliah mungkin juga akan dipindah ke bagian lain, tapi aku tidak peduli. Toh, di mana saja pasti ada saja orang yang iri.

Kulihat sepatu pantovel yang dikenakan Pak Agam bergerak menuju mejanya. Rupanya diskusi hampir berakhir.

Tidak lama setelah Dedi menutup diskusi dengan salam, bel pergantian jam berbunyi. Pak Agam juga mengucapkan salam perpisahan tapi tidak beranjak dari kursinya. Biasanya setelah salam dia langsung meninggalkan kelas.

Malas banget keluar kelas jam segini, pasti di luar panas mendera. Enakan juga ngadem di kelas, ada AC-nya. Sementara yang lain masih mengemasi barang-barangnya, Neva langsung cabut tanpa menoleh padaku. Aku terkikik.

Mario tiba-tiba datang dan duduk di bangku depanku menghadap belakang. Makalah yang sudah terjilid rapi ada di tangannya.

"Ini makalah presentasi tadi, sudah kutambahkan pertanyaan dan hasil diskusi. Kamu mau lihat hasilnya ta, sebelum dikumpulkan?" tanyanya.

"Nggak usah, aku percaya sama kamu, Bro. Kumpulin saja, dah," jawabku malas.

Aku merebahkan kepala beralas tangan di atas meja. Kulihat di sebelah, Rendra juga sudah beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu nggak apa-apa Nad?"

Pertanyaan Mario membuatku seketika mendongak melihatnya. Kukira dia sudah pergi tadi.

"Cuma ngantuk. Udah sana kumpulin," jawabku dengan malas.

Mario akhirnya pergi ke arah meja Pak Agam. Kuamati dari posisi malasku saat dia menyerahkan makalah itu, kemudian disusul oleh Rendra dan Dedi. Setelah itu mereka semua keluar kelas.

Pak Agam masih di mejanya, mengatur makalah-makalah yang baru diserahkan tadi dan memasukkannya ke dalam tas. Melihatnya beraktivitas dari kejauhan, mengingatkanku pada beberapa peristiwa dengannya.

Kami pernah berada sangat dekat, di kursi depan taman, di kedai baso, di dapur, dan ruang tamu rumahku. Sama sekali tidak pernah kubayangkan orang seperti dia, maksudku seorang dosen, ganteng, keren, parlente, sekaligus galak itu bisa sedekat itu denganku.

Jika kubandingkan dengan Rendra, memang sangat jauh berbeda dari segala sudut. Sikapnya, sifatnya, perhatiannya, dan tentu saja fisiknya.

Bersama Rendra itu, penuh dengan kesenangan dan petualangan. Meskipun sifat egois dan arogansinya kadang-kadang membuatku kesal, tapi aku merasa lebih hidup di sampingnya. Dia juga lucu dan baik, terlepas dari hobinya yang suka koleksi cewek.

Yang aku heran, sudah seminggu sejak pertengkaran kami dia tidak berusaha sedikit pun mendekatiku atau meminta maaf. Seratus persen cuek bebek. Apakah egonya sebesar itu? Hanya gara-gara aku dipanggil Pak Agam lalu ia marah tanpa alasan yang jelas. Sangat menggelikan dan sama sekali tidak masuk akal.

Aduh, kenapa aku masih di kelas sendirian? Eh, maksudku berdua dengan Pak Agam. Kenapa aku bodoh sekali sih?

Kukemasi barangku secepat kilat, lalu beranjak meninggalkan kursi. Setengah berlari aku menuju pintu, walau tidak punya tujuan setelah ini mau kemana, yang penting pergi dari sini.

"Serenada, bisa bicara sebentar?" suara Pak Agam menghentikan langkahku.

Dia berdiri dari kursinya, lantas berjalan mendekat. Seperti biasa Pak Agam mengambil satu bangku lalu menghadapkannya pada bangku yang lain.

"Duduk," perintahnya sambil menunjuk bangku kuliah di barisan depan.

Tidak ada yang bisa kulakukan selain menurut. Kuletakkan tas ransel biru di pangkuan sebelum duduk berhadapan dengannya.

Pak Agam terlihat ceria, terbentuk senyuman samar di bibirnya yang tipis. Walau begitu tatapan matanya selalu saja tajam. Posisi duduknya agak condong ke depan, dengan dua siku bertumpu pada paha, lalu kedua tangannya saling menggenggam. Benar-benar sangat mengintimidasi.

"Ada masalah dengan tugas kelompok saya, Pak?" tanyaku hati-hati.

"Oh, bukan masalah kuliah kok." Ia mengangkat sebelah alis. "Emm, kamu masih ingat ‘kan, dengan perjanjian kita?" tanyanya dengan penuh arti.

Aku mengangguk takut-takut. Bagaimana aku bisa lupa? Gara-gara resume sialan itu, membuatku merasa tidak bebas sampai sekarang.

Sudut bibirnya membentuk senyuman yang misterius, mengingatkanku pada seringai vampir.

Aku bergidik, menyadari kebodohanku karena tertinggal di kelas. Sekarang aku terjebak dalam situasi yang agak mengerikan. Kulirik pintu keluar dan memperhitungkan peluang untuk melarikan diri, tapi rasanya dalam jarak sedekat ini sangat mudah baginya mencegahku melarikan diri. Kalau lewat kanan, jende ....

"Kamu ada acara nggak, Sabtu besok?”

"Eh?" ucapku spontan terkejut, karena sibuk dengan pikiranku sendiri.

”Mau kuajak meninjau lahan yang satu lagi. Aku butuh bantuan untuk mengambil beberapa foto lokasi karena tidak bisa mengambil foto sendirian," ia berhenti menunggu responku, "foto yang kami ambil dulu masih kurang. Aku juga sudah minta izin ke Om Guntur untuk mengajakmu," terangnya.

Aku masih berusaha mencerna kalimat demi kalimat yang diutarakan Pak Agam. Tumben Ayah melibatkanku dalam proyeknya? Kenapa harus mengajak aku, yang sama sekali buta tentang tanah, pembangunan, dan segala ***** bengeknya? Ah, jangan-jangan ini hanya trik mister Agam saja.

"Bagaimana, kamu bisa kan?" tanyanya lagi.

Mau tidak mau aku mengangguk. Jika Ayah sudah mengizinkan berarti ini adalah perintah tidak langsung. Lagi pula aku tidak punya alasan kuat untuk menolaknya.

Damn, I was trapped!

"Oke kalau begitu, Sabtu besok kujemput jam tujuh pagi. Kita sarapan di jalan saja," lanjutnya.

"Permisi?"

Suara dari ambang pintu mengagetkan kami berdua. Neva langsung masuk dan melewati kami menuju ke arah bangkunya.

"Maaf binder saya ketinggalan," katanya, sambil mengangkat binder yang baru saja diambil dari bawah kursi.

Aku tersenyum kikuk, tapi dia tidak memandangku. Neva mengangguk sopan seraya tersenyum pada Pak Agam sebelum keluar kelas. Setelah ini, pasti segera disebarkannya gosip ke teman-teman lain. Oke, fine!

Pandanganku masih terpaku pada pintu yang baru saja dilewati Neva, ketika lenganku disentuh.

"Nada, kamu langsung pulang habis ini?" tanya Pak Agam.

"Emmm, saya, saya–.”

"Nada! Ayo pulang, buruan!"

Teriakan dari arah pintu, membuat Pak Agam melepas lenganku. Rendra tiba-tiba sudah berada di ambang pintu.

"Se-re-nada, "panggil Rendra sekali lagi.

"Saya, sudah ditunggu. Saya duluan ya, Pak." Aku beranjak dari tempat dudukku.

Tidak kusangka Pak Agam ikut berdiri, membuat jarak di antara kami hanya sejengkal. Mataku tertumbuk pada dadanya yang terbalut kemeja kotak-kotak, bahkan aku bisa menghirup aroma tubuhnya. Spontan jantungku berdentum-dentum hingga membuat kepalaku pusing.

"Oke, sampai jumpa besok," suaranya terdengar serak dari jarak sedekat ini. Lalu dia menambah jarak di antara kami dan berbalik pergi ke mejanya.

***

Terpopuler

Comments

Dewi Agustina

Dewi Agustina

kerwn ceritanya🥰

2020-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 First Meeting
3 Expelled
4 Feeling Something
5 An Unrejectable Offer
6 Must Be Joking
7 Surprise
8 I Will Get You
9 The Test
10 Blackmailed
11 The Term and Condition
12 Honesty
13 Let Me be Yours
14 Never Been Hated
15 Backstreet
16 1Perfect Life
17 Upside-down (1)
18 Upside Down (2)
19 Coban Pelangi (1)
20 Coban Pelangi (2)
21 Slice Of Life
22 He Loves Me?
23 The Opposite
24 The Wedding Party
25 On The Edge
26 Broken Heart
27 The Plan
28 The Truth
29 Forgive
30 The Lost Pieces
31 Good Bye Narendra
32 Release
33 Almost
34 Is Not The End
35 BETE
36 Telepon Tak Terduga
37 On The Way
38 Alien
39 Mak Lampir
40 Someone Like You
41 DUET MAUT
42 Eror
43 Rencana
44 CREEPY
45 Rockabye Baby
46 HUNTING (1)
47 HUNTING (2)
48 Kacau
49 Bad Mood
50 Smartphone
51 Tanpa Kabar (1)
52 Tanpa Kabar (2)
53 Smartphone Aneh
54 Tanpa Kabar (3)
55 IT Security
56 Outbond
57 TAKE OFF
58 REMEMBER
59 TERPISAH
60 Never Let Me Go
61 Dia itu...
62 Prepared (1)
63 Prepared (2)
64 Gagal
65 Another Side
66 H-1 Lamaran (1)
67 Sebelum Lamaran (2)
68 A Note from The Author
69 Lamaran (1)
70 Lamaran (2)
71 Lamaran (3)
72 Lamaran (4)
73 Lamaran (5)
74 Monday (1)
75 Monday (2)
76 Monday (3)
77 Tuesday
78 Wednesday ( In early morning)
79 Wednesday (2)
80 Wednesday (3)
81 Curhat Malam Jumat
82 Free-Day
83 Friday
84 Saturday
85 Saturday (2)
86 Memories
87 Memories-2
88 Memories-3
89 Weton
90 Perfect Night
91 JATUH HATI
92 The Reason-1
93 The Reason-2
94 Jatuh Hati-2
95 Senin-1
96 Senin-2
97 Selasa
98 Selasa-2
99 Firasat -1
100 Firasat-2
101 Firasat-3
102 Selasa-3
103 H-13
104 H-12
105 H-11
106 H-10
107 H-9
108 H-8
109 H-8 (malam)
110 H-7 Agam
111 H-7 Nada
112 H-6 (AGAM )
113 H-6 NADA
114 H-5 NADA
115 H-5 AGAM
116 H-4 NADA
117 H-4 AGAM
118 H-4 AGAM (Night)
119 H-3 NADA
120 H-3 AGAM
121 H-3 AGAM (2)
122 H-3 AGAM (3)
123 H-2 NADA
124 H-2 AGAM
125 My Mind
126 Going Crazy
127 SIRAMAN
128 MIDODARENI
129 Sebelum Akad - Nada
130 Sebelum Akad - AGAM
131 Ijab Qabul
132 Setelah Ijab Kabul
133 Pose di Kamar
134 Bersama
135 Tertidur
136 PANGGIH-Temu Manten
137 Ceramah - Ganti Baju
138 He Makes Me Feel
139 Resepsi Sore -1
140 Resepsi sore -2
141 Dimanja
142 Usil
143 The Gift
144 Pengintaian
145 Nggak Jadi
146 Cuddle
147 Cuddle (2)
148 Sabar, Nada
149 Farewell, Neva
150 Home Sweet Home
151 Back To Work
152 Yangti
153 Boleh Pulang
154 Meet You Again
155 Dawuh, Kawruh
156 SEASON 3 - New Beginning (Author Note)
157 S3 - Eps 1
158 S3 - Eps 2
159 S3 - Eps 3
160 S3 - Eps 4
161 S3 - Eps 5
162 S3 - Eps 6
163 S3 - Eps 7
164 S3 - Eps 8
165 S3 - Eps 9
166 S3 - Eps 10
167 Author Note (New Novel)
168 S3 - Eps 11
169 S3 - Eps 12
170 S3 - Eps 13
171 S3 - Eps 14
172 S3 - Eps 15
173 S3 - Eps 16
174 S3 - Eps 17
175 S3 - Eps 18
176 S3 - Eps 19
177 S3 - Eps 20
178 S3 - Eps 21
179 S3 - Eps 22
180 S3 - Eps 23
181 S3 - Eps 24
182 S3 - Eps 25
183 S3 - Eps 26
184 S3 - Eps 27
185 S3 - Eps 28
186 S3 - Eps 29
187 S3 - Eps 30
188 S3 - Eps 31
189 S3 - Eps 32
190 S3 - Eps 33
191 S3 - Eps 34
192 S3 - Eps 35
193 S3 - Eps 36
194 S3 - Eps 37
195 S3 - Eps 38
196 S3 - Eps 39
197 S3 - Eps 40
198 S3 - Eps 41
199 S3 - Eps 42
200 S3 - Eps 43
201 S3 - Eps 44
202 S3 - Eps 45
203 S3 - Eps 46
204 S3 - Eps 47
205 S3 - Eps 48
206 S3 - Eps 49
207 S3 - Eps 50
208 S3 - Eps 51
209 S3 - Eps 52
210 S3 - Eps 53
211 S3 - Eps 54
212 S3 - Eps 55
213 S3 - Eps 56
214 S3 - Eps 57
215 S3 - Eps 58
216 S3 - Eps 59
217 S3 - Eps 60
218 S3 - Eps 61
219 S3 - Eps 62
220 S3 - Eps 63
221 S3 - Eps 64
222 S3 - Eps 65
223 S3 - Eps 66
224 S3 - Eps 67
225 S3 - Eps 68
226 S3 - Eps 69
227 S3 - Eps 70
228 S3 - Eps 71
229 Selamat Idul Fitri
230 S3 - Eps 72
231 S3 - Eps 73
232 S3 - Eps 74
233 S3 - Eps 75
234 S3 - Eps 76
235 S3 - Eps 77
236 S3 - Eps 78
237 S3 - Eps 79
238 S3 - Eps 80
239 S3 - Eps 81
240 S3- Eps 82
241 S3 - Eps 83
242 S3 - Eps 84
243 S3 -Eps 85
244 S3 - Eps 86
245 S3 - Eps 87 Hello reader Aku update loh. Betewe jangan lupa Tap Like n komen
246 S3 - Eps 88
247 S3 - Eps 89
248 S3 - Eps 90
249 S3 - Eps 91
250 S3 - Eps 92
251 S3 - Eps 93
252 S3 - Eps 94
253 S3 - Eps 95
254 S3 - Eps 96 Kok makin pelit like-nya ya
255 S3 - Eps 97 Jangan lupa like-nya ya
256 S3 - Eps 98 Jangan lupa like-nya ya
257 S3 - Eps 99
258 S3 - Eps 100
259 S3 - Eps 101
260 S3 Eps 102
261 S3 Eps 103
262 S3 Eps 104
263 S3 Eps 105
264 S3 Eps 106
265 S3 Eps 107
266 S3 Eps 108
267 S3 Eps 109
268 S3 Eps 110
269 S3 Eps 111
270 S3 Eps 112
271 S3 Eps 113
272 S3 Eps 114
273 S3 Eps 115
274 S3 Eps 116
275 S3 Eps 117
276 S3 Eps 118
277 S3 Eps 119
278 S3 Eps 120
279 S3 Eps 121
280 S3 Eps 122
281 S3 Eps 123
282 S3 Eps 124
283 S3 Eps 125
284 S3 Eps 126
285 S3 Eps 127
286 S3 Eps 128
287 S3 Eps 129
288 S3 Eps 130
289 S3 Eps 131
290 S3 Eps 132
291 S3 Eps 133
292 S3 Eps 134
293 S3 Eps 135
294 Eps 136
295 Eps 137
296 S3 Eps 138
297 S3 Eps 139
298 S3 Eps 140
299 Extra Part Season 3
300 SEASON 4
301 Season 4 1. The Gift
302 2. Pekerjaan dan Kesenangan
303 3. Kikuk
304 4. Say Good Morning!
305 5. Hunting dan Pening
306 Bermain Api
307 Bukan Keputusan Sesaat
308 Ngumpet
309 Tamu Tak Terduga
310 Dilema
311 Resah
312 Shock
313 Kacau
314 Rencana
315 Kejutan
316 Bersamanya
317 Simalakama
318 Ghibah Mantan
319 Maafkan Aku
Episodes

Updated 319 Episodes

1
Prolog
2
First Meeting
3
Expelled
4
Feeling Something
5
An Unrejectable Offer
6
Must Be Joking
7
Surprise
8
I Will Get You
9
The Test
10
Blackmailed
11
The Term and Condition
12
Honesty
13
Let Me be Yours
14
Never Been Hated
15
Backstreet
16
1Perfect Life
17
Upside-down (1)
18
Upside Down (2)
19
Coban Pelangi (1)
20
Coban Pelangi (2)
21
Slice Of Life
22
He Loves Me?
23
The Opposite
24
The Wedding Party
25
On The Edge
26
Broken Heart
27
The Plan
28
The Truth
29
Forgive
30
The Lost Pieces
31
Good Bye Narendra
32
Release
33
Almost
34
Is Not The End
35
BETE
36
Telepon Tak Terduga
37
On The Way
38
Alien
39
Mak Lampir
40
Someone Like You
41
DUET MAUT
42
Eror
43
Rencana
44
CREEPY
45
Rockabye Baby
46
HUNTING (1)
47
HUNTING (2)
48
Kacau
49
Bad Mood
50
Smartphone
51
Tanpa Kabar (1)
52
Tanpa Kabar (2)
53
Smartphone Aneh
54
Tanpa Kabar (3)
55
IT Security
56
Outbond
57
TAKE OFF
58
REMEMBER
59
TERPISAH
60
Never Let Me Go
61
Dia itu...
62
Prepared (1)
63
Prepared (2)
64
Gagal
65
Another Side
66
H-1 Lamaran (1)
67
Sebelum Lamaran (2)
68
A Note from The Author
69
Lamaran (1)
70
Lamaran (2)
71
Lamaran (3)
72
Lamaran (4)
73
Lamaran (5)
74
Monday (1)
75
Monday (2)
76
Monday (3)
77
Tuesday
78
Wednesday ( In early morning)
79
Wednesday (2)
80
Wednesday (3)
81
Curhat Malam Jumat
82
Free-Day
83
Friday
84
Saturday
85
Saturday (2)
86
Memories
87
Memories-2
88
Memories-3
89
Weton
90
Perfect Night
91
JATUH HATI
92
The Reason-1
93
The Reason-2
94
Jatuh Hati-2
95
Senin-1
96
Senin-2
97
Selasa
98
Selasa-2
99
Firasat -1
100
Firasat-2
101
Firasat-3
102
Selasa-3
103
H-13
104
H-12
105
H-11
106
H-10
107
H-9
108
H-8
109
H-8 (malam)
110
H-7 Agam
111
H-7 Nada
112
H-6 (AGAM )
113
H-6 NADA
114
H-5 NADA
115
H-5 AGAM
116
H-4 NADA
117
H-4 AGAM
118
H-4 AGAM (Night)
119
H-3 NADA
120
H-3 AGAM
121
H-3 AGAM (2)
122
H-3 AGAM (3)
123
H-2 NADA
124
H-2 AGAM
125
My Mind
126
Going Crazy
127
SIRAMAN
128
MIDODARENI
129
Sebelum Akad - Nada
130
Sebelum Akad - AGAM
131
Ijab Qabul
132
Setelah Ijab Kabul
133
Pose di Kamar
134
Bersama
135
Tertidur
136
PANGGIH-Temu Manten
137
Ceramah - Ganti Baju
138
He Makes Me Feel
139
Resepsi Sore -1
140
Resepsi sore -2
141
Dimanja
142
Usil
143
The Gift
144
Pengintaian
145
Nggak Jadi
146
Cuddle
147
Cuddle (2)
148
Sabar, Nada
149
Farewell, Neva
150
Home Sweet Home
151
Back To Work
152
Yangti
153
Boleh Pulang
154
Meet You Again
155
Dawuh, Kawruh
156
SEASON 3 - New Beginning (Author Note)
157
S3 - Eps 1
158
S3 - Eps 2
159
S3 - Eps 3
160
S3 - Eps 4
161
S3 - Eps 5
162
S3 - Eps 6
163
S3 - Eps 7
164
S3 - Eps 8
165
S3 - Eps 9
166
S3 - Eps 10
167
Author Note (New Novel)
168
S3 - Eps 11
169
S3 - Eps 12
170
S3 - Eps 13
171
S3 - Eps 14
172
S3 - Eps 15
173
S3 - Eps 16
174
S3 - Eps 17
175
S3 - Eps 18
176
S3 - Eps 19
177
S3 - Eps 20
178
S3 - Eps 21
179
S3 - Eps 22
180
S3 - Eps 23
181
S3 - Eps 24
182
S3 - Eps 25
183
S3 - Eps 26
184
S3 - Eps 27
185
S3 - Eps 28
186
S3 - Eps 29
187
S3 - Eps 30
188
S3 - Eps 31
189
S3 - Eps 32
190
S3 - Eps 33
191
S3 - Eps 34
192
S3 - Eps 35
193
S3 - Eps 36
194
S3 - Eps 37
195
S3 - Eps 38
196
S3 - Eps 39
197
S3 - Eps 40
198
S3 - Eps 41
199
S3 - Eps 42
200
S3 - Eps 43
201
S3 - Eps 44
202
S3 - Eps 45
203
S3 - Eps 46
204
S3 - Eps 47
205
S3 - Eps 48
206
S3 - Eps 49
207
S3 - Eps 50
208
S3 - Eps 51
209
S3 - Eps 52
210
S3 - Eps 53
211
S3 - Eps 54
212
S3 - Eps 55
213
S3 - Eps 56
214
S3 - Eps 57
215
S3 - Eps 58
216
S3 - Eps 59
217
S3 - Eps 60
218
S3 - Eps 61
219
S3 - Eps 62
220
S3 - Eps 63
221
S3 - Eps 64
222
S3 - Eps 65
223
S3 - Eps 66
224
S3 - Eps 67
225
S3 - Eps 68
226
S3 - Eps 69
227
S3 - Eps 70
228
S3 - Eps 71
229
Selamat Idul Fitri
230
S3 - Eps 72
231
S3 - Eps 73
232
S3 - Eps 74
233
S3 - Eps 75
234
S3 - Eps 76
235
S3 - Eps 77
236
S3 - Eps 78
237
S3 - Eps 79
238
S3 - Eps 80
239
S3 - Eps 81
240
S3- Eps 82
241
S3 - Eps 83
242
S3 - Eps 84
243
S3 -Eps 85
244
S3 - Eps 86
245
S3 - Eps 87 Hello reader Aku update loh. Betewe jangan lupa Tap Like n komen
246
S3 - Eps 88
247
S3 - Eps 89
248
S3 - Eps 90
249
S3 - Eps 91
250
S3 - Eps 92
251
S3 - Eps 93
252
S3 - Eps 94
253
S3 - Eps 95
254
S3 - Eps 96 Kok makin pelit like-nya ya
255
S3 - Eps 97 Jangan lupa like-nya ya
256
S3 - Eps 98 Jangan lupa like-nya ya
257
S3 - Eps 99
258
S3 - Eps 100
259
S3 - Eps 101
260
S3 Eps 102
261
S3 Eps 103
262
S3 Eps 104
263
S3 Eps 105
264
S3 Eps 106
265
S3 Eps 107
266
S3 Eps 108
267
S3 Eps 109
268
S3 Eps 110
269
S3 Eps 111
270
S3 Eps 112
271
S3 Eps 113
272
S3 Eps 114
273
S3 Eps 115
274
S3 Eps 116
275
S3 Eps 117
276
S3 Eps 118
277
S3 Eps 119
278
S3 Eps 120
279
S3 Eps 121
280
S3 Eps 122
281
S3 Eps 123
282
S3 Eps 124
283
S3 Eps 125
284
S3 Eps 126
285
S3 Eps 127
286
S3 Eps 128
287
S3 Eps 129
288
S3 Eps 130
289
S3 Eps 131
290
S3 Eps 132
291
S3 Eps 133
292
S3 Eps 134
293
S3 Eps 135
294
Eps 136
295
Eps 137
296
S3 Eps 138
297
S3 Eps 139
298
S3 Eps 140
299
Extra Part Season 3
300
SEASON 4
301
Season 4 1. The Gift
302
2. Pekerjaan dan Kesenangan
303
3. Kikuk
304
4. Say Good Morning!
305
5. Hunting dan Pening
306
Bermain Api
307
Bukan Keputusan Sesaat
308
Ngumpet
309
Tamu Tak Terduga
310
Dilema
311
Resah
312
Shock
313
Kacau
314
Rencana
315
Kejutan
316
Bersamanya
317
Simalakama
318
Ghibah Mantan
319
Maafkan Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!