Let Me be Yours

Aku sedang mematut diri di cermin ketika klakson mobil berbunyi di depan rumah. Segera aku berlari ke depan melihat siapa yang datang. Fortuner hitam yang tidak asing terparkir di depan pagar.

Oh, tidak! Mau apa Pak Dosen itu kemari?

Setelah kubuka pintu gerbang, tampak Ayah yang sedang turun dari kabin depan penumpang. Tumben kali ini Ayah tidak bawa mobil sendiri dari Surabaya. Segera saja aku menghampiri beliau dan mencium tangannya.

“Assalamualaikum. Kok nggak nyetir sendiri, Yah?” tanyaku.

“Waalaikum salam. Ini tadi habis dari rumah Wigyo, mobilku kutinggal di sana. Besok pagi dia yang nyetir dan kami kumpul di sini.”

Mendengar penjelasan Ayah, aku hanya bisa berkata, “Ooo.”

“Oh iya, Fian ayo masuk!” ajak Ayah pada Pak Dosen yang berjalan membuntuti kami. Dia mengenakan kaos polo biru tua dan jeans, bukan outfit untuk mengajar. Sengaja aku tidak membuka pembicaraan dengannya, sangat canggung jika ada Ayah di antara kami.

“Permisi, Serenade,” kata Pak Agam setelah masuk ke ruang tamu.

“Ayo, masuk. Duduklah, tidak usah sungkan-sungkan,” kata Ayah.

“Ayah, maaf Nada harus berangkat sekarang. Empat puluh lima menit lagi Nada ada ujian,” ujarku beralasan, agar tidak perlu ikut duduk bersama mereka.

“Oh, begitu. Ya sudah sebaiknya kamu segera berangkat,” kata Ayah.

“Ujian apa?” sahut Pak Agam.

“Ekonometri, Pak Heru,” jawabku singkat seramah mungkin.

Ayah memandang kami bergantian, seolah ada yang aneh.

“Dia mahasiswa saya, Om,” sambar Pak Agam cepat.

"Ohhh begitu. Kok kalian nggak ada yang cerita?" Ayah tertawa mendengar keterangan Pak Agam barusan. “Wah, kamu bisa minta bocoran soal dong, Nad,” kelakarnya.

“Sayang, ujiannya Pak Agam sudah semua, Yah,” jawabku sinis.

“Hahahahha. Saya titip-titip Serena, ya Pak Dosen,” kata Ayah yang dijawab dengan anggukan oleh Pak Agam.

“Dia itu agak badung waktu masih sekolah dulu. Silakan ditegur saja kalau nakal, hahahahha.”

Aku menangkap sorot mata tajam Pak Agam serta bibirnya yang tersenyum penuh arti.

“Nada kelihatannya memang perlu bimbingan, Om. Jangan khawatir, akan saya jaga dia baik-baik,” katanya lagi.

What? Yeeeee, emang ada maunya!

Tiba-tiba aku teringat resume, ”Oh iya, Pak. Eh, Mas Alfian. Saya mengumpulkan resumenya sekarang saja ya, sudah selesai kok.”

Tanpa menunggu jawaban aku segera melesat ke kamar. Usai mengambil resume yang sudah terbendel rapi, tak lupa memakai ransel kesayanganku. Isinya hanya sebuah buku catatan hasil mind mapping tadi pagi buat persiapan ujian siang ini. Setelah mengambil kunci motor, aku segera kembali ke ruang tamu.

“Ini, Pak. Eh, Mas, resume saya,” ujarku sambil mengulurkannya ke Pak Agam. Dia menerimanya dengan ogah-ogahan.

Dasar menyebalkan!

“Bukannya waktu mengumpulkan yang saya berikan sampai besok?”

“Maaf, besok saya sudah ada janji dengan seseorang. Makanya saya percepat sekarang," tegasku, lalu kuhampiri Ayah, "Nada pamit, takut terlambat, harus segera berangkat,” seraya mencium tangan beliau.

“Iya, hati-hati di jalan,” jawab Ayah.

Aku berlalu tanpa melihat ke arah Pak Agam. Biar saja dia merasa kalau aku tidak welcome dengan kehadirannya.

*

"Hai, Nev," sapaku riang, mendapati gadis centil itu duduk sendirian di bangku depan taman. Tumben dia datang awal, biasanya mepet walau musim ujian.

"Nad, gue sengaja nungguin elu," jawabnya sambil memberi kode padaku untuk duduk di sebelahnya.

"Udah siap ujian terakhir?" tanyaku lagi.

"Gue mau ngomong serius sama elu," ia mendesah perlahan, "lu sama Pak Agam ada hubungan apa? Sorry kalau gue seperti nyampurin urusan lu. Tapi kayaknya elu makin sering menghindar dari gue sejak peristiwa elu diusir pak Agam dulu itu."

Ada sedikit rasa sebal ditanya Neva seperti itu. Memang sih, kami tidak seakrab waktu awal kuliah dulu, terlebih lagi setelah pengusiran pak Agam. Jujur aku masih kesal padanya karena menganggap aku yang salah. Padahal itu kan gara-gara Rendra.

"Aku nggak ada hubungan apa-apa sama Dosen itu. Okey? Apa yang kamu lihat di sore kemaren cuma gara-gara resumeku kudu ada revisi." Terpaksa aku menutupi kisah sesungguhnya.

"Lalu, di kedai bakso? Jangan bilang kalau kamu nggak janjian sama dia."

"Kami kebetulan ketemu di sana. Namanya juga warung, Nev. Siapa aja bisa makan di sana kan?" elakku.

"Hmmm, begitu ya?" ujar Neva sambil terlihat memikirkan sesuatu. "Gue cuma mau ngasih tau, sama lu, Nad. Kalau nggak baik punya hubungan khusus sama dosen. Apalagi nanti orang jadi mikir macam-macam sama nilaimu."

Aku terhenyak mendengar penuturan Neva. "Maksud kamu?"

"Ya, kali aja ada servis lebih buat ngedongkrak nilai---"

"Stop! Dengerin ya, Mbak Neva yang baik! Pak Agam sama aku nggak ada hubungan apa pun! Kami kemarin cuma berurusan masalah tugas.Titik." Emosiku sudah sampai ubun-ubun, tapi tetap berusaha kutahan.

Neva benar-benar menganggap ku main curang sama dosen itu. Gila apa? Lagian ini kan juga gara-gara Rendra yang ngasih resume! Duuuhhh, bikin ruwet hidupku saja tuh Beruang!

Kuhela napas dengan sedikit embusan keras di akhir. "Huh!"

Neva menoleh. "Gosah emosi lah, kalo lu emang nggak ada apa-apa sama tuh orang."

"Maumu apa sih Nev, sebenarnya? Aku punya salah apa sih sama kamu?" tanyaku menyudutkan.

"Nggak usah kayak gitu juga, Nad. Gue pan temen lo, wajib dong ngingetin kalo lo salah." Ia berhenti sejenak dan mengalihkan pandangan ke depan. "Atau lu sudah nggak nganggep gue temen lu lagi? Cuma Rendra temen lu sekarang?"

Aku terdiam. Benar-benar kehabisan alasan untuk menyanggah.

"Masuk yuk, tuh Mario sama Rendra dah dateng," ajaknya. Neva segera berdiri dan menghampiri dua orang itu.

Aku masih terdiam beberapa saat sebelum beranjak juga dari bangku dengan malas.

Okeh, kita selesaikan ujian ini dulu. Semua masalah lain, abaikaaaaaaan, batinku mengafirmasi.

*

Aku berjalan keluar gedung dengan perasaan lega, akhirnya satu semester telah terlampaui. Ujian berjalan lancar, adalah hal yang patut sekali disyukuri. Meski butuh kerja keras, tapi tidak ada kendala yang berarti.

Rendra yang beberapa kali memanggil saat ujian, sama sekali tidak kugubris. I can do it by my self.

Rencananya ada tiga novel yang akan kuhabiskan secara marathon sebagai reward pada diriku sendiri. Sekaligus untuk menghabiskan waktu bersantai hari sabtu dan minggu besok.

“Hallo, Narendra to Serenada,” sapa Rendra yang tiba-tiba saja sudah menjajari langkahku. Dia tadi sudah mengumpulkan ujian dan keluar kelas lebih dulu. Ternyata dia menungguku di luar gedung, di tengah gerimis.

“Ngapain panggil-panggil?” tanyaku acuh tak acuh

“Ihhh, masa ketus gitu jawabnya.”

“Cepetan ada perlu apa? Aku mau pulang, nih hujan,” jawabku ketus.

“Makanya ikut aku, sini!” Tanpa aba-aba Rendra menyeret lenganku ke sebuah pohon besar di dekat tempat parkir.

Di bawah pohon itu terdapat bangku-bangku taman seperti di depan gedung pasca. Bangku yang sama ketika aku bertemu Pak Agam pertama kali.

Eh, kenapa malah teringat orang itu? Menyebalkan!

Rendra duduk lalu menepuk-nepuk bangku di sebelahnya, memintaku duduk. Kemudian dia mengeluarkan sekotak martabak telor bertopping keju mozzarella dengan aroma menggoda. Diletakkannya kotak martabak itu di antara kami.

“Aku tadi beli di pinggir jalan,” jawabnya melihat keherananku. Rendra mencomot sepotong dan langsung dimakannya dengan ekspresi lebay macam iklan.

“Anggap saja pizza asli Indonesia,” katanya sambil mencomot sepotong lagi. “Ayo ambil, jangan malu-malu,” ujarnya dengan mulut hampir penuh.

Mau tidak mau aku ikut tergoda untuk mencicipinya. Apalagi udara sore ini cukup dingin dengan hujan rintik-rintik.

“Nyogok martabak, pasti ada maunya nih?” tanyaku di sela kunyahan.

“Sebenarnya aku ingin melanjutkan obrolan kita semalam.” Perkataan Rendra membuat kunyahanku berhenti. “Bagaimana dengan tawaranku?”

Kuangkat bahu, lalu kembali melanjutkan kunyahan. Sebelum menggigit bagian akhir, aku menoleh pada cowok di sebelah. Jaket denim dark blue yang membalut tubuhnya, tidak dikancingkan. Di dalamnya terlihat kaos polo navy polos, mirip warnanya dengan yang dipakai Pak Agam tadi.

Eh? Ngapain inget tuh orang!

"Nad," panggilnya lagi.

“Entahlah, Ndra!" sahutku kesal. "Aku sama sekali tidak tahu,” jawabku jujur seraya mengambil tisu untuk membersihkan tangan.

“Sesulit itukah kamu mengidentifikasikan perasaan padaku, Nad?” tanyanya lagi.

“Aku sudah bilang kalau aku nggak pernah pacaran, Ndra. Aku takut.”

Rendra tergelak mendengar jawabanku.

“Memangnya kalau kita pacaran, aku ngapain kamu? Kita kan bukan mau kawin. Nada, Nadaaaaa! Lucu banget sih kamu,” katanya sambil memegang hidungku dengan tangannya yang berminyak.

“Ih, jangan pegang-pegang sembarangan dong!” bentakku sambil berdiri. Segera saja kuusap hidungku dengan tisu basah.

Rendra menyebalkan!

Beruang kutub itu masih saja terkekeh-kekeh, sama sekali tidak merasa bersalah. "Iya, maap maap. Udah, jangan marah terus dong, Say. Sini-sini duduk lagi," pintanya dengan nada merajuk.

Suer, aku gemes lihat dia kalau sudah bertingkah seperti anak kecil. Sangat susah menolak permintaannya kalau melihat 'puppy eyes' si beruang madu ini. Sipit tapi di bulat-bulatkan, hehehhee.

"Nih, minumnya. Cuma nemu air mineral tadi." Rendra membukakan tutup botol sebelum diserahkan padaku. Lalu membuka botol miliknya sendiri.

Kuterima botol air mineral yang sudah dibuka tutupnya itu. Kuninum sedikit lalu menutupnya kembali.

"Gimana ceritanya kemarin, sama si Agam? Semalam kamu belom cerita." Ditodong seperti itu, mau-tidak mau aku harus ngomong.

Kusandarkan punggung di bangku sambil menerawang jauh. Perlahan kuceritakan semua yang terjadi di ruang sidang itu.

Wajah Rendra terlihat pucat setelah mendengar penjelasan dariku. Sementara aku merasa cukup lega setelah menceritakan semuanya. Biar dia ikut merasa bersalah juga.

Rendra bangkit dari duduknya, lalu berjongkok di hadapanku. “Kenapa nggak bilang sama aku dari awal? Kan aku bisa bilang ke Pak Agam kalau aku yang maksa ngasih resume itu.” Raut mukanya menegang.

“Nggak perlu lah. Lagian salahku juga mau nerima tawaran kamu.”

“Aku minta maaf, Nad. Sumpah, nggak nyangka kalau dia segitu telitinya. Aku yang salah. Maafin aku ya, kamu jadi kena masalah kayak gini,” ujarnya dengan lembut.

“Its okey kok. Semoga saja Pak Agam mau nerima tugas pengganti yang udah kuserahkan tadi,” jawabku tenang.

Ehem-ehem,” suara Neva tiba-tiba terdengar.

“Waahhh, gitu ya sekarang? Gak ajak-ajak kalau makan,” timpal Mario sambil mencomot satu potong martabak.

Aku sampai tidak menyadari kehadiran mereka berdua di belakang.

Neva yang merasa diacuhkan terlihat tidak terima. "Emang kalian sering janjian berdua aja, ya?"

"Bukan urusan kamu," jawab Rendra santai.

"Udah, ah. Gak penting banget buat debat," tukasku jengah. Masih kesal aku sama cewek itu.

Neva hanya tersenyum sambil berdecak. Sejurus kemudian tatapan matanya tajam melihatku. Entah apa yang ada di pikirannya.

“Gimana ceritanya di ruang seminar sama Pak Agam kemarin?” pancing Neva.

Nah, kan! Rendra dan Mario ikut memandangku dengan serius. Neva sialan!

"Sebenarnya ada apa sih, Nad? Cerita dong,” celetuk Mario.

"Kamu tadi kan udah kuceritakan, napa tanya lagi?" ucapku ketus.

"Saya belum tahu, Bu," sahut Rio bercanda.

"Udah, itu bukan urusan kalian!" sergah Rendra.

Mario terlihat kaget dan tidak berani lagi bertanya. Sementara Neva memandang Rendra dengan tatapan tak percaya. Entah apa yang dipikirkannya, aku tidak peduli.

Kami semua tenggelam dalam pikiran masing-masing selama beberapa saat. Sampai suara ringtone Perfect dari Ed Sheran berbunyi nyaring.

“Bentar, ada telepon.” Kutinggalkan mereka bertiga dan menjauh, ternyata telepon dari Ayah.

“Assalamualaikum, Ayah.”

“Waalaikum salam, Nada. Sudah selesai ujiannya?"

"Iya, Yah. Alhamdulillah."

Hujan gerimis semakin deras. Aku buru-buru berteduh, di pohon terdekat. Mario juga buru-buru mengemasi martabak dan ikut berteduh. Rendra membawa dua botol kami lalu berjalan ke arahku.

"Ayah sekarang dalam perjalanan ke rumah Om Wigyo, sama Alfian. Nanti malam Ayah nggak tahu pulang jam berapa, kamu tidur saja dulu. Kunci rumahmu kutitipkan ke satpam.“

“Iya, Ayah.”

“Ya sudah, nanti Ayah kabari lagi. Assalamualaikum.”

“Waalaikum salam.”

Setelah sambungan tertutup, aku menatap wajah beruang lucu itu lagi. Terlihat penyesalan mendalam dalam tatapannya. Dimasukan kedua botol minum tadi ke dalam tasnya.

"Ayok pulang, Say," ajaknya.

Neva dan Mario menghampiri kami, lalu bersama-sama menuju ke parkiran. Rintik hujan semakin rapat.

“Titip ransel ya, Ren. Soalnya ada laptop di dalam. Aku nggak bawa mantel tadi,” kata Rendra sambil berjalan menuju motornya yang terparkir agak jauh.

“Kebiasaan!” sergahku.

Aku sibuk membongkar jok, mengambil jas hujan. Usai meletakkan hape serta jam tangan ke dalam ransel dan memasukkannya ke dalam jok.

Hendak memakai jas hujan, Mario mendekatiku seraya berbisik, “Kamu jangan dekat-dekat Rendra deh. Kayaknya dia punya pengaruh buruk.”

Aku mendelik mendengar nasihatnya.

“Percayalah sama aku,” lanjutnya serius.

Neva yang sudah cemberut menunggu Mario berteriak dari dekat mobil, “Rio, ayo cepet!”

“Ya udah aku cabut dulu ya,” pamit Mario. Aku mengangguk.

Rendra mendekatiku dan menyerahkan ranselnya. Mario pergi lebih dulu setelah mengklakson mobil. Kami berdua melambaikan tangan padanya.

Hanya tertinggal kami berdua di parkiran, memandang hujan yang tidak terlalu deras, hanya cukup rapat. Langit pun belum gelap. Bisa kurasakan pria di sebelahku beralih pandangannya.

Begitu aku menoleh, benar saja. Rendra memandang dengan tatapan yang sulit kuterjemahkan.

“Kamu cewek spesial, Serenada," ujarnya kemudian. "Ijinkan aku menjadi seseorang yang menjagamu,” pintanya lembut.

Ada perasaan menggelenyar yang tiba-tiba hadir dalam dadaku. Entah karena tatapan Rendra, atau karena perkataannya. Yang jelas, aku merasa terlindungi. Setelah mendapat intimidasi dari Pak Agam, dia memberikan sebuah tawaran kenyamanan yang sulit kutolak.

Rendra meraih tanganku. “Let me be the luckiest man. I am yours and you be mine." Genggaman tangannya erat menghangat. "Mau ya?” lanjutnya.

Dari tangan kekar itu muncul percikan hangat yang menjalar hingga ke wajahku. Aku tak sanggup lagi menatap matanya. Menundukkan kepala, seraya menarik tangan hingga terlepas, lalu aku menjauh.

Its not right, Nada! You can't do this! Dia menawarkan hubungan tanpa kejelasan. Bukan sebuah hubungan yang kauimpikan. Please, don't!

“Please say something, Nada?” pintanya lagi.

Tapi dia baik, aku juga suka sikapnya. Setidaknya, aku bisa mencoba mengenalnya lebih jauh. Bisa jadi, kan. Dia jodohku?

Setelah perdebatan sengit dalam benak, akhirnya aku mengangguk.

“Yesss!” serunya sambil mengepalkan tangan.

Aku terkikik melihatnya. Jujur, ini pengalaman terlucu seseorang menanyakan perasaanku. Sebelumnya, aku tidak pernah merasa seperti ini. Sebelumnya, selalu kujawab 'tidak' tanpa berpikir dua kali. Sebelumnya tidak ada yang membuatku mampu berkata 'iya'.

Suara hujan yang semakin deras menyadarkan kami. “Waduh, makin deras,” ujarku spontan.

“Ya udah buruan sana pulang,” perintahnya sambil memberikan helm kepadaku.

“Aku duluan, ya,” pamitku.

“See you dear, “ jawab Rendra.

***

Terpopuler

Comments

Zulianik Anik

Zulianik Anik

baca judul ini terhanyut alur ceritanya.......bagus.......😍😍😍😍😍😍

2020-01-06

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 First Meeting
3 Expelled
4 Feeling Something
5 An Unrejectable Offer
6 Must Be Joking
7 Surprise
8 I Will Get You
9 The Test
10 Blackmailed
11 The Term and Condition
12 Honesty
13 Let Me be Yours
14 Never Been Hated
15 Backstreet
16 1Perfect Life
17 Upside-down (1)
18 Upside Down (2)
19 Coban Pelangi (1)
20 Coban Pelangi (2)
21 Slice Of Life
22 He Loves Me?
23 The Opposite
24 The Wedding Party
25 On The Edge
26 Broken Heart
27 The Plan
28 The Truth
29 Forgive
30 The Lost Pieces
31 Good Bye Narendra
32 Release
33 Almost
34 Is Not The End
35 BETE
36 Telepon Tak Terduga
37 On The Way
38 Alien
39 Mak Lampir
40 Someone Like You
41 DUET MAUT
42 Eror
43 Rencana
44 CREEPY
45 Rockabye Baby
46 HUNTING (1)
47 HUNTING (2)
48 Kacau
49 Bad Mood
50 Smartphone
51 Tanpa Kabar (1)
52 Tanpa Kabar (2)
53 Smartphone Aneh
54 Tanpa Kabar (3)
55 IT Security
56 Outbond
57 TAKE OFF
58 REMEMBER
59 TERPISAH
60 Never Let Me Go
61 Dia itu...
62 Prepared (1)
63 Prepared (2)
64 Gagal
65 Another Side
66 H-1 Lamaran (1)
67 Sebelum Lamaran (2)
68 A Note from The Author
69 Lamaran (1)
70 Lamaran (2)
71 Lamaran (3)
72 Lamaran (4)
73 Lamaran (5)
74 Monday (1)
75 Monday (2)
76 Monday (3)
77 Tuesday
78 Wednesday ( In early morning)
79 Wednesday (2)
80 Wednesday (3)
81 Curhat Malam Jumat
82 Free-Day
83 Friday
84 Saturday
85 Saturday (2)
86 Memories
87 Memories-2
88 Memories-3
89 Weton
90 Perfect Night
91 JATUH HATI
92 The Reason-1
93 The Reason-2
94 Jatuh Hati-2
95 Senin-1
96 Senin-2
97 Selasa
98 Selasa-2
99 Firasat -1
100 Firasat-2
101 Firasat-3
102 Selasa-3
103 H-13
104 H-12
105 H-11
106 H-10
107 H-9
108 H-8
109 H-8 (malam)
110 H-7 Agam
111 H-7 Nada
112 H-6 (AGAM )
113 H-6 NADA
114 H-5 NADA
115 H-5 AGAM
116 H-4 NADA
117 H-4 AGAM
118 H-4 AGAM (Night)
119 H-3 NADA
120 H-3 AGAM
121 H-3 AGAM (2)
122 H-3 AGAM (3)
123 H-2 NADA
124 H-2 AGAM
125 My Mind
126 Going Crazy
127 SIRAMAN
128 MIDODARENI
129 Sebelum Akad - Nada
130 Sebelum Akad - AGAM
131 Ijab Qabul
132 Setelah Ijab Kabul
133 Pose di Kamar
134 Bersama
135 Tertidur
136 PANGGIH-Temu Manten
137 Ceramah - Ganti Baju
138 He Makes Me Feel
139 Resepsi Sore -1
140 Resepsi sore -2
141 Dimanja
142 Usil
143 The Gift
144 Pengintaian
145 Nggak Jadi
146 Cuddle
147 Cuddle (2)
148 Sabar, Nada
149 Farewell, Neva
150 Home Sweet Home
151 Back To Work
152 Yangti
153 Boleh Pulang
154 Meet You Again
155 Dawuh, Kawruh
156 SEASON 3 - New Beginning (Author Note)
157 S3 - Eps 1
158 S3 - Eps 2
159 S3 - Eps 3
160 S3 - Eps 4
161 S3 - Eps 5
162 S3 - Eps 6
163 S3 - Eps 7
164 S3 - Eps 8
165 S3 - Eps 9
166 S3 - Eps 10
167 Author Note (New Novel)
168 S3 - Eps 11
169 S3 - Eps 12
170 S3 - Eps 13
171 S3 - Eps 14
172 S3 - Eps 15
173 S3 - Eps 16
174 S3 - Eps 17
175 S3 - Eps 18
176 S3 - Eps 19
177 S3 - Eps 20
178 S3 - Eps 21
179 S3 - Eps 22
180 S3 - Eps 23
181 S3 - Eps 24
182 S3 - Eps 25
183 S3 - Eps 26
184 S3 - Eps 27
185 S3 - Eps 28
186 S3 - Eps 29
187 S3 - Eps 30
188 S3 - Eps 31
189 S3 - Eps 32
190 S3 - Eps 33
191 S3 - Eps 34
192 S3 - Eps 35
193 S3 - Eps 36
194 S3 - Eps 37
195 S3 - Eps 38
196 S3 - Eps 39
197 S3 - Eps 40
198 S3 - Eps 41
199 S3 - Eps 42
200 S3 - Eps 43
201 S3 - Eps 44
202 S3 - Eps 45
203 S3 - Eps 46
204 S3 - Eps 47
205 S3 - Eps 48
206 S3 - Eps 49
207 S3 - Eps 50
208 S3 - Eps 51
209 S3 - Eps 52
210 S3 - Eps 53
211 S3 - Eps 54
212 S3 - Eps 55
213 S3 - Eps 56
214 S3 - Eps 57
215 S3 - Eps 58
216 S3 - Eps 59
217 S3 - Eps 60
218 S3 - Eps 61
219 S3 - Eps 62
220 S3 - Eps 63
221 S3 - Eps 64
222 S3 - Eps 65
223 S3 - Eps 66
224 S3 - Eps 67
225 S3 - Eps 68
226 S3 - Eps 69
227 S3 - Eps 70
228 S3 - Eps 71
229 Selamat Idul Fitri
230 S3 - Eps 72
231 S3 - Eps 73
232 S3 - Eps 74
233 S3 - Eps 75
234 S3 - Eps 76
235 S3 - Eps 77
236 S3 - Eps 78
237 S3 - Eps 79
238 S3 - Eps 80
239 S3 - Eps 81
240 S3- Eps 82
241 S3 - Eps 83
242 S3 - Eps 84
243 S3 -Eps 85
244 S3 - Eps 86
245 S3 - Eps 87 Hello reader Aku update loh. Betewe jangan lupa Tap Like n komen
246 S3 - Eps 88
247 S3 - Eps 89
248 S3 - Eps 90
249 S3 - Eps 91
250 S3 - Eps 92
251 S3 - Eps 93
252 S3 - Eps 94
253 S3 - Eps 95
254 S3 - Eps 96 Kok makin pelit like-nya ya
255 S3 - Eps 97 Jangan lupa like-nya ya
256 S3 - Eps 98 Jangan lupa like-nya ya
257 S3 - Eps 99
258 S3 - Eps 100
259 S3 - Eps 101
260 S3 Eps 102
261 S3 Eps 103
262 S3 Eps 104
263 S3 Eps 105
264 S3 Eps 106
265 S3 Eps 107
266 S3 Eps 108
267 S3 Eps 109
268 S3 Eps 110
269 S3 Eps 111
270 S3 Eps 112
271 S3 Eps 113
272 S3 Eps 114
273 S3 Eps 115
274 S3 Eps 116
275 S3 Eps 117
276 S3 Eps 118
277 S3 Eps 119
278 S3 Eps 120
279 S3 Eps 121
280 S3 Eps 122
281 S3 Eps 123
282 S3 Eps 124
283 S3 Eps 125
284 S3 Eps 126
285 S3 Eps 127
286 S3 Eps 128
287 S3 Eps 129
288 S3 Eps 130
289 S3 Eps 131
290 S3 Eps 132
291 S3 Eps 133
292 S3 Eps 134
293 S3 Eps 135
294 Eps 136
295 Eps 137
296 S3 Eps 138
297 S3 Eps 139
298 S3 Eps 140
299 Extra Part Season 3
300 SEASON 4
301 Season 4 1. The Gift
302 2. Pekerjaan dan Kesenangan
303 3. Kikuk
304 4. Say Good Morning!
305 5. Hunting dan Pening
306 Bermain Api
307 Bukan Keputusan Sesaat
308 Ngumpet
309 Tamu Tak Terduga
310 Dilema
311 Resah
312 Shock
313 Kacau
314 Rencana
315 Kejutan
316 Bersamanya
317 Simalakama
318 Ghibah Mantan
319 Maafkan Aku
Episodes

Updated 319 Episodes

1
Prolog
2
First Meeting
3
Expelled
4
Feeling Something
5
An Unrejectable Offer
6
Must Be Joking
7
Surprise
8
I Will Get You
9
The Test
10
Blackmailed
11
The Term and Condition
12
Honesty
13
Let Me be Yours
14
Never Been Hated
15
Backstreet
16
1Perfect Life
17
Upside-down (1)
18
Upside Down (2)
19
Coban Pelangi (1)
20
Coban Pelangi (2)
21
Slice Of Life
22
He Loves Me?
23
The Opposite
24
The Wedding Party
25
On The Edge
26
Broken Heart
27
The Plan
28
The Truth
29
Forgive
30
The Lost Pieces
31
Good Bye Narendra
32
Release
33
Almost
34
Is Not The End
35
BETE
36
Telepon Tak Terduga
37
On The Way
38
Alien
39
Mak Lampir
40
Someone Like You
41
DUET MAUT
42
Eror
43
Rencana
44
CREEPY
45
Rockabye Baby
46
HUNTING (1)
47
HUNTING (2)
48
Kacau
49
Bad Mood
50
Smartphone
51
Tanpa Kabar (1)
52
Tanpa Kabar (2)
53
Smartphone Aneh
54
Tanpa Kabar (3)
55
IT Security
56
Outbond
57
TAKE OFF
58
REMEMBER
59
TERPISAH
60
Never Let Me Go
61
Dia itu...
62
Prepared (1)
63
Prepared (2)
64
Gagal
65
Another Side
66
H-1 Lamaran (1)
67
Sebelum Lamaran (2)
68
A Note from The Author
69
Lamaran (1)
70
Lamaran (2)
71
Lamaran (3)
72
Lamaran (4)
73
Lamaran (5)
74
Monday (1)
75
Monday (2)
76
Monday (3)
77
Tuesday
78
Wednesday ( In early morning)
79
Wednesday (2)
80
Wednesday (3)
81
Curhat Malam Jumat
82
Free-Day
83
Friday
84
Saturday
85
Saturday (2)
86
Memories
87
Memories-2
88
Memories-3
89
Weton
90
Perfect Night
91
JATUH HATI
92
The Reason-1
93
The Reason-2
94
Jatuh Hati-2
95
Senin-1
96
Senin-2
97
Selasa
98
Selasa-2
99
Firasat -1
100
Firasat-2
101
Firasat-3
102
Selasa-3
103
H-13
104
H-12
105
H-11
106
H-10
107
H-9
108
H-8
109
H-8 (malam)
110
H-7 Agam
111
H-7 Nada
112
H-6 (AGAM )
113
H-6 NADA
114
H-5 NADA
115
H-5 AGAM
116
H-4 NADA
117
H-4 AGAM
118
H-4 AGAM (Night)
119
H-3 NADA
120
H-3 AGAM
121
H-3 AGAM (2)
122
H-3 AGAM (3)
123
H-2 NADA
124
H-2 AGAM
125
My Mind
126
Going Crazy
127
SIRAMAN
128
MIDODARENI
129
Sebelum Akad - Nada
130
Sebelum Akad - AGAM
131
Ijab Qabul
132
Setelah Ijab Kabul
133
Pose di Kamar
134
Bersama
135
Tertidur
136
PANGGIH-Temu Manten
137
Ceramah - Ganti Baju
138
He Makes Me Feel
139
Resepsi Sore -1
140
Resepsi sore -2
141
Dimanja
142
Usil
143
The Gift
144
Pengintaian
145
Nggak Jadi
146
Cuddle
147
Cuddle (2)
148
Sabar, Nada
149
Farewell, Neva
150
Home Sweet Home
151
Back To Work
152
Yangti
153
Boleh Pulang
154
Meet You Again
155
Dawuh, Kawruh
156
SEASON 3 - New Beginning (Author Note)
157
S3 - Eps 1
158
S3 - Eps 2
159
S3 - Eps 3
160
S3 - Eps 4
161
S3 - Eps 5
162
S3 - Eps 6
163
S3 - Eps 7
164
S3 - Eps 8
165
S3 - Eps 9
166
S3 - Eps 10
167
Author Note (New Novel)
168
S3 - Eps 11
169
S3 - Eps 12
170
S3 - Eps 13
171
S3 - Eps 14
172
S3 - Eps 15
173
S3 - Eps 16
174
S3 - Eps 17
175
S3 - Eps 18
176
S3 - Eps 19
177
S3 - Eps 20
178
S3 - Eps 21
179
S3 - Eps 22
180
S3 - Eps 23
181
S3 - Eps 24
182
S3 - Eps 25
183
S3 - Eps 26
184
S3 - Eps 27
185
S3 - Eps 28
186
S3 - Eps 29
187
S3 - Eps 30
188
S3 - Eps 31
189
S3 - Eps 32
190
S3 - Eps 33
191
S3 - Eps 34
192
S3 - Eps 35
193
S3 - Eps 36
194
S3 - Eps 37
195
S3 - Eps 38
196
S3 - Eps 39
197
S3 - Eps 40
198
S3 - Eps 41
199
S3 - Eps 42
200
S3 - Eps 43
201
S3 - Eps 44
202
S3 - Eps 45
203
S3 - Eps 46
204
S3 - Eps 47
205
S3 - Eps 48
206
S3 - Eps 49
207
S3 - Eps 50
208
S3 - Eps 51
209
S3 - Eps 52
210
S3 - Eps 53
211
S3 - Eps 54
212
S3 - Eps 55
213
S3 - Eps 56
214
S3 - Eps 57
215
S3 - Eps 58
216
S3 - Eps 59
217
S3 - Eps 60
218
S3 - Eps 61
219
S3 - Eps 62
220
S3 - Eps 63
221
S3 - Eps 64
222
S3 - Eps 65
223
S3 - Eps 66
224
S3 - Eps 67
225
S3 - Eps 68
226
S3 - Eps 69
227
S3 - Eps 70
228
S3 - Eps 71
229
Selamat Idul Fitri
230
S3 - Eps 72
231
S3 - Eps 73
232
S3 - Eps 74
233
S3 - Eps 75
234
S3 - Eps 76
235
S3 - Eps 77
236
S3 - Eps 78
237
S3 - Eps 79
238
S3 - Eps 80
239
S3 - Eps 81
240
S3- Eps 82
241
S3 - Eps 83
242
S3 - Eps 84
243
S3 -Eps 85
244
S3 - Eps 86
245
S3 - Eps 87 Hello reader Aku update loh. Betewe jangan lupa Tap Like n komen
246
S3 - Eps 88
247
S3 - Eps 89
248
S3 - Eps 90
249
S3 - Eps 91
250
S3 - Eps 92
251
S3 - Eps 93
252
S3 - Eps 94
253
S3 - Eps 95
254
S3 - Eps 96 Kok makin pelit like-nya ya
255
S3 - Eps 97 Jangan lupa like-nya ya
256
S3 - Eps 98 Jangan lupa like-nya ya
257
S3 - Eps 99
258
S3 - Eps 100
259
S3 - Eps 101
260
S3 Eps 102
261
S3 Eps 103
262
S3 Eps 104
263
S3 Eps 105
264
S3 Eps 106
265
S3 Eps 107
266
S3 Eps 108
267
S3 Eps 109
268
S3 Eps 110
269
S3 Eps 111
270
S3 Eps 112
271
S3 Eps 113
272
S3 Eps 114
273
S3 Eps 115
274
S3 Eps 116
275
S3 Eps 117
276
S3 Eps 118
277
S3 Eps 119
278
S3 Eps 120
279
S3 Eps 121
280
S3 Eps 122
281
S3 Eps 123
282
S3 Eps 124
283
S3 Eps 125
284
S3 Eps 126
285
S3 Eps 127
286
S3 Eps 128
287
S3 Eps 129
288
S3 Eps 130
289
S3 Eps 131
290
S3 Eps 132
291
S3 Eps 133
292
S3 Eps 134
293
S3 Eps 135
294
Eps 136
295
Eps 137
296
S3 Eps 138
297
S3 Eps 139
298
S3 Eps 140
299
Extra Part Season 3
300
SEASON 4
301
Season 4 1. The Gift
302
2. Pekerjaan dan Kesenangan
303
3. Kikuk
304
4. Say Good Morning!
305
5. Hunting dan Pening
306
Bermain Api
307
Bukan Keputusan Sesaat
308
Ngumpet
309
Tamu Tak Terduga
310
Dilema
311
Resah
312
Shock
313
Kacau
314
Rencana
315
Kejutan
316
Bersamanya
317
Simalakama
318
Ghibah Mantan
319
Maafkan Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!