1Perfect Life

Semester dua telah berjalan hampir tiga bulan. Selama itulah hubunganku dan Narendra berjalan tanpa diketahui orang banyak. Hanya Ayah saja yang tahu, walau pun belum pernah bertemu dengan beruang madu itu.

Di kampus pun, seringnya kami sembunyi-sembunyi jika keluar hanya berdua. Semuanya kulakukan untuk menjaga hati Neva. Gadis yang sudah berjilbab itu, makin baik padaku belakangan ini, walau kadang-kadang masih menyebalkan juga sih kalau nyinyirnya kumat. Kasihan juga sebenarnya, dia seperti orang yang kurang perhatian. Apa mungkin karena belum menemukan pasangan hidup, ya?

Apa barusan kubilang, pasangan hidup? Ah, sepertinya otakku terlalu jauh berkhayal. Walau jalan sama Rendra, belum tentu juga dia menjadi pasangan hidupku kelak. Tapi paling tidak, ada seseorang yang bisa kuharapkan. Sejauh ini, semuanya berjalan lancar.

Kuliah juga tidak banyak kendala sampai saat ini. Meskipun sempat kesal gara-gara masih ada kuliah yang diampu Pak Agam untuk semester ini. Yang artinya, perjanjian kami masih berlaku, aku harus berakrab-akrab dengannya di luar kampus, dan memenuhi permintaanya jika ingin nilaiku tidak jatuh. Namun, aku harus berterima kasih padanya karena mata kuliah yang resumenya bermasalah di semester satu lalu mendapat nilai A-.

Hal lain yang patut kusyukuri adalah, dosen itu sepertinya mulai mundur karena tidak terlalu mendapat respon positif dariku. Kami jarang bertemu di luar kampus juga, jadi aman. Namun entah kenapa di kampus judesnya makin menjadi. Ampun dah pokoknya. Lama kelamaan dia seperti cenayang, bisa mengetahui mahasiswanya konsentrasi atau tidak. Sedikit meleng, bakal kena tegur.

Korban pun berjatuhan, hampir semua mahasiswa di kelasku kena. Mario dapat teguran plus dikeluarkan oleh Pak Agam karena tidak konsentrasi. Demikian juga dengan Neva, yang juga dapat giliran dikeluarkan dari kelas gara-gara ketahuan membuka ponsel di dalam kelas. Bahkan Rendra juga dikeluarkan untuk kali kedua karena bersikap acuh tak acuh pada pertanyaanya. Aku sebenarnya tidak suka dengan sikapnya yang seperti itu. Terkesan arogan. Pokoknya ketegangan kuliah semester ini, makin terasa horor kalau masuk kuliah Pak Agam.

Over all, my life is perfect.

Minggu depan tiba waktunya presentasi karena materi sudah habis, sebulan ini kami berkutat dengan tugas makalah dan riset. Lucky us, karena jumlah mahasiswa di kelasku hanya dua belas orang maka kemungkinan untuk satu kelompok dengan Rendra sangat besar. Sudah tiga tugas makalah aku selalu mendapat nomor undian yang sama dengannya sehingga kami punya alasan untuk sering mengerjakan tugas bersama.

Hari ini kami sedang melakukan undian untuk menentukan tugas terakhir kelompok presentasi. Jadi ketika kulihat nomor yang tertera di kertasku sama dengan Rendra, kukembalikan kertas itu dan mengambil kertas lainnya. Akhirnya aku satu kelompok dengan Mario dan Mbak Dina, sementara Rendra bersungut-sungut karena sekelompok dengan Neva dan Mas Agus.

“Pisah sementara ya Beb,” ujarku dalam hati.

Aku sedang di perpustakaan bersama Rio untuk mencari referensi sepulang kuliah. Mbak Dina tidak ikut dan pasrah pada kami karena memang kondisinya sedang hamil.

Ketika aku sedang membuat catatan, tiba-tiba Rio bertanya,"Kamu jalan sama Rendra, ta?"

Aku tersenyum menanggapinya. "Menurutmu?" tanyaku.

"Serius, Nad? Semua orang di kelas sudah kasak-kusuk. Cuma aku ndak percaya aja kalau ndak denger dari kamu sendiri," jelasnya.

"Keep secret ya, Bro. Please," pintaku. Mungkin sudah saatnya kami membiarkan orang lain tahu. Lagi pula, suatu saat pasti tidak bisa lagi menyembunyikan fakta ini.

Mario membuat gerakan menutup mulut lalu mengunci dengan tangannya. "Tapi, kamu 'kan tahu kalau Rendra sudah punya tunangan? Aku dua kali ketemu mereka jalan bareng di mall, loh." Penjelasan Mario sedikit membuatku terkejut.

"Ah, kamu salah lihat mungkin. Rendra gak nerusin pertunangan itu kok," elakku, "mungkin saudaranya kali." Walau sebenarnya muncul rasa tidak yakin. "Tapi waktu itu kamu negur dia kan?" selidikku.

"Ndak lah. Aku ndak berani. Takut dia marah atau gimana. Kamu tau ‘kan gimana Rendra," jawabnya.

"Emang kamu ketemu dia sama cewek di mana, Yo?"

"Di Malang Olympic Garden. Lagi makan di sana kemarin malam," jawabnya.

Obrolan dengan Rio lumayan membuatku berpikir. Jika memang Rendra sedang jalan dengan cewek lain, maka aku tidak akan memaafkannya. I hate a liar.

Kutepis kemungkinan terburuk harus putus dengan Rendra gara-gara ini. Ah, itu urusan nanti, sekarang lebih baik fokus sama tugas.

Belum selesai aku menyalin kutipan, kudengar suara langkah tergesa mendekati meja kami. Aku menoleh, Pak Agam sudah berdiri di sisi meja. "Serenada, ikut saya," pintanya.

Aduh, ada masalah apa lagi ini? "Ada apa ya, Pak?" tanyaku sesopan mungkin.

"Saya ada perlu dengan kamu." Pak Agam berbalik meninggalkanku yang sedang bengong.

"Sudah sana, cepetan ikuti Pak Agam! Dari pada kena masalah sama orang sangar itu. Biar aku yang lanjutin," kata Mario menyadarkanku.

"Oh, oke-oke. Sorry ya." Aku buru-buru membereskan meja dan setengah berlari menyusul Pak Agam keluar dari perpustakaan.

Menuju gedung Fakultas, kami berpapasan dengan beberapa dosen di lorong lantai satu, sampai akhirnya masuk ke ruang dosen. Tidak ada orang di ruangan besar ini, mungkin para dosen sedang mengajar atau bahkan sudah pulang. Tatanan meja kursi serta lemari buku dan loker berlabel nama masing-masing dosen berderet rapi.

Aku berjalan mengikuti Pak Agam menuju mejanya. Sampai di depan meja, kuatur napas yang agak ngos-ngosan.

"Silakan duduk."

Kuikuti perintahnya. Kami sekarang duduk berhadapan dipisahkan sebuah meja persegi panjang. Sambil melepas lelah, aku penasaran dengan tujuannya memanggilku.

Pak Agam mengeluarkan file holder berwarna hijau dari dalam tas lalu diserahkan padaku.

"Saya cuma mau menitipkan berkas pengajuan ijin ini pada Om Guntur. Katanya beliau mau balik ke Surabaya besok, ya? Aku nggak bisa ke rumahmu, masih banyak kerjaan di kampus," terangnya.

Ayah datang dua hari lalu untuk mengurus proyek dan tentu saja menginap di rumah. Entah hari ini atau besok, beliau balik ke Surabaya untuk mengurus beberapa berkas, katanya.

"Iya Pak. Nanti akan saya sampaikan pada Ayah," jawabku.

Ada kesunyian yang tercipta sejenak, sampai seseorang masuk ke ruang dosen dengan langkah tergesa-gesa. Kami berdua spontan menoleh ke arah suara tersebut. Kulihat Rendra berdiri di ambang pintu dengan napas terengah-engah.

"Rendra?" Aku heran, apa yang dilakukannya di sini?

Pak Agam menegakkan punggung, terlihat waspada, namun tidak sepatah kata pun terucap dari bibirnya. Ketegangan terlukis jelas di wajahnya, ekspresi horor seperti ketika mengajar di kelas.

"Aku cari kamu dari tadi. Ayo pulang," kata Rendra dengan nada memerintah.

Aku merasa tidak enak dengan Pak Agam. Sikap Rendra sungguh keterlaluan, tidak menunjukkan rasa hormat pada dosen.

"Maaf, Pak. Kalau tidak ada hal lain, bolehkah saya mohon diri?" pamitku pada Pak Agam.

"Oh iya. Sampaikan salamku pada Ayahmu. Kapan-kapan aku ke Surabaya," kata Pak Agam dengan senyum ramah.

"Baik, Pak. Selamat Sore." Aku tersenyum padanya sebelum meninggalkan meja. Pak Agam membalas dengan anggukan.

Berbalik menuju pintu, pandanganku terpaut pada Rendra yang berkacak pinggang di sana. Ngapain juga sikapnya kayak gitu? Buat apa juga dia datang ke sini mencariku? Dia kan bisa WA.

Menenteng file holder, aku berjalan santai keluar ruangan. Dengan sengaja melewatinya tanpa menoleh.

"Nad, Nadaaa. Woeei!"

Aku pura-pura tuli.

Derap langkah kaki beradu dengan lantai, membuktikan dia tergesa mengejarku.

"Kamu kenapa sih?"

Pertanyaannya tidak kugubris. Aku tetap berjalan menyusuri lorong lantai satu menuju pintu keluar gedung Fakultas. Tiba-tiba satu lengan direntangkannya untuk menghalangi jalanku. Mau tidak mau aku terpaksa berhenti.

"Minggir," kataku tegas.

"Nggak! Buat apa si brengsek itu manggil kamu lagi? Apa masalah kemarin belum kelar?"

Jika tidak ingat bahwa sedang berada di kampus, mungkin sudah kupelintir tangan Rendra dan menjatuhkannya dengan sekali gerakan. Dia benar-benar menyebalkan. Lagi pula dari mana dia tahu kalau Pak Agam memanggilku?

"Siapa yang ngasih tahu kalau aku dipanggil Pak Agam?"

"Kamu belum jawab pertanyaanku, Nad." Nada suaranya mulai tenang.

"Jawab dulu pertanyaanku," tantangku tak mau mengalah. Kutatap matanya tanpa berkedip.

"Aku dan Neva nyamperin kalian di perpus. Tapi cuma Mario yang ada di sana. Dia bilang kalau Si Agam tiba-tiba dateng manggil kamu," jawab Rendra.

"Iya memang bener. Tapi nggak usah nyamperin macam tadi. Kamu beneran nggak punya sopan santun ya? Mikir dong, dia itu dosenmu. Kasih dia rasa hormat dong, biar ilmu kamu berkah. Sekarang singkirkan tanganmu, sebelum kupatahkan!" Aku melotot ke arah Rendra. Dia bergeser dan menurunkan lengannya.

Aku melangkah pergi ke parkiran, mau pulang.

"Nad, tunggu! Aku kan cuma khawatir sama kamu," Rendra berlari mengejarku dan menghadang jalanku dengan tubuhnya yang besar.

"Nggak usah lebay deh. Minggir!"

"Sebenernya dia minta kamu ngelakuin apa sih Nad?" Rendra bertanya seperti itu dengan nada mengejek.

"Apa maksudmu nanya begitu, Ndra?" Emosiku tersulut, aku yakin dia berpikir macam-macam tentang aku dan Pak Agam. Kupandang lurus-lurus kedua matanya.

"Yah, kali aja dia minta kamu ngapain gitu. Biasalah, kan ada dosen yang minta 'servis khusus' buat dongkrak nilai."

Cerita Mario seketika berkelebat di pikiranku.

"Kamu pikir dia kayak kamu suka mainan cewek! Lalu kamu anggap aku cewek murahan!" teriakku dengan tangan terkepal.

Aku tidak peduli semua orang melihat ke arah kami. Rendra benar-benar keterlaluan. Dengan sekuat tenaga kutahan tangan yang hendak menonjok muka resenya.

Kulangkahkan kaki menghentak tanah saat melangkah pergi, dia tidak mengejarku lagi. Baru beberapa langkah meninggalkan Rendra, kulihat Neva berdiri memandangku dengan wajah terkejut. Entah sejak kapan dia di situ. Kuberikan tatapan mematikan padanya ketika ia terlihat membuka mulut, yang buru-buru diurungkannya.

Setelah keluar parkiran bersama si Matik, aku melaju pulang di bawah naungan langit sore yang cerah. Suasana tenang dan pemandangan yang sejuk, mampu menentramkan hatiku yang beberapa saat lalu mendidih gara-gara ulah Rendra. Pikiranku mulai tenang dan bisa melihat situasi dengan jernih.

Mungkin memang benar kata orang, sangkaan seseorang akan tepat seperti kebiasaan yang sering dilakukannya. Rendra selama ini sering main cewek, maka dia berpikir Pak Agam juga seperti itu. Dasar beruang nggak punya otak! Aku masih kesel sama dia.

Wait, tapi ngapain juga aku membela Pak Agam. Haduuhh, gimana sih!

Si Matik kuparkir di depan teras. Setelah mengunci pagar, aku masuk ke rumah mencari Ayah.

"Assalamualaikum," salamku.

"Waalaikum salam," jawab Ayah dari dalam. Ternyata beliau sedang packing di kamarnya.

"Jadi balik malam ini atau besok, Yah?" tanyaku. Tas punggung kuturunkan ke lantai untuk mengambil berkas titipan Pak Agam.

Ayah menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arahku. "Eh kamu sudah pulang. Ayah balik malam ini saja Nad. Biar bisa istirahat dulu, besok pagi langsung ke kantor perijinan."

"Ini ada titipan berkas dari Pak Agam," kataku sambil menyerahkan file holder hijau itu.

"Pak Agam siapa?"

Waduh aku lupa! "Eh, maksudku titipan dari Mas Fian. Nada ketemu dia di kampus," elakku.

Ayah memandangku sesaat, lalu membuka isi file itu. "Ambilkan kacamata Ayah," pintanya sambil menunjuk meja.

Kuraih kacamata yang ada di sisi meja, lalu menyerahkannya pada Ayah. Beliau memakai kacamata, kemudian duduk di tepi tempat tidur seraya membuka file holder di tangannya. Memeriksa kertas pada halaman pertama, Ayah memandangku dengan tersenyum.

"Oh, iya-iya, berkas lahan ini yang belum."

"Yaudah, Nada ganti baju dulu," pamitku.

"Makasih ya."

"Sama-sama," jawabku.

Baru saja masuk kamar, ringtone Secret Love Song dari ponsel berbunyi. Kuletakkan tas ransel di meja, lalu merebahkan diri di kasur sambil melihat layar ponsel. WhatsApp Voice Call dari Mbak Milla, teman sekantorku yang juga juragan olshop. Dia sering minta aku jadi modelnya dengan imbalan baju gratis, heheheh.

Kugeser tombol terima.

“Assalamualaikum," sapanya dari seberang.

"Waalaikum salam, tumben sore-sore telepon. Kangen ya?" godaku.

"Hahahahaha, nggak!" jawabnya ketus.

"Yaudah, kututup," balasku.

"Eh, jangan. Ngambekan deh. Mau minta alamatmu di Malang, ada gamis bagus nih," katanya lagi.

"What? Ogah. Aku nggak mau pake gamis kayak emak-emak," gerutuku.

Selama ini baju feminin yang aku punya hanyalah sebiji rok A-line berwana hitam untuk KKL dan prajabatan karena wajib. Selebihnya koleksi bajuku kebanyakan celana panjang, kulot, jeans, tunik, kaos dan jumper. Beberapa juga kudapat dari endorse produk Mbak Milla. Bahkan baju dinasku saja setelan celana panjang dan blazer.

"Udah, jangan banyak protes, coba dulu. Nggak kayak emak-emak kok model gamisnya, lucu. Lagian kamu masa gak punya gamis sebiji pun. Ntar bisa dipakai buat wisuda kalo gitu. Jangan lupa kirim foto-fotonya, ya."

Tidak ada gunanya berdebat dengan Kamilla Cahya Wulandari. Dia juara debat tingkat kantor, dalam arti yang sebenarnya. Jarang ada orang yang bisa ngalahin rekan kantorku yang satu itu, kalau sudah ngeyel hehehhe.

"Iya-iya, ntar ku-chat aja alamatnya," sungutku.

"Nah, gitu dong! Tengkyuu, Nada. Udah dulu ya, mo balesin chat orderan nih,” ujarnya kenes.

“Sama-sama Mbak,” jawabku.

***

Terpopuler

Comments

Eka Widya

Eka Widya

kayaknya rendra terobsesi sm nada

2022-09-21

0

Bella Rosa

Bella Rosa

bagus kak

2020-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 First Meeting
3 Expelled
4 Feeling Something
5 An Unrejectable Offer
6 Must Be Joking
7 Surprise
8 I Will Get You
9 The Test
10 Blackmailed
11 The Term and Condition
12 Honesty
13 Let Me be Yours
14 Never Been Hated
15 Backstreet
16 1Perfect Life
17 Upside-down (1)
18 Upside Down (2)
19 Coban Pelangi (1)
20 Coban Pelangi (2)
21 Slice Of Life
22 He Loves Me?
23 The Opposite
24 The Wedding Party
25 On The Edge
26 Broken Heart
27 The Plan
28 The Truth
29 Forgive
30 The Lost Pieces
31 Good Bye Narendra
32 Release
33 Almost
34 Is Not The End
35 BETE
36 Telepon Tak Terduga
37 On The Way
38 Alien
39 Mak Lampir
40 Someone Like You
41 DUET MAUT
42 Eror
43 Rencana
44 CREEPY
45 Rockabye Baby
46 HUNTING (1)
47 HUNTING (2)
48 Kacau
49 Bad Mood
50 Smartphone
51 Tanpa Kabar (1)
52 Tanpa Kabar (2)
53 Smartphone Aneh
54 Tanpa Kabar (3)
55 IT Security
56 Outbond
57 TAKE OFF
58 REMEMBER
59 TERPISAH
60 Never Let Me Go
61 Dia itu...
62 Prepared (1)
63 Prepared (2)
64 Gagal
65 Another Side
66 H-1 Lamaran (1)
67 Sebelum Lamaran (2)
68 A Note from The Author
69 Lamaran (1)
70 Lamaran (2)
71 Lamaran (3)
72 Lamaran (4)
73 Lamaran (5)
74 Monday (1)
75 Monday (2)
76 Monday (3)
77 Tuesday
78 Wednesday ( In early morning)
79 Wednesday (2)
80 Wednesday (3)
81 Curhat Malam Jumat
82 Free-Day
83 Friday
84 Saturday
85 Saturday (2)
86 Memories
87 Memories-2
88 Memories-3
89 Weton
90 Perfect Night
91 JATUH HATI
92 The Reason-1
93 The Reason-2
94 Jatuh Hati-2
95 Senin-1
96 Senin-2
97 Selasa
98 Selasa-2
99 Firasat -1
100 Firasat-2
101 Firasat-3
102 Selasa-3
103 H-13
104 H-12
105 H-11
106 H-10
107 H-9
108 H-8
109 H-8 (malam)
110 H-7 Agam
111 H-7 Nada
112 H-6 (AGAM )
113 H-6 NADA
114 H-5 NADA
115 H-5 AGAM
116 H-4 NADA
117 H-4 AGAM
118 H-4 AGAM (Night)
119 H-3 NADA
120 H-3 AGAM
121 H-3 AGAM (2)
122 H-3 AGAM (3)
123 H-2 NADA
124 H-2 AGAM
125 My Mind
126 Going Crazy
127 SIRAMAN
128 MIDODARENI
129 Sebelum Akad - Nada
130 Sebelum Akad - AGAM
131 Ijab Qabul
132 Setelah Ijab Kabul
133 Pose di Kamar
134 Bersama
135 Tertidur
136 PANGGIH-Temu Manten
137 Ceramah - Ganti Baju
138 He Makes Me Feel
139 Resepsi Sore -1
140 Resepsi sore -2
141 Dimanja
142 Usil
143 The Gift
144 Pengintaian
145 Nggak Jadi
146 Cuddle
147 Cuddle (2)
148 Sabar, Nada
149 Farewell, Neva
150 Home Sweet Home
151 Back To Work
152 Yangti
153 Boleh Pulang
154 Meet You Again
155 Dawuh, Kawruh
156 SEASON 3 - New Beginning (Author Note)
157 S3 - Eps 1
158 S3 - Eps 2
159 S3 - Eps 3
160 S3 - Eps 4
161 S3 - Eps 5
162 S3 - Eps 6
163 S3 - Eps 7
164 S3 - Eps 8
165 S3 - Eps 9
166 S3 - Eps 10
167 Author Note (New Novel)
168 S3 - Eps 11
169 S3 - Eps 12
170 S3 - Eps 13
171 S3 - Eps 14
172 S3 - Eps 15
173 S3 - Eps 16
174 S3 - Eps 17
175 S3 - Eps 18
176 S3 - Eps 19
177 S3 - Eps 20
178 S3 - Eps 21
179 S3 - Eps 22
180 S3 - Eps 23
181 S3 - Eps 24
182 S3 - Eps 25
183 S3 - Eps 26
184 S3 - Eps 27
185 S3 - Eps 28
186 S3 - Eps 29
187 S3 - Eps 30
188 S3 - Eps 31
189 S3 - Eps 32
190 S3 - Eps 33
191 S3 - Eps 34
192 S3 - Eps 35
193 S3 - Eps 36
194 S3 - Eps 37
195 S3 - Eps 38
196 S3 - Eps 39
197 S3 - Eps 40
198 S3 - Eps 41
199 S3 - Eps 42
200 S3 - Eps 43
201 S3 - Eps 44
202 S3 - Eps 45
203 S3 - Eps 46
204 S3 - Eps 47
205 S3 - Eps 48
206 S3 - Eps 49
207 S3 - Eps 50
208 S3 - Eps 51
209 S3 - Eps 52
210 S3 - Eps 53
211 S3 - Eps 54
212 S3 - Eps 55
213 S3 - Eps 56
214 S3 - Eps 57
215 S3 - Eps 58
216 S3 - Eps 59
217 S3 - Eps 60
218 S3 - Eps 61
219 S3 - Eps 62
220 S3 - Eps 63
221 S3 - Eps 64
222 S3 - Eps 65
223 S3 - Eps 66
224 S3 - Eps 67
225 S3 - Eps 68
226 S3 - Eps 69
227 S3 - Eps 70
228 S3 - Eps 71
229 Selamat Idul Fitri
230 S3 - Eps 72
231 S3 - Eps 73
232 S3 - Eps 74
233 S3 - Eps 75
234 S3 - Eps 76
235 S3 - Eps 77
236 S3 - Eps 78
237 S3 - Eps 79
238 S3 - Eps 80
239 S3 - Eps 81
240 S3- Eps 82
241 S3 - Eps 83
242 S3 - Eps 84
243 S3 -Eps 85
244 S3 - Eps 86
245 S3 - Eps 87 Hello reader Aku update loh. Betewe jangan lupa Tap Like n komen
246 S3 - Eps 88
247 S3 - Eps 89
248 S3 - Eps 90
249 S3 - Eps 91
250 S3 - Eps 92
251 S3 - Eps 93
252 S3 - Eps 94
253 S3 - Eps 95
254 S3 - Eps 96 Kok makin pelit like-nya ya
255 S3 - Eps 97 Jangan lupa like-nya ya
256 S3 - Eps 98 Jangan lupa like-nya ya
257 S3 - Eps 99
258 S3 - Eps 100
259 S3 - Eps 101
260 S3 Eps 102
261 S3 Eps 103
262 S3 Eps 104
263 S3 Eps 105
264 S3 Eps 106
265 S3 Eps 107
266 S3 Eps 108
267 S3 Eps 109
268 S3 Eps 110
269 S3 Eps 111
270 S3 Eps 112
271 S3 Eps 113
272 S3 Eps 114
273 S3 Eps 115
274 S3 Eps 116
275 S3 Eps 117
276 S3 Eps 118
277 S3 Eps 119
278 S3 Eps 120
279 S3 Eps 121
280 S3 Eps 122
281 S3 Eps 123
282 S3 Eps 124
283 S3 Eps 125
284 S3 Eps 126
285 S3 Eps 127
286 S3 Eps 128
287 S3 Eps 129
288 S3 Eps 130
289 S3 Eps 131
290 S3 Eps 132
291 S3 Eps 133
292 S3 Eps 134
293 S3 Eps 135
294 Eps 136
295 Eps 137
296 S3 Eps 138
297 S3 Eps 139
298 S3 Eps 140
299 Extra Part Season 3
300 SEASON 4
301 Season 4 1. The Gift
302 2. Pekerjaan dan Kesenangan
303 3. Kikuk
304 4. Say Good Morning!
305 5. Hunting dan Pening
306 Bermain Api
307 Bukan Keputusan Sesaat
308 Ngumpet
309 Tamu Tak Terduga
310 Dilema
311 Resah
312 Shock
313 Kacau
314 Rencana
315 Kejutan
316 Bersamanya
317 Simalakama
318 Ghibah Mantan
319 Maafkan Aku
Episodes

Updated 319 Episodes

1
Prolog
2
First Meeting
3
Expelled
4
Feeling Something
5
An Unrejectable Offer
6
Must Be Joking
7
Surprise
8
I Will Get You
9
The Test
10
Blackmailed
11
The Term and Condition
12
Honesty
13
Let Me be Yours
14
Never Been Hated
15
Backstreet
16
1Perfect Life
17
Upside-down (1)
18
Upside Down (2)
19
Coban Pelangi (1)
20
Coban Pelangi (2)
21
Slice Of Life
22
He Loves Me?
23
The Opposite
24
The Wedding Party
25
On The Edge
26
Broken Heart
27
The Plan
28
The Truth
29
Forgive
30
The Lost Pieces
31
Good Bye Narendra
32
Release
33
Almost
34
Is Not The End
35
BETE
36
Telepon Tak Terduga
37
On The Way
38
Alien
39
Mak Lampir
40
Someone Like You
41
DUET MAUT
42
Eror
43
Rencana
44
CREEPY
45
Rockabye Baby
46
HUNTING (1)
47
HUNTING (2)
48
Kacau
49
Bad Mood
50
Smartphone
51
Tanpa Kabar (1)
52
Tanpa Kabar (2)
53
Smartphone Aneh
54
Tanpa Kabar (3)
55
IT Security
56
Outbond
57
TAKE OFF
58
REMEMBER
59
TERPISAH
60
Never Let Me Go
61
Dia itu...
62
Prepared (1)
63
Prepared (2)
64
Gagal
65
Another Side
66
H-1 Lamaran (1)
67
Sebelum Lamaran (2)
68
A Note from The Author
69
Lamaran (1)
70
Lamaran (2)
71
Lamaran (3)
72
Lamaran (4)
73
Lamaran (5)
74
Monday (1)
75
Monday (2)
76
Monday (3)
77
Tuesday
78
Wednesday ( In early morning)
79
Wednesday (2)
80
Wednesday (3)
81
Curhat Malam Jumat
82
Free-Day
83
Friday
84
Saturday
85
Saturday (2)
86
Memories
87
Memories-2
88
Memories-3
89
Weton
90
Perfect Night
91
JATUH HATI
92
The Reason-1
93
The Reason-2
94
Jatuh Hati-2
95
Senin-1
96
Senin-2
97
Selasa
98
Selasa-2
99
Firasat -1
100
Firasat-2
101
Firasat-3
102
Selasa-3
103
H-13
104
H-12
105
H-11
106
H-10
107
H-9
108
H-8
109
H-8 (malam)
110
H-7 Agam
111
H-7 Nada
112
H-6 (AGAM )
113
H-6 NADA
114
H-5 NADA
115
H-5 AGAM
116
H-4 NADA
117
H-4 AGAM
118
H-4 AGAM (Night)
119
H-3 NADA
120
H-3 AGAM
121
H-3 AGAM (2)
122
H-3 AGAM (3)
123
H-2 NADA
124
H-2 AGAM
125
My Mind
126
Going Crazy
127
SIRAMAN
128
MIDODARENI
129
Sebelum Akad - Nada
130
Sebelum Akad - AGAM
131
Ijab Qabul
132
Setelah Ijab Kabul
133
Pose di Kamar
134
Bersama
135
Tertidur
136
PANGGIH-Temu Manten
137
Ceramah - Ganti Baju
138
He Makes Me Feel
139
Resepsi Sore -1
140
Resepsi sore -2
141
Dimanja
142
Usil
143
The Gift
144
Pengintaian
145
Nggak Jadi
146
Cuddle
147
Cuddle (2)
148
Sabar, Nada
149
Farewell, Neva
150
Home Sweet Home
151
Back To Work
152
Yangti
153
Boleh Pulang
154
Meet You Again
155
Dawuh, Kawruh
156
SEASON 3 - New Beginning (Author Note)
157
S3 - Eps 1
158
S3 - Eps 2
159
S3 - Eps 3
160
S3 - Eps 4
161
S3 - Eps 5
162
S3 - Eps 6
163
S3 - Eps 7
164
S3 - Eps 8
165
S3 - Eps 9
166
S3 - Eps 10
167
Author Note (New Novel)
168
S3 - Eps 11
169
S3 - Eps 12
170
S3 - Eps 13
171
S3 - Eps 14
172
S3 - Eps 15
173
S3 - Eps 16
174
S3 - Eps 17
175
S3 - Eps 18
176
S3 - Eps 19
177
S3 - Eps 20
178
S3 - Eps 21
179
S3 - Eps 22
180
S3 - Eps 23
181
S3 - Eps 24
182
S3 - Eps 25
183
S3 - Eps 26
184
S3 - Eps 27
185
S3 - Eps 28
186
S3 - Eps 29
187
S3 - Eps 30
188
S3 - Eps 31
189
S3 - Eps 32
190
S3 - Eps 33
191
S3 - Eps 34
192
S3 - Eps 35
193
S3 - Eps 36
194
S3 - Eps 37
195
S3 - Eps 38
196
S3 - Eps 39
197
S3 - Eps 40
198
S3 - Eps 41
199
S3 - Eps 42
200
S3 - Eps 43
201
S3 - Eps 44
202
S3 - Eps 45
203
S3 - Eps 46
204
S3 - Eps 47
205
S3 - Eps 48
206
S3 - Eps 49
207
S3 - Eps 50
208
S3 - Eps 51
209
S3 - Eps 52
210
S3 - Eps 53
211
S3 - Eps 54
212
S3 - Eps 55
213
S3 - Eps 56
214
S3 - Eps 57
215
S3 - Eps 58
216
S3 - Eps 59
217
S3 - Eps 60
218
S3 - Eps 61
219
S3 - Eps 62
220
S3 - Eps 63
221
S3 - Eps 64
222
S3 - Eps 65
223
S3 - Eps 66
224
S3 - Eps 67
225
S3 - Eps 68
226
S3 - Eps 69
227
S3 - Eps 70
228
S3 - Eps 71
229
Selamat Idul Fitri
230
S3 - Eps 72
231
S3 - Eps 73
232
S3 - Eps 74
233
S3 - Eps 75
234
S3 - Eps 76
235
S3 - Eps 77
236
S3 - Eps 78
237
S3 - Eps 79
238
S3 - Eps 80
239
S3 - Eps 81
240
S3- Eps 82
241
S3 - Eps 83
242
S3 - Eps 84
243
S3 -Eps 85
244
S3 - Eps 86
245
S3 - Eps 87 Hello reader Aku update loh. Betewe jangan lupa Tap Like n komen
246
S3 - Eps 88
247
S3 - Eps 89
248
S3 - Eps 90
249
S3 - Eps 91
250
S3 - Eps 92
251
S3 - Eps 93
252
S3 - Eps 94
253
S3 - Eps 95
254
S3 - Eps 96 Kok makin pelit like-nya ya
255
S3 - Eps 97 Jangan lupa like-nya ya
256
S3 - Eps 98 Jangan lupa like-nya ya
257
S3 - Eps 99
258
S3 - Eps 100
259
S3 - Eps 101
260
S3 Eps 102
261
S3 Eps 103
262
S3 Eps 104
263
S3 Eps 105
264
S3 Eps 106
265
S3 Eps 107
266
S3 Eps 108
267
S3 Eps 109
268
S3 Eps 110
269
S3 Eps 111
270
S3 Eps 112
271
S3 Eps 113
272
S3 Eps 114
273
S3 Eps 115
274
S3 Eps 116
275
S3 Eps 117
276
S3 Eps 118
277
S3 Eps 119
278
S3 Eps 120
279
S3 Eps 121
280
S3 Eps 122
281
S3 Eps 123
282
S3 Eps 124
283
S3 Eps 125
284
S3 Eps 126
285
S3 Eps 127
286
S3 Eps 128
287
S3 Eps 129
288
S3 Eps 130
289
S3 Eps 131
290
S3 Eps 132
291
S3 Eps 133
292
S3 Eps 134
293
S3 Eps 135
294
Eps 136
295
Eps 137
296
S3 Eps 138
297
S3 Eps 139
298
S3 Eps 140
299
Extra Part Season 3
300
SEASON 4
301
Season 4 1. The Gift
302
2. Pekerjaan dan Kesenangan
303
3. Kikuk
304
4. Say Good Morning!
305
5. Hunting dan Pening
306
Bermain Api
307
Bukan Keputusan Sesaat
308
Ngumpet
309
Tamu Tak Terduga
310
Dilema
311
Resah
312
Shock
313
Kacau
314
Rencana
315
Kejutan
316
Bersamanya
317
Simalakama
318
Ghibah Mantan
319
Maafkan Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!