Sepanjang jalan menuju stasiun, Hana terus melirik ke sebelah kiri jalanan, tampak sebuah mobil mewah tengah mengikutinya dari belakang, walaupun pelan dan lampu seinnya tidak begitu menyalah dengan terang dapat membuat Hana tau bahwa pengemudinya tak lain adalah Jun misugi, ia heran mengapa pria itu terus berada di dekatnya akhir-akhir ini membuat dirinya semakin muak dan kesal saja.
Tiba-tiba saja gadis itu punya ide untuk mengerjai Jun, di perempatan jalan saat lampu merah tengah menyalah, gadis itu berbalik ke arah yang berlawanan dengan stasiun, ia mau memastikan bahwa Jun tidak sedang mengikutinya dengan mengambil jalan lain, dengan begitu Hana bisa menjauh tanpa harus di buntuti seperti tadi.
Setelah cukup jauh meninggalkan tempat tadi, Hana baru sadar bahwa jalan yang di laluinya adalah jalanan yang semestinya tidak di lewati oleh seorang gadis terutama pada saat malam hari, ia berharap tidak bertemu dengan orang jahat di sana namun sayangnya ketika ia melalui sebuah gang gelap yang mengarah ke sebuah tempat yang terang membuatnya langsung bertemu dengan sekumpulan pria-pria nakal yang tengah asyik minum-minum.
" Ups.. Sepertinya aku salah jalan " Ucapnya pelan dan segera berbalik kembali.
Langkahnya perlahan di percepat begitu mendengar seruan pria-pria tadi, karna mulai ketakutan Hana pun semakin berlari cukup kencang dan begitu hampir tiba di penghujung gang dia pria lain tampaknya sudah menunggu kedatangannya di sana, tibalah saatnya Hana terjebak di dua sisi yang membuatnya semakin ketakutan.
" Hey gadis manis.. Main yuk" Ajak pria bertubuh besar yang mulai mendekatinya.
Hana merunduk sambil berteriak menutup kedua telinganya, keempat pria yang kini sudah berada di dekatnya menarik tas hingga lengan Hana keluar dari gang sempit itu, dengan kasar pria tadi mendorong Hana ke tumpukkan barang-barang bekas hingga membuatnya meringis kesakitan, dan satunya lagi mengeluarkan seluruh isi tas Hana.
" Bos sepertinya dia gadis miskin, tidak ada barang berharga kecuali ponselnya " Sahut salah satu anak buahnya.
" Aku tidak butuh hartanya, dia cukup cantik untuk kita permainkan "
Dua pria lain mencoba memegang tangan Hana untuk mempersilahkan bos mereka memulai aksinya, saat itu juga Hana berteriak meminta tolong dengan linangan air mata ketakutan, sebuah tinjuan yang keras berhasil mendarat di wajah salah satu pria yang memegang hana, di saat yang bersamaan pukulan berikutnya ikut mendarat di pria lain sehingga Hana dapat bebas dan melihat kedua pria yang baru saja datang menolongnya.
" Siapa kalian ?" Tanya Pria bertubuh besar.
Tak terima dengan pukulan barusan, keetiga anak buah preman itu berusaha membalas pukulan tadi namun Urahara dan Jun menangkisnya dengan sangat cepat, kedua pria yang baru saja menolong Hana itu dengan mudah mengalahkan ke empat preman sekaligus hanya dengan tangan kosong.
Begitu mereka terkapar tak berdaya, Urahara segera memungut isi tas Hana yang di biarkan terhambur sementara itu Jun berbalik menatapnya dengan sendu, gadis itu ikut menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
" Kau tidak apa... " Jun menghentikan ucapannya saat sebuah pukulan mendarat tepat di kepalanya.
Tampaknya salah satu dari preman tadi masih sanggup untuk bergerak sehingga dengan cepat memukul kepala Jun, Urahara yang melihatnya langsung mendorongnya menjauh dari Jun, Hana sendiri terlihat menghampiri Jun yang terjatuh akibat pukulan barusan.
" Jun... Sadarlah..., Juuuunnnn " Panggil Hana berusaha mengembalikan kesadaran Jun yang mulai memudar.
*
Perlahan tapi pasti pria itu mulai membuka kedua matanya sambil melirik langit-langit ruangan yang ia tempati, saat mulai tersdar jun bangkit dan langusng menyentuh kepalanya yang terasa sakit sambil menerka-nerka apa yang telah terjadi kepadanya.
" Akhirnya kau bangun juga " Sahut Seseorang membuat Jun itu menoleh ke arahnya.
" Apa yang sudah terjadi? " Tanya Jun yang tidak bisa mengingat apapun.
" Semalam Urahara dan gadis pelayan itu datang membawamu, mereka bilang kau baru saja melawan para penjahat dan terkena pukulan mereka, aku sengaja tidak membawamu ke rumah sakit agar ayahmu tidak mengetahui hal ini " Lanjut Katakura setelah meletakkan sarapan di atas meja kamar Jun.
" Bagaimana dengan penjahat-penjahat itu? "
" Mereka di bawa ke kantor polisi sebelum kau di bawa pulang "
" Bagaimana dengan gadis pelayan itu? Apa dia baik-baik saja? "
" Sepertinya dia baik-baik saja, semalam bahkan dia sempat menunggumu bangun, tapi karna sudah larut malam akhirnya Urahara menyuruhnya pulang "
Jun merasa legah sekaligus senang mendengar Hana tidak kenapa-napa, wajahnya berubah drastis kala ia tersadar akan sikapnya barusan.
" Aku akan ke kantor, pastikan kau memakan sarapan dan meminum obatmu" Ucap katakura sebelum meninggalkan kamar Jun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Erni Fitriana
senenggggg y jun pas pingsan denver ditungguin calon kekasih😛😛😛😛
2023-01-09
0
Shesariani Anjarwati Alfish
timbul benih2 nii
2020-06-15
2
Yuliana Lince
hana juga sombong sich
2020-06-12
1