Gadis itu terkejut saat mendapat sebuah panggilan telepon dari seseorang yang sejak kemarin di tunggu-tunggunya, tanpa babibu lagi Hana menjawab panggilan tersebut dan menghentikan aksi bersih-bersih Cafe pagi itu.
" Kamu kemana saja? Kenapa baru menghubungiku?. " Protes Hana.
" Maafkan aku, kemarin ponselku hilang tapi aku sudah berhasil menemukannya kembali, dan setelah mengecek pesan darimu aku langsung menelpon." Jawab seseorang di seberang sana.
" Aku merindukanmu."
" Aku juga, ayo bertemu. "
" Aku sedang bekerja sekarang, bagaimana kalau nanti malam? "
" Baiklah, kalau begitu nanti malam saja."
Baru saja Hana akan berbincang lebih lama dengan kekasihnya, tiba-tiba saja Urahara datang dan langsung membuat gadis itu mengakhiri teleponnya, Ia tak ingin Urahara melihatnya sedang asik-asik menelpon sementara pekerjaan masih banyak yang menunggunya.
" Ohayou~ " Ucap Urahara yang menyempatkan menyapa para pekerjanya.
Begitu Urahara memasuki ruangannya, Hana yang penasaran dengan sosok pria itu segera menanyakannya pada Sora.
" Urahara san itu orang yang sangat baik dan mandiri, dia membangun cafe ini dengan usahanya sendiri, ku dengar-dengar orang tuanya sangat kaya tapi dia tidak pernah memanfaatkan kekayaan orang tuanya sedikitpun. " Jelas Sora.
" Apa dia sudah punya pacar ?" Tanya Hana.
" Sepertinya belum, Dia tidak pernah mengajak seorang wanita ke sini, tapi siapa yang tahu?. "
Hana benar-benar kagum dengan bosnya itu, selain tampan dan masih muda ternyata dirinya merupakan sosok yang sangat pekerja keras, seandainya ia tak mengenal Kaji, mungkin dirinya akan jatuh Cinta dengan pria itu.
*
Akhrinya Hana berhasil menyelesaikan hari ini dengan bekerja sangat baik, bahkan Urahara acap kali memuji kegigihan gadis itu, dengan meyelesaikan tugasnya lebih awal kini Hana berniat untuk menemui Kaji, dan setelah mendapat persetujuan dari Uahara barulah ia segera bersiap-siap.
Selang beberapa waktu, Hana yang telah lengkap dengan pakaian sebelumnya terlihat baru saja keluar dari ruang ganti, tiba-tiba saja sesuatu yang tak terduga terjadi, dimana Hana tak sengaja menabrak seseorang saat ia ingin keluar Cafe.
" Apa kau punya mata?. " Ucap pria dengan suara beratnya.
" Maaf... Aku.., hah...? Ku pikir siapa, ternyata cowok pecundang " Ungkapnya setelah melihat dengan jelas wajah pria yang di tabraknya.
" Berani sekali kau mengatakan hal seperti itu padaku " Balasnya menantang.
Keduanya saling tatap satu sama lain, tampak kedua mata mereka yang berapi-api siap untuk menerkam, Hana yang mencibirnya saat itu membuat Jun kesal dan spontan mendorongnya hingga membuat gadis itu kehilangan keseimbangan.
Brukkk...
" Awww.... " Keluh Hana mengusap pingangnya yang terasa nyeri.
" Hana... " Panggil seseorang berhasil membuat gadis itu menoleh ke arah sumber suara.
" Kaji? " Kata Hana menatap kedatangan kekasihnya yang tak terduga saat itu.
Setelah membantu Hana untuk bangkit, Kaji mulai menatap Jun dengan wajah penuh amarah.
" Apa yang kau lakukan padanya? " Tanya Kaji ketus.
" Cih.., datang lagi yang lebih aneh. " Lontar Jun tak sudi menatap Kaji.
" Hey.. Dengarkan kalau ada yang bicara dengan mu!!! "
" Sudahlah, biarkan saja dia, pria bodoh seperti dia tidak akan tau yang namanya sopan santun "
Kalau bukan karena ajakan Hana saat itu, mungkin Kaji sudah melayangkan tinjuan pada Jun. Seseorang muncul dari balik pintu setelah Hana dan Kaji meninggalkan Cafe, dirinya melihat sosok Jun yang menatap keluar Cafe dengan wajah yang menggerutu.
" Kau kenapa ?" Sahut Urahara penasaran.
" Barusan ada dua ekor anjing, untungnya mereka sudah pergi " Jawabnya santai sambil menjatuhkan tubuhnya di atas kursi.
" Anjing??? " Ucapnya semakin keheranan.
*
Kedua insan itu baru saja menjatuhkan tubuh mereka di sebuah kursi taman, di tangan mereka sudah ada sebuah minuman hangat yang di bawa oleh Kaji sebelum keduanya sempat bertemu, sejak tadi Hana terlihat gusar lantaran mengingat kejadian yang sempat membuatnya ingin memberontak, sebuah uluran tangan yang hangat membuat gadis itu tersenyum melirik pria yang baru saja merangkulnya.
" Jangan murung seperti itu kalau bersamaku, kau harus tersenyum.. Ok? "
" Umm.. Oke "
" Aku senang akhirnya kita bisa bersama lagi, sudah hampir 4 tahun kita LDR dan akhirnya kamu memutuskan untuk datang "
" Aku juga, seandainya waktu itu aku ikut kalian lebih awal mungkin kita bertiga tidak akan berpisah selama ini"
" Bagaimana keadaan Mimi? Selama 4 tahun di tokyo kami sangat jarang bertemu "
" Mimi baik-baik saja, dia bekerja di tempat yang Bagus, kecuali pemiliknya yang super duper sombong "
" Maksdumu pria yang tadi mendorongmu itu? "
Hana mulai menceritakan kesan pertama saat bertemu dengan Jun, gadis itu bercerita begitu kesal kepada kaji bahkan sampai membuat Kaji ingin tertawa dengan tingkah lucu Hana saat mempraktikkan tiap adegan yang telah terjadi.
" Kamu benar-benar menggemaskan kalau sedang marah "
Seketika wajah Hana memerah, entah sejak kapan ia merasa malu dengan ucapan kaji yang terdengar begitu menggelitik.
*
Pagi itu Hujan kembali mengguyur kota tokyo, seorang gadis terlihat memandang langit yang mengelabu di iringi turunnya air hujan, sambil mendesah pelan ia berjalan menuju meja makan, di hadapannya sosok Mimi tengah sibuk mengetik sesuatu dengan laptop miliknya, akibat hujan ini Hana jadi telat ke tempat kerja namun sebelum itu ia telah menghubungi bosnya, untunglah Urahara bukanlah tipe bos yang suka marah-marah kalau pekerjanya telat, walaupun demikian Hana tetap tidak enak karena dirinya masih terbilang baru bekerja di sana.
Beda halnya dengan Mimi yang saat itu memang tidak masuk pagi, sehingga ia bisa menunggu hujan redah baru dirinya akan berangkat kerja, melihat Hana yang terus termenung membuat Mimi gemas sehingga mencubit pipi chubby sahabatnya itu.
" Sakit tauuuu "
" Kau sangat lucu kalau seperti itu "
" Ahhh aku sudah tidak tahan, besok aku akan membeli payung, dengan begitu aku bisa ke tempat kerjaku tanpa harus takut kehujanan "
" Kau bersemangat sekali bekerja di tempat itu, apa gajinya tinggi? "
" Bosku sangat baik, dia bahkan menganggapku teman sebayanya walaupun dia lebih tua dua tahun denganku, saking baiknya aku jadi tidak enak kalau santai seperti ini "
Sambil mendengar cerita Hana, sahabatnya itu terlihat sibuk membuat teh hangat untuknya dan juga Hana, setelah jadi barulah ia kembali duduk setelah menyodorkan secangkir teh pada Hana.
" Lain kali aku akan kesana, aku penasaran dengan bosmu itu "
Tak hanya kebaikan urahara yang di cerita oleh Hana, melainkan visualnya yang seperti karakter anime hidup sukses membuat Mimi yang mendengarnya semakin tertarik untuk segera bertemu dengan pria yang bernama Urahara itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Erni Fitriana
yuk ahh lanjut...serruuuu
2023-01-09
0
Endang Purwati
iciiiinnggg...😍😍😍😍😍 wwaahhh..beneran EXO-L ini maahhh authotnyaaaa.....satu server berarti kitaaaahhhhh....😘😘😘😘😘
2020-12-01
0
Septi Okta
aqbacanya huru hara,,,😂😂😂😂
2020-08-10
4