Sebulan bekerja di cafe Urahara kini telah membuahkan hasil, Hana yang baru saja mendapat gaji pertamanya terlihat begitu bahagia, Urahara bahkan memberikannya bonus karena kerja kerasnya selama ini, dengan gaji pertamanya hana ingin mengajak Kaji untuk kencan karena sejak dirinya berada di Tokyo, Rasanya mereka berdua tak pernah menghabiskan waktu bersama layaknya seorang pasangan.
Siang itu setelah membersihkan cafe, dengan memasang wajah manisnya Hana mencoba untuk meminta Urahara memberinya izin selama 2 jam, melihat bosnya yang tengah sibuk memilih biji kopi pilihan, Hana pun mencoba menyapanya terlebih dulu.
" Aku tau kalau kau ingin mengatakan sesuatu" Ucap Urahara tanpa melirik Hana.
" Jadi begini urahara san, aku ingin izin selama 2 jam sajaaaaa.., setelah itu aku akan kembali untuk bekerja " Jawab Hana sungguh-sungguh.
" Silahkan, tapi jangan sampai telat yah, malam ini pasti akan ramai "
" Siap bos..., Hana yui akan kembali tepat pada waktunya. "
Setelah mendapat izin dari atasannya kini Hana bergegas untuk pergi, ia sengaja tak menghubungi kaji dan berencana akan mendatangi kantor kaji sekaligus memberinya kejutan, selama dua jam ini Hana akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, kapan lagi dirinya akan mendapat kesempatan dalam kesempitan ini.
Kantor Kaji yang berada di daerah kanto hanya memakan waktu 20 menit jika mengendarai kereta api, dan setibanya Hana di sana, dengan wajah penuh semangat ia mencoba memasuki perusahaan kelima terbesar di Jepang, Dan setelah menanyakan nama kaji pada receptionis ia pun mencoba untuk menunggu di lobby, beberapa saat kemudian seorang pria yang baru saja keluar dari dalam lift tampak tersenyum kegirangan saat berjalan beriringan bersama seorang gadis, Hana yang melihatnya dari kejauhan langsung dapat mengetahui siapa pria itu.
Gadis itu mencoba untuk memanggil kaji namun tak di dengar oleh pria itu, alhasil ia harus mengejarnya keluar kantor, langkah hana terhenti setelah melihat keduanya memasuki mobil dan meninggalkan pelataran dengan cepat.
" Mau kemana mereka? " Ucap Hana yang masih berdiri mematung di tempat itu.
*
Pria itu menutup buku catatannya dan bergegas keluar dari ruangan yang menjadi tempatnya untuk bekerja, tatapannya tertuju pada seorang gadis yang duduk termenung di sudut ruangan sambil memandangi gelas yang berisi air putih, tak ada orang lain di sana kecuali dirinya, sehingga membuat Urahara yang penasaran langsung menghampirinya dengan senyum yang merekah.
" Kau kenapa? " Tanyanya dengan nada yang santai.
" Urahara san, kau membuatku terkejut, apa ada pelanggan yang datang???? " Balas Hana sambil berdiri menatap sekitar ruangan itu.
" Tidak ada siapapun, duduklah lagi dan ceritakan padaku kau ini kenapa? " Ucapnya mulai membuat Hana kembali duduk.
" Aku berpikir bahwa pacarku selingkuh, tadi saat aku meminta izin padamu, aku berencana ingin mengajaknya makan siang tapi saat aku kesana, dia pergi bersama wanita lain. "
" Siapa tau wanita yang bersamanya itu bisa saja klien atau teman mungkin? "
" Mereka tertawa sepanjang jalan menuju mobil, bahkan tawa kaji saat itu seperti sedang bersamaku "
" Apa kau sudah menghubunginya dan bertanya soal ini? "
" Aku tidak mau, bahkan jika dia menelpon sekali pun aku tidak ingin menjawabnya "
" Kau ini sudah bukan anak SMA lagi, menyelesaikan suatu masalah dalam hubungan itu perlu, jangan karena ego yang ada di dirimu kau ingin menyelesaikan masalah ini hanya dengan diam, itu tidak benar. "
Hana terdiam sejenak, ia mencerna apa yang Urahara katakan padanya, memang benar tidak sebaiknya ia bersikap seperti ini, toh Kaji belum menjelaskan siapa gadis itu dan juga dirinya yang belum menanyakan soal ini.
" Aku penasaran dengan gadis yang kau pacari, pasti dia sangat bangga karena punya pacar sepertimu."
Urahara tertawa mendengar ucapan Hana barusan, sehingga membuat Hana melongo melihatnya.
" Sayangnya aku tidak punya pacar."
" hah..., seorang Urahara San tidak punya pacar ????."
" Kembali bekerja, waktu istirhat telah habis. "
Hana yang masih ingin mengobrol dengan Urahara terpaksa berhenti ketika beberapa pelanggan mulai berdatangan, Hana masih kepikiran dengan Urahara yang masih jomblo padahal wajahnya yang tampan sangat memudahkannya untuk mendapat seorang gadis yang cantik.
*
Gadis itu menjatuhkan tubuhnya dengan malas setelah ia selesai berganti pakaian, temannya mimi meliriknya dengan tatapan heran dan ikut menjatuhkan tubuhnya di sebelah Hana.
" Kamu kenapa?." Tanyanya lirih.
" Kaji tidak menghubungiku seharian ini, dan terlebih menyakitkannya lagi tadi siang aku melihatnya bersama wanita lain. "
" Siapa tau wanita itu hanya rekan kerjanya saja. "
" Tetap saja aku kepikiran. "
" Kamu kan sudah berpacaran dengannya selama 6 tahun lebih, bahkan besok bukannya hari jadian kalian yang ke 7 tahun? Mungkin dia menyiapkan sesuatu untukmu. "
" Ahh tidak tau, aku kesal padanya.., biarkan aku tidur lebih awal. "
Setelah Hana merebahkan tubuhnya di tempat tidur, pandangnya tertuju pada sebuah kalender yang tertera di atas meja di sebelah tempat tidur, pada tanggal yang di lingkar merah merupakan hari dimana dia dan kaji resmi berpacaran selama 7 tahun, bukan waktu yang sebentar dan tentunya semakin kesini semakin membuat Hana khawatir, ia pun mencoba menutup mata dan melupakan hari ini, semoga esok akan menjadi hari yang lebih baik lagi.
*
Hujan kembali menguyur kota ketika Hana baru saja turun dari kereta, untungnya ia membawa payung sebelumnya karena sudah mengira akan turun hujan, ketika dirinya meninggalkan stasiun ia berjalan cukup lama hingga tiba di sebuah halte bus, dari sana ia akan menaiki bus untuk menuju cafe tempatnya bekerja, udara yang cukup dingin membuatnya mengusapkan tangan agar hangat kemudian menempelkannya di wajah cantiknya.
" Aku benar-benar membenci musim hujan " Gumam Hana dalam hati.
Melihat bus yang belum juga datang sempat membuat Hana kesal, tak ada siapa pun di halte itu selain dirinya sehingga ia meluapkan emosinya pada sebuah kaleng bekas dimana ia menendangnya dengan keras ke tengah jalan, lagi-lagi ia kembali duduk dan menunggu sampai bus menuju Ueno tiba.
Perlahan tapi pasti Hujan mulai redah, dengan mendongak ke atas seulas senyuman terpancar jelas di raut wajah gadis itu, dan bus yang ingin di tumpanganinya pun mulai terlihat di ujung jalan, namun tiba-tiba sesuatu yang tak terduga terjadi, sebuah mobil sport berwarna merah baru saja melintas di depan Hana, gadis itu teeperonjak kaget lantaran terkena cipratan air akibat si pengemudi yang membawanya dengan cepat.
" Liat sajaa kau, kalau kita ketemu lagi aku sudah menghafal plat mobilmu " Teriak Hana setelah memperhatikan plat seri mobil sport yang melaju tanpa henti itu.
Alhasil bukan hujan yang membuat Hana basah melainkan air cipratan yang berasal dari oknum yang tak bertanggung jawab barusan, ia terpaksa harus naik bus dalam keadaan basah, walaupun ia sempat dapat peringatan dari supir untuk tidak membiarkan kursi penumpang basah, sungguh hari yang sangat sial pagi itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Erni Fitriana
pasti itu mobil jun
2023-01-09
0
Riris Pujianti
keren thor lanjut
2021-03-10
0