Pria itu terlihat tengah melamunkan sesuatu sambil menatap ke luar cafe, saat seseorang memanggil namanya ia bahkan tak menoleh, ketika ia menjentikkan jari di hadapan wajahnya barulah pria itu tersadar dan langsung tertawa kecil di hadapan gadis yang menyadarkannya tadi.
" Sejak tadi ku lihat-lihat Urahara-san melamun terus, Apa terjadi sesuatu?" Tanya Sora di balas gelengan dari pria itu.
" Aku hanya memikirkan sesuatu saja. Oiya Sora aku ingin minta pendapatmu " Ucapnya langsung membuat sora penasaran.
" Jika seandainya kau di hadapkan oleh dua pilihan yang sama-sama penting, memilih orang yang kau sukai atau memilih orang yang kau hormati? kau akan memilih yang mana?. "
" Aku tidak begitu mengerti maksud anda? Bisa di jelaskan lebih detail?. "
"Jadi seperti ini, orang tuamu menjodohkanmu dengan seseorang tapi kau tidak menyukainya, di samping itu kau punya seseorang yang spesial dan kau harus memilih satu diantara dua pilihan itu."
" Tentu saja orang yang spesial, yang spesial itu berbeda dari pilihan pertama, untuk apa memaksakan perjodohan tanpa adanya rasa suka? Itu sama saja memaksakan diri untuk terbang di saat kau tidak punya sayap. "
Urahara terdiam memikirkan apa yang dikatakan sora barusan, entah mengapa ia berhasil mendapatkan jawaban atas apa yang di pikirkannya selama ini, dengan mengucapkan banyak terima kasih urahara pun meminta seluruh karyawannya untuk libur sampai musim panas selesai, ia juga tak lupa memberikan gaji awal kepada mereka semua, sora yang keheranan bertanya pada urahara soal sikap anehnya setelah mendengar jawabannya barusan.
*
Mimi meraih tasnya ketika ia baru saja menyelsaikan tugas kantor, hari ini karna tak begitu banyak yang di kerjakan ia pun dapat pulang lebih awal, saat berjalan menuju lift gadis itu tiba-tiba saja bertemu dengan seorang pria yang menyapanya dengan ramah, pria itu adalah teman mimi ketika kuliah dulu walaupun berbeda divisi mereka masih tetap sering menegur sapa seperti sekarang ini.
Ketika mereka sudah berada di lantai bawah, pria yang bernama Matsuyama tadi berniat mengajak mimi untuk makan siang, namun seseorang baru saja datang dan menyela percakapan mereka. Mimi menoleh ke arah sumbers suara barusan dan menatap pria yang menyelanya barusan dengan wajah kebingungan.
" Sayang sekali, Noa hari ini sudah membuat janji denganku, kau bisa pergi dengan wanita lain" Ucap Urahara membuat mimi terbelalak kaget.
" Benarkah begitu Mikami? " Tanya Matsuyama tak percaya
" Emm... Itu.."
" Dia lupa kalau aku sudah mengajaknya duluan, kalau begitu sampai jumpa..., Matsuyama-san" Sambung Urahara melirik name tag milik matsuyama sesaat sebelum menyebutkan nama.
Mimi hanya dapat terdiam ketika urahara mengatakan hal itu, ia kembali merangkul mimi dan beranjak meninggalkan Matsuyama yang terlihat tak suka dengan sikap urahara kepadanya. Begitu mereka tiba di tempat parkir, mimi menahan urahara dan bertanya soal sikapnya barusan, urahara sendiri terlihat menyembunyikan apa yang di rasakannya ketika melihat mimi dan matsuyama jalan bersama, tanpa menjawab pertanyaan dari mimi, pria itu memaksa mimi untuk segera masuk ke dalam mobil, saat itu mimi hanya dapat mengikuti apa yang di lakukan urahara dengan pasrah.
Cukup lama saat mereka berada di mobil menuju sebuah tempat yang belum pernah di kunjungi oleh mimi sebelumnya, urahara membukakan pintu kepada mimi dan menunggu gadis itu turun lalu menutupnya kembali, mimi terlihat terpukau dengan indahnya pemandangan laut dari tempat mereka berpijak.
" Kereennn... Aku baru pertama kali ke tempat ini" Seru Mimi begitu menikmatinya
" Aku senang kau suka tempat ini" Gumam urahara di sebelah mimi.
" Tapi kenapa kau tiba-tiba bersikap seperti ini padaku? " Tanya Mimi masih di buat penasaran.
Urahara berbalik ke arah mimi kemudian meraih tangan gadis itu, matanya tertuju pada sepasang bola mata Mimi yang berbinar.
" Aku menyukaimu.., aku tidak tau kapan itu di mulai tapi setelah menghabiskan banyak waktu denganmu, ku rasa aku benar-benar sudah jatuh Cinta denganmu.. Noa-chan"
Mimi terlihat begitu shock mendengar pengakuan Urahara barusan, ia tak menyangka pria itu akan mengungkapkan perasaannya, sejenak mimi berpikir untuk menjawab perasaan Urahara, jauh di dalam hatinya ia juga merasa sudah nyaman dengan kehadiran Urahara di hidupnya akhir-akhir ini.
" Aku juga sepertinya menyukaimu " Balas Mimi terlihat tersipu malu.
Urahara begitu senang mendengar jawaban mimi, ia bahkan langsung mendekap gadis itu ke dalam pelukannya sebagai tanda resminya hubungan mereka berdua.
*
Gadis itu terlihat baru saja turun dari sebuah bus, wajahnya yang murung sambil membawa tasnya dengan malas membuat orang-orang yang melihatnya dengan tatapan tanda tanya, begitu mendapati sebuah kursi ia pun menjatuhkan tubuhnya dengan malas sambil mengeluarkan ponselnya.
Ketikannya berakhir begitu ia mengingat sesuatu, dengan cepat gadis itu kembali menaiki bus yang menuju suatu tempat.
Setibanya di sana tepatnya di sebuah rumah sakit Misugi hospital atau rumah sakit milik keluarga Misugi, Hana dengan memberanikan diri menemui keluarga Jun untuk meminta maaf atas nama Kaji, walaupun dia sangat membenci pria bernama Jun itu namun kali ini Hana mengenyampingkan ego untuk sesaat.
Sayangnya pihak rumah sakit tidak membiarkan sembarang orang memasuki rumah sakit tersebut sehingga Hana pun mencoba untuk menghubungi Urahara untuk meminta bantuannya.
Tak lama setelah itu, Urahara datang dan di situlah keduanya di perbolehkan untuk masuk, jika bukan karna Urahara maka akan sulit untuk masuk ke dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Erni Fitriana
selamat y huruhara-mimi😍😍😍😍😍😍
2023-01-09
0
Wahyuni Puspita Dewi
jantungnya di curi ........kalau ekeh
2020-01-11
3
Rina
curiga nih .. jantungnya kaji didonorkan ke jun ...
2019-10-26
4