Tampaknya Hujan turun tak terduga hari itu, Seorang gadis yang baru saja keluar dari taman hiburan terlihat menitihkan air mata sambil berlari meninggalkan tempat itu sejauh yang ia bisa, setelah cukup jauh berlari dirinya berhenti di sebuah pohon untuk berteduh, sudah menjadi kebiasaan Hana menangis seperti itu apabila ia baru saja marah-marah, walaupun terlihat kuat dirinya juga akan rapuh jika di hina seperti tadi.
Sejak kecil Hana merupakan anak yatim piatu, dimana saat usianya 2 bulan dirinya di temukan di sebuah panti asuhan oleh pemilik panti yang telah di anggapnya sebagai seorang ibu kandung, Selama hidup dengan Ibu panti dirinya tumbuh menjadi anak yang mandiri dan baik hati, Berbeda halnya dengan Mimi, Hana hanya lulusan SMA sebab ia tak ingin membebani ibu panti untuk menguliahkannya, Untuk membalas jasa sang Ibu, Hana bertekad untuk mencari pekerjaan di Tokyo.
*
" Aku pulang~ " Ucap Mimi setelah meletakkan sepatunya di rak.
Mimi yang baru saja datang langsung di kejutkan dengan Hana yang terlihat asyik menonton acara televisi, di sekitarnya tampak berbagai macam makanan yang di makannya satu persatu.
" Kau sepertinya dalam mood baik, biar aku tebak. Pasti kamu di terima kan?. "
" Di terima dari hongkong, aku di tolak langsung sama Direktur bodoh itu, dia menghinaku di depan sekretarisnya aku sangat marah dan malu. "
" Presdir Jun? , dia memang seperti itu, orangnya sombong dan kasar. "
" Lupakan saja, aku tidak ingin mengingatnya lagi "
Mimi tersenyum kecil melihat mood Hana yang kembali berubah, itulah Hana yang ia kenal, Sebesar apa pun masalah yang di hadapinya ia akan berusaha untuk membuangnya jauh-jauh, walaupun sebenarnya dia masih kepikiran namun jauh di samping itu dirinya lebih mementingkan orang-orang di sekitarnya agar tidak perlu khawatir kepadanya.
*
Gadis itu terus menatap layar ponselnya sejak beberapa menit yang lalu, sudah banyak pesan yang ia kirim untuk seseorang yang tak kunjung memberi kabar sejak dirinya tiba di tokyo, dengan malas ia pun menyingkirkan ponsel tersebut dan menyandarkan tubuhnya pada sebuah kursi yang di sandarkannya sejak tadi.
" Dari pada tinggal diam seperti ini mungkin ada baiknya kalau aku mencari pekerjaan, siapa tau hari ini akan menjadi keberuntunganku " Gumam Hana yang seketika bersemangat.
Tak menunggu waktu lama, gadis itu telah siap dengan mengenakan pakaian casual dimana Hana memilih Jeans bludru di padukan dengan coat coklat senada, setelah meninggalkan apartemen ia pun berjalan menuju halte yang kebetulan tak jauh dari tempatnya tinggal.
Selama di perjalanan Hana mencoba untuk mencari lowongan pekerjaan pada media sosialnya, Dan setelah mencari cukup lama akhirnya gadis itu berhasil menemukan salah satu informasi lowongan pekerjaan pada situs laman online, dimana info tersebut di dapatnya dari salah satu Cafe & Bar yang mengumumkan tengah membutuhkan pelayan baru, melihat alamat yang tertera di sana membuat Hana melirik ke arah tulisan tujuan bus yang di tumpanginya, tampaknya ia beruntung sebab bus tersebut akan menuju daerah Ueno tempat Cafe itu membutuhkan pelayan.
Begitu tiba di tempat tersebut, Hana tampak sangat bahagia melirik sebuah tulisan yang terpajang pada pintu Cafe, dimana tulisan tersebut menyebutkan bahwa mereka benar-benar membutuhkan seorang pelayan, tanpa ragu ia pun melangkah mendekati cafe itu dan membuka pintunya dengan pelan.
" Selamat datang di Urahara Cafe, silahkan memilih tempat duduk yang anda inginkan " Seru seseorang kepada Hana.
" Saya datang untuk melamar pekerjaan, di luar ada lowongan untuk pelayan jadi saya ingin melamar." Balas Hana mantap.
" Benar sekali kak, kebetulan bos kami membuka lowongan pekerjaan baru-baru ini, kalau kakak berminat untuk menjadi pelayan silahkan ikut saya." Ajak gadis yang terlihat sedikit lebih muda dari Hana.
Sebelum itu gadis yang menyapa Hana barusan memperkenalkan dirinya dengan nama Sora aoi dimana dirinya hanyalah sebagai pelayan part time karena harus mengatur waktunya unuk berkuliah juga, dan setelah Sora mengantar Hana ke ruangan pemilik cafe, suara seorang pria dari dalam ruangan tersebut mempersilahkannya masuk.
Seorang pria yang sangat tampan berhasil membuat Hana tercekat begitu melihat visualnya yang hampir menyerupai karakter anime, dengan nada bicara yang sangat lembut ia meminta Hana untuk duduk di hadapannya.
" Jadi kamu yang akan melamar sebagai pelayan di sini? "
" iya, saya berminat untuk menjadi pelayan di cafe ini "
" Kau yakin? "
" Apa wajahku tidak meyakinkan? "
" Bukan itu maksudku, untuk gadis sepertimu bukannya menjadi pelayan bukanlah pekerjaan yang baik"
" Soal itu saya tidak pernah mempermasalahkannya, selagi itu pekerjaan yang baik kenapa tidak? "
" Kamu di terima. "
" Terima kasih... Saya sangat senang bisa di terima di sini. "
" Tapi sebelum itu, tolong jangan memanggilku pak atau bos, cukup dengan namaku saja. "
Hana melirik plat nama yang ada di meja kerja pria itu "Urahara Kyosuke " , Sambil mengangguk setuju ia pun kembali mengucapkan banyak terima kasih pada Urahara.
Dan hari ini juga Hana memulai pekerjaanya sebagai pelayan, tak lupa Urahara memberikan seragaman khusus para pekerjanya sebagi identitas tersendiri.
*
Tanpa terasa malam datang begitu cepat, Hana yang baru saja menyelesaikan tugasnya membersihkan cafe bergegas untuk siap-siap pulang, baru saja dirinya hendak ke ruang ganti tiba-tiba saja pintu terkuak dan membuat gadis itu menoleh ke arah pintu yang baru saja terbuka.
" Kamu????? " Ucap Hana lantang.
Pria itu terlihat tak menghiraukan Hana dan mulai menjatuhkan tubuhnya di atas kursi bar, Hana menghampirinya dan menyuruhnya membaca tulisan tutup pada pintu masuk, lagi-lagi pria itu tak menghiraukan ucapannya.
" Biarkan saja, dia temanku " Sahut seseorang yang baru saja keluar dari ruangannya.
" Siapa dia? " Tanya Pria tadi melirik sinis ke arah Hana.
" Dia pelayan baruku " Jawab Urahara.
" Bagaimana mungkin dia melupakanku setelah kemarin mengataiku yang tidak-tidak " Batin Hana begitu kesal.
" Ah.., aku ingat sekarang, dia pelamar yang kemarin ku tolak, Rupanya dia sudah menjadi pelayan di cafe mu. " Lanjut Jun menunjukkan wajah yang begitu menyebalkan di mata Hana.
Hana yang tak ingin mencari gara-gara dengan pria itu segera memutuskan untuk pergi, dan setelah Urahara mempersilahkannya ia pun pergi mengganti baju, karna tak ingin bertemu dengan Jun lagi, dirinya berpikir akan lewat pintu belakang saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Erni Fitriana
seru nih...aku mai merangkai cerita melalui versi ku
2023-01-08
0
Nurul Anggi
semangat thor, ceritanya kereeeennn bikin penasaran
2019-09-18
3
none
kasi gambar dong
2019-09-14
1