Om Om Jutek Tetanggaku
"Tiiin.. Tiiin... "
" Wooy.. jalanan masih lega tuh, buta yah mata lo !!! . " Intan begitu kesal dengan mobil yang ada di belakang nya, padahal menurutnya jalanan di sampingnya masih cukup untuk mobil itu jalan. Tanpa terganggu oleh dirinya yang sedang berjalan kaki sepulang sekolah.
Mobil itu melaju begitu saja tanpa menghiraukan makian dari Intan.
" Dasar orang kaya sombong, mentang mentang mobilnya bagus, lewat gang gini aja pake klakson segala. " Kesal Intan.
Setelah melewati beberapa rumah, tibalah Intan di halaman rumah nya, yang tak pernah terlihat sepi. Karna orang tua Intan membuka warung makan kecil kecilan di halaman rumahnya. Intan hanya tinggal berdua dengan ibunya, karna ayahnya sudah meninggal dalam kecelakaan kerja 7 tahun silam, dan semenjak itu warung makan itu menjadi satu satunya mata pencaharian mereka. Mereka bersyukur karena mereka memiliki rumah yang di tinggalkan ayahnya. Rumah sederhana namun terlihat asri dengan halaman luas sehingga bisa membuka usaha warung makan. Dan ada pohon rambutan yang berada di tengah halaman yang membuat sejuk dan rindang.
" Ini kaya mobil yang tadi?. " Gumam Intan dalam hati, sambil mengelilingi mobil mewah yang baru saja membuatnya lapar karena kesal.
" Intan..., ngapain sih km di situ. " Teriak bu Ida, memanggil anaknya yang terlihat mengelilingi mobil orang yang numpang parkir di halaman rumahnya.
Intan langsung berjalan ke arah ibunya. ingin menanyakan tentang mobil tersebut.
Intan setia menunggu di samping ibunya yang terlihat sibuk membungkus nasi untuk pembeli.
" Bu salim dulu dong, aku pegel nih . " Intan menunggu tangan ibunya berhenti bergerak lincah memegang sendok. "
"Pulang sekolah bukannya ucapkan salam dulu. "
" He.. he.. he... maaf Bu, Asalamualaikum ?. "
" Wa'alaikumussalam. "
Bu Ida segera menaruh sendok yang di pegangnya nya menyodorkan tangannya pada intan.
" Iiih... bau bu . " ledek Intan sambil tertawa.
" Kamu itu yah, bau cuan ini . "
" Diih... ibu sok gaul bilang cuan , tau dari mana bahasa cuan . "
" Dari pembeli ibu, katanya dia mau kerja ngumpulin cuan . " Dan mereka pun tertawa.
" Sudah masuk sana, ganti baju dulu, setelah itu bantu ibu beberes. "
" Memangnya sudah habis bu . " Mata Intan mengelilingi deretan piring yang ada di hadapan nya dan memang sudah ada beberapa yang kosong.
"Alhamdulillah hari ini rame. " jawab ibu.
Intan pun segera berjalan masuk, sebelum masuk ke dalam pintu langkahnya terhenti, tiba tiba ia teringat akan mobil yang terparkir di halaman rumahnya, ia pun kembali mendekati ibu nya.
" Bu, itu mobil siapa ? . " tunjuk Intan pada mobil hitam metalik itu.
" Oooh.. itu tadi ada yang numpang parkir, mau lihat kos kosan yang di sebelah . "
" Ooh.. " jawab Intan sambil manggut manggut.
" Eeeh... tapi bu, orang kaya kok ngekost nya di tempat ginian . "
" Ginian bagaimana maksudnya. "
" Maksudnya gini loh bu, biasanya kan orang kaya tinggalnya di Apartemen gitu bu . "
" Laah... yo biarin aja toh, terserah mereka, kamu jangan usil . "
" Siapa yang usil sih bu . " Intan memanyunkan bibir nya.
" Udah sana masuk, ganti baju , jangan suka kepo sama urusan orang . "
Intan tak ingin bertanya lagi, ia pun masuk ke dalam rumahnya. Setelah urusannya selesai intan kembali ke depan membantu ibunya membereskan piring -piring kotor dan mencuci piring. Setelah semua sudah beres tinggallah mengelap meja.
" Permisi ... "
" Permisi... "
" Intan, itu ada tamu . " teriak ibu dari dalam, karna mendengar ada suara.
Padahal orang itu berada tepat di belakang intan yang sedang mengelap meja etalase. Mungkin karena Intan sedang mendengarkan musik di telinganya, jadi ia tak mendengar ada orang yang memanggilnya..
Intan pun berbalik, dan dengan sedikit terkejut melihat ada seorang lelaki tampan di hadapannya, tinggi, berbadan tegap dengan wajah klimis bersih dan rambut yang tertata rapih.
" MashaAllah, ini Malaikat dari mana yah ?. " Ucap Intan dalam hati .
" Permisi , ini trimakasih sudah boleh numpang parkir... " Ucap lelaki itu dengan wajah datar tanpa ekspresi. Sembari memberikan sesuatu ke tangan Intan yang masih terbengong bengong.
Tak lama Intan tersadar. Dan lelaki itu sudah berjalan menjauh ke arah mobil.
" Laaah ini apa ...? Intan yang baru menyadari kalau ada uang lembaran di tangan nya. "
Ia bingung kapan uang itu berada di tangan nya, " Diiih... di kata gw tukang parkir kali yah . "
Intan berjalan cepat, menuju mobil yang sedang berjalan mundur untuk masuk ke jalur jalanan.
" Tok.. tok.. tok.. " Intan mengetuk kaca mobil itu.
Lelaki itu pun membuka sedikit kaca nya.
" Ada apa ?. " Tanya nya datar.
" Ini maksudnya apa om?. " Jawab intan sambil menunjukkan uang lembaran yang berada di tangan nya.
" Uang . " Jawab lelaki itu singkat.
" Iya, aku tau ini uang . "
" Lalu ?. "
" Maksud dari uang ini tuh apa ?. " Kesal intan.
" Buat trimakasih karena sudah boleh parkir . "
" Om pikir, rumah aku indomaret, selesai parkir terus bayar . " Jawab Intan tak Terima.
" Mungkin . "
" Mungkin apa nya ?. "
" Karena rumah anda terlihat ramai tadi . "
" Pantas dia dari golongan ' Anda ' . " Gumam Intan dalam hati . "
" Nih,, uang anda aku balikin, lain kali kalau parkir di rumah orang cukup ucapkan terimakasih , terkecuali kalau yang punya rumah pakai handuk kecil dan bawa pluit . " Intan langung menjatuhkan uang nya ke dalam mobil yang mungkin jatuh di pangkuan lelaki yang diam saja dengan ekspresi datarnya.
Intan langsung meninggalkan mobil itu dan masuk ke dalam rumahnya.
" Orang kaya kelakuannya aneh aneh aja, apa apa pake duit, ga takut apa kalau orang nya tersinggung . " Gerutu intan yang masih di dengar oleh ibunya yang sedang duduk di depan TV sambil mengupas bawang merah.
" Intan, kamu kesambet apa sih, ngomong sendiri ga jelas . " Tanya ibu.
" Kesambet setan rambutan . " Jawab Intan asal.
" Makannya kalau magrib magrib tuh masuk , biar giliran mereka yang keluar . "
" Mereka siapa bu ?. "
" Ya itu tadi yang bikin kamu kesambet . "
" Tau aah bu . "
" Kamu tuh, kesal kenapa sih Tan ?. " Tanya ibu.
" Itu loh bu, orang yang tadi numpang parkir, masa ngasih aku uang , emang nya aku tukang parkir apa...!!. "
" Hahahaha... "
" Ibu kok malah ketawa sih . "
" Ya habis kamu tuh cuma begitu aja di bikin kesel , ibu kira ada apa . "
" Jatoh bu harga diri anak ibu yang cantik dan manis ini . "
" Diiih.... kesel tapi masih narsis aja .. "
" Anak ibu kan emang paling cantik . " Ucap Intan dengan manja, sambil memeluk ibu nya satu satu nya yang ia cintai saat ini.
" iya,, iya,, ibu tau, anak ibu yang paling cantik. " jawab bu ida sambil mengelus tangan putrinya yang merangkul lehernya.
Ibu dan anak ini sangat lah dekat. Saling menguatkan satu sama lain, keseharian yang selalu di iringi dengan canda tawa.
" Eeh,,, tapi tadi orang nya ganteng kan ?. "
" Ganteng apaan bu, biasa aja . " padahal dalam hati Intan pun mengakui memang orang itu sangat tampan.
" Itu ganteng loh Tan, kaya artis artis . "
" Ganteng sih, tapi jutek , kaya om om jutek yang pernah aku baca di novel novel . "
" Tuh kan, ,, tadi katanya biasa aja, terus barusan bilang ganteng . " Ledek ibu, mencoel dagu runcing milik anak nya.
" Iiiih.... ibu apa sih, itu bawang nya kupasin . " Intan terlihat malu.
" Bantuin dong sayang . "
Intan langsung mencebikkan bibirnya. Namun tangan nya dengan cepat membantu pekerjaan ibunya. Intan selalu membantu pekerjaan ibunya, apapun ia lakukan agar ibunya tak kelelahan, karna dari itu Intan menjadi pandai memasak mengikuti jejak ibunya.
-
-
-
Masih adakah yang mengikuti author di sini 🤭
sudah lama vakum kangen untuk nulis lagi.
Tbc....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
nyimak, thor.....
selamat menulis kembali. 😍
2024-03-10
0
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
2024-03-07
1
Lies Atikah
masih nyimak thor
2024-03-07
0