Menunggu

" Kenapa masuk lagi ?. " Tanya Rafa pada Sandy.

" Itu tadi Demus itu kenapa bilang begitu?, bro lo jangan jadi paedofil, gue bisa cariin kok cewe cewe mateng buat lo, yang udah siap lahir batin. " Sandy berbicara tanpa henti.

" Maksud lo apa ?. " Rafa menatap serius ke arah Sandy.

" Itu tadi Demus lo apain ?. " Cecar Sandy lagi.

" Dari tadi Demus, demus itu siapa sih yang lo maksud ?. "

" Dede gumussh barusan, kenapa tadi dia keliatan kesal. "

" Intan ?. " Rafa menatap jengah pada Sandy.

" Iya . "

" Kenapa ?. "

" Dia bilang..... " Sandy diam sejenak.

" Dia bilang apa ?. "

" Dia bilang, kalau lo bilang pahanya jelek . " Sandy berkata pelan sambil menggaruk tengkuknya

" Apa dia bilang ???. "

" Udah lah bro, dia masih anak anak . "

" Ngaco lo, udah sana keluar . " Usir Rafa.

" Gue bisa cariin yang pahanya ga jelek bro !. "

" Keluar, makin sinting aja lo . " kesal Rafa.

Sandy pun mau tak mau keluar. Dia sedang menimbang nimbang apa hal ini harus ia adukan ke tante Elen atau tidak.

" Tring... " Notif ponsel Sandy berbunyi

📩 Awas kalau lo bilang ke nyokap, kelar masa depan lo nanti . "

" Seeeh.... nih bos bisa nya maen ngancem aja, tau aja lagi kalau mau di aduin. Dan akhirnya Sandy mengurungkan niatnya itu, ia tak mau masa depannya hancur...

***

Intan pun sampai di rumah siang hari, dan langsung membantu ibunya seperti biasa.

" Bu, ternyata kantornya om Rafa guedeee banget loh bu, bagus banget, andai Aku bisa kerja di situ ya bu , pasti aku bakalan seneng banget...."Intan membayangkan dirinya bekerja di kantor sebesar itu.

" Ya berarti kamu harus pinter buanget... " jawab ibu.

" Aah.. masa iya yah bu aku bisa kerja di kantor itu . "

" Jangan pesimis tan, ga ada yang ga mungkin bila kamu mau berusaha . "

" Makanya kamu kuliah dulu yang bener, nanti biar bisa bekerja kaya orang orang kantor itu . "

" Iya bu InsyaAllah nanti aku kuliah, tapi tahun depan saja . "

Sampai saat ini Bu Ida masih berharap Intan mau kuliah lebih cepat.

" Oh iya tan, kenapa ga minta pekerjaan aja sama Nak Rafa, siapa tau ada lowongan !. '

" Ya ampun bu, perusahaan sebesar itu mana mau nerima lulusan SMA ?. "

" Ya di coba saja toh !. "

" Ga aah bu, malu . "

" Yo wiss,, terserah kamu !. "

Malam hari seperti biasa Intan mengantarkan makan malam Rafa. Namun sudah jam 8 lewat Intan belum melihat mobil Rafa di garasi rumah nya. Intan sengaja mengintip dari samping rumah nya, lampu depan rumah Rafa masih terlihat gelap.

" Kenapa ga aku coba WA om Rafa saja ya!. "

Intan kembali ke kamarnya untuk mengambil ponselnya.

" Nak Rafa nya belum pulang tan ?. " Ibu berpapasan dengan Intan di ruang tamu.

" Belum bu , aku mau coba WA saja . "

" Yo wes di coba , sayang nanti makananya keburu dingin."

Intan mengetikkan pesan untuk Rafa. Namun pesan itu masih celentang 1 . " Sepertinya no nya ga aktif.

Intan coba menghubungi Rafa namun tidak tersambung.

" Gimana ya nasib nya nih makanan ?. " Intan memutar mutar kotak makanan di tangannya.

" Kan kalau om Rafa ga mau bisa aku makan biar ga mubazir . "

Sudah hampir jam 10 Rafa belum juga pulang, dan pesan pesan Intan pun belum ada yang di baca. Ada sedikit rasa khawatir dalam benak Intan.

Karena sudah lelah Intan pun memutuskan untuk tidur dan tak lagi menunggu Rafa. Dan makanannya ia taro di atas meja, mungkin bisa di hangat kan untuk besok.

***

" Kenapa bisa jadi begini sih Rafa ?. " Mamah Elen dan pak kuncoro berada di sisi ranjang rumah sakit tempat di mana Rafa di rawat. Setelah Sandy mengabari nya.

Rupanya Rafa mengalami kecelakaan sore saat sepulang kerja, untuk menghindari pengendara motor yang tiba tiba saja menyalip di depannya,Hingga membuat Rafa banting stir ke kiri hingga menabrak trotoar , untung saja tak ada luka yang serius pada tubuh Rafa, hanya luka kecil di bagian dahi. Tapi Rafa tau ini akan berbuntut panjang karena mama Elen yang selalu berlebihan pada Rafa.

" Gimana ceritanya sih Nak ? , kamu ga hati hati ya, lain kali kamu pakai supir saja nak, jadi kalau lelah kamu ga perlu nyetir sendiri , kamu istirahat saja si sini beberapa hari, sampai luka kamu sembuh, dan jangan mikirin pekerjaan dulu serahkan pada Sandy, papah juga nanti bisa bantu, Iya kan pah ?. "

Pak Kuncoro hanya manggut manggut saja, tak ada yang bisa membantah jika makluk terkuat di bumi sudah memerintah .

" Denger ya Nak.... " Mamah Elen menghentikan ucapnya.

" Mah, sudah lah anaknya biarkan istirahat dulu, jangan di suruh cerita , apa lagi dengerin cerita mamah.. " Ucap pak kuncoro, Dia mendengar istri nya ini tak henti hentinya berbicara.

" Siapa yang lagi cerita sih pah , mamah tuh cuma.... "

" Sudah mah , sudah , ayo duduk dulu biarkan Rafa istirahat , interview nya nanti saja . "

" Aah,,, papah ini . " Dengan kesal Mamah Elen mengikuti perintah suaminya dan duduk di sofa yang ada di kamar VVIP itu.

Dan Rafa hanya diam saja, dirinya masih sangat shock atas kecelakaan tadi. Namun tak lama Rafa tertidur karena efek dari obat yang suster berikan.

***

Pagi menjelang, Intan melakukan rutinitas seperti biasa di dapur bersama ibunya, Sesekali Ia melihat rumah Rafa dari samping belum terlihat tanda tanda bahwa Rafa pulang ke rumah. Tak ada mobil juga lampunya yang belum menyala menjadi tanda bahwa rumah itu belum berpenghuni.

" Dia kemana ya ? , pesan nya juga belum di baca !. " Gumam Intan.

" Neng beli... " Ada salah satu pelanggan datang.

" Neng, neng... " Sudah 3 kali pelanggan itu memanggil Intan, namun sepertinya Intan begitu asik melamun sampai-sampai tak mendengar ada pelanggan yang datang .

Tekk,, tekk,, tekk...

" Ya Allah bang kaget aku . " Intan memegang dada nya . Mendengar bunyi ketukan uang koin pada etalase nya.

" Ya lagian neng pagi pagi udah ngelamun ,dari tadi di panggilin diem aja . "

" Emang iya bang,,,hehehe ??. " Intan merasa malu.

" Laaah tauuu... " Ujar pelanggan itu dengan logat betawi nya.

" ini lauk nya apa bang ?. "

" Ini, ini, sama ini . " Pelanggan itu menunjuk makanan yang dia mau,

Intan menyerahkan bungukusan makanan sesuai permintaan pelanggan tadi. " Pake teh anget yah neng ! "

" Iya bang, bentar ya . "

" Ooh iya neng, jangan sering ngelamun, ayam tetangga saya mati karena sering ngelamun. "

" Punya beban hidup apa tuh ayam sampe sering melamun begitu ?. " Intan menjawab sambil menyerahkan bungkusan nya kepada pelanggan.

" Ya mana abang tau neng . " Rencana mau menggoda Intan malah tidak mengena.

" Lain kali kasih tau tetangga nya bang, ayam nya suruh sering sering di nasehatin, biar ga mati kerena melamun . " Intan tertawa

" Iya neng nanti abang sampein lewat WA . " Pelanggan itu berlalu pergi sambil tertawa kecil.

" Intan ada telfon ?. " Ibu sedikit berteriak dari dalam rumah.

" Iya bu . " Intan masuk ke dalam kamar nya. Ia memperhatikan no asing yang menghubungi nya itu.

Karena bunyinya tak henti henti maka Intan menggeser tandan hijau pada ponselnya.

" Hallo, Asalamualaikum ?. "

-

-

-

tbc

Jangan lupa tinggalkan jejak y.

Episodes
1 episode 1
2 Mobil itu
3 ketahuan
4 Tentang Rafa
5 Memalukan
6 galau
7 Jahilnya Intan
8 Mengejutkan
9 No misterius
10 penasaran
11 Dewasa versi Intan
12 gara gara obat
13 Kedatangan mamah Elen
14 Ke kantor Rafa
15 Gara gara paha
16 Menunggu
17 Rumah sakit
18 Tumbuhnya benih cinta
19 Irfan
20 menikah????
21 Kepergok
22 Terbawa suasana
23 Hilang nya Intan
24 Sulit terucap
25 Gara gara motor
26 Sakit bulanan???
27 Menjadi adik atau kekasih ??
28 Kesal nya Rafa
29 Masih bimbang
30 Teman lama
31 Akhirnya....
32 Menyebalkan
33 Hari pertama
34 Rafa yang licik
35 Di rumah Rafa
36 Tragedi
37 Datang di waktu yang tepat
38 Rumah sakit
39 Menjadi penurut
40 Diana
41 Intan yang cemburu
42 Intan yang cemburu 2
43 Menghindari
44 Pilihan sulit
45 Kekecewaan Rafa
46 Dua hati yang galau
47 Rencana Sandy
48 Mencurigakan
49 Sandy mengerjai Intan
50 Akhirnyaaaa...
51 Mamah Elen bingung
52 Menggemaskan
53 Intan yang kesal
54 Gagal kabur
55 Pengakuan
56 Rafa semakin mesum
57 Ingin membalas Rafa
58 Rafa yang marah
59 Cara minum obat dengan cinta
60 Keseriusan Rafa
61 Hampir saja !!!
62 Ingin segera
63 Rafa selalu cemburu
64 Intan yang bingung
65 Saahhh
66 Rafa uring uringan
67 Episode mengesalkan
68 Rafa tak pernah puas
69 Drama Rafa
70 Harus di beri pelajaran
71 Kerjasama mamah Elen
72 Mood yang aneh
73 Kebahagiaan seluruh keluarga
74 Irfan kecewa Rafa bahagia
75 Rafa tak sengaja
76 Rafa menyesal
77 Rafa tak mau Intan mandiri
78 Sandy bahagia
79 Rafa turuti
80 Intan ngambek
81 sama sama marah
82 Tanda tanda
83 Kelahiran
84 Buka puasa setengah hari
85 Sekertaris Baru
86 Cemburu
87 Sandy galau
88 Mencari tau
89 Noda merah
90 Kekecewaan
91 Penjelasan
92 Berbaikan
93 Keputusan
94 Kekhawatiran
95 Pencarian
96 Titik terang
97 Ditemukan
98 Belum sadar
99 Akhirnya sadar
100 Bahagia
101 Dua tahun kemudian
102 Masih saja cemburu
103 Kontraksi
104 Argana Pradipta Kuncoro
105 Kebahagiaan keluarga
106 Tak memberi celah
107 Akan kah berjodoh
108 Cecil dan Arka
Episodes

Updated 108 Episodes

1
episode 1
2
Mobil itu
3
ketahuan
4
Tentang Rafa
5
Memalukan
6
galau
7
Jahilnya Intan
8
Mengejutkan
9
No misterius
10
penasaran
11
Dewasa versi Intan
12
gara gara obat
13
Kedatangan mamah Elen
14
Ke kantor Rafa
15
Gara gara paha
16
Menunggu
17
Rumah sakit
18
Tumbuhnya benih cinta
19
Irfan
20
menikah????
21
Kepergok
22
Terbawa suasana
23
Hilang nya Intan
24
Sulit terucap
25
Gara gara motor
26
Sakit bulanan???
27
Menjadi adik atau kekasih ??
28
Kesal nya Rafa
29
Masih bimbang
30
Teman lama
31
Akhirnya....
32
Menyebalkan
33
Hari pertama
34
Rafa yang licik
35
Di rumah Rafa
36
Tragedi
37
Datang di waktu yang tepat
38
Rumah sakit
39
Menjadi penurut
40
Diana
41
Intan yang cemburu
42
Intan yang cemburu 2
43
Menghindari
44
Pilihan sulit
45
Kekecewaan Rafa
46
Dua hati yang galau
47
Rencana Sandy
48
Mencurigakan
49
Sandy mengerjai Intan
50
Akhirnyaaaa...
51
Mamah Elen bingung
52
Menggemaskan
53
Intan yang kesal
54
Gagal kabur
55
Pengakuan
56
Rafa semakin mesum
57
Ingin membalas Rafa
58
Rafa yang marah
59
Cara minum obat dengan cinta
60
Keseriusan Rafa
61
Hampir saja !!!
62
Ingin segera
63
Rafa selalu cemburu
64
Intan yang bingung
65
Saahhh
66
Rafa uring uringan
67
Episode mengesalkan
68
Rafa tak pernah puas
69
Drama Rafa
70
Harus di beri pelajaran
71
Kerjasama mamah Elen
72
Mood yang aneh
73
Kebahagiaan seluruh keluarga
74
Irfan kecewa Rafa bahagia
75
Rafa tak sengaja
76
Rafa menyesal
77
Rafa tak mau Intan mandiri
78
Sandy bahagia
79
Rafa turuti
80
Intan ngambek
81
sama sama marah
82
Tanda tanda
83
Kelahiran
84
Buka puasa setengah hari
85
Sekertaris Baru
86
Cemburu
87
Sandy galau
88
Mencari tau
89
Noda merah
90
Kekecewaan
91
Penjelasan
92
Berbaikan
93
Keputusan
94
Kekhawatiran
95
Pencarian
96
Titik terang
97
Ditemukan
98
Belum sadar
99
Akhirnya sadar
100
Bahagia
101
Dua tahun kemudian
102
Masih saja cemburu
103
Kontraksi
104
Argana Pradipta Kuncoro
105
Kebahagiaan keluarga
106
Tak memberi celah
107
Akan kah berjodoh
108
Cecil dan Arka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!