Mengejutkan

" Iitu... hanya bercanda saja om. " Ucap Intan sedikit gugup.

Rafa mendekati Intan dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Dan Intan sadar tatapan itu tidak baik untuk kinerja jantung nya, ia tak tau kenapa akhir akhir ini jantung nya tak menentu jika berada di rumah Rafa.

" Permisi om. " Intan segera berlari keluar rumah Rafa.

" Gila tuh om om , mau apa coba , bikin ngeri aja . " Intan memegang dadanya.

Intan mulai di sibukkan dengan ujian akhir nya, hingga membuatnya lebih banyak di dalam kamar dan bu Ida pun memaklumi itu dan tak terlalu sering menyuruh Intan untuk membantunya melayani pelanggan. Yaah.. walaupun terkadang Intan tetap membantunya walaupun ia melarang anak nya.

Dan itu pun berimbas pada Rafa. Sudah hampir beberapa hari ini Intan tak lagi mengantarkannya sarapan juga makan malam, karena selalu bu Ida yang mengantarkan nya. Hingga membuat Rafa bertanya tanya, namun enggan kalau harus bertanya pada bu Ida.

" Kenapa aku tidak punya no ponselnya y . " Batin Rafa .

Karena selama ini ia hanya menghubungi lewat ponsel bu Ida jika ingin di bawakan makanan lebih awal. " Bagaimana cara memintanya y ?. " Rafa terlihat bingung sendiri. Hingga membuat nya mondar mandir di teras rumah nya.

" Asalamualaikum Nak Rafa . " Pukul 8 malam bu Ida mengantarkan makanan.

" Waalaikumsalam bu . "

" Ada apa nak, sepertinya sedang bingung ? . " Bu Ida bertanya sembari menyodorkan bungkusan yang di bawanya pada Rafa.

" Emmm... ga ada apa apa bu . "

" Apa nak Rafa membutuhkan sesuatu ?. "

" Tidak bu, trimakasih . " ucap Rafa ramah.

" Baiklah kalau begitu ibu pamit ya . "

" Silahkan bu. "

" Bu . " Tiba tiba Rafa memanggil bu Ida yang sudah membalikkan badan nya.

" Ia Nak ?. " Bu Ida berbalik memandang Rafa.

" Tidak bu,, tidak jadi.. " Rafa terlihat ragu.

" Ooalaah.. kamu tuh sebenarnya ada apa nak?. " Tanya bu Ida lembut.

" Begini bu , mulai besok kalau tidak ada yang mengantar makanan selain ibu tidak usah di antar , biar saya saja yang ke rumah . " Rafa merasa tidak enak jika harus bu Ida yang mengantar setiap hari. Yaah... walaupun ada maksud terselubung di balik itu.

" Oooh itu,,, iya Intan sedang ujian jadi sementara ibu yang mengantar, biar fokus dulu pada ujiannya . "

Dan terjawab sudah pertanyaan di hati Rafa selama ini.

**"

Keesokan pagi nya Rafa sendiri yang datang ke rumah bu Ida untuk sarapan.

" Masuk saja nak !. "

" Di luar saja bu. "

" Eeeh... masuk saja ndak apa apa . " bu Ida menarik lengan Rafa pelan. Dan menyuruhnya duduk di meja makan.

" Nak Rafa ini kalau pakai stelan jas begini ganteng juga ya, kaya bos bos yang ada di film . " Bu Ida dengan polosnya berkata seperti itu, padahal memang sebenarnya Rafa adalah bos besar.

" Aaah... ibu bisa aja . "

" ya sudah ayo di makan, ibu tinggal sebentar y ?. "

Dan Rafa hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.

Sesekali Rafa mengedarkan pandangannya ke salah satu pintu kamar yang tertutup. Yang ia tau kalau itu adalah kamar Intan.

" Apa dia sudah berangkat y ?." Rafa melihat arlojinya.

" Cekleeek... " pintu yang tertutup itu kini terbuka.

Intan keluar dengan seragam lengkap membawa tas nya, namun matanya tetap fokus pada buku yang ada di tangan nya.

Hingga duduk di hadapan Rafa pun Intan masih belum menyadarinya.

" Buuu... aku minum susu saja y ?. " Intan sedikit berteriak pada ibu nya.

" Sarapan saja dulu . "

" Astaghfirullah . " Intan terkejut mendengar suara yang tak asing di hadapannya.

" Oom ?. " Intan memicingkan matanya, heran mengapa Rafa ada di rumahnya.

Rafa hanya cuek saja sambil mengunyah suapan terakhirnya.

" Sarapan saja dulu . " Rafa berkata sambil bersandar pada kursi dan melihat ke arah Intan. yaah dengan raut wajah seperti biasa, yang tanpa ekspresi.

" Ga sempet om aku terburu buru . " setelah berkata itu, Intan langsung menenggak satu gelas susu coklat yang ada di hadapannya.

Intan beranjak dari duduk nya menyusul bu Ida yang ada di dapur .

" Bu kok ada om Rafa di sini . " bisik Intan pelan.

" Iya katanya kalau tidak ada yang mengantar makanan sementara biar dia saja yang ke sini . " jawab bu Ida.

" Pengertian juga tuh orang . " Batin Intan

Saat Intan keluar dari dapur Rafa sudah tidak ada. " kemana dia ?. "

Namun sayup sayup dia mendengar ada obrolan di depan rumahnya.

" Kamu siapa ?. "

" Saya Irfan pak, temannya Intan . "

" Saya bukan bapak kamu . "

" Maaf ." Irfan cengengesan sambil menggaruk tengkuknya.

"pak guru di sekolah gue juga bukan bapak gue, tapi mau gue panggil bapak !!!. " Batin Irfan

" Ada apa kamu ke sini ?. "

" mau jemput Intan . "

" Intan berangkat sama saya . "

" Laah.. kita udah janjian !. " Irfan terlihat tak Terima.

" Batalkan, silahkan pergi . "

" Ayo fan gue udah siap . " Ucap Intan keluar dari dalam rumah nya.

" Loh om, aku kira sudah pulang . "

" Oooh... ini om lo tan . " Celetuk Irfan.

Makin emosi lah Rafa karena bertambah 1 orang lagi yang memanggilnya om.

" Iya udah ayo. " Intan langsung berjalan menuju motor yang di kendarai Irfan.

" Pamit ya om . " Irfan sedikit menundukkan tubuhnya Dan berlalu.

Intan memakai rok pendek hingga membuatnya kesulitan saat naik motor. Dan secara otomatis rok nya terangkat ke belakang hingga membuat paha mulusnya semakin terlihat.

Ingin sekali Rafa menarik gadis itu turun dan menyeretnya masuk ke dalam mobilnya. Namun akal sehatnya masih bekerja ia tak ingin ribut dengan bocah tengil itu.

" Apa itu pacarnya ya?. "

Rafa kembali ke rumahnya setelah berpamitan pada bu Ida.

Dan berlalu menuju kantor nya.

***

Rafa sibuk mengerjakan pekerjaan kantornya. seperti biasa tak akan ada yg boleh mengganggu nya. Jika ada yang ingin bertemu dengan nya dan tak terlalu penting menurutnya dirinya akan menyuruh Sandy untuk menggantikan dirinya.

" Lepas ,,, ga usah pegang pegang, cari kesempatan banget sih lo !!!. "

" Maaf nona anda terlalu percaya diri . "

"Ada apa ini ?. " Rafa kesal melihat kedatangan lucy.

" Dia maksa banget masuk bro . " Adu sandy pada Rafa.

" Ada apa cepat kata kan ?. " Rafa tak ingin berbasa basi.

" Sayaaang, sebentar lagi jam makan siang, kita makan siang bareng yuk, tadi mamah menyuruhku untuk menemani kamu makan siang . " Ucap lucy lembut sambil merangkul Rafa dari belakang.

" Mamah ?. "

" Iya, mamah kamu kan mamah aku juga . "

" Jangan bertindak semaunya lucy, di antara kita tak ada hubungan apa pun . " Rafa berkata dengan penuh penekanan. Tangan nya menghempaskan tangan lucy yang berada di pundaknya.

" Pefffttt.... " Sandy terlihat menahan tawa nya, melihat perempuan tak tau malu itu.

" Diam kamu !!!. " lucy berkata pada sandy.

" Dari tadi aku juga diem kali, cuma nyimak aja . " Masih dengan menahan tawa nya.

" Tapi sayang , orang tua kita akan menjodohkan kita berdua, dan aku sudah menerimanya . " Lucy terlihat bersemangat.

" Tapi aku tidak mau . " tegas Rafa.

" Tapi kamu tidak bisa menolaknya, lagi pula kamu juga tidak mempunyai kekasih ?. " Lucy terlihat menantang.

"Siapa yang bilang aku tidak punya kekasih ?. "

Sandy dan lucy tiba tiba terdiam sambil melihat ke arah Rafa. Mencoba mencerna apa yang di ucapkan Rafa.

" Jadi kamu sudah punya kekasih ?. " lucy terlihat tak percaya .

" Sudah...!!!. "

-

-

-

tbc

Jangan lupa di like biar tambah semangat.

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

kan? bikin tebak tebakan? siapa kekasih rafa ayo?

2023-03-08

1

Fida

Fida

hahahaaa

2022-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Mobil itu
3 ketahuan
4 Tentang Rafa
5 Memalukan
6 galau
7 Jahilnya Intan
8 Mengejutkan
9 No misterius
10 penasaran
11 Dewasa versi Intan
12 gara gara obat
13 Kedatangan mamah Elen
14 Ke kantor Rafa
15 Gara gara paha
16 Menunggu
17 Rumah sakit
18 Tumbuhnya benih cinta
19 Irfan
20 menikah????
21 Kepergok
22 Terbawa suasana
23 Hilang nya Intan
24 Sulit terucap
25 Gara gara motor
26 Sakit bulanan???
27 Menjadi adik atau kekasih ??
28 Kesal nya Rafa
29 Masih bimbang
30 Teman lama
31 Akhirnya....
32 Menyebalkan
33 Hari pertama
34 Rafa yang licik
35 Di rumah Rafa
36 Tragedi
37 Datang di waktu yang tepat
38 Rumah sakit
39 Menjadi penurut
40 Diana
41 Intan yang cemburu
42 Intan yang cemburu 2
43 Menghindari
44 Pilihan sulit
45 Kekecewaan Rafa
46 Dua hati yang galau
47 Rencana Sandy
48 Mencurigakan
49 Sandy mengerjai Intan
50 Akhirnyaaaa...
51 Mamah Elen bingung
52 Menggemaskan
53 Intan yang kesal
54 Gagal kabur
55 Pengakuan
56 Rafa semakin mesum
57 Ingin membalas Rafa
58 Rafa yang marah
59 Cara minum obat dengan cinta
60 Keseriusan Rafa
61 Hampir saja !!!
62 Ingin segera
63 Rafa selalu cemburu
64 Intan yang bingung
65 Saahhh
66 Rafa uring uringan
67 Episode mengesalkan
68 Rafa tak pernah puas
69 Drama Rafa
70 Harus di beri pelajaran
71 Kerjasama mamah Elen
72 Mood yang aneh
73 Kebahagiaan seluruh keluarga
74 Irfan kecewa Rafa bahagia
75 Rafa tak sengaja
76 Rafa menyesal
77 Rafa tak mau Intan mandiri
78 Sandy bahagia
79 Rafa turuti
80 Intan ngambek
81 sama sama marah
82 Tanda tanda
83 Kelahiran
84 Buka puasa setengah hari
85 Sekertaris Baru
86 Cemburu
87 Sandy galau
88 Mencari tau
89 Noda merah
90 Kekecewaan
91 Penjelasan
92 Berbaikan
93 Keputusan
94 Kekhawatiran
95 Pencarian
96 Titik terang
97 Ditemukan
98 Belum sadar
99 Akhirnya sadar
100 Bahagia
101 Dua tahun kemudian
102 Masih saja cemburu
103 Kontraksi
104 Argana Pradipta Kuncoro
105 Kebahagiaan keluarga
106 Tak memberi celah
107 Akan kah berjodoh
108 Cecil dan Arka
Episodes

Updated 108 Episodes

1
episode 1
2
Mobil itu
3
ketahuan
4
Tentang Rafa
5
Memalukan
6
galau
7
Jahilnya Intan
8
Mengejutkan
9
No misterius
10
penasaran
11
Dewasa versi Intan
12
gara gara obat
13
Kedatangan mamah Elen
14
Ke kantor Rafa
15
Gara gara paha
16
Menunggu
17
Rumah sakit
18
Tumbuhnya benih cinta
19
Irfan
20
menikah????
21
Kepergok
22
Terbawa suasana
23
Hilang nya Intan
24
Sulit terucap
25
Gara gara motor
26
Sakit bulanan???
27
Menjadi adik atau kekasih ??
28
Kesal nya Rafa
29
Masih bimbang
30
Teman lama
31
Akhirnya....
32
Menyebalkan
33
Hari pertama
34
Rafa yang licik
35
Di rumah Rafa
36
Tragedi
37
Datang di waktu yang tepat
38
Rumah sakit
39
Menjadi penurut
40
Diana
41
Intan yang cemburu
42
Intan yang cemburu 2
43
Menghindari
44
Pilihan sulit
45
Kekecewaan Rafa
46
Dua hati yang galau
47
Rencana Sandy
48
Mencurigakan
49
Sandy mengerjai Intan
50
Akhirnyaaaa...
51
Mamah Elen bingung
52
Menggemaskan
53
Intan yang kesal
54
Gagal kabur
55
Pengakuan
56
Rafa semakin mesum
57
Ingin membalas Rafa
58
Rafa yang marah
59
Cara minum obat dengan cinta
60
Keseriusan Rafa
61
Hampir saja !!!
62
Ingin segera
63
Rafa selalu cemburu
64
Intan yang bingung
65
Saahhh
66
Rafa uring uringan
67
Episode mengesalkan
68
Rafa tak pernah puas
69
Drama Rafa
70
Harus di beri pelajaran
71
Kerjasama mamah Elen
72
Mood yang aneh
73
Kebahagiaan seluruh keluarga
74
Irfan kecewa Rafa bahagia
75
Rafa tak sengaja
76
Rafa menyesal
77
Rafa tak mau Intan mandiri
78
Sandy bahagia
79
Rafa turuti
80
Intan ngambek
81
sama sama marah
82
Tanda tanda
83
Kelahiran
84
Buka puasa setengah hari
85
Sekertaris Baru
86
Cemburu
87
Sandy galau
88
Mencari tau
89
Noda merah
90
Kekecewaan
91
Penjelasan
92
Berbaikan
93
Keputusan
94
Kekhawatiran
95
Pencarian
96
Titik terang
97
Ditemukan
98
Belum sadar
99
Akhirnya sadar
100
Bahagia
101
Dua tahun kemudian
102
Masih saja cemburu
103
Kontraksi
104
Argana Pradipta Kuncoro
105
Kebahagiaan keluarga
106
Tak memberi celah
107
Akan kah berjodoh
108
Cecil dan Arka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!