" Hai Tan . "
" Irfan ?. " Intan sedikit terkejut dengan perubahan Irfan yang jauh lebih tampan dari saat masih sekolah dulu.
" Gimana kabar lo ?. "
" Seperti yang lo liat gue baik baik aja. "
" Tambah cantik... "
" Ada perlu apa ya fan ?. " Intan enggan menanggapi pujian Irfan
" Gue denger lo lagi cari pekerjaan ?. "
" Iiiya,, kenapa ?
" Gue boleh duduk ga sih, pegel nih masa tamu di suruh berdiri aja, hehehe. "
" ooh iya maaf, silahkan duduk . " Intan menunjuk kursi kayu yang ada di teras nya.
Irfan pun duduk di kursi itu kayu itu.
" Nyokap lo ga dagang ?. " Irfan berbasa basi
" Lagi istirahat dulu, tadi lo tanya soal pekerjaan ?. "
" Iya kalau lo mau, lo bisa kerja di perusahaan bokap gue . "
" Perusahaan ?. "
" Iya, nanti gue yang bilang sama bokap buat nerima lo . "
" Gue cuma tamatan SmA fan , jadi apa gue di perusahaan bokap lo . "
" Lo bisa.... "
" Ekheemm... " Deheman Rafa mengagetkan dua remaja itu. Hingga Irfan menghentikan ucapan nya
" Oom... "
" Sepertinya saya tidak sempat lagi sarapan di rumah, yang di tunggu tunggu ternyata sedang asik mengobrol . " Rafa sekilas melihat ke arah Irfan dengan tatapan tak suka dan Irfan pun melakukan hal yang sama.
" Ya ampun om,,, maaf maaf aku lupa . " Intan menepuk keningnya,. Seharusnya sarapan ini sudah di antarkan 20 menit yang lalu
Rafa tak menanggapi ucapan Intan. Ia menyodorkan tangannya ke arah Intan meminta kotak makanan.
" Maaf banget ya om . " Intan jadi merasa bersalah karena Rafa menjadi tak sempat sarapan.
" Hemmmm. " Jawab Rafa. Ia segera meninggalkan dua remaja itu dengan perasaan kesal. Entah karena lapar atau karena yang lain.
***
" Gue kok sering banget ya, liat tuh orang ke sini ?. "
" Iya dia langganan katering sama Ibu . "
" Terus kenapa lo yang nganter ke rumah nya ?. " Nada yang terdengar tak suka
" Gue ga harus jawab pertanyaan lo kali fan, lagian mo ngapain sih lo ke sini ?. "
" Ooh iya, gue mau ngajak lo nonton tan, sekali sekali kita udah lama ga jalan bareng semenjak lulus lulusan , Sambil kita ngobrol soal kerjaan buat lo. "
Intan menimbang nimbang, tidak ada salahnya jika dirinya menerima ajakan Irfan.Sudah lama juga dirinya tak keluar jalan jalan, semenjak Rani pindah ke Semarang, dan dirinya di sibukkan dengan Rafa di rumah sakit
" Ok tunggu sebentar ya !. "
Irfan mengangguk senang, akhirnya kali ini ia berhasil mengajak Intan. Dia akan bermain santai dulu untuk kali ini, sampai Intan bisa menjadi miliknya.
***
Intan di ajak Irfan menonton di salah satu Mall terbesar di kota itu. Menonton film romantis yang membuat nya tak nyaman karena adegan Ciuman yang selalu berulang. Dia memang penyuka novel romantis namun untuk Film ia kadang merasa risih.Dan dia jadi teringat tingkah konyolnya dengan Rafa karena ingin di anggap dewasa.
Acara menonton selesai di lanjut berjalan jalan berkeliling Mall.
" Tan, lo ga mau beli sesuatu ?. "
" Ga, kan kita ke sini mau jalan jalan bukannya mau belanja . "
" Ga apa apa gue pingin beliin sesuatu . " Irfan menarik tangan Intan masuk ke salah satu counter Tas dengan merk terkenal.
" iih fan, ngapain sih kita ke sini ?. " Intan melepaskan tangan nya yang di pegang Irfan.
" Nih cantik banget kaya lo . " Irfan mengambil salah satu tas slempang kecil seperti yang biasa Intan pakai.
" Bagus sih. " Intan memutar mutar tas kecil itu. Namun Intan di buat terkejut dengan bandrol harga yang tertera di tas itu. Dengan cepat Intan menaruh kembali tas itu dan menarik lengan Irfan untuk keluar dari counter dengan segera.
" Looh... kenapa tan ? , lo ga suka tas nya ? , Kita bisa cari yang lain . "
" Udah ga usah , tas gue masih banyak . "
" Terus sekarang kita mau ke mana ?. "
" Pulang aja yuk, ini udah siang . "
" Yaaah... kok pulang sih, baru juga jam berapa !."
" Gue udah capek. " Jawab Intan asal
" Oke,, oke,,, kita makan dulu aja ya, gue udah lapar , pas banget ini udah jam makan siang .
Dan Intan tak bisa menolaknya, dia sendiripun sebenarnya juga sudah lapar. Mereka makan di salah satu restoran Jepang dalam Mall itu.
"Bagaimana soal tawaran gue tan ?. "
" Tawaran apa ?. "
" Soal kerjaan, kalau lo mau gue bisa langsung telpon bokap gue . "
" Makasih fan, tapi gue udah punya kerjaan .! "
" Kerjaan apa , Bukannya Rani bilang lo belum kerja ?. "
" Rani kan bilang nya Seminggu yang lalu, sedangkan gue dapet nya baru kemarin . " Jawab Intan.
" Kerjaan apa ? . "
Intan bingung harus berkata apa tentang pekerjaan nya. Bukannya malu hanya saja nama apa yang pantas untuk pekerjaan nya ini .Penjaga bayi besar, Asisten rumah tangga, atau detektif atau mata mata. Bahkan sepertinya semua itu mencakup pekerjaanya, Biarlah toh pekerjaan itu sebenarnya ringan namun bayaran yang tawarkan tante Elen cukup menggiurkan.
" Hey... kok malah bengong sih . " Irfan menjentikkan jarinya di depan mata Intan yang sedang melamun.
" Eeeh.. sory sory . " Intan gelagapan
" Gue tanya pekerjaan lo apaan malah bengong . "
" Ooh itu,,, gue... "
" Silahkan mas, mbak... " Salah satu pelayan menghidangkan pesanan mereka. Sehingga ucapan Intan terputus.
" Ya udah yuk makan dulu , katanya tadi udah lapar . " Ucap Intan
Dan Irfan hanya manggut manggut saja, mereka pun menikmati makanan masing masing, Namun Irfan sesekali melirik ke arah Intan yang makan dengan lahap. Ketika perempuan perempuan yang pernah ia dekati terlihat begitu anggun saat makan bahkan terlihat seperti di buat buat, tapi tidak dengan Intan, gayanya biasa saja, saat makan pun terlihat apa adanya. Namun hati Intan sukar sekali ia dapatkan.
Bahkan Irfan bisa dengan mudah mendapatkan ciuman dari seseorang yang Ia incar hanya dengan 1 atau 2 kali pertemuan. Namun dengan perempuan di hadapannya ini sungguh membuatnya pusing dan penasaran. Di dekati dulu sebagai teman namun tak juga bisa meluluhkan hatinya, namun Irfan tak mau menyerah ia tetap akan berusaha walau dengan jalan licik sekali pun.
" Makan kali jangan di liatin aja . " Intan menegur Irfan yang memandanginya.
Hampir satu jam dia di restoran itu. dan makan nan yang di hadapannya sudah bersih tanpa sisa.
" Ternyata lo juga lapar ya tan ?. "
" Iya... hehehe... "
Irfan memanggil pelayan untuk meminta bill nya. Dan setelah transaksi selesai mereka segera bangun untuk keluar dari restoran itu. Mereka berjalan menuju parkiran.
Tiba-tiba saja ada sebuah mobil mewah melewati mereka.
" Sepertinya gue kenal sama mobil itu ?. " Irfan berkata dalam hati.
" Ada apa Fan kok berhenti ?. "
" Enggak apa apa , ayo .. "
Namun saat Intan dan Irfan hendak masuk kedalam mobil. Ada sepasang pria dan wanita melintas , seperti sepasang kekasih karena sang wanita menggandeng lengan sang pria.
" Om Rafa ??. "
" Lucy ?. " Irfan mengenali wanita yang ada di samping lelaki itu, Dia begitu terkejut
" Kenapa mereka bisa jalan berdua , dan ada hubungan apa di antara mereka . " Irfan mengepalkan tangan nya.
_
_
_
Tbc
Jangan lupa tinggalkan jejak y. dan klik favorit biar tambah semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
dina firara
dih Irfan mainan nya sama Lucy...
Irfan kn msh SMA
2024-03-22
0
Ernadina 86
yah Intan masuk jebakan
2024-03-10
1