Sudah beberapa hari ini Intan tak mengantarkan makan untuk Rafa, karena ibu bilang dia pulang ke rumah orang tuanya. Seperti ada yang kosong di hari harinya.
" Si om jutek lagi ngapain ya kira kira . " Intan tiba tiba saja kepikiran. " Iisss... bodo amat aah , kok jadi mikirin si jutek itu . " Intan pun melanjutkan belajarnya.
Seminggu berselang dan Rafa kembali ke rumahnya, Di hari minggu pagi saat Intan sedang menyapu halaman tiba tiba saja mobil hitam yang sudah tak asing lagi melewati depan rumahnya namun kali ini ada 1 mobil asing di belakang mobil Rafa.
" Wah si jutek pulang tuh , tapi sama siapa y ?. " Ada sedikit rasa senang dan penasaran di hati intan
" Intaaan.... " tiba tiba saja bu Ida memanggil.
" Iya bu . "
" Sini sebentar. " Bu Ida melambaikan tangan nya.
Intan pun menghampiri ibunya sambil membawa sapu.
" Ada apa bu ?. "
" Tolong nanti antarkan makanan untuk nak Rafa . "
" Tadi mobilnya baru lewat bu, sudah pesan makan aja, memang dari rumah ibu nya ga sarapan dulu apa ?. "
" Huusss... kamu tuh Intan , sudah nanti kamu antar, ibu mau buka warung dulu . "
" Iya bu . "
Intan membawa kotak makan yang sudah ibu siap kan di atas meja.
Entah mengapa jantungnya kali ini berdetak seperti habis lari maraton . Intan berjalan menuju rumah Rafa, tetapi di depan pintu ia melihat ada sepasang hills hitam dan tentu saja itu milik seorang wanita. Makin tak karuan lah hatinya.
Tok,, tokk,, tokk Intan mengetuk pintu Rafa.
" Cekleeek... " Pintu terbuka namun bukan Rafa yang membukakan pintu nya, melainkan seorang wanita cantik. Tinggi, putih , langsing,,, aaaah sempurna seperti barbie.
Dan Intan menjadi insecure pada tubuhnya sendiri yang tidak lebih dari pundak wanita cantik di hadapan nya, kalau untuk kulit Intan pun memiliki kulit putih hanya saja ia merasa tubuhnya mungil seperti kurcaci.
" Hey,,, siapa kamu ?. " Sapa wanita itu dengan sedikit tak suka melihat Intan.
" Ini tante, aku nganterin makanan buat om Rafa . "
" Tante ? . " Wanita itu mengangkat kedua alisnya.
" Ini . " Intan menyodorkan makanan ke arah wanita itu.
Wanita itu memegang kantong yang di berikan Intan dengan sedikit mengangkat nya dan memutar mutar kantung dengan sedikit penasaran.
" Apa ini ?. " Tanya nya lagi
" ITU SARAPAN TANTE. " Intan menekan perkataan nya.
"Kamu pikir Rafa itu siapa, makan makanan kaya gini, ga level . " Dengan sombong wanita itu mengembalikan makanan nya pada Intan.
" Sudah sana pergi . "
" Ini om Rafa sendiri yang minta TANTEEE. "
" Berhenti memanggilku tante . " Wanita itu terlihat tak suka Intan selalu menekankan kata tante.
" Ada apa ini ?. " Rafa yang baru keluar dari kamar nya mendengar ada ribut ribut.
" Nih om . " Intan menyodorkan kantung itu pada Rafa. dengan raut wajah kesal.
" Taruh di sana . " Rafa menunjuk meja.
" Ya elaah om Terima aja sih . " Kali ini Intan sungguh malas, mood nya langsung anjlok. Dan posisinya masih di depan pintu di halangi wanita itu sedangkan Rafa berada di belakang wanita itu.
" Taruh di sana . " Rafa kembali memerintah.
Dengan kesal Intan masuk ke dalam dengan sengaja menyenggol bahu wanita yang ada di hadapannya .
" Heyy... " Wanita itu kesal.
" Maaf TANTEE . "
" Ku bilang berhenti memanggilku tante. "
" Lucy sudahlah . " Rafa berjalan menuju meja makan.
" Sudah y om . " Intan ingin beranjak keluar.
" Duduk laah... "
" Sayang kenapa kamu menyuruh duduk pada pedagang asongan itu. "
Mata Intan membola mendengar kata kata pedagang asongan.
" Diam lucy, bukankah sudah saya bilang jangan ikut. " Rafa kesal kalau bukan karena mamahnya , Dia tak akan mau menuruti ke inginkan lucy yang memintanya untuk ikut.
Tiba-tiba muncul lah ide jahil dalam pikiran gadis remaja itu. Karena yang ia lihat sepertinya wanita itu menyukai Rafa namun tidak dengan Rafa.
" Ya udah om aku tungguin om makan ya . " Tiba tiba saja suara Intan melembut.
Membuat lucy kesal dan Rafa sedikit bingung .
Rafa pun duduk dan membuka kantung yang berisi kotak makan itu. Sudah kangen sekali Dia dengan makanan di hadapan nya.
" Sayang kalau kamu mau aku bisa mengirimkan makanan yang lezat dan lebih bergizi setiap hari untuk kamu . "
" Tidak perlu . " Ucap Rafa di sela sela kunyahan nya.
" Belom tentu makanan itu higienis sayang . "
Lucy duduk di samping Rafa.
" jangan sembarangan Tante kalau ngomong. Makanan ini sudah teruji ke higienisan nya, . " Ucap Intan tak mau makanan orang tuanya di cela, untuk higienis memang iya.
" Ciiih... " lucy kesal.
"Diam lah aku ingin makan dengan tenang. "
" Makan jangan belepotan om . " Intan menyeka sudut bibir Rafa dengan tangan nya.
"Ting... " Hingga sendok yang di pegang Rafa terjatuh ke atas piring. Rafa sungguh terkejut karena ulah gadis labil di hadapannya. Hingga jantung nya menjadi tak beraturan.
" Heeyy... kamu yang sopan yah. " Lucy terlihat tak Terima.
Dan Intan tak perduli hanya mengangkat kedua bahunya acuh.
Sedang kan Rafa tak berucap sepatah katapun, dirinya mencoba menetralkan perasaannya yang membuatnya bingung sambil melanjutkan makan nya.
Dan Intan merasa senang melihat raut kesal lucy, memang niatnya mau mengerjai wanita itu.
Rafa menyelesaikan makanan nya dan berjalan ke arah wastafel.
" Jangan coba coba menggangu kekasih ku hey,, penjual asongan . " Lucy berbisik di hadapan Intan.
" Masaaa ?, tapi kok kelihatanya ga seperti itu ya TANTEE. "
" Kamuu. " Geram lucy seraya ingin berdiri namun Rafa keburu datang hingga lucy mengurungkan niatnya itu dan duduk kembali.
" Sayaang,,, kita jalan yuk ,ini kan hari minggu . " Lucy merangkul tangan Rafa yang duduk di sampingnya.
" Pulanglah sana . " ucap Rafa sambil melepaskan tangan lucy.
" Kok gitu sih sayang, hari ini kan kita akan menghabiskan waktu berdua . " dengan suara yang di buat sedikit manja kembali merangkul tangan Rafa dan merebahkan kepalanya di bahu Rafa.
Intan yang ada di hadapannya menjadi jengah melihat pemandangan di depannya.
" Saya ingin istirahat pulang lah.. "
" Kalau begitu aku temani kamu istrahat ya, aku bisa kok miijitin kamu sayang. "
" Kok ada ya cewe ga tau mau gitu . " Celetuk Intan.
" Apa kamu bilang . " Lucy begitu emosi.
" Diiihh... apa sih TANTE, marah marah mulu. "
" Kamu jangan kurang aja y . "
" Aku tuh lagi liat ponsel ku TANTE , lagian aku kan ga lagi ngomong sam situ , sensi banget . "
" Sudah sana kamu pulang . " Usir lucy.
" Diiih... sesama tamu di larang saling mengusir , lagi pula biasanya aku lama kok di sini. " karang Intan
" Asal kamu tahu ya, aku tuh bukan tamu , aku... "
" Sudah lah lucy . " Rafa memotong omongan lucy, dia tahu apa yang akan di ucapkan selanjutnya.
" Kamu pulang saja dulu lucy, kita bisa bertemu besok di kantor . "
" Tapi kamu jemput aku yang sayang . "
" Hemmm. " Jawab Rafa.
Lucy pun beranjak bangun dari duduknya.
" Awas ya kau ... " Lucy menunjuk Intan.
Dan Intan hanya acuh saja.
Setelah kepergian lucy Intan dan Rafa terdiam ada perasaan canggung di hati Intan. Ia malu kenapa tadi tingkahnya begitu berani.
" Aku pulang ya om . "
" Tadi kamu bilang, biasanya kamu lama di sini . "
" Haah..... "
-
-
Jangan lupa tinggalkan jejak y, biar tambah semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
💗vanilla💗🎶
nah lho intan 😄
2024-03-07
0
Memyr 67
hahaha, intan gali lubang, buat sembunyiin muka
2023-03-08
1