Intan mengikuti Rafa dari belakang, melewati beberapa karyawan yang berpapasan di jalan menuju lift .Dengan tatapan tatapan yang penasaran, Tentu saja itu menjadi pertanyaan di hati para karyawan. Karena sepanjang mereka bekerja di tempat ini belum sekali pun melihat Rafa membawa seorang wanita, namun ada sebagian yang beranggapan kalau Intan itu keponakan nya atau sepupunya , karena setau mereka Rafa adalah anak tunggal.
Dan soal Lucy yang sering datang ke kantor justru sering tak di Terima dengan baik, Karena biasanya saat Lucy masuk ke ruangan nya Rafa tak berselang lama pasti keluar lagi dengan wajah yang terlihat kesal.
Di lift Intan dan Rafa saling diam, Intan pun tak ingin memulai pembicaraan. Apalagi setiap karyawan yang di lalui semua menunduk hormat pada Rafa, Ia belum mengetahui sebenarnya Rafa ini siapa.
Pintu lift terbuka, tiba di satu lantai yang hanya di isi oleh beberapa orang penting di perusahaan . Tatapan yang sama seperti karyawan karyawan yang lain. Apa lagi ketika melihat Bos dingin mereka membukakan pintu ruangan untuk Intan.
Termasuk Sandy yang kini diam terpaku melihat siapa yang lewat di hadapannya, lebih tepatnya yang berada di belakang Rafa .
" Tutup tuh mulut . " Ucap Rafa pada sandy.
" Issssh.. "
Intan menunduk senyum ke arah Sandy. Dan masuk keruangan Rafa.
" Waah... gila mewah banget ini ruangan nya, kaya penyimpanan ice-cream dingin banget . " Intan berkata dalam hati , mengagumi kemewahan ruangan Rafa.
" Rafa pradipta kuncoro . " Ooh jadi itu nama panjang om Rafa . Intan membaca ukiran nama di atas meja Rafa.Namun sekilas Intan membaca tulisan di atas nya. "Direktur Utama " Intan melihat ke arah Rafa yang sudah duduk di sofa, dan posisi Intan masih berdiri.
" Itu ga salah tulisannya . " Intan menajamkan lagi netranya .
" Berarti selama ini gue . " Intan menutup mulut nya sambil melihat ke arah Rafa.
" Ada apa ?. " Tanya Rafa bingung melihat Intan yang menatapnya dengan ekspresi aneh.
" Eeenggak om !. " Intan gugup.
" Duduk lah , saya lapar . " Rafa segera membuka kotak makan, sebelum nya Rafa sudah memesankan minuman pada OB.
Intan duduk di hadapan Rafa yang terhalang meja di antara mereka. Setelah tau siapa Rafa sebenarnya Intan jadi gugup, merasa kecil di hadapannya.
" Kamu kenapa ?. "
" Tidak apa apa om . "
Tok
tok
tok
" Masuk . "
OB laki laki masuk, yang Intan tau namanya bang rapah...
" Dek , kok ada di sini . " OB itu bertanya setengah berbisik, sembari menaruh minuman di hadapan Rafa.
" Iya bang . "
" Udah ketemu sama om Rafa ?. " Tanya OB itu yang tidak tau kalau orang yang di maksud Intan adalah bos besar yang ada di hadapannya sekarang.
" Udah bang . " Jawab Intan setengah berbisik juga.
" Apa yang kalian bicarakan ?. "
" Tidak ada pak, maaf . " OB itu menunduk ketakutan.
" Katakan !. " Rafa penasaran Intan dan OB itu sedari tadi berbisik bisik di hadapannya.
" iiitu,,, iiitu pak , tadi si adek ini mencari om nya . " Jawab OB masih menunduk.
" Om nya ???. "
" Iya Pak adek ini bilang mencari om Rafa . "
"Suuttt... " Intan sudah memberi kode agar OB itu tak melanjutkan lagi kata katanya. Namun karena OB itu menunduk jadi tak melihat kode yang di berikan Intan.
" Baik lah kamu boleh pergi . "
" Permisi pak . " Dan OB itu keluar tanpa melihat ke arah Intan.
Rafa menatap Intan dengan tajam
" Aada apa om ?. "
" Jangan memanggilku Om jika di kantor !. "
" Lalu aku harus memanggil apa om ? , eeeh... " Intan menutup mulutnya.
" Terserah , yang terpenting jangan om . "
" Iya Pak Rafa . "
" Bukan itu maksud saya ,. "
" Lalu apa ? ,, Ayang,, upsss. " Intan keceplosan. Dia biasa bercanda sepeti itu dengan teman teman nya.
" Tidak buruk !. "
Intan hanya mencebikkan bibirnya dan Rafa kembali fokus pada sarapannya.
Tokk
tokk
tokk
" Masuk . "
" Weeittss.. bro siapa nih manis banget?? . " Sandy senyum senyum memandangi Intan.
" Om... " Intan berdiri dan mengulurkan tangan nya ke arah Sandy. Namun belum juga tangannya menyentuh tangan Sandy, Rafa sudah menarik kaos yang Intan kenakan , hingga Intan terduduk kembali.
" Weeiits,,, ok ok . " Sandy mengerti dan dia pun ikut duduk di sofa yang kosong.
Rafa sudah menyelesaikan makannya.
" Ada perlu apa ?. " Tanya Rafa pada Sandy
" Cuma mau kasih tau kalau setelah makan siang kita ada pertemuan dengan klien . "
Rafa menatap Sandy dengan curiga.
" Ya,, ya,, aku juga penasaran dengan dede gemusss ini . " Ucap Sandy mengerti akan tatapan sahabatnya itu.
" Sudah sana kembali bekerja !. " Rafa tak menanggapi ucapan Sandy
" Sebentar laah bro, mau ngobrol dulu . "
" Lo di bayar bukan buat ngobrol ya, 5 menit belum keluar juga, gaji lo bakal gue potong . "
" Astaga pak Dirut . " Sandy terpaksa berdiri, ia tak mau gajinya di potong sedang kan ia sudah janji akan mengajak teman kencan nya shoping minggu depan.
" Nanti kita ngobrol di depan ya ?. " Bisik Sandy pada Intan sebelum keluar.
" Om ternyata om galak juga ya ?. "
" Memang harus seperti itu . "
" Biar apa om ?. "
" Sudah lah anak kecil tidak akan paham . " Rafa berjalan menuju meja kerjanya.
" Ya sudah om ,, eeeh pak Rafa , ANAK KECIL ini mau pulang ya ?. " Intan sengaja menekankan kata anak kecil.
" Ok terimakasih... " jawab Rafa datar
" Dasar om om kutub. " Intan bergumam pelan
" Apa kamu mengatakan sesuatu ??. "
" Eenggak pak, hehehe.. !. "
Intan pun berjalan ke arah pintu.
"Tunggu sebentar !."
" Iya om eeeh pak, kenapa ?. "
Rafa melambaikan tangannya pada Intan agar mendekat ke arah nya. Dan Rafa membuka dompet mengambil 3 lembar uang 100 ribuan. Di berikan pada Intan.
" Ini apa om ?. "
" Itu uang , untuk mengganti ongkos mu. "
" widiih... ini banyak banget. " Intan menghitung uang
" Pakai taxi . "
" Pakai Ojek online aja om lebih murah ."
" Tadi kamu naik Ojek Online ?. "
" Iya . " jawab Intan bingung.
" Dengan rok seperti itu , dan membiarkan paha jelek mu itu kelihatan kemana mana ?. " Rafa berkata sinis.
" Sembarangan bilang paha aku jelek , ga jelas banget . " Intan menghentak hentak kan kakinya keluar dari ruangan Rafa .
Sampai depan ruangan Rafa ia bertemu dengan Sandy.
" Hai demus kok mukanya cemberut gitu ?. " Sapa Sandy yang melihat Intan keluar dengan raut wajah kesal.
" Demus ???. "
" Iya dede gumus . "
" Intan om , nama aku Intan. "
" oke oke... itu kenapa mukanya di cantik cantikin gitu ?. "
" Om Rafa masa bilang paha aku jelek . " Setelah mengucapkan kan itu, Sandy langsung membekap mulut Intan.
" Iiih apaan sih om... " Intan mengelap elap mulutnya yang bekas tangan sandy.
" Ngomong nya pelan pelan nanti ada yang dengar . " Sandy melihat ke sekeliling, para staf yang lain masih fokus bekerja.
" Tadi kan om yang nanya ?. " bela Intan
" Iya ,,, tapi,,, ya sudah lah , kenapa dia bilang pahamu jelek??. " Sandy penasaran.
" Tau aah tanya sendiri sama orang nya , aku mau pulang . " Intan berlalu meninggalkan Sandy dengan rasa penasaran.
" Paha jelek,,, apa maksudnya?? , tapi kayanya mulus mulus aja, apa jangan jangan Rafa..?. "
" Aaah,, ga bisa di biarin nih , sebelum terlampau jauh . " Sandy terburu buru masuk ke dalam ruangan Bosnya itu.
-
-
Tbc
Jangan lupa tinggalkan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ernadina 86
dih pengen banget y di panggil ayang😂😂😂
2024-03-10
1
Nada Amani
ahhh gumushhhhhhh ceritanya ..kata kembali ke masa muda..hihihi
2023-06-04
1
Asih Asih
keren author,jadi gemes sendiri bacanya.👍
2022-11-20
1