Mobil itu

Sudah beberapa hari ini Intan melihat mobil hitam itu terparkir di halaman rumahnya pada jam 9 atau kadang jam 10malam. Dan pergi saat jam setengah 7 pagi. Tetapi Intan sendiri jarang sekali bertemu pemilik nya semenjak pertama kali bertemu saat itu.

Menurut cerita ibu nya pemilik mobil itu tinggal di samping rumah nya, entah itu pemilik rumah atau hanya menge kost saja. Karna ibu sendiri tidak bertanya sampai sedetail itu. Halaman rumah itu sebenarnya cukup untuk 2 mobil parkir, hanya saja garasinya sedang di perbaiki, hingga masih di penuhi puing puing bangunan.

Karena halaman rumah bu ida luas dan tanpa pagar, jadi kadang suka di pakai tamu tetangga yang datang dan numpang parkir. Dan ibu ida sendiri tidak mempermasalahkan itu, selagi para pelanggannya tidak kesulitan memarkirkan motornya dan tidak menutupi etalase dagangan nya.

" Bu , aku berangkat dulu yah. "

" Iya, hati hati tan . " Jawab ibu.

Intan sudah kelas 12 dan sebentar lagi menghadapi ujian nasional. Sehingga Intan akhir akhir ini lebih banyak di kamar untuk belajar, bahkan hingga larut malam. Namun tak lupa Intan bangun pagi pagi sekali untuk membantu ibunya.

Intan berjalan menyusuri jalan komplek rumahnya menuju jalan besar untuk naik angkutan umum, karena menurut Intan itu lebih menghemat di banding naik ojek online. Terkadang ia pun naik ojol tapi untuk tertentu saja, kalau ia bangun kesiangan dan harus buru buru takut telat.

" Tiiin... tiin... "

" Astaga ... , seneng banget mainin klakson itu orang ." Intan terkejut karena suara klakson mobil yang ada di depan nya, Dengan reflek ia menendang sesuatu ke arah mobil itu. Sedangkan mobil itu berlalu begitu saja.

"Tak... " Intan menendang sebuah batu kecil tepat mengenai kaca mobil hitam itu. Dan mobil itu pun menepi.

" Mampus gw . " Intan menutup mulutnya, paham akan kesalahan nya .

Saat pintu mobil tersebut terbuka. Tepat angkot yang di tunggu Intan datang, dengan segera Intan naik ke angkot tersebut, dan menunduk agar orang itu tak melihat Intan di angkot itu.

" Salah sendiri main klakson aja. Apa maksudnya coba , sombong banget , belom pernah di klakson balik sama truk fuso kali yah . "

" Wooyy... tan tan ngomel sendiri aja, sejak kapan ?. " Celoteh Rani teman sebangku Intan dan mereka sudah bersahabat sejak SMP dan masuk ke Sma yang sama.

" Sejak kapan apa nya ?. " Intan mengernyit bingung.

" Itu lo ngomong sendiri, jangan jangan lo setres lagi karena mau ujian . "

" Sembarangan lo kalau ngomong . " Intan memukul pelan bahu tangan sahabatnya itu.

Intan termasuk anak yang berprestasi di sekolahnya. Teman teman nya tahu bagaimana encernya otak Intan dalam mengerjakan pelajaran di sekolah. Begitu pun dengan guru guru di sekolah itu. Namun begitu Intan tak menjadi sombong, di besarkan dari keluarga yang sederhana juga didikan yang baik dari keluarga nya, membuat Intan memiliki kepribadian baik dan menyenangkan.

Sekolah pun selesai. Intan berjalan berdua dengan Rani.

" Tan, kita jalan yuk ke Mall. " Ajak Rani.

" Ga aaah... males . "

" Ayo laah... sekali sekali, belajar mulu bosen . "

" Diiih... bosen, kualat sama buku baru rasa lo ."

" Terserah deh,,, susah ngajak lo jalan . " Rani terlihat kesal.

" I'm sorry Rani bani sweety , lo kan tau sendiri, nyokap gw di rumah dagang sendirian, kasian ga ada yang bantuin kalau gw pergi . "

" Iya deh, iya, gw ngerti Tan tan . " Rani tersenyum, ada sedikit rasa kasihan pada Intan sahabatnya itu. Jarang sekali Dia bersenang senang seperti teman teman sebayanya. Di balik sifat cerianya tersimpan kesedihan yang hanya dia sendiri yang tahu.

Karena menurut Rani, Intan hanya berbagi keceriaan namun tidak pernah menunjukkan kesedihannya.

-

Intan telah sampai di rumahnya, Seperti biasa rumahnya selalu ramai oleh pelanggan warung nasi ibu nya.

" Eeh... Intan baru pulang neng . " sapa tetangga depan rumah nya.

" iya, bude . " Jawab intan ramah.

" Asalamualaikum . "

" Waalaikumsalam. "

" Tan, Coba tolong ambilkan lauk yang ada di meja dapur . " Ibu langsung menyuruh Intan, karena dia merasa kerepotan.

" Iya bu . "

Intan pun mengambilkan apa yang ibu perintahkan. Lalu ikut membantu ibu nya melayani pelanggan.

" Ganti dulu baju mu Tan. "

" Nanti saja bu, tanggung ini loh lagi ngelayanin. "

" Sudah biarin ibu saja, kamu capek baru pulang . "

" Cape apa sih bu, aku tuh pulang sekolah, bukan habis bangun rumah , jadi ga cape cape banget kok. " Jawab Intan sambil memasukkan beberapa bungkus nasi kedalam kantong plastik.

Bu ida hanya geleng-geleng saja mendengar jawaban putrinya.

Setelah di lihat warung sudah mulai sepi, Intan pun pamit masuk untuk membersihkan diri, karena sudah sore. Karna saat magrib tiba giliran Intan yang berjaga di warung, menggantikan ibunya yang juga akan membersihkan diri dan beribadah.

Intan memangku laptop di teras depan rumah nya mengerjakan PR sekolahnya, sembari menjaga warung nasi karena ibunya sedang beribadah.

" Neng, nasi nya dong 2 bungkus. " Salah satu pembeli saat datang.

" Iya Pak, duduk dulu . " Jawab Intan ramah, ia menaruh laptopnya di atas meja

Intan pun membungkus nasi dengan lauk yang sudah di tunjuk pelanggan tadi. Begitu seterus nya hingga beberapa pelanggan datang .

" Sudah Tan, kamu kerjakan saja PR nya, ibu sudah selesai . " ucap ibu yang baru saja keluar dari dalam rumah.

" Iya bu, aku di sini saja ngerjainnya, sambil nemenin ibu . " Intan pun langsung berkutat dengan laptop nya.

" Kamu itu pakai celana panjang sana, biar ga kedinginan, celana kok pendek begitu . " protes ibu Yang melihat intan pakai celana kolor pendek dan duduk bersila membuat celana semakin terangkat ke atas.

" Eeh... iya bu, maaf, intan segera membetulkan celana nya . "

" Udah perawan tuh pakai baju yang bener, pakai hijab sekalian kalau bisa . "

" He.. he.. he.. iya bu, nanti kalau aku sudah siap . "

" Siap apa ?. "

" Ya siap pake hijab lah bu . "

" Kamu itu... "

Kini ibu dan Intan sedang membereskan dagangan mereka, karena sudah waktunya istirahat dan sebagian lauk juga sudah habis.

" Kamu makan dulu sebelum tidur Tan. "

" Iya bu. " jawab Intan sembari mengelap meja.

Ada sebuah mobil yang masuk ke dalam pekarangan rumahnya. Intan dan ibunya sudah hafal betul siapa pemilik mobil itu.

Sekilas Intan teringat sesuatu yang terjadi saat dirinya akan berangkat sekolah tadi pagi.

Intan pun melirik sekilas belakang mobil, menajamkan penglihatannya, maklum saat malam tak terlalu terlihat untuk melihat sesuatu.

"Waduuh... jangan jangan kaca mobil itu retak terus mau minta ganti lagi , Mati gw, mobil semahal itu berapa harga kaca nya . " Intan bermonolog dalam hati.

Pelan -pelan Intan berjalan hendak masuk ke rumah nya, sambil menundukkan wajahnya, karena ia melihat dari ekor matanya seorang lelaki mendekat ke arah nya juga ibunya. Karena itu ia harus buru buru masuk.

" Asalamualaikum . "

" Waalaikumsalam. " Jawab ibu dan Intan namun hanya jawaban ibu yang terdengar karena Intan hanya menjawabnya dalam hati.

Intan langsung mengambil laptopnya di atas meja dan berjalan cepat, tanpa menengok ke belakang.

" Intan... " Tiba tiba ibu memanggil hingga langkah Intan terhenti, padahal 1 langkah lagi tubuhnya sudah menghilang di balik pintu.

" iiiya bu . " Jawab Intan namun tubuhnya belum bergerak kemana pun.

" Sini loh,, ada tamu , ga sopan langsung di tinggal pergi . " Panggil ibu lagi.

" Gimana ini . " Risau Intan.

" Nanti yah bu, Intan mules mau ke belakang . " jawab Intan sambil berlalu masuk dengan cepat.

" Kenapa sih pake ngobrol segala biasanya juga habis parkir langsung pergi, Tapi ngomong ngomong itu cowok namanya siapa yah, penasaran juga, cowok cool kaya kulkas . " gerutu Intan di dalam kamarnya.

" Tokk.. tokk.. tokk..., Intan . " Panggil ibu dari luar kamarnya.

"Ya bu. "

" Bikinkan kopi dulu, buat tamu di depan, ibu mau ke depan beli minyak sayur . "

" Tamu siapa bu ?. "

Tapi sudah tak ada jawaban lagi dari ibunya, mungkin karena ibunya sudah pergi.

" Tamu siapa sih, malem malem ganggu orang istirahat saja . " Intan berjalan ke arah dapur untuk membuatkan kopi. Setelah jadi Intan pun membawa kopi itu ke teras depan...

" Deg... " Intan terkejut karena rupanya tamu yang ibu maksud adalah pemilik mobil itu. Intan pikir orang itu sudah pulang.

Dengan perlahan Intan menaruh kopi di hadapan lelaki yang tengah sibuk dengan ponselnya. Intan berharap lelaki itu berubah jadi patung jadi tak perlu melihat dirinya.

Namun Intan lah yang justru memandangi lelaki itu dari samping dengan terpesona.

" Ehemm... " Suara berat lelaki itu membuat Intan terkejut dan malu... " hingga dengan cepat langsung berbalik arah hendak masuk.

" Tunggu . "

-

-

-

Tbc

Terpopuler

Comments

Bunda Nian

Bunda Nian

Aduh Intan, klakson mobil itu juga bisa di gunakan untuk menyapa orang loh, mungkin itu maksud pemilik mobil tetangga mu itu mengklakson dirimu.

2022-10-07

2

bagus rama

bagus rama

intan malu2 meong hahaha

2022-10-03

1

putrirhaya

putrirhaya

kok g ada yang koment ya

2022-09-29

2

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Mobil itu
3 ketahuan
4 Tentang Rafa
5 Memalukan
6 galau
7 Jahilnya Intan
8 Mengejutkan
9 No misterius
10 penasaran
11 Dewasa versi Intan
12 gara gara obat
13 Kedatangan mamah Elen
14 Ke kantor Rafa
15 Gara gara paha
16 Menunggu
17 Rumah sakit
18 Tumbuhnya benih cinta
19 Irfan
20 menikah????
21 Kepergok
22 Terbawa suasana
23 Hilang nya Intan
24 Sulit terucap
25 Gara gara motor
26 Sakit bulanan???
27 Menjadi adik atau kekasih ??
28 Kesal nya Rafa
29 Masih bimbang
30 Teman lama
31 Akhirnya....
32 Menyebalkan
33 Hari pertama
34 Rafa yang licik
35 Di rumah Rafa
36 Tragedi
37 Datang di waktu yang tepat
38 Rumah sakit
39 Menjadi penurut
40 Diana
41 Intan yang cemburu
42 Intan yang cemburu 2
43 Menghindari
44 Pilihan sulit
45 Kekecewaan Rafa
46 Dua hati yang galau
47 Rencana Sandy
48 Mencurigakan
49 Sandy mengerjai Intan
50 Akhirnyaaaa...
51 Mamah Elen bingung
52 Menggemaskan
53 Intan yang kesal
54 Gagal kabur
55 Pengakuan
56 Rafa semakin mesum
57 Ingin membalas Rafa
58 Rafa yang marah
59 Cara minum obat dengan cinta
60 Keseriusan Rafa
61 Hampir saja !!!
62 Ingin segera
63 Rafa selalu cemburu
64 Intan yang bingung
65 Saahhh
66 Rafa uring uringan
67 Episode mengesalkan
68 Rafa tak pernah puas
69 Drama Rafa
70 Harus di beri pelajaran
71 Kerjasama mamah Elen
72 Mood yang aneh
73 Kebahagiaan seluruh keluarga
74 Irfan kecewa Rafa bahagia
75 Rafa tak sengaja
76 Rafa menyesal
77 Rafa tak mau Intan mandiri
78 Sandy bahagia
79 Rafa turuti
80 Intan ngambek
81 sama sama marah
82 Tanda tanda
83 Kelahiran
84 Buka puasa setengah hari
85 Sekertaris Baru
86 Cemburu
87 Sandy galau
88 Mencari tau
89 Noda merah
90 Kekecewaan
91 Penjelasan
92 Berbaikan
93 Keputusan
94 Kekhawatiran
95 Pencarian
96 Titik terang
97 Ditemukan
98 Belum sadar
99 Akhirnya sadar
100 Bahagia
101 Dua tahun kemudian
102 Masih saja cemburu
103 Kontraksi
104 Argana Pradipta Kuncoro
105 Kebahagiaan keluarga
106 Tak memberi celah
107 Akan kah berjodoh
108 Cecil dan Arka
Episodes

Updated 108 Episodes

1
episode 1
2
Mobil itu
3
ketahuan
4
Tentang Rafa
5
Memalukan
6
galau
7
Jahilnya Intan
8
Mengejutkan
9
No misterius
10
penasaran
11
Dewasa versi Intan
12
gara gara obat
13
Kedatangan mamah Elen
14
Ke kantor Rafa
15
Gara gara paha
16
Menunggu
17
Rumah sakit
18
Tumbuhnya benih cinta
19
Irfan
20
menikah????
21
Kepergok
22
Terbawa suasana
23
Hilang nya Intan
24
Sulit terucap
25
Gara gara motor
26
Sakit bulanan???
27
Menjadi adik atau kekasih ??
28
Kesal nya Rafa
29
Masih bimbang
30
Teman lama
31
Akhirnya....
32
Menyebalkan
33
Hari pertama
34
Rafa yang licik
35
Di rumah Rafa
36
Tragedi
37
Datang di waktu yang tepat
38
Rumah sakit
39
Menjadi penurut
40
Diana
41
Intan yang cemburu
42
Intan yang cemburu 2
43
Menghindari
44
Pilihan sulit
45
Kekecewaan Rafa
46
Dua hati yang galau
47
Rencana Sandy
48
Mencurigakan
49
Sandy mengerjai Intan
50
Akhirnyaaaa...
51
Mamah Elen bingung
52
Menggemaskan
53
Intan yang kesal
54
Gagal kabur
55
Pengakuan
56
Rafa semakin mesum
57
Ingin membalas Rafa
58
Rafa yang marah
59
Cara minum obat dengan cinta
60
Keseriusan Rafa
61
Hampir saja !!!
62
Ingin segera
63
Rafa selalu cemburu
64
Intan yang bingung
65
Saahhh
66
Rafa uring uringan
67
Episode mengesalkan
68
Rafa tak pernah puas
69
Drama Rafa
70
Harus di beri pelajaran
71
Kerjasama mamah Elen
72
Mood yang aneh
73
Kebahagiaan seluruh keluarga
74
Irfan kecewa Rafa bahagia
75
Rafa tak sengaja
76
Rafa menyesal
77
Rafa tak mau Intan mandiri
78
Sandy bahagia
79
Rafa turuti
80
Intan ngambek
81
sama sama marah
82
Tanda tanda
83
Kelahiran
84
Buka puasa setengah hari
85
Sekertaris Baru
86
Cemburu
87
Sandy galau
88
Mencari tau
89
Noda merah
90
Kekecewaan
91
Penjelasan
92
Berbaikan
93
Keputusan
94
Kekhawatiran
95
Pencarian
96
Titik terang
97
Ditemukan
98
Belum sadar
99
Akhirnya sadar
100
Bahagia
101
Dua tahun kemudian
102
Masih saja cemburu
103
Kontraksi
104
Argana Pradipta Kuncoro
105
Kebahagiaan keluarga
106
Tak memberi celah
107
Akan kah berjodoh
108
Cecil dan Arka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!