Ke kantor Rafa

Semakin hari Intan dan Rafa semakin dekat. Karena Intan sudah tak lagi bersekolah jadi Intan rutin mengantarkan makanan untuk Rafa .

Kepribadian Intan yang ceria sedikit sedikit mampu mencairkan dingin nya Rafa, yang biasanya Rafa bersikap dingin dan kadang ketus terhadap Intan , kini udah mengalami perubahan, ya walaupun tidak banyak tapi mampu membuat Intan merasa nyaman.

Sepertinya gadis yang hendak beranjak 19tahun itu mempunyai sedikit perasaan pada lelaki dewasa itu. Intan sangat mendambakan kasih sayang dari seorang Ayah. Dan mungkin itu yang Intan rasakan pada Rafa saat ini.

Pagi ini Intan menunggu di bukakan pintu oleh Rafa, dia mengantarkannya sarapan.

" Asalamualaikum Om, Kemana sih ini orang belum bangun kali ya ?. " Sudah 2 kali Intan mengucapkan salam.

Terdengar suara hentakkan kaki seperti orang terburu buru dar dalam rumah Rafa.

" Cekleek... " Rafa membuka pintu.

" Ooh kamu , maaf hari ini saya tidak sarapan di rumah, saya kesiangan dan ini sudah sangat terlambat . " Rafa bergegas mengunci pintu dan berlalu pergi masuk ke dalam mobil. Tanpa memperhatikan Intan yang sedang menyodorkan kotak makannya. Dan mobil Rafa berlalu pergi.

Intan masih terdiam di tempat nya. Kotak makanya masih ia pegang, bahkan Rafa tak mengatakan apapun.

" Aduh... kok sakit ya . " Intan memegang dada nya.

Intan pun berlalu pulang ke rumahnya.

" Loh,, kok di bawa pulang lagi tan makanannya ?. " Ibu Ida bertanya pada anaknya saat bertemu di halaman depan.

" Om Rafa terburu buru bu, gampet buat sarapan . " Jawab Intan lesu.

" Ya sudah taruh saja di meja . "

Intan pun menaruh sarapan itu di meja, lalu masuk ke kamarnya merebahkan diri memandangi langit langit kamarnya. Pagi pagi mood nya sudah berantakan.

" Tring... " Notif di ponsel Intan berbunyi

📩 Bisa antarkan sarapan saya ke kantor, nanti saya Saharelok.

"Ke kantor ?? , aduuh gimana nih !. " Intan terlihat bingung, setelah membaca pesan dari Rafa.

Intan bingung harus memakai baju apa, bajunya hanya baju yang biasa biasa saja. Setelah bingung memilih milih baju akhirnya Intan memilih kaos putih dengan gambar Micky mouse di depan nya dan di padukan dengan rok levis di atas lutut, tas slempang kecil yang hanya cukup untuk ponsel dan dompet nya serta sepatu sneaker putih polos. Penampilan nya malah terlihat seperti gadis remaja umur 15 tahunan. Hanya dengan make-up tipis sudah membuatnya terlihat cantik alami.

Notif kedua masuk, Rafa mengirimkan Saharelok kantornya, setelah melihat itu Intan bergegas keluar dari kamarnya, ia memesan ojek online untuk menuju ke sana. Agar terhindar dari kemacetan.

***

Sesampainya di depan kantor , Intan di hadang di depan lobi.

"Cari siapa dek ?. " Ucap security

" Cari Om Rafa pak . "

" Om Rafa siapa ?. "

" Om Rafa tetangga aku, katanya kerja di sini . " Jawab Intan polos.

" Iya dek, di sini yang namanya om Rafa banyak , kalau boleh tau nama panjang nya siapa ?. "

Intan terlihat kebingungan, mana dia tau nama lengkap om Rafa, karena yang ia tau hanya nama itu.

" Aku ga tau nama panjang nya pak . "

" Maaf ya dek ga boleh sembarangan masuk kantor ini, silahkan " Ucap security ramah, sambil mempersilahkan Intan untuk pergi dari kantor itu.

" Aku cuma ingin kasih sarapan pak . "

" Maaf ada apa y ? . " Sang resepsionis mendatangi Intan dengan ramah. karena dari kejauhan ia melihat perdebatan itu.

" Ini bu, katanya adik ini ingin bertemu dengan yang namanya Rafa ?. "

Sang resepsionis itu mengernyit bingung, karena ada beberapa nama Rafa di sini, termasuk pak Dirut di kantor ini.

" Maaf dek sebutkan saja nama panjang nya nanti di bantu . "

" Sudah saya tanyakan bu, tapi adek ini tidak tau . " Ucap security.

Salah satu OB laki laki kebetulan lewat di samping mereka.

" Rapah sini !. " panggil Sang resepsionis.

" Iya bu . " Ob itu mendekat

" Ini Rapah purnomo , apa ini orang yang kamu cari ?. "

Intan menggeleng.

" Memangnya dia nyari siapa bu ?. "

" Nyari yang namanya Rafa katanya . "

" Oooh... mungkin si rapih bu , OB baru, dia suka cerita kalau punya adik perempuan , tapi kok adik nya cantik gini ya ?. " Ucap si OB itu.

" Oh bisa jadi, adek sekarang ikut dengan bang rapah yah , nanti di kasih tau orang nya. " Ucap sang resepsionis ramah.

Intan tak berbicara apapun, ia hanya masih bingung jadi hanya mengikuti OB yang ada di depannya.

" Rapih , ini adek nya nyariin . " OB itu memanggil teman nya yang sedang menyapu di sudut kantor.

Dari kejauhan lelaki kurus dan hitam datang menghampiri mereka.

" Kenapa ?. "

" Ini adik kamu bukan ?. "

" Buset... cantik begini nih cewe . " Ucap OB yang baru datang itu.

" Bang , ini bukan orang yang aku cari . " Intan berkata dengan cepat. ia sudah jengah di pandangi oleh OB yang baru datang itu.

" Aduuh.... jadi Rafa siapa dek ?. "

" Kan aku nyarinya Rafa , bukan bang rapah sama bang rapih . "

" Itu hanya kode saja neng, karena nama kita sama jadi biar orang manggilnya ga bingung . " Jawab bang rapah...

Intan senyum senyum menahan tawanya, ia tak ingin tertawa lepas karena takut dua OB di hadapannya tersinggung.

" Neng kenapa ga coba di hubungi saja orang nya ?. " Ucap bang rapih.

" Astaghfirullah,, kenapa ga dari tadi yah . " Intan menepuk dahinya pelan. Intan pun mengambil ponselnya serta mengetikkan pesan untuk Rafa.

"➡ Om aku udah di kantor om nih . "

Sudah hampir 5 menit namun Rafa belum juga membaca pesan nya apalagi membalasnya.

" Neng tunggu di samping kantor aja, di situ kan ada parkiran , tunggu aja di situ . " Ucap salah satu OB, karena mereka harus kembali bekerja. Dan intan pun mengerti, lalu ia berjalan ke arah samping kantor, sambil menunggu Rafa membalas pesan nya.

Notif pesan masuk di ponsel Intan berbunyi.

📩 Tunggu di ruang tunggu lobi.

Namun Intan tetap menunggu Rafa di samping kantor, dia malu jika harus masuk ke dalam lagi.

***

" Mau kemana bro ?. " Tanya sandy saat melihat Rafa keluar dari ruangan nya. Hal yang tak biasa di lakukan Rafa. Karena biasanya kalau ada apa apa dirinya lah yang di perintahkan Rafa. Dan Rafa hanya keluar dari ruanganya saat ada ada miting atau keluar menemui kliennya. Tapi ini masih pagi dan tidak ada hal apapun yang mendesak.

Rafa berjalan begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Sandy dan memasuki lift.

Sesampainya di lantai dasar semua karyawan menunduk hormat pada Rafa .

Rafa berhenti tepat di depan meja resepsionis dengan mata seolah mencari sesuatu,Dan sang resepsionis yang melihat ada bosnya di hadapannya pun langsung berjalan mengitari meja dan berdiri di depan Rafa.

" Ada yang bisa di bantu pak ?. " Sang resepsionis menunduk hormat.

" Apa kamu lihat orang yang mencari saya di sini . " Tanya Rafa dengan suara tegas.

" Maaf Pak dari tadi saya ada di sini , tidak ada yang mencari bapak . "

Rafa menautkan kedua alisnya mendengar ucapan Sang resepsionis. Ia pun mengeluarkan ponselnya.

" Kamu di mana ? masuk ke dalam . " perintah Rafa pada seseorang di sebrang telfon nya.

Tak selang berapa lama Intan berjalan dengan sedikit terburu buru ke arah Rafa.

Dan mata Sang resepsionis membola sempurna melihat siapa yang di cari cari bos besarnya itu..

" Ikuti saya ... " Rafa berjalan terlebih dahulu.

Intan tersenyum ramah pada resepsionis yang masih mematung dan terbengong bengong itu .

" Mampus gue. " Ucap sang resepsionis pelan

-

-

-

Tbc

Jangan lupa tinggalkan jejak y.

Terpopuler

Comments

Ernadina 86

Ernadina 86

aduh ini namaya lucu Rapah Rapih tar satu lagi Repeh😂😂😂

2024-03-10

0

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

ini rapah pake p .. 😄😄

2024-03-07

0

Memyr 67

Memyr 67

kalau jadi resepsionis itu jangan songong. perusahaan apa sih? payah bener. jelas jelas datang xari orang, harus dilayani dengan baik. tamu itu raja.

2023-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Mobil itu
3 ketahuan
4 Tentang Rafa
5 Memalukan
6 galau
7 Jahilnya Intan
8 Mengejutkan
9 No misterius
10 penasaran
11 Dewasa versi Intan
12 gara gara obat
13 Kedatangan mamah Elen
14 Ke kantor Rafa
15 Gara gara paha
16 Menunggu
17 Rumah sakit
18 Tumbuhnya benih cinta
19 Irfan
20 menikah????
21 Kepergok
22 Terbawa suasana
23 Hilang nya Intan
24 Sulit terucap
25 Gara gara motor
26 Sakit bulanan???
27 Menjadi adik atau kekasih ??
28 Kesal nya Rafa
29 Masih bimbang
30 Teman lama
31 Akhirnya....
32 Menyebalkan
33 Hari pertama
34 Rafa yang licik
35 Di rumah Rafa
36 Tragedi
37 Datang di waktu yang tepat
38 Rumah sakit
39 Menjadi penurut
40 Diana
41 Intan yang cemburu
42 Intan yang cemburu 2
43 Menghindari
44 Pilihan sulit
45 Kekecewaan Rafa
46 Dua hati yang galau
47 Rencana Sandy
48 Mencurigakan
49 Sandy mengerjai Intan
50 Akhirnyaaaa...
51 Mamah Elen bingung
52 Menggemaskan
53 Intan yang kesal
54 Gagal kabur
55 Pengakuan
56 Rafa semakin mesum
57 Ingin membalas Rafa
58 Rafa yang marah
59 Cara minum obat dengan cinta
60 Keseriusan Rafa
61 Hampir saja !!!
62 Ingin segera
63 Rafa selalu cemburu
64 Intan yang bingung
65 Saahhh
66 Rafa uring uringan
67 Episode mengesalkan
68 Rafa tak pernah puas
69 Drama Rafa
70 Harus di beri pelajaran
71 Kerjasama mamah Elen
72 Mood yang aneh
73 Kebahagiaan seluruh keluarga
74 Irfan kecewa Rafa bahagia
75 Rafa tak sengaja
76 Rafa menyesal
77 Rafa tak mau Intan mandiri
78 Sandy bahagia
79 Rafa turuti
80 Intan ngambek
81 sama sama marah
82 Tanda tanda
83 Kelahiran
84 Buka puasa setengah hari
85 Sekertaris Baru
86 Cemburu
87 Sandy galau
88 Mencari tau
89 Noda merah
90 Kekecewaan
91 Penjelasan
92 Berbaikan
93 Keputusan
94 Kekhawatiran
95 Pencarian
96 Titik terang
97 Ditemukan
98 Belum sadar
99 Akhirnya sadar
100 Bahagia
101 Dua tahun kemudian
102 Masih saja cemburu
103 Kontraksi
104 Argana Pradipta Kuncoro
105 Kebahagiaan keluarga
106 Tak memberi celah
107 Akan kah berjodoh
108 Cecil dan Arka
Episodes

Updated 108 Episodes

1
episode 1
2
Mobil itu
3
ketahuan
4
Tentang Rafa
5
Memalukan
6
galau
7
Jahilnya Intan
8
Mengejutkan
9
No misterius
10
penasaran
11
Dewasa versi Intan
12
gara gara obat
13
Kedatangan mamah Elen
14
Ke kantor Rafa
15
Gara gara paha
16
Menunggu
17
Rumah sakit
18
Tumbuhnya benih cinta
19
Irfan
20
menikah????
21
Kepergok
22
Terbawa suasana
23
Hilang nya Intan
24
Sulit terucap
25
Gara gara motor
26
Sakit bulanan???
27
Menjadi adik atau kekasih ??
28
Kesal nya Rafa
29
Masih bimbang
30
Teman lama
31
Akhirnya....
32
Menyebalkan
33
Hari pertama
34
Rafa yang licik
35
Di rumah Rafa
36
Tragedi
37
Datang di waktu yang tepat
38
Rumah sakit
39
Menjadi penurut
40
Diana
41
Intan yang cemburu
42
Intan yang cemburu 2
43
Menghindari
44
Pilihan sulit
45
Kekecewaan Rafa
46
Dua hati yang galau
47
Rencana Sandy
48
Mencurigakan
49
Sandy mengerjai Intan
50
Akhirnyaaaa...
51
Mamah Elen bingung
52
Menggemaskan
53
Intan yang kesal
54
Gagal kabur
55
Pengakuan
56
Rafa semakin mesum
57
Ingin membalas Rafa
58
Rafa yang marah
59
Cara minum obat dengan cinta
60
Keseriusan Rafa
61
Hampir saja !!!
62
Ingin segera
63
Rafa selalu cemburu
64
Intan yang bingung
65
Saahhh
66
Rafa uring uringan
67
Episode mengesalkan
68
Rafa tak pernah puas
69
Drama Rafa
70
Harus di beri pelajaran
71
Kerjasama mamah Elen
72
Mood yang aneh
73
Kebahagiaan seluruh keluarga
74
Irfan kecewa Rafa bahagia
75
Rafa tak sengaja
76
Rafa menyesal
77
Rafa tak mau Intan mandiri
78
Sandy bahagia
79
Rafa turuti
80
Intan ngambek
81
sama sama marah
82
Tanda tanda
83
Kelahiran
84
Buka puasa setengah hari
85
Sekertaris Baru
86
Cemburu
87
Sandy galau
88
Mencari tau
89
Noda merah
90
Kekecewaan
91
Penjelasan
92
Berbaikan
93
Keputusan
94
Kekhawatiran
95
Pencarian
96
Titik terang
97
Ditemukan
98
Belum sadar
99
Akhirnya sadar
100
Bahagia
101
Dua tahun kemudian
102
Masih saja cemburu
103
Kontraksi
104
Argana Pradipta Kuncoro
105
Kebahagiaan keluarga
106
Tak memberi celah
107
Akan kah berjodoh
108
Cecil dan Arka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!