" Udah ikut aja tan tan . " bisik Rani di telinga Intan yang masih terlihat ragu.
Tanpa basa basi Rani langsung membuka pintu mobil depan dan duduk di sebelah Rafa, dan Intan duduk di belakang seorang diri.
" Aku temenin yah Aa, biar ga di kira supir . " Ucap Rani sambil cengengesan.
" Heemm... " jawab Rafa singkat. Entah dalam hati Rafa merasa tidak nyaman . tak senyaman seperti dia duduk dengan Intan, yah walaupun hanya 1 kali Intan pernah duduk di sampingnya saat itu.
Sepanjang perjalanan Rani tak henti hentinya mengoceh, dan tak di tanggapi sama sekali dengan Rafa, hanya sekedar anggukan dan senyum yang terlihat di paksakan. Dan Intan hanya diam membisu sambil melihat pemandangan di luar jendela.
" Aa, kitakan berangkat nya udah bareng nih, bisa ga nanti kita pulang nya bareng lagi . " Ucap Rani tak tau malu. setelah mereka turun dari mobil.
" Memangnya kalian pulang jam 9 malam ?. " Rafa menautkan kedua alis nya. dan melihat sekilas ke arah Intan yang sedang memainkan ponselnya.
" Eeeeh... ya ga lah Aa, kita pulang jam 2 , tapi kalau Aa mau jemput jam 9 juga ga apa apa, nanti kita tungguin kok. "
" plakk... " Intan memukul bahu sahabatnya itu, karena mendengar ucapan tak masuk akal .
" Aduuuh... tan tan sakit tau, Rani memegangi bahu nya
" Omongan lo kaya ada gila gilanya . " kesal Intan
" Maaf saya buru buru . " Rafa langsung jalan setelah menurunkan mereka, tanpa menanggapi ucapan abg labil itu.
Sepanjang jalan Rafa senyum senyum sendiri, anak anak SMA itu mampu membuat nya terhibur.
Yaa.. karena Rafa memang orang yang terlalu serius. Tidak ingin berbasa basi, Dan mungkin juga teman temannya menganggap nya orang yang membosankan.
***
Rafa di sibukkan dengan setumpuk berkas berkas di meja nya, bahkan dirinya melupakan sarapan yang tadi dia bawa. Bertemu klien nya pun tadi hanya sekedar minum teh saja. Bahkan jam makan siang sudah setengah jam berlalu Rafa belum juga beranjak dari kerjaanya.
" Tokk, tokk, tokk. " Bunyi ketukan pintu ruangan Rafa.
" Masuk . "
" Pak Dirut sudah siang nih , apa tidak makan siang dulu . " Ucap Sandy yang langsung duduk di sofa dalam ruangan Rafa.
Dan Rafa baru tersadar kalau dirinya belum sarapan bahkan melewatkan makan siang. Ia melirik kotak makan yang ada di meja di hadapan Sandy. Dan Sandy pun mengikuti arah pandang mata itu.
" Wissss... ada yang bawa bekal nih , boleh kali liat . " Sandi langsung mengambil kotak makan yang ada di hadapan nya.
" Seett. " dengan cepat Rafa mengambilnya
" Ya elah bro, paling juga masakan nya mbok nani . "
Rafa tak menanggapi ucapan Sandy , tangan nya membuka kotak bekal itu. Dia langsung melahap nya tanpa menawarkan pada orang di samping nya, ya walaupun makanannya sudah dingin, tapi menurutnya rasa nya tidak berubah.
" Eeeh.... tapi kan lo ga tinggal di rumah orang tua lo, terus itu siapa yang masakin ?. " Tanya Sandy dengan raut wajah penasaran.
Rafa tak menjawab, ia sibuk dengan kunyahannya, Menikmati masakan yang sekarang menjadi favorit nya setelah masakan mbok nani .
Dan Sandy dia terdiam lagi, menunggu bos yang juga sahabatnya itu selesai makan siang nya . Dan itu juga adalah bagian dari misi mata matanya mengawasi bujang di sampingnya, tentu saja itu perintah dari kanjeng mami yang selalu minta di update berita tentang anaknya. Dan Sandy tidak keberatan akan hal itu.
Namun dia tidak bisa menuruti perintah dari kanjeng mami yang meminta dirinya agar tinggal bersama Rafa, karena Sandy termasuk lelaki yang suka gonta ganti pasangan. Tapi perlu di garis bawahi seberapapun bebas pergaulan Sandy dia tidak pernah membawa gadis manapun untuk menghangatkan ranjangnya. Dia hanya sekedar main main saja.
Dan jika tinggal bersama Rafa di jamin Sandy ga bakal betah. Bisa bisa jadi patung yang hanya diam saja...
***
Pukul 9 malam Rafa baru saja pulang ke rumahnya. Saat akan membuka pintu Dia melihat ada kantong makanan yang menggantung di Handel pintunya. Dan saat di buka Rafa isinya kotak makan malam nya yang memang biasanya di antar jam 8 malam.
Di bawanya masuk ke dalam dan di taruhnya di atas meja. Setelah membersihkan diri Rafa membuka kotak makan malam nya itu, masih sedikit hangat mungkin belum lama di taruh di depan pintunya. Setelah selesai Rafa beristirahat sebentar sambil memainkan ponselnya.
Pagi pun menjelang. Rafa sudah siap dengan stelan kerja nya. Tak berapa lama terdengar ketukan pintu yang sudah bisa ia tebak itu.
" Nih om . " Intan langsung menyodorkan kantong berisi kotak makan seperti biasanya.
" Apa tidak bisa dengan cara yang sopan ?. "
" Silahkan om yang terhormat . " Ucap Intan sambil Membungkukan tubuhnya sembari menyodorkan kantong itu. Rafa hanya menggeleng pelan saja, padahal bukan seperti itu maksudnya.
"Taruh di sana " Rafa menunjuk meja.
" Ya elah, tinggal Terima aja sih, apa susahnya. " Gerutu Intan.
Mau tidak mau Intan menuruti nya.
Rafa mengikutinya dari belakang. membuka kotak makanan itu.
" Kamu tidak sekolah ?. " Rafa melihat Intan yang tak mengenakan seragam seperti biasanya. Dan baju yang Intan pakai malah terlihat seperti anak SMP. baju Mickey mouse warna pink dengan celana kolor hitam di atas lutut. sederhana sekali. Dan buat Rafa itu terlihat sangat manis,
" Libur om . " jawab Intan sambil memainkan ponsel nya.
" Libur apa di hari selasa, ini kan bukan tanggal merah ?. "
" Ya ga tau om, kepo banget . "
Rafa hanya memandangi Intan tanpa ekspresi. Dan Intan acuh saja.
Posisi mereka kini berhadapan hanya ada meja di antara mereka.
" Hahahaha... " tiba tiba saja Intan tertawa kencang dan itu membuat Rafa terkejut.
" Uhukk,, uhukk.. " Hingga membuat Rafa tersedak..
" Eeh... maaf om, hahaha... " Intan masih tetap tertawa namun tangan nya dengan sigap menuangkan air dalam gelas dan menyodorkannya ke arah Rafa. Dan Rafa pun menerima nya dengan sedikit memperhatikan wajah yang merona dan mata yang menyipit karena tertawa, entah apa yang lucu dalam ponselnya hingga membuatnya tertawa tanpa henti...
Intan pun duduk kembali, namun beberapa saat dia baru tersadar kalau tertawanya terlalu berlebihan, dan lagi dirinya kini sedang berada di rumah orang...
" Maaf ya om, om sudah selesai kan makan nya? , aku mau pulang . "
" Apa yang membuat mu tertawa seperti itu . " Rafa bertanya karena penasaran,
" Hahahaha... ini om, pacar aku, ada ada saja . " Intan masih ingin tertawa namun ia tahan.
" Pacar ?. " Rafa mencoba mengulangi jawaban Intan atas pertanyaannya.
Dan Intan sudah keluar dari rumah Rafa, namun masih terdengar tawa kecilnya.
" Ciih... anak kecil sudah punya pacar , dasar abg labil, Eeeh... itu berarti dia sudah punya pacar ? . " Gerutuan demi gerutuan keluar dari mulut nya.
Otaknya selama ini tak di izinkan untuk memikirkan hal hal yang tak penting.
Namun sekarang otak nya menghianati dengan memikirkan kata kata Bocah labil barusan .
" Dia sudah punya pacar.... "
-
-
-
tbc
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
sirafa cie2 cemburu intan sudah punya pacar....
2024-04-16
0
Gagas Permadi
ketawa nya renyah bgt🤣🤣🤣🤣
2024-03-21
0
Ernadina 86
kamu kalah sm Abegeh 😂😂😂
Intan punya pacar??🤔
2024-03-10
1