Tentang Rafa

"Dasar om om tua. " Kesal Intan sambil menghentak hentakkan kakinya sepanjang perjalanan ke rumahnya sepulang dari rumah Rafa.

" Bu aku berangkat yah. " Intan terlihat terburu buru mengambil tas sekolah nya di meja . Dengan tergesa-gesa berjalan menuju jalan raya untuk naik kendaraan umum.

" Tiin.. tiinn.. " Mobil hitam yang ada di belakang Intan membunyikan klakson.

" Siapa lagi sih ini,, andai membunyikan klakson adalah bagian dari kejahatan udah gue laporin nih mobil , kaya bocah mainin klakson mulu . " Intan menggaruk rambutnya dengan kasar sebagai bentuk kekesalannya.

Mobil hitam itu berhenti tepat di samping intan. Kaca pintu mobil itu terbuka, bisa di lihat dengan jelas siapa yang ada di balik kemudi,

" Ayo masuk, saya antar ke sekolah . "

" Ga usah om. " suara yang masih terdengar kesal.

" Ga usah nolak, saya tahu kamu lagi terburu buru . "

" Yang bikin gue telat kan gara gara lo, tadi kalau lo bener bener nyium bibir suci gue ini, gue bikin jontor tuh bibir lo . " Gerutu intan masih kesal dengan kejadian beberapa menit yang lalu.

" Ya sudah kalau memang tidak mau . " Rafa menyalakan kembali mesin mobilnya karena tidak mendapatkan jawaban dari intan.

" Eehh.. eh, tunggu om . " Intan mengejar mobil Rafa, menurutnya tidak ada salahnya ia menumpang, karena memang waktu yang sudah sangat mepet dengan bel sekolah.

Intan langsung masuk duduk di kursi belakang.

" Kamu pikir saya supir kamu . "

" Aku kan numpang om, om kan memang supirnya . "

" Pindah ke depan . " Suara Rafa terdengar tegas dan tidak ingin di bantah.

Mau tidak mau Intan menuruti keinginan Rafa.

" Oke om. " Intan keluar dan masuk ke kursi bagian depan.

" Sok jual mahal . " Suara Rafa pelan namun masih bisa di dengar oleh Intan karena jarak yang begitu dekat.

" Aku ga lagi jualan yah om . "

Rafa menjalankan mobilnya tanpa menghiraukan ucapan Intan.

Setelah itu hening tak ada obrolan lagi sampai mobil mewah itu berhenti tepat di depan gerbang sekolah Intan.

" Loh.. kok dia tahu yah sekolah gue . " batin Intan melirik ke arah Rafa.

" Turun . "

Intan baru tersadar kembali mendengar suara berat Rafa. Dia urungkan untuk bertanya tentang yang dia pikirkan barusan.

" Terimakasih om . "

" Hemmmm... "

Lalu Mobil Rafa melesat cepat di depan Intan.

Intan langsung masuk ke dalam sekolah sebelum pintu gerbang nya di tutup.

" Hai tan tan . " Rani merangkul pundak Intan mereka bertemu di depan kelas.

" Hemm. " Jawab Intan

" Bete banget kayanya jeung. "

" Pagi ini dan seterusnya kayanya bakal hilang mood gue. "

" Loh kok bisa, siapa rupanya yang berani ngerusak mood lo . " Rani terlihat begitu antusias.

Intan pun menceritakan pekerjaan yang akan ia jalani di pagi dan malam hari. Lengkap dengan sosok profil om om yang menurut nya meyebalkan .

" Tapi ganteng ga sih tan tan ?. "

" Ganteng sih tapi jutek , kaya frizer juga . "

" Cocok tuh sama gue, ganteng , badan nya bagus, matang, dingin dingin gimana gitu . " Rani senyum senyum sendiri sambil membayangkan sosok lelaki yang di ceritakan oleh sahabatnya itu.

" Iiis... udah eror . " Cibir Intan.

" Jangan terlalu benci loh, menurut novel yang gue baca, antara benci dan cinta itu beda tipis , lo benci bisa jadi bener bener cinta . " Ledek Rani

" Amit amit dah, ogah banget gue, kalau mau jatuh cinta gue juga bakal milih milih sama yang masih muda . " Jawab Intan

" 28 tahun itu belum tua tan tan tapi matang . "

" Terserah deh . "

Dan obrolan mereka terhenti ketika wali kelas memulai pelajaran.

-

Rafa bekerja di salah satu perusahaan properti sebagai Direktur utama, lalu kenapa dia memilih tinggal di tempat yang biasa biasa saja cenderung sederhana ? .

Jawabannya adalah ia ingin hidup mandiri tanpa bayang bayang orang tuanya, Namun memang sejak zaman kuliah dulu Rafa sudah tinggal sendiri, ia mengekost dengan beberapa

temannya, untuk menghemat membayar kost walaupun Rafa sendiri termasuk golongan orang yang berada . Namun Rafa tidak ingin terlihat menonjol dari teman temannya.

Selain ingin mandiri tujuannya tinggal sendiri adalah untuk menghindari seberondong pertanyaan dari orang tuanya yang menginginkan untuk dirinya segera menikah. Karena Rafa sungguh sungguh belum memikirkan untuk hal itu.

Orang tua Rafa sendiri khawatir kalau anaknya itu salah pergaulan. Karena orang tuanya belum sekali pun di perkenalkan oleh Rafa wanita yang dekat dengan dirinya, teman temannya cenderung laki laki semua ,sehingga timbul kecurigaan orang tuanya kalau Rafa penyuka sesama jenis.

Sudah beberapa kali orang tuanya mencoba menjodohkan Rafa dengan beberapa kolega dari papahnya atau teman teman sosialita mamah nya, namun pertemuan itu selalu gagal. Karena Rafa tak sekali pun hadir.

Rafa sibuk di depan laptop nya, beberapa hari ini fokusnya terpecah. Dan entah ia sendiri juga bingung kenapa hal sesepele itu bisa masuk dalam pikiran nya. Hingga membuatnya otaknya bisa meluangkan waktu untuk memikirkan sesuatu di luar pekerjaannya .

" Weeiits... bro tumben itu tangan berhenti bergerak . " Sandy sangat sahabat yang tiba tiba saja masuk ke ruangan Rafa.

Rafa hanya melihat sekilas pada sandy yang duduk di sofa ruangan nya.

" Mau apa ?. " Tanya Rafa datar tanpa melihat ke arah sandy, karena fokusnya kembali pada laptop.

" Biasa bro... " Sandy berdiri dan berjalan ke arah Rafa, membawa sebuah map dan menaruhnya di meja depan Rafa. "

Rafa yang sudah mengerti pun langsung membuka map itu dan terlihat sedang mempelajari isi nya, hingga ia membubuhkan tanda tangannya di beberapa lembar kertas di dalam map.

" Thanks bro . "

" Bra.. bro.. bra.. bro... " Sungut Rafa.

" Ooh iya,, thanks pak Dirut . " Ralat sandy sambil tertawa .

" Pak Dirut sepertinya ada yang berbeda hari ini , apa sudah ada sang empunya hati ?. "

" Sudah berisik sana kembali ke asalnya . " Jawab Rafa datar, ia paling anti menceritakan masalah pribadi nya, biarpun pada sahabatnya sendiri.

Sandy sendiri kadang merasa kesal pada sahabatnya itu, tidak di kantor tidak di luar kantor pembahasannya hanya seputar pekerjaan. Yah sandy pun tahu kalau Rafa itu orang yang tertutup, bahkan ia sering di telfon orang tua Rafa hanya untuk menanyakan wanita mana yang sedang dekat dengan anaknya. Padahal yang Sandy tahu Rafa itu jomblo sedari bayi, tak pernah sekalipun ia melihat Rafa membawa wanita atau hanya sekedar bercerita tentang wanita pun tidak. Namun Sandy berani jamin kalau pergaulan Rafa masih lurus tidak seperti yang di khawatir kan orangtuanya.

-

Jam 2 siang Intan baru pulang sekolah, namun kali ini ia pulang di antar oleh Rani menggunakan motor metik pink yang berstiker hello kitty itu. Memalukan menang gadis 18 tahun masih menyukai kucing manis dengan nama hello kitty.

" Ibuuuuu...." Rani langsung berteriak pada ibu ida, Rani memang sudah begitu akrab dengan orang tua sahabatnya itu. Bu ida pun memperlakukan Rani layaknya anak sendiri .

" Lebay... " Ucap Intan pada Rani yang terlihat sedang memeluk ibunya dari belakang.

" Bodo, weeee.... " Rani menjulurkan lidahnya pada Intan.

" Diiih... " Intan mencebikkan bibirnya kesal.

Sedang kan bu Ida hanya menggeleng gelengkan kepalanya karena melihat kelakuan Intan dan Rani yang memang sudah biasa seperti itu.

" Tan tan mana cowok nya ?. " Rani menyusul Intan ke kamarnya. Dan langsung merebahkan diri di ranjang biru milik Intan.

" Cowok apa sih ?. "

" Iiih... cowok yang lo ceritain itu . "

"Gila kali lo yah, nanyain om om jutek itu . "

" Bukan jutek tan tan dia itu cool . " Jawab Rani sambil senyum senyum, yang membuat Intan bergidik ngeri melihatnya.

" Sok tahu lo Ran, kaya udah pernah liat aja . "

" Dari cerita yang lo ceritain aja gue udah bisa ngebayangin tan tan . "

" Aah gilaa, gimana yah bentuk bibirnya . "

" Wooy... cewe mesum, istighfar lo . " Intan menoyor kepala Rani yang menurutnya tak masuk akal dengan yang di ucapkan nya.

" Iih... tan tan . " Rani memegang kepalanya.

" Lagian anak kecil mesum banget pikirannya. "

" Bukan mesum, cuma gue lagi mendewasakan pikiran gue aja... "

" Terserah.... " Jawab Intan kesal.

Sore pun tiba, Intan dan Rani sedang mengerjakan PR mereka di teras depan sambil menemani ibunya berjualan.

" Lagi belajar neng ? . " sapa salah satu pelanggan warung nasi. "

" Kaga bang lagi jahit baju . " Jawab Rani asal.

" Tapi keliatannya lagi belajar neng ?. " Ucap lelaki yang terlihat seperti pedagang keliling, terlihat dari handuk kecil yang tersampir di pundak nya.

" Ya elah bambang udah tau lagi belajar , masih nanya aja . " Rani sudah mulai terlihat kesal dengan basa basi lelaki itu.

" Loh... kok tahu neng nama abang Bambang , jadi kita ga perlu kenalan lagi yah . " Ucap lelaki yang kebetulan namanya Bambang .

" Udah bang, noh makanannya udah selesai, buru buru sono makan nanti asam lambung keburu naik . "

" Terimakasih neng perhatiannya . " Lelaki itu senyum senyum sendiri.

" Lo yah bang... " Rani terlihat kesal hingga ingin berdiri.

" Udah Ran,,, ngapain sih, pelanggan emak gue tuh . " Intan berucap sambil menahan tawa nya.

Dan lelaki itu pun pamit pergi sambil membawa nasi bungkus yang di pesan nya.

" Awas lo yah Bambang . " Rani menunjuk lelaki yang sudah pergi itu.

" Hahahaha...., cie Bambang . " Intan meledek Rani.

" Bodo amat . " Rani kesal.

Tak beselang lama dalam waktu hampir magrib Mobil hitam mewah terlihat lewat di depan rumah Intan.

" Tan tan itu mobilnya yah ?. " Rani terlihat berdiri melihat mobil itu.

" Hemm... " Jawab Intan yang sempat melihat sekilas mobil itu lewat.

" Ayo... Tan tan kita ke rumahnya .. "

-

-

-

Tbc

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

iiihhh,, ngapaiiinn sih Rani😂😂😂😂

2024-03-08

1

Nada Amani

Nada Amani

seru ceritanya 🤭mksih thorrr

2023-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Mobil itu
3 ketahuan
4 Tentang Rafa
5 Memalukan
6 galau
7 Jahilnya Intan
8 Mengejutkan
9 No misterius
10 penasaran
11 Dewasa versi Intan
12 gara gara obat
13 Kedatangan mamah Elen
14 Ke kantor Rafa
15 Gara gara paha
16 Menunggu
17 Rumah sakit
18 Tumbuhnya benih cinta
19 Irfan
20 menikah????
21 Kepergok
22 Terbawa suasana
23 Hilang nya Intan
24 Sulit terucap
25 Gara gara motor
26 Sakit bulanan???
27 Menjadi adik atau kekasih ??
28 Kesal nya Rafa
29 Masih bimbang
30 Teman lama
31 Akhirnya....
32 Menyebalkan
33 Hari pertama
34 Rafa yang licik
35 Di rumah Rafa
36 Tragedi
37 Datang di waktu yang tepat
38 Rumah sakit
39 Menjadi penurut
40 Diana
41 Intan yang cemburu
42 Intan yang cemburu 2
43 Menghindari
44 Pilihan sulit
45 Kekecewaan Rafa
46 Dua hati yang galau
47 Rencana Sandy
48 Mencurigakan
49 Sandy mengerjai Intan
50 Akhirnyaaaa...
51 Mamah Elen bingung
52 Menggemaskan
53 Intan yang kesal
54 Gagal kabur
55 Pengakuan
56 Rafa semakin mesum
57 Ingin membalas Rafa
58 Rafa yang marah
59 Cara minum obat dengan cinta
60 Keseriusan Rafa
61 Hampir saja !!!
62 Ingin segera
63 Rafa selalu cemburu
64 Intan yang bingung
65 Saahhh
66 Rafa uring uringan
67 Episode mengesalkan
68 Rafa tak pernah puas
69 Drama Rafa
70 Harus di beri pelajaran
71 Kerjasama mamah Elen
72 Mood yang aneh
73 Kebahagiaan seluruh keluarga
74 Irfan kecewa Rafa bahagia
75 Rafa tak sengaja
76 Rafa menyesal
77 Rafa tak mau Intan mandiri
78 Sandy bahagia
79 Rafa turuti
80 Intan ngambek
81 sama sama marah
82 Tanda tanda
83 Kelahiran
84 Buka puasa setengah hari
85 Sekertaris Baru
86 Cemburu
87 Sandy galau
88 Mencari tau
89 Noda merah
90 Kekecewaan
91 Penjelasan
92 Berbaikan
93 Keputusan
94 Kekhawatiran
95 Pencarian
96 Titik terang
97 Ditemukan
98 Belum sadar
99 Akhirnya sadar
100 Bahagia
101 Dua tahun kemudian
102 Masih saja cemburu
103 Kontraksi
104 Argana Pradipta Kuncoro
105 Kebahagiaan keluarga
106 Tak memberi celah
107 Akan kah berjodoh
108 Cecil dan Arka
Episodes

Updated 108 Episodes

1
episode 1
2
Mobil itu
3
ketahuan
4
Tentang Rafa
5
Memalukan
6
galau
7
Jahilnya Intan
8
Mengejutkan
9
No misterius
10
penasaran
11
Dewasa versi Intan
12
gara gara obat
13
Kedatangan mamah Elen
14
Ke kantor Rafa
15
Gara gara paha
16
Menunggu
17
Rumah sakit
18
Tumbuhnya benih cinta
19
Irfan
20
menikah????
21
Kepergok
22
Terbawa suasana
23
Hilang nya Intan
24
Sulit terucap
25
Gara gara motor
26
Sakit bulanan???
27
Menjadi adik atau kekasih ??
28
Kesal nya Rafa
29
Masih bimbang
30
Teman lama
31
Akhirnya....
32
Menyebalkan
33
Hari pertama
34
Rafa yang licik
35
Di rumah Rafa
36
Tragedi
37
Datang di waktu yang tepat
38
Rumah sakit
39
Menjadi penurut
40
Diana
41
Intan yang cemburu
42
Intan yang cemburu 2
43
Menghindari
44
Pilihan sulit
45
Kekecewaan Rafa
46
Dua hati yang galau
47
Rencana Sandy
48
Mencurigakan
49
Sandy mengerjai Intan
50
Akhirnyaaaa...
51
Mamah Elen bingung
52
Menggemaskan
53
Intan yang kesal
54
Gagal kabur
55
Pengakuan
56
Rafa semakin mesum
57
Ingin membalas Rafa
58
Rafa yang marah
59
Cara minum obat dengan cinta
60
Keseriusan Rafa
61
Hampir saja !!!
62
Ingin segera
63
Rafa selalu cemburu
64
Intan yang bingung
65
Saahhh
66
Rafa uring uringan
67
Episode mengesalkan
68
Rafa tak pernah puas
69
Drama Rafa
70
Harus di beri pelajaran
71
Kerjasama mamah Elen
72
Mood yang aneh
73
Kebahagiaan seluruh keluarga
74
Irfan kecewa Rafa bahagia
75
Rafa tak sengaja
76
Rafa menyesal
77
Rafa tak mau Intan mandiri
78
Sandy bahagia
79
Rafa turuti
80
Intan ngambek
81
sama sama marah
82
Tanda tanda
83
Kelahiran
84
Buka puasa setengah hari
85
Sekertaris Baru
86
Cemburu
87
Sandy galau
88
Mencari tau
89
Noda merah
90
Kekecewaan
91
Penjelasan
92
Berbaikan
93
Keputusan
94
Kekhawatiran
95
Pencarian
96
Titik terang
97
Ditemukan
98
Belum sadar
99
Akhirnya sadar
100
Bahagia
101
Dua tahun kemudian
102
Masih saja cemburu
103
Kontraksi
104
Argana Pradipta Kuncoro
105
Kebahagiaan keluarga
106
Tak memberi celah
107
Akan kah berjodoh
108
Cecil dan Arka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!