" Aaaku Intan... " Ucap Intan gugup karena pandangan wanita itu seperti mengulitinya.
" Sedang apa kamu di sini ?. "
" Aku cuma nganterin makanan itu . " Intan menunjuk makanan yang ada di meja.
Mamah Elen melirik. Dalam hati ia tersenyum anaknya memang tidak pernah berubah.
" Kalau begitu aku permisi yah om, tante . " Setelah mengucapkan itu Intan langsung keluar tanpa menunggu jawaban dari kedua orang itu.
" Dia memanggil mu om dan memanggil mamah tante , Ada ada saja anak kecil itu . " Mamah Elen sedikit tertawa.
" Jadi dia yang mengirimi makanan setiap hari ?. "
" Hemmm... " Rafa kembali mengunyah.
" Nak, Sandy bilang kamu sakit ?. " Mamah Elen mengelus lembut rambut Rafa.
" Aku hanya lelah saja mah, seharian ini pekerjaan menumpuk . "
" maaf kan mamah sayang, mamah dan papah tidak bisa membantu , papah mu juga sibuk banget . "
" Jangan khawatir mah , Rafa bisa mengatasi nya . "
" Mungkin mamah tidak khawatir lagi kalau kamu sudah punya istri . "
Selalu saja ke arah itu jika mengobrol dengan mamahnya, apapun obrolannya akan berakhir dengan kata itu.
" Sabar ya mah . "
" Aaah... mamah sudah tidak sabar nak . "
" Rafa mau mandi dulu mah . " Rafa beranjak dari duduk nya, menuju kamar mandi.
"Iiiss... selalu saja begitu kamu Rafa . "
Setelah Rafa selesai mandi, ia menemui mamah nya lagi, dan sang mamah sedang mencuci bekas makan Rafa tadi.
" Mah, ini sudah malam , apa papah tidak mencari mamah nanti ?. "
" Mamah kan sudah pamit sama papah mu. "
Rafa duduk kembali di ruang tamu, melihat lihat ponselnya.
" Ooh iya nak , anak gadis tadi siapa ?. " mamah Elen duduk berhadapan dengan Rafa.
" Kan tadi dia sudah bilang mah, namanya Intan. "
" Iya sih , cantik banget yah imut imut, lucunya, mamah jadi ingin punya anak perempuan . " Mamah senyum senyum membayangkan.
" Maah, apa kata orang jika aku mempunyai adik bayi ... " Rafa menatap mamah nya horor.
" Iiisss,,, kau ini, kamu pikir mamah bakal hamil lagi . " mamah Elen memukul pelan pundak Rafa.
" Tadi kan mamah sendiri yang bilang begitu ?. "
" Ya ampun Rafa, ingin punya anak perempuan bukan berarti mamah harus hamil kan bisa dengan cara lain , masa mamah sudah setua ini hamil , ada ada saja . "
" Terus maksud mamah apa ?. "
" Kan bisa dengan cara mengadopsi Rafa. biar mamah ada temannya. Dan lagi sekarang mamah sudah tidak boleh bekerja sama papahmu, jadi mamah sering merasa bosan. "
Rafa hanya manggut manggut saja.
" Ooh iya kembali ke topik utama , gadis itu tinggal di mana ?. "
" Disebelah rumah ini . "
"Kalau kita adopsi sebagai adikmu bagaimana ?. "
" Mamah ini baru juga ketemu sekali, udah langsung ambil kesimpulan , lagi pula Intan masih punya orang tua mah. Dia hanya tinggal dengan ibunya nanti kalau dia mamah ambil ibunya dengan siapa?. " Rafa menjelaskan .
" Ooh...jadi dia sudah tidak punya ayah ? kasihan sekali , Intan itu SMP kelas berapa ?."
" Dia baru lulus SMA mah. "
"Oaalaah, mamah kira masih SMP... "
" Anak nya memang manis mah, malah kadang menggemaskan . " Tanpa sadar Rafa memuji Intan. Fokusnya masih pada ponsel di tangan nya.
" Kamu bilang apa Rafa ?. " Mamah Elen merasa terkejut dengan ucapan Rafa barusan, yang untuk pertama kalinya berani memuji lawan jenis .
Rafa pun tersadar dan langsung terlihat kikuk.
" Tidak mah, Rafa tidak berkata apa pun . " Rafa mengelak.
" Tadi mamah dengar kamu memuji Intan . " ulang mamah.
" Itu tidak mungkin mah . "
" Yaa,,, yaaa,, terserah, tapi mamah berharap kamu tidak menyukai Intan . "
" Kenapa ?.. " Rafa menatap mamahnya penuh tanda tanya.
" Ya nanti kamu di bilang paedofil dong Rafa,,, hahaha... " Mamah tertawa
Rafa hanya menggeleng geleng saja melihat tingkah mamah nya. Tapi dalam lubuk hati ia bahagia melihat mamah nya bisa tertawa lepas seperti itu.
" Oh iya Rafa mamah pulang ya . "
" Rafa antar ya mah . "
" Tidak usah nak, mamah bawa mobil kok . "
Mamah Elen pun keluar dari rumah anaknya dan masuk kedalam mobil setelah melambaikan tangan nya pada Rafa.
Saat keluar dari parkiran milik Rafa, Mamah Elen sempat berhenti sejenak di depan rumah Intan. Lalu melajukan mobilnya kembali.
***
" Yeayyy, ,, horreee.... " Sorakan terdengar dari anak anak kelas 12 yang mendapatkan hasil kelulusan mereka .
Intan dan Rani saling berpelukan saking bahagianya.Berloncat loncatan seperti anak kecil.
" Boleh gabung ?. " Tiba-tiba Irfan datang, berada tepat di depan Intan dan Rani.
" Ya elah pan, gabung gabung aja sih , pake nanya segala . "
" Nama gue Irfan, bukan Irpan. "
" Terserah gue , mulut mulut gue . " Rani terlihat tak Terima.
" Tapi yang lo sebut nama gue , jadi gue berhak meluruskan... "
" Kalian berdua kenapa sih , ga jelas banget, kalau ketemu ribut mulu . " Rani berucap
" Ooh iya tan , setelah ini kita jalan yuu ?. " Irfan berencana mengajak Intan jalan jalan.
" Ga bisa, Intan mau jalan sama gue , merayakan kelulusan kita mau jalan jalan ." Rani menjawab dengan sinis
" Diih... kok lo yang jawab sih mak !?. "
" Mak mak mak,,, emang gue mak lo . "
" Habis lo kayak emak emak , rewel banget . " Irfan tertawa melihat raut wajah Rani.
" Udah si, berisik tau ga . " Intan melerai Rani dan Irfan
Irfan dan Rani hanya cengengesan saja.
" Ya udah kalian mau kemana gue ikut . "
" Kita mau ke mall, mau shoping, mau nonton, mau makan pokoknya yang berbau bau menyenangkan deh , lagian ini kan aktivitas cewe, masa lo ikut . "
" Ke diskotik juga menyenangkan . " Celetuk Irfan.
" Heeeyyy... anak kemaren sore, kita anak baik baik ya, jangan ngajak yang enggak enggak . "
" Siapa yang ngajak enggak enggak, kalian belum tau aja, itu tuh tempat menyenangkan , makannya sekali sekali main dong ke sana !!" Irfan berusaha meyakinkan.
" Dasar syaiton.... " kesal Rani
" Denger ya fan. Itu salah satu tempat terkutuk buat kita, kalau lo mau ke sana silahkan aja, tapi jangan ngajak kita . " Intan berkata tegas, sudah beberapa kali Rafa mengajaknya ke tempat maksiat itu namun selalu ia tolak dengan cara halus, kali ini sepertinya dia harus tegas.
" Dan inget lo itu bukan circle kita . " Ujar Rani. dan berlalu pergi begitu saja dari hadapan Irfan.
" Kita lihat saja nanti . " Irfan memandangi kedua teman nya itu dengan pandangan yang sulit di artikan. Dan keramahannya selama ini hanya topeng belaka.
Irfan sebenarnya menyukai Intan, namun Intan hanya menganggapnya sebagai teman . Sudah 2 kali dirinya menyatakan cinta namun Intan selalu saja menolaknya dengan alasan ingin fokus dengan sekolahnya dulu.
Dan Irfan termasuk anak orang yang berpengaruh . Terlahir dari golongan konglomerat, hingga membuat Irfan menjadi anak yang manja, semua keinginan nya harus di penuhi, tak perduli dengan orang lain.
" Seperti hari ini Dia sudah menyewa 1lantai diskotik untuk dirinya dan teman teman nya untuk merayakan hari kelulusannya.
" Apapun bisa gue lakuin buat ngedapetin lo, kita lihat aja nanti . " Irfan tersenyum sombong.
-
-
-
tbc
Jangan lupa tinggalkan jejak y
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ernadina 86
ya sabar Bu ..jodoh itu jangan di paksain biarin dateng dg sendirinya..jodoh kok di buru2
2024-03-10
2
Memyr 67
ini juga. kapan rafa ngajak intan. hadeeeh pening kepalaku
2023-03-08
1
Memyr 67
ini yg bertengkar sama irfan rani. trus yg negur irfan bertengkar melulu, rani. kok bingung ya?
2023-03-08
0