Rumah sakit

" Ada apa tan ?. " Bu Ida bertanya pada Intan yang terlihat cemas setelah menerima telpon.

" Ini bu, om Rafa kecelakaan , katanya aku di suruh ke rumah sakit sama tante Elen . "

" Tante Elen siapa ?. " Bu Ida seperti tak asing dengan nama itu.

" Itu bu mamah nya om Rafa . "

" Ya sudah kamu siap siap saja, mungkin mereka butuh bantuan kamu , Dan tunggu , ibu bungkus kan makanan untuk di sana . "

" Tidak usah bu, makanan di sana lebih enak."

" Ibu belum pernah dengar makanan di rumah sakit itu enak , sudah kamu tunggu sebentar . " Ibu pergi ke dapur dan Intan masuk ke dalam kamar untuk bersiap siap.

***

Sampailah Intan di salah satu rumah sakit terbesar di kota itu.Dan saat baru masuk pintu lobi rumah sakit Intan bertemu dengan lelaki berseragam.

" Non Intan ya ?. "

" Iiya pak . " Intan terlihat bingung, mengapa ada orang yang mengenalnya

" Saya Wawan non supirnya Nyonya Elen, saya di suruh jemput non buat ke kamar den Rafa. " Ujar sang supir ramah

" Ooh gitu, panggil Intan aja pak Wawan . "

" Silahkan . " Pak Wawan hanya tersenyum menanggapi perkataan Intan.

Intan mengikuti pak Wawan dari belakang, masuk ke dalam lift menuju lantai atas, tak berselang lama pintu lift terbuka , mereka berjalan menuju lorong yang terlihat sepi kontras sekali dengan lantai bawah tadi yang terlihat begitu ramai

" Pak, ini kok rumah sakit sepi banget?. " Tanya Intan penasaran melihat ke sekeliling yang hanya ada 1 atau 2 orang yang lewat

" Iya non ini ruangan VVIP jadi tidak sembarangan orang boleh masuk . "

" Rumah sakit ini milik om Rafa ?. "

" Bukan non, Tapi rumah sakit ini langganan keluarga Tuan Kuncoro . "

" Rumah sakit kok langganan ya Pak ... heheh... " Intan sedikit bercanda.

Dan pak Wawan hanya senyum senyum saja menanggapi, Sampailah di depan ruangan Rafa di rawat, pak Wawan mengetuk pintu lalu membukakan pintu, namun hanya Intan yang masuk sedangkan pak Wawan tetap berada di depan pintu lalu menutup pintu itu kembali.

" Asalamualaikum . " Intan memberi salam.

" Waalaikumsalam. " Jawab Pak Kuncoro, Mamah Elen juga Rafa.

Intan terlihat bingung harus mengatakan apa, sedangkan Ia tak terlalu mengenal keluarga om Rafa, dengan mama Elen baru ketemu satu kali, sedangkan dengan pak Kuncoro dia sama sekali belum pernah bertemu.

" Siang tante, siang Om. " Intan memberi salam, sedikit membungkukkan badannya

" Siang,sini nak , jangan sungkan . " Mamah Elen tersenyum ramah.

Intan mendekati kedua orang tua Rafa dan mencium tangan nya. Intan pun menghampiri Rafa melakukan hal yang sama.

" Om sakit ?. " Intan sungguh keki sekarang. Padahal itu pertanyaan yang tak perlu di tanyakan.

" Tidak... "

" Tapi Om di rumah sakit , pasti sakit laah... "

" Kamu lihat nya bagaimana ?. " Rafa merentangkan kedua tangan nya.

" Sepertinya sedang sakit, Itu ada tanda cinta dari stir . " Intan menunjuk dahi Rafa yang terlihat membiru.

" Sudah tau nanya . "

" Om ga boleh marah marah nanti om tambah parah . " Bisikan Intan di telinga Rafa.

" Kamu pikir saya darah tinggi . "

" Ya kali om. " Intan cengengesan.

" Jangan bilang kamu ke sini naik motor ?. "

" Kok om tau sih . "

Rafa melihat sekilas kaki Intan.

" Pake celana Om. " Intan tau maksud dengan tatapan Rafa itu.

" Apa kamu tidak pakai helm tadi ?. "

" Pake lah om . "

" Rambut macam singa begitu . "

" Masa sih om ???. " Reflek Intan membuka tas slempang nya untuk mengambil cermin kecil yang selalu ia bawa.

" Rapi gini kok om . " Intan mencebikkan bibir nya lucu ke arah Rafa

Dan Rafa tertawa kecil.

" Pah obrolan beda generasi emang beda y . " Bisik mama Elen pada suaminya.

" Beda bagaimana ?. " pak Kuncoro juga sesekali mencuri pandang pada Intan dan juga Rafa. Ia akui ini baru pertama kalinya dia melihat Rafa tertawa ya walaupun tidak yang terlalu terdengar. Karena biasanya anak lelakinya itu bersifat dingin pada lawan jenis , terkecuali pada mamah nya dia bisa sedikit manja.

" Itu loh Pah, liat deh Rafa jadi senyum senyum gitu . "

Dan pak Kuncoro hanya manggut manggut tanda setuju.

" Kamu bawa apa itu nak ?. " Mama Elen melihat Intan sedari tadi memegangi kantong plastik di tangan nya.

" Ini tan.. emmm. " Intan terlihat ragu untuk memberikan nya, menurutnya orang seperti tante Elen masa suka dengan masakannya, yang biasa biasa saja.

" Coba sini tante lihat . " Mamah Elen mengambil kantong itu dari tangan Intan, dan langsung membuka nya

" Tante kalau ga suka ga usah di makan, " Intan melihat Mamah Elen yang terdiam sejenak setelah makanan itu di buka.

" Sepertinya ini enak , Apa Rafa juga suka makan ini ?. "

" Iya tante . "

" Mah, itu punya Rafa . " Ucap Rafa

" Kamu kan sakit, jadi kamu makan makanan Rumah sakit saja , ini biar mamah sama papah yang makan . " Mamah Elen membawa makanan itu dan di taruh di meja.

" Mah, mamah kan bisa beli di kantin bawah . " Rafa kangen sekali dengan masakan itu

" Tidak, mamah mau makan ini saja , ayo pah kita makan , mamah juga mau mencoba makanan ini . " Mamah Elen sudah menyiapkan 2 piring, untuk dirinya juga suaminya.

Dan Pak Kuncoro mengikuti keinginan istrinya itu. Dan ingat mamah Elen adalah pemegang Strata terkuat di keluarga mereka tak ada yang berani membantah.

Dalam hati Intan dia sangat senang, karena begitu merasa di hargai.

" Om , om makan ini saja ya ?. " Intan melihat ada 2 piring nasi dan lauk untuk makan pasien.

" Aku belum lapar . " Rafa seolah kesal dengan mamah nya.

" Sudah makan saja Rafa , nanti kamu lapar . " Ucap sang mamah di sela sela kunyahan nya

" Pah , apa papah merasa tidak asing dengan rasa masakan ini ? . "

" Iya mah , Apa mamah memikirkan apa yang papah pikirkan ?. "

Mamah Elen mengangguk.

" Tapi pah apa itu mungkin ?. "

" Mungkin saja mah. "

Mamah Elen dan pak Kuncoro sama sama memandangi Intan yang sedang mengupas buah apel .

" Anak itu rumahnya di mana mah ?. " Tanya pak Kuncoro pada Istrinya

" Bersebelahan dengan rumah Rafa pah. "

" Apa kedua orang tuanya masih ada ?. "

" Dia hanya tinggal dengan Ibunya , menurut Rafa ayah nya sudah lama meninggal . "

" Siapa nama Ibu dan ayah nya ?. "

" Mamah ga tau pah, coba nanti mamah tanyakan, tapi sekarang bukan waktu yang tepat.

Pak Kuncoro mengangguk setuju. Dua buah pasang mata itu sesekali memperhatikan Gelagat Intan.

Rafa yang terkenal cuek, dingin , ketus kini sedikit ada perubahan.

" Maaf Om, tante ada yang salah yah sama baju aku ?. " Intan melihat tubuhnya sendiri , Ia menyadari sedari tadi kedua orang tua paruh baya itu memperhatikan nya.

" Ooh... tidak nak , kamu terlihat cantik . " Mamah Elen beralasan, ia sedikit malu karena terpergok memperhatikan.

Tak berasa waktu sudah hampir sore. Intan lebih sering mengobrol dengan Mamah Elen. Bahkan Rafa sekarang tengah tertidur karena efek obat, sedangkan pak Kuncoro keluar sebentar untuk bertemu dengan teman bisnisnya.

" Tante, aku pulang dulu ya, ini sudah sore . " Intan melihat jam di pergelangan tangannya

" Ooh iya yah, sampai lupa waktu, saking asiknya mengobrol. "

" Aku pamit ya tante, salam buat om Rafa . " Intan melihat Rafa yang tertidur.

" Iya nak, biar di antar supir yah ?. "

" Tidak usah tante, ini aku sudah pesan ojol . " Intan menolak secara halus.

" Baik lah kalau begitu , Ingat yah besok kamu ke sini lagi buat jaga Rafa, tante minta tolong sekali sama kamu ."

" Baik tante ."

" Ya sudah hati hati di ja...."ucapan mamah Elen terhenti ketika tiba tiba ada seseorang yang masuk begitu saja hingga membuatnya terkejut.

" Sayang,,, kamu sakit apa ?. "

-

-

Tbc

Jangan lupa tinggalkan jejak y

Terpopuler

Comments

Asih Asih

Asih Asih

jadi pengen baca terus ceritanya.lanjut...

2022-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Mobil itu
3 ketahuan
4 Tentang Rafa
5 Memalukan
6 galau
7 Jahilnya Intan
8 Mengejutkan
9 No misterius
10 penasaran
11 Dewasa versi Intan
12 gara gara obat
13 Kedatangan mamah Elen
14 Ke kantor Rafa
15 Gara gara paha
16 Menunggu
17 Rumah sakit
18 Tumbuhnya benih cinta
19 Irfan
20 menikah????
21 Kepergok
22 Terbawa suasana
23 Hilang nya Intan
24 Sulit terucap
25 Gara gara motor
26 Sakit bulanan???
27 Menjadi adik atau kekasih ??
28 Kesal nya Rafa
29 Masih bimbang
30 Teman lama
31 Akhirnya....
32 Menyebalkan
33 Hari pertama
34 Rafa yang licik
35 Di rumah Rafa
36 Tragedi
37 Datang di waktu yang tepat
38 Rumah sakit
39 Menjadi penurut
40 Diana
41 Intan yang cemburu
42 Intan yang cemburu 2
43 Menghindari
44 Pilihan sulit
45 Kekecewaan Rafa
46 Dua hati yang galau
47 Rencana Sandy
48 Mencurigakan
49 Sandy mengerjai Intan
50 Akhirnyaaaa...
51 Mamah Elen bingung
52 Menggemaskan
53 Intan yang kesal
54 Gagal kabur
55 Pengakuan
56 Rafa semakin mesum
57 Ingin membalas Rafa
58 Rafa yang marah
59 Cara minum obat dengan cinta
60 Keseriusan Rafa
61 Hampir saja !!!
62 Ingin segera
63 Rafa selalu cemburu
64 Intan yang bingung
65 Saahhh
66 Rafa uring uringan
67 Episode mengesalkan
68 Rafa tak pernah puas
69 Drama Rafa
70 Harus di beri pelajaran
71 Kerjasama mamah Elen
72 Mood yang aneh
73 Kebahagiaan seluruh keluarga
74 Irfan kecewa Rafa bahagia
75 Rafa tak sengaja
76 Rafa menyesal
77 Rafa tak mau Intan mandiri
78 Sandy bahagia
79 Rafa turuti
80 Intan ngambek
81 sama sama marah
82 Tanda tanda
83 Kelahiran
84 Buka puasa setengah hari
85 Sekertaris Baru
86 Cemburu
87 Sandy galau
88 Mencari tau
89 Noda merah
90 Kekecewaan
91 Penjelasan
92 Berbaikan
93 Keputusan
94 Kekhawatiran
95 Pencarian
96 Titik terang
97 Ditemukan
98 Belum sadar
99 Akhirnya sadar
100 Bahagia
101 Dua tahun kemudian
102 Masih saja cemburu
103 Kontraksi
104 Argana Pradipta Kuncoro
105 Kebahagiaan keluarga
106 Tak memberi celah
107 Akan kah berjodoh
108 Cecil dan Arka
Episodes

Updated 108 Episodes

1
episode 1
2
Mobil itu
3
ketahuan
4
Tentang Rafa
5
Memalukan
6
galau
7
Jahilnya Intan
8
Mengejutkan
9
No misterius
10
penasaran
11
Dewasa versi Intan
12
gara gara obat
13
Kedatangan mamah Elen
14
Ke kantor Rafa
15
Gara gara paha
16
Menunggu
17
Rumah sakit
18
Tumbuhnya benih cinta
19
Irfan
20
menikah????
21
Kepergok
22
Terbawa suasana
23
Hilang nya Intan
24
Sulit terucap
25
Gara gara motor
26
Sakit bulanan???
27
Menjadi adik atau kekasih ??
28
Kesal nya Rafa
29
Masih bimbang
30
Teman lama
31
Akhirnya....
32
Menyebalkan
33
Hari pertama
34
Rafa yang licik
35
Di rumah Rafa
36
Tragedi
37
Datang di waktu yang tepat
38
Rumah sakit
39
Menjadi penurut
40
Diana
41
Intan yang cemburu
42
Intan yang cemburu 2
43
Menghindari
44
Pilihan sulit
45
Kekecewaan Rafa
46
Dua hati yang galau
47
Rencana Sandy
48
Mencurigakan
49
Sandy mengerjai Intan
50
Akhirnyaaaa...
51
Mamah Elen bingung
52
Menggemaskan
53
Intan yang kesal
54
Gagal kabur
55
Pengakuan
56
Rafa semakin mesum
57
Ingin membalas Rafa
58
Rafa yang marah
59
Cara minum obat dengan cinta
60
Keseriusan Rafa
61
Hampir saja !!!
62
Ingin segera
63
Rafa selalu cemburu
64
Intan yang bingung
65
Saahhh
66
Rafa uring uringan
67
Episode mengesalkan
68
Rafa tak pernah puas
69
Drama Rafa
70
Harus di beri pelajaran
71
Kerjasama mamah Elen
72
Mood yang aneh
73
Kebahagiaan seluruh keluarga
74
Irfan kecewa Rafa bahagia
75
Rafa tak sengaja
76
Rafa menyesal
77
Rafa tak mau Intan mandiri
78
Sandy bahagia
79
Rafa turuti
80
Intan ngambek
81
sama sama marah
82
Tanda tanda
83
Kelahiran
84
Buka puasa setengah hari
85
Sekertaris Baru
86
Cemburu
87
Sandy galau
88
Mencari tau
89
Noda merah
90
Kekecewaan
91
Penjelasan
92
Berbaikan
93
Keputusan
94
Kekhawatiran
95
Pencarian
96
Titik terang
97
Ditemukan
98
Belum sadar
99
Akhirnya sadar
100
Bahagia
101
Dua tahun kemudian
102
Masih saja cemburu
103
Kontraksi
104
Argana Pradipta Kuncoro
105
Kebahagiaan keluarga
106
Tak memberi celah
107
Akan kah berjodoh
108
Cecil dan Arka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!