No misterius

" Bro jadi bener nih ?. " Tanya Sandy penasaran. Setelah drama lucy yang berujung gagalnya mengajak Rafa makan siang. Dan akhirnya memilih pulang dengan kesal.

" Bener apa ?. "

" Itu yang tadi lo bilang, kalau lo udah punya pacar ?. "

" Keppo banget... " Jawab Rafa acuh sambil memakan makanan yang tadi ia pesan.

" Ayolah bro, cerita cerita ke gue . " Sandy semakin penasaran.

" Udah sana balik kerja, sudah habis waktu istirahat , dan tolong sekalian panggilkan Ob untuk bersihkan meja . " Rafa berdiri dari duduknya berjalan menuju singgasananya.

" Diiiih... dasar pelit lo , biar gue cari tau sendiri nanti . " gerutu sandy dan itu di dengar Rafa, namun Rafa tidak perduli.

Sandy pun keluar dari ruangan Rafa dengan sedikit gondok... kalau di pikir pikir siapapun yang masuk keruangan bos nya itu pasti dengan perasaan kesal. hanya beda beda saja masalahnya.

Rafa sedang berfikir bagaimana jika lucy mengadu pada mamahnya tentang perkataannya dia yang tadi. Pasti mamahnya akan terus mencecarnya dengan se berondong pertanyaan pertanyaan yang membuatnya pusing nantinya.

" Bagaimana ini, nanti saya harus jawab apa ?. " Rafa memijit pelipisnya. Dia harus mencari solusi atas masalah yang di buatnya sendiri.

Jam kerja Rafa sebenarnya hanya sampai jam 5 saja, kalau ada kerjaan lebih atau bertemu klien -klien nya bisa pulang sampai jam 9 . Dia memang gila kerja tapi bukan berarti dia mengabaikan kesehatan tubuhnya. Di saat sabtu atau minggu dia pasti menyempatkan diri untuk berolah raga.

Pukul 7 malam Rafa baru saja sampai rumah. dia segera membersihkan diri dan menggunakan baju rumahan yang sederhana, hanya kaus dan celana pendek bahan. Tapi Sesederhana nya Rafa tetap saja terlihat mewah, dari perawakannya saja bukan seperti orang biasa. Ia melihat ponselnya, lalu berjalan keluar seperti biasa.

" Permisi bu ?. " Sapa Rafa ramah ketika ada beberapa ibu ibu di depan rumah Intan.

" Oooh mas Rafa, mau ke rumah bu Ida y ?. " Pertanyaan tidak penting di lontarkan salah satu ibu ibu, padahal sudah jelas sekali Rafa sudah masuk ke halaman rumah bu Ida.

" Iya bu . "

" Bu Idaaa, bu Idaa, ada calon mantu saya nih . " panggil ibu itu dengan sedikit berteriak.

" Yeeee enak aja bu, dia itu calon mantu saya . " celetuk ibu yang satunya lagi.

" Laaah bu,,, anak ibu kan masih SD ?. "

" Ya ndak apa apa bu di simpen dulu buat nanti . "

" Hahahaha... ada ada aja si ibu . " Dan ibu ibu itu semua tertawa.

Dan Rafa hanya tersenyum kecil dan itupun di paksakan.

Bu Ida yang mendengar ada yang rame rame di depan pun langsung keluar.

" Ooh nak Rafa , masuk nak . "

" Di sini saja bu . "

Rafa memilih duduk di meja depan warung, karena pembelinya sudah sepi.

" kok tumben sepi bu ?. "

" iya nak , biasanya habis Magrib baru rame, sekarang lauknya sudah tinggal sedikit. "

Rafa manggut manggut kecil.

" Tunggu sebentar ya nak, sudah mau matang . "

" Iya bu. "

Bu Ida sendiri selalu memasak masakan yang baru untuk Rafa pelanggan VVIP nya, bukan makanan yang dia jual sehari hari. Karena Rafa membayarnya lebih banyak dari yang ia minta.

" Asalamualaikum . " Intan baru saja pulang.

" Waalaikumsalam. " jawab Rafa pelan. Rafa melihat arlojinya menunjukkan pukul 8 :10 menit, kenapa pulang semalam ini pikirnya.

" Eeh om . " Intan menegur sekilas Rafa yang sedang duduk sendiri sambil memegang ponselnya.

Rafa hanya melirik sekilas lalu acuh kembali. Dan Intan pun langsung masuk ke dalam. Dia sudah sungguh lelah sekali hari ini.

Tiba tiba saja gerimis turun, Rafa sedikit menggeser tubuhnya lebih maju agar tak kena air hujan yang tertiup angin kencang .

" Di dalam saja nak Rafa, sudah di siapkan nanti bisa basah baju nya, anginya kencang. "

Perkataan bu Ida ada benarnya, buktinya kini dia merasakan dingin di belakang nya. Sepertinya sedikit basah.

Rafa pun masuk ke dalam duduk seperti biasa di depan meja makan. Ruang makan dan ruang TV memang menyatu. Dan di sebelahnya ada 2 kamar yang 1 kamar Intan dan 1 kamar bu Ida, begitu menurut tebakan nya.

" Loh... loh Intan kamu kok tidur di sini toh . " Intan yang tertidur di sofa panjang depan TV.

" Ngantuk bu . "

" Tidur di kamar gitu loh, anak gadis kok begitu, kenapa ini kok baju belum ganti ?. "

" Males banget bu, mo mandi dingin . " Ucap Intan manja.

" Sudah sana masuk. " Ibu sedikit berbisik karena sedari tadi ia tau kalau Rafa memperhatikan tingkah absurd anak gadis nya itu.

" Ibuuu,,, gendong. "

" Kamu itu ga sadar sama badan apa ?. "

" Aah ibuu. "

" Itu ada nak Rafa loh dari tadi . "

" Haahh... " Intan langsung menengok ke belakang. Dan benar saja lelaki mapan itu sedang melihat ke arah nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

" Ya ampun. " Intan langsung berjalan dengan cepat ke arah kamarnya.

Rafa sedikit menyunggingkan senyum melihat tingkah lucu Intan.

***

Hampir tengah malam terdengar Bunyi notif pesan di ponsel Intan. Intan yang baru saja akan tidur setelah kejadian memalukan tadi di depan Rafa.

📩 Jangan di biasakan seperti itu

"Siapa ya ?. " Intan membaca pesan dari no tidak di kenal. Intan pun menaruh kembali ponselnya di samping bantal, Dia enggan untuk membalasnya karena merasa tidak penting.

Tring... bunyi notif ke dua.

📩 jorok

" Diiih...siapa coba nih orang ga jelas banget, pake ngatain gue jorok segala . "

" siapa sih lo???" Intan membalas dengan kesal. Dan bertambah kesal lah ia karena pesannya hanya di baca tanpa balasan.

Selang beberapa menit kemudian notif pesannya berbunyi kembali.

📩 jangan seperti anak kecil.

" waah... udah gila nih orang, udah ngatain gue jorok sekarang bilang gue kaya anak kecil, cari masalah nih orang . "

Intan menekan tombol biru. Ia ingin sekali memaki maki orang yang baru saja mengirim pesan tanda peperangan.

Tuut...

tuut...

tuut..

Belum ada jawaban dari sebrang ponselnya.

Tuut...

tuut..

tuut...

Intan mencoba menghubungi nya lagi.

" Heey... siapa sih lo ? , ganggu ganggu orang, kirim pesan ga jelas. " omel Intan saat panggilannya di angkat oleh yang bersangkutan.

" Besok kita bicarakan . " Ucapan lelaki di sebrang sana dan langsung menutup telpon nya.

" Hey... maksudnya apa ? !!!. " kesal Intan karena mendengar bahwa sambungannya terputus.

" Eeeh... tunggu tunggu , kayanya gue kenal sama suaranya, tapi siapa ya ?. " Intan mencoba mengingat ingat seperti tidak asing sama suara berat itu.

" Masa iya dia sih ? ,, tapi kayanya ga mungkin deh , tapi suaranya mirip banget . " Intan berkata kata sendiri sambil terus menerka. " Kalau bener dia buat apa coba ? , lagi pula dia kan ga punya no gue . " Sambung Intan.

Akhirnya Intan tertidur karena kelelahan menerka nerka suara orang yang menganggu pikirannya.

Hingga pagi pun menjelang, Intan sudah selesai dengan kegiatan di dapur dengan ibu nya dan juga sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

" Bu hari ini ga nganter makanan buat om sebelah ?. " Tanya Intan.

" Namanya Rafa , Intan . "

" Iya itu bu . "

" Hari ini libur dulu, katanya mau berangkat pagi pagi , padahal ibu sudah menawarkan agar bisa lebih pagi lagi di antar makanan nya, tapi nak Rafa nya ndak mau . "

" ooh... " hanya itu tanggapan Intan.

Setelah berpamitan dengan ibunya, Intan bejalan keluar, tiba tiba ada mobil hitam berhenti tepat di hadapannya.

kaca mobil di bagian depan terbuka lebar

" Apa ada yang ingin kamu tanyakan ?. "

-

-

tbc

Jangan lupa like nya 😊

Terpopuler

Comments

Ernadina 86

Ernadina 86

😂😂😂😂😂😂😂

2024-03-10

0

Ernadina 86

Ernadina 86

tanya sm Mama mu yg jalani kehidupan rumah tangga siapa kamu atau Mamamu sesuatu yg dipaksakan gak selalu berakhir baik

2024-03-10

0

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

ada om 🤭

2024-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Mobil itu
3 ketahuan
4 Tentang Rafa
5 Memalukan
6 galau
7 Jahilnya Intan
8 Mengejutkan
9 No misterius
10 penasaran
11 Dewasa versi Intan
12 gara gara obat
13 Kedatangan mamah Elen
14 Ke kantor Rafa
15 Gara gara paha
16 Menunggu
17 Rumah sakit
18 Tumbuhnya benih cinta
19 Irfan
20 menikah????
21 Kepergok
22 Terbawa suasana
23 Hilang nya Intan
24 Sulit terucap
25 Gara gara motor
26 Sakit bulanan???
27 Menjadi adik atau kekasih ??
28 Kesal nya Rafa
29 Masih bimbang
30 Teman lama
31 Akhirnya....
32 Menyebalkan
33 Hari pertama
34 Rafa yang licik
35 Di rumah Rafa
36 Tragedi
37 Datang di waktu yang tepat
38 Rumah sakit
39 Menjadi penurut
40 Diana
41 Intan yang cemburu
42 Intan yang cemburu 2
43 Menghindari
44 Pilihan sulit
45 Kekecewaan Rafa
46 Dua hati yang galau
47 Rencana Sandy
48 Mencurigakan
49 Sandy mengerjai Intan
50 Akhirnyaaaa...
51 Mamah Elen bingung
52 Menggemaskan
53 Intan yang kesal
54 Gagal kabur
55 Pengakuan
56 Rafa semakin mesum
57 Ingin membalas Rafa
58 Rafa yang marah
59 Cara minum obat dengan cinta
60 Keseriusan Rafa
61 Hampir saja !!!
62 Ingin segera
63 Rafa selalu cemburu
64 Intan yang bingung
65 Saahhh
66 Rafa uring uringan
67 Episode mengesalkan
68 Rafa tak pernah puas
69 Drama Rafa
70 Harus di beri pelajaran
71 Kerjasama mamah Elen
72 Mood yang aneh
73 Kebahagiaan seluruh keluarga
74 Irfan kecewa Rafa bahagia
75 Rafa tak sengaja
76 Rafa menyesal
77 Rafa tak mau Intan mandiri
78 Sandy bahagia
79 Rafa turuti
80 Intan ngambek
81 sama sama marah
82 Tanda tanda
83 Kelahiran
84 Buka puasa setengah hari
85 Sekertaris Baru
86 Cemburu
87 Sandy galau
88 Mencari tau
89 Noda merah
90 Kekecewaan
91 Penjelasan
92 Berbaikan
93 Keputusan
94 Kekhawatiran
95 Pencarian
96 Titik terang
97 Ditemukan
98 Belum sadar
99 Akhirnya sadar
100 Bahagia
101 Dua tahun kemudian
102 Masih saja cemburu
103 Kontraksi
104 Argana Pradipta Kuncoro
105 Kebahagiaan keluarga
106 Tak memberi celah
107 Akan kah berjodoh
108 Cecil dan Arka
Episodes

Updated 108 Episodes

1
episode 1
2
Mobil itu
3
ketahuan
4
Tentang Rafa
5
Memalukan
6
galau
7
Jahilnya Intan
8
Mengejutkan
9
No misterius
10
penasaran
11
Dewasa versi Intan
12
gara gara obat
13
Kedatangan mamah Elen
14
Ke kantor Rafa
15
Gara gara paha
16
Menunggu
17
Rumah sakit
18
Tumbuhnya benih cinta
19
Irfan
20
menikah????
21
Kepergok
22
Terbawa suasana
23
Hilang nya Intan
24
Sulit terucap
25
Gara gara motor
26
Sakit bulanan???
27
Menjadi adik atau kekasih ??
28
Kesal nya Rafa
29
Masih bimbang
30
Teman lama
31
Akhirnya....
32
Menyebalkan
33
Hari pertama
34
Rafa yang licik
35
Di rumah Rafa
36
Tragedi
37
Datang di waktu yang tepat
38
Rumah sakit
39
Menjadi penurut
40
Diana
41
Intan yang cemburu
42
Intan yang cemburu 2
43
Menghindari
44
Pilihan sulit
45
Kekecewaan Rafa
46
Dua hati yang galau
47
Rencana Sandy
48
Mencurigakan
49
Sandy mengerjai Intan
50
Akhirnyaaaa...
51
Mamah Elen bingung
52
Menggemaskan
53
Intan yang kesal
54
Gagal kabur
55
Pengakuan
56
Rafa semakin mesum
57
Ingin membalas Rafa
58
Rafa yang marah
59
Cara minum obat dengan cinta
60
Keseriusan Rafa
61
Hampir saja !!!
62
Ingin segera
63
Rafa selalu cemburu
64
Intan yang bingung
65
Saahhh
66
Rafa uring uringan
67
Episode mengesalkan
68
Rafa tak pernah puas
69
Drama Rafa
70
Harus di beri pelajaran
71
Kerjasama mamah Elen
72
Mood yang aneh
73
Kebahagiaan seluruh keluarga
74
Irfan kecewa Rafa bahagia
75
Rafa tak sengaja
76
Rafa menyesal
77
Rafa tak mau Intan mandiri
78
Sandy bahagia
79
Rafa turuti
80
Intan ngambek
81
sama sama marah
82
Tanda tanda
83
Kelahiran
84
Buka puasa setengah hari
85
Sekertaris Baru
86
Cemburu
87
Sandy galau
88
Mencari tau
89
Noda merah
90
Kekecewaan
91
Penjelasan
92
Berbaikan
93
Keputusan
94
Kekhawatiran
95
Pencarian
96
Titik terang
97
Ditemukan
98
Belum sadar
99
Akhirnya sadar
100
Bahagia
101
Dua tahun kemudian
102
Masih saja cemburu
103
Kontraksi
104
Argana Pradipta Kuncoro
105
Kebahagiaan keluarga
106
Tak memberi celah
107
Akan kah berjodoh
108
Cecil dan Arka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!