Tetangga Kamar

Tetangga Kamar

Kemana Si Bos?

Udara malam terasa menusuk kulit. Kerlip bintang dilangit, juga sudah mulai berpendar terang malam itu. Tidak ada sinar bulan yang menampakkan cahayanya di kegelapan malam itu. Sehingga membuat udara semakin terasa dingin.

Dalam dinginnya udara malam tersebut, seorang perempuan berambut panjang sepunggung, sedang berjalan tergesa-gesa menuju sebuah halte yang berada di seberang kantor. Kedua tangannya bersilangan di depan, sambil mengusap-usap kedua lengannya untuk menghalau dinginnya udara malam.

Perempuan tersebut, masih celingak celinguk menunggu taksi online yang sudah dipesannya. Sesekali, dia melirik jam tangannya dan seolah berharap penantiannya tidak akan lama lagi. Hingga tak berapa lama kemudian, taksi pesanannya pun datang. Perempuan bermata coklat dan berlesung pipi tersebut berdiri dan langsung memasuki taksi online yang sudah dipesannya.

Perjalanan menuju rumah kontrakannya tersebut, membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit. Tak berapa lama kemudian, taksi yang membawa perempuan tersebut sudah berhenti di sebuah gang sempit yang hanya bisa dilewati oleh sepeda motor ataupun sepeda. Perempuan tersebut segera membayar taksi dan langsung turun.

Rumah kontrakan sederhana tersebut, berada tak jauh dari jalan utama. Hanya berjalan sekitar lima menit, perempuan tersebut sudah sampai di rumah kontrakannya.

Rumah kontrakan sederhana yang bercat putih tersebut, memiliki sebuah halaman kecil di bagian depan. Lebar rumah kontrakan yang hanya tiga meter, dan memiliki panjang delapan meter, cukup mampu membuat nyaman penghuninya. 

Rumah kontrakan tersebut juga hanya mempunyai satu kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tamu, dan dapur, di sulap sedemikian rupa sehingga mampu menampung barang-barang milik penghuninya. 

Setelah mengeluarkan kunci rumah dari dalam tasnya, perempuan tersebut hendak membuka pintu utama rumah kontrakannya. Namun, suara dering ponsel menginterupsi aktivitasnya. Segera diambilnya ponsel tersebut, dan langsung menggeser ikon berwarna hijau untuk menyambungkan panggilan suara tersebut.

"Hallo, Nyonya. Selamat malam," sapa perempuan tersebut setelah panggilan telepon terhubung.

"Malam Nay, kamu sudah pulang?"

"Eh, sudah Nyonya. Ini saya baru sampai kontrakan. Ada yang bisa Nayra bantu, Nyonya?" tanya perempuan tersebut. 

Ya, dia adalah Nayra Anindita. Seorang gadis berusia dua puluh lima tahun, yang bekerja sebagai seorang sekretaris di sebuah perusahaan periklanan berskala internasional. Nayra, adalah seorang gadis yang supel, ramah, energik, dan bisa diandalkan oleh atasannya. Kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. 

"Kamu tau dimana Rain?" tanya wanita di seberang sana.

Kening Nayra berkerut saat mendengar pertanyaan dari seberang sana.

"Pak Rain? Ehm, maaf saya tidak tahu, Nyonya. Pak Rain sudah pulang sejak sore?"

"Lalu, kemana dia? Kenapa ponselnya tidak bisa dihubungi?"

Nayra memutar otaknya. Kemana perginya sang atasan? Bukankah sejak sore, atasannya tersebut sudah pulang dulu? batin Nayra.

"Ehm, maaf, Nyonya. Saya tidak tahu dimana Pak Rain sekarang. Sebenarnya, Pak Rain sudah pulang sejak sore. Beliau juga tidak bilang akan pergi kemana, Nyonya." Nayra tampak menyesal mengatakan hal itu kepada wanita di seberang sana.

Terdengar helaan napas berat sebelum sebuah suara memasuki pendengaran Nayra. "Nggak apa-apa, Nay. Pasti putraku itu banyak merepotkan kamu. Pasti gara-gara dia juga kamu sampai harus pulang larut malam seperti ini." Suara perempuan tersebut terdengar menggerutu kesal.

"Eh, ehm, ti-tidak, Nyonya." Nayra terdengar tidak enak jika menjawab benar atas apa yang dikatakan oleh wanita di seberang sana.

"Sebenarnya, tadi siang aku meminta Rainer untuk makan malam dengan salah seorang anak sahabat keluarga kami di restoran. Namun, setelah gadis itu menunggu lama, Rain tak kunjung datang hingga gadis itu memutuskan untuk pulang. Aku bingung kemana perginya Rain, Nay. Dia juga tidak bisa dihubungi."

Nayra bingung harus menjawab apa, karena dia juga tidak tahu keberadaan Rainer.

"Maafkan saya, Nyonya. Pak Rain tidak memberitahu saya kemana beliau pergi. Tadi pagi, beliau memang meminta saya untuk mengosongkan jadwal setelah makan siang. Beliau bilang ada urusan keluarga yang harus dilakukannya. Dan, Pak Rain juga sudah pulang sejak sore."

Lagi-lagi terdengar helaan napas di seberang sana. Nayra tahu jika ibu atasannya tersebut benar-benar kesal dengan tingkah sang putra semata wayangnya tersebut.

"Ah, maafkan aku mengganggu kamu malam-malam begini, Nay," ucap perempuan tersebut karena merasa tidak enak dengan Nayra.

"Ah, tidak apa-apa, Nyonya. Ini memang semua sudah menjadi pekerjaan saya." Nayra menjadi semakin tidak enak.

"Ya sudah, kamu langsung istirahat saja. Aku akan mencari dimana putraku itu berada."

"Perlu saya bantu, Nyonya?" tawar Nayra.

"Nggak usah, Nay. Aku akan menghubungi teman-temannya. Biasanya, Rain nongkrong dengan mereka."

"Ah, baiklah, Nyonya."

Setelah itu, panggilan telepon terputus. Nayra hanya bisa mendesahkan napas beratnya ke udara. Dia sudah sangat hafal dengan hal yang baru saja terjadi. Nayra lagi-lagi ingin melanjutkan untuk membuka pintu. Namun, hal itu urung dilakukannya karena ponselnya kembali berdering.

Nayra mengamati layar ponsel tersebut yang menampilkan nomor asing yang tidak dikenalnya. Meskipun Nayra tidak mengenal nomor tersebut, namun dia segera menggeser ikon hijau untuk menyambungkan panggilan.

"Hallo, selamat malam," sapa Nayra begitu panggilan teleponnya terhubung.

"Selamat malam. Apa ini kerabat saudara Rainer?"

Nayra mengerutkan kening saat mendengar suara di seberang sana. Namun, dia buru-buru menjawab pertanyaan dari seberang sana.

"Ehm, saya sekretaris beliau, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"

"Oh, begitu. Begini, Nona, kami dari kepolisian. Kami ingin memberitahu jika saat ini saudara Rainer sedang berada di rumah sakit. Beliau mengalami kecelakaan. Apa anda bisa datang ke rumah sakit?"

"Apa?"

\=\=\=

Selamat datang di cerita othor yang baru. Terima kasih bagi yang sudah ikut mampir kesini. Jangan lupa klik like dan berlangganan untuk mendukung cerita baru ini, ya. Semakin banyak dukungan, semakin semangat othor upnya. Terima kasih. 🤗

Terpopuler

Comments

AnggieYuniar

AnggieYuniar

baca yg ke dua kalinyaaa... gk akan prnh bosenn /Drool/

2024-01-18

1

sakura

sakura

..

2023-07-04

0

AR

AR

mampir thor....

2023-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Kemana Si Bos?
2 Rumah Sakit
3 Perintah Si Bos
4 Pikiran Nayra
5 Bantuan Nayra
6 Tidak Bisa Mengelak
7 Pertemuan di Minimarket
8 Perubahan Kamar
9 Telepon dari Mama
10 Penjelasan Nayra
11 Aktivitas Pagi Hari
12 Kunjungan Dokter
13 Pertemuan Kedua
14 Suara Horor
15 Kembali ke Kantor
16 Harus Makan Apa?
17 Berbagi Makan Siang
18 Masih Makan Siang
19 Kejutan
20 Pesan yang Terlupakan
21 Selalu Memaksa
22 Sudah Move On
23 Pesta
24 Kedatangan Teman
25 Permintaan Atau Paksaan?
26 Bantuan Rainer
27 Jadi Berbagi Makanan
28 Memangnya Aku Sudah Tua?
29 Telepon dari Ibu Suri
30 Mau Aku Temani?
31 Aku Tidak Terima Penolakan
32 Mau Ngapain?
33 Healing?
34 Satu Macam
35 Rasakan Saja Sendiri
36 Mau Resign?
37 Merepotkan
38 Honeymoon?
39 Aku Menikah Dengan Siapa?
40 Kenapa Tidak Mau Menikah?
41 Persiapan Ke Pesta
42 Kenapa Lo Jadi Kesal?
43 Nayra Sudah Punya Pacar
44 Tindakan Rainer
45 Lagi dan Lagi
46 Kamu Harus Bertanggungjawab
47 Perbuatan Tidak Menyenangkan
48 Kamu Cemburu?
49 Kamu Dipecat
50 Akan Membawa Pergi
51 Kemana Mereka Pergi?
52 Perasaan Tidak Rela
53 Kemana Kamu, Nay?
54 Kena Kau!
55 Hampir Frustasi
56 Kontrak Lain
57 Pertemuan Tak Terduga
58 Aku Serius
59 Bukan Rayuan
60 Mau Jatuh Bersamaku?
61 Lalu, apa maumu?
62 Jawaban Nayra
63 Ganti Panggilan
64 Tidak Macam-macam
65 Kejutan Rainer
66 Jangan Bilang Pergi
67 Apa Kamu Bahagia?
68 Simulasi Pagi
69 Menuju Halal
70 Sah!
71 Tetangga Kamar
72 Kamu Kemana Saja?
73 Ingin Cepat Pulang
74 Dari Siapa?
75 Suami
76 Kedatangan Tamu
77 Vitamin C
78 Menikah Lagi
79 Kelepasan
80 Apa Kamu Bahagia?
81 Tidak Mengakui?
82 Bayi Tetangga
83 Mama Menginap
84 Mulai Beradaptasi
85 Kembali ke Kantor
86 Katakan Itu Tidak Benar
87 Diangkat Jadi Menantu
88 Tamu
89 Menginap
90 Mencicipi Buah
91 Cicilan
92 Harus Bersabar
93 Empuk
94 Ingat Pesan Mama
95 Persiapan Pindahan
96 Pindahan
97 Pekerjaan Lain
98 Mulai Membiasakan Diri
99 Apa Usianya Tidak Lama Lagi?
100 Cerita Mama 1
101 Cerita Mama 2
102 Apa Yang Dikuras?
103 Membantu Rainer
104 Sabar Dulu
105 Kegaduhan Pagi
106 Tidak Akan Membiarkan
107 Mendengar Penjelasan
108 Rasa Penasaran
109 Cerita Rainer 1
110 Cerita Rainer 2
111 Honeymoon?
112 Penjelasan Nayra
113 Dia Tidak Belok
114 Cantengan
115 Perubahan Rencana
116 Buka-Bukaan
117 Persiapan Nayra 1
118 Persiapan Nayra 2
119 Unboxing
120 Kejang
121 Ingat Botol
122 Jarum Suntik
123 Rasanya...
124 Agak Cepat
125 Jangan Ditutupi
126 Lanjutan
127 Sarapan
128 Pagi Pertama
129 Ada Hubungan Apa?
130 Keceplosan
131 Aktivitas Siang
132 Telepon Mama
133 Nayra Semakin Cantik
134 Kenapa Menikahinya?
135 Sampai Kapan?
136 Rencana Batal
137 Penjelasan Resta
138 Apa Kamu Bahagia?
139 Mencoba yang Baru
140 Hari H
141 Acara Resepsi Pernikahan
142 Keadaan Darurat
143 Minta Pijat
144 Perkara Baju
145 Laki-laki Tulen
146 Kabar Felix
147 Makan Siang
148 Rasanya Asin
149 Bantuan Rainer
150 Berita Dari Felix
151 Foto
152 Panggilan
153 Siapa Dia?
154 Melepaskan
155 Menginap
156 Obrolan Pagi
157 Dukungan Rainer
158 Tingkah Rainer
159 Linda Putus
160 Drama Rainer
161 Curhatan Felix
162 Bayaran Rainer
163 Mengeksekusi Bayaran
164 Tamu Tak Diundang
165 Perdebatan
166 Cerita Linda
167 Hotel
168 Ingin Berbicara
169 Membujuk Rainer
170 Menggoda Rainer
171 Serangan Nayra
172 Kecemburuan Rainer
173 Pesan
174 Kemarahan Rainer
175 Usaha Nayra
176 Mencari Solusi
177 Usaha Rainer
178 Kenapa Bangun?
179 Persiapan Rainer
180 Keputusan Rainer
181 Makan Siang
182 Kekesalan Papa
183 Ancaman Papa
184 Aktivitas Baru
185 Felix Absen
186 Tamu tak Diundang
187 Perkara Susu
188 Hanya Ada Botolnya
189 Masih Single
190 Menikmati Makan Siang
191 Siapa Namanya?
192 Cerita Citra 1
193 Cerita Citra 2
194 Cerita Citra 3
195 Cerita Citra 4
196 Permintaan Rainer
197 Memasak
198 Kamu Kenapa, sih?
199 Kesal
200 Curhatan Linda
201 Mendadak Melow
202 Tawaran Felix
203 Perdebatan Pagi
204 Ingatan Samar
205 Penasaran
206 Paginya Felix
207 Hujan Datang
208 Anak Siapa?
209 Penjelasan Felix
210 Apa Benar Jatuh Cinta?
211 Gara-gara Brokoli
212 Gumaman Nayra
213 Gangguan Felix
214 Pertemuan Felix
215 Kecemburuan Nayra
216 Kecelakaan
217 Telepon Untuk Nayra
218 Operasi Rainer
219 Hasil Operasi
220 Siuman
221 Permintaan Maaf
222 Sindiran Nayra
223 Apa Kamu Menyesal?
224 Jadi Aktif
225 Pulang
226 Dihalalin?
227 Dia Anakku
228 Benar Tidak Ingat?
229 Berita untuk Felix
230 Penjelasan 1
231 Penjelasan 2
232 Penjelasan 3
233 Janji Felix
234 Perubahan Rainer
235 Tingkah Aneh Rainer
236 Penolakan Rainer
237 Gagal
238 Sarapan
239 Balkon
240 Keanehan Rainer
241 Saran Linda
242 Kunjungan Dokter
243 Kedatangan Mama
244 I Love You
245 Periksa
246 Minta Resep
247 Cari Pengganti
248 Semriwing
249 Telepon
250 Rumah Sakit
251 Tangisan Finn
252 Rencana Bermalam
253 Nggak Ngintip
254 Pagi di Rumah Sakit
255 Papa Mama
256 Persiapan Pulang
257 Wisata Masa Depan
258 Besar dan Putih
259 Ulah Felix
260 Usaha Felix
261 Jawaban Citra
262 Tujuan Yang Sama
263 Meminta Jawaban
264 Aku Serius
265 Tidak Bisa Tinggal Diam
266 Tidak Boleh Capek
267 Ungkapan Hati
268 Simulasi
269 Kok Tahu?
270 Belum Ada Hubungan
271 Puding?
272 Belanja
273 Turun Tangan
274 Dibayar Berapa?
275 Sadar Posisi
276 Kapan Menikah?
277 Aku Mau
278 Disegerakan Saja
279 Saran Rainer
280 Sah Dulu
281 Semakin Cepat Semakin Bagus
282 Ganti Panggilan
283 Perkara Baju
284 Ukurannya Sudah Pas
285 Perkara Benturan
286 Akhirnya
287 Ganti Rencana
288 Telepon Di Pagi Hari
289 Ke Kantor
290 Perkara Makan Siang
291 Harus Menjaga
292 Kantin
293 Anak-anak Kangen
294 Menenangkan Nayra
295 Meeting
296 Oh, Begitu
297 Kehadiran Nayra
298 Duduk Mepet
299 Mengangguk
300 Rencana Pindah
301 Juru Pijat
302 Perkara Rice Cooker
303 Apakah Ini Balasan?
304 Biar Wangi
305 Kenapa Tidak Diajak?
306 Melihat Rumah Baru
307 Ukuran Meja yang Berbeda
308 Sensitif
309 Usia yang Sepadan
310 Syukuran Rumah Baru
311 Mau Mengajari
312 Besok Saja
313 Pindah Kamar
314 Sudah Siap?
315 Kok Panas?
316 Simulasi
317 Kembali ke Rumah Sakit
318 Kepanikan Rainer
319 Welcome to the World
320 Anugerah Terindah
Episodes

Updated 320 Episodes

1
Kemana Si Bos?
2
Rumah Sakit
3
Perintah Si Bos
4
Pikiran Nayra
5
Bantuan Nayra
6
Tidak Bisa Mengelak
7
Pertemuan di Minimarket
8
Perubahan Kamar
9
Telepon dari Mama
10
Penjelasan Nayra
11
Aktivitas Pagi Hari
12
Kunjungan Dokter
13
Pertemuan Kedua
14
Suara Horor
15
Kembali ke Kantor
16
Harus Makan Apa?
17
Berbagi Makan Siang
18
Masih Makan Siang
19
Kejutan
20
Pesan yang Terlupakan
21
Selalu Memaksa
22
Sudah Move On
23
Pesta
24
Kedatangan Teman
25
Permintaan Atau Paksaan?
26
Bantuan Rainer
27
Jadi Berbagi Makanan
28
Memangnya Aku Sudah Tua?
29
Telepon dari Ibu Suri
30
Mau Aku Temani?
31
Aku Tidak Terima Penolakan
32
Mau Ngapain?
33
Healing?
34
Satu Macam
35
Rasakan Saja Sendiri
36
Mau Resign?
37
Merepotkan
38
Honeymoon?
39
Aku Menikah Dengan Siapa?
40
Kenapa Tidak Mau Menikah?
41
Persiapan Ke Pesta
42
Kenapa Lo Jadi Kesal?
43
Nayra Sudah Punya Pacar
44
Tindakan Rainer
45
Lagi dan Lagi
46
Kamu Harus Bertanggungjawab
47
Perbuatan Tidak Menyenangkan
48
Kamu Cemburu?
49
Kamu Dipecat
50
Akan Membawa Pergi
51
Kemana Mereka Pergi?
52
Perasaan Tidak Rela
53
Kemana Kamu, Nay?
54
Kena Kau!
55
Hampir Frustasi
56
Kontrak Lain
57
Pertemuan Tak Terduga
58
Aku Serius
59
Bukan Rayuan
60
Mau Jatuh Bersamaku?
61
Lalu, apa maumu?
62
Jawaban Nayra
63
Ganti Panggilan
64
Tidak Macam-macam
65
Kejutan Rainer
66
Jangan Bilang Pergi
67
Apa Kamu Bahagia?
68
Simulasi Pagi
69
Menuju Halal
70
Sah!
71
Tetangga Kamar
72
Kamu Kemana Saja?
73
Ingin Cepat Pulang
74
Dari Siapa?
75
Suami
76
Kedatangan Tamu
77
Vitamin C
78
Menikah Lagi
79
Kelepasan
80
Apa Kamu Bahagia?
81
Tidak Mengakui?
82
Bayi Tetangga
83
Mama Menginap
84
Mulai Beradaptasi
85
Kembali ke Kantor
86
Katakan Itu Tidak Benar
87
Diangkat Jadi Menantu
88
Tamu
89
Menginap
90
Mencicipi Buah
91
Cicilan
92
Harus Bersabar
93
Empuk
94
Ingat Pesan Mama
95
Persiapan Pindahan
96
Pindahan
97
Pekerjaan Lain
98
Mulai Membiasakan Diri
99
Apa Usianya Tidak Lama Lagi?
100
Cerita Mama 1
101
Cerita Mama 2
102
Apa Yang Dikuras?
103
Membantu Rainer
104
Sabar Dulu
105
Kegaduhan Pagi
106
Tidak Akan Membiarkan
107
Mendengar Penjelasan
108
Rasa Penasaran
109
Cerita Rainer 1
110
Cerita Rainer 2
111
Honeymoon?
112
Penjelasan Nayra
113
Dia Tidak Belok
114
Cantengan
115
Perubahan Rencana
116
Buka-Bukaan
117
Persiapan Nayra 1
118
Persiapan Nayra 2
119
Unboxing
120
Kejang
121
Ingat Botol
122
Jarum Suntik
123
Rasanya...
124
Agak Cepat
125
Jangan Ditutupi
126
Lanjutan
127
Sarapan
128
Pagi Pertama
129
Ada Hubungan Apa?
130
Keceplosan
131
Aktivitas Siang
132
Telepon Mama
133
Nayra Semakin Cantik
134
Kenapa Menikahinya?
135
Sampai Kapan?
136
Rencana Batal
137
Penjelasan Resta
138
Apa Kamu Bahagia?
139
Mencoba yang Baru
140
Hari H
141
Acara Resepsi Pernikahan
142
Keadaan Darurat
143
Minta Pijat
144
Perkara Baju
145
Laki-laki Tulen
146
Kabar Felix
147
Makan Siang
148
Rasanya Asin
149
Bantuan Rainer
150
Berita Dari Felix
151
Foto
152
Panggilan
153
Siapa Dia?
154
Melepaskan
155
Menginap
156
Obrolan Pagi
157
Dukungan Rainer
158
Tingkah Rainer
159
Linda Putus
160
Drama Rainer
161
Curhatan Felix
162
Bayaran Rainer
163
Mengeksekusi Bayaran
164
Tamu Tak Diundang
165
Perdebatan
166
Cerita Linda
167
Hotel
168
Ingin Berbicara
169
Membujuk Rainer
170
Menggoda Rainer
171
Serangan Nayra
172
Kecemburuan Rainer
173
Pesan
174
Kemarahan Rainer
175
Usaha Nayra
176
Mencari Solusi
177
Usaha Rainer
178
Kenapa Bangun?
179
Persiapan Rainer
180
Keputusan Rainer
181
Makan Siang
182
Kekesalan Papa
183
Ancaman Papa
184
Aktivitas Baru
185
Felix Absen
186
Tamu tak Diundang
187
Perkara Susu
188
Hanya Ada Botolnya
189
Masih Single
190
Menikmati Makan Siang
191
Siapa Namanya?
192
Cerita Citra 1
193
Cerita Citra 2
194
Cerita Citra 3
195
Cerita Citra 4
196
Permintaan Rainer
197
Memasak
198
Kamu Kenapa, sih?
199
Kesal
200
Curhatan Linda
201
Mendadak Melow
202
Tawaran Felix
203
Perdebatan Pagi
204
Ingatan Samar
205
Penasaran
206
Paginya Felix
207
Hujan Datang
208
Anak Siapa?
209
Penjelasan Felix
210
Apa Benar Jatuh Cinta?
211
Gara-gara Brokoli
212
Gumaman Nayra
213
Gangguan Felix
214
Pertemuan Felix
215
Kecemburuan Nayra
216
Kecelakaan
217
Telepon Untuk Nayra
218
Operasi Rainer
219
Hasil Operasi
220
Siuman
221
Permintaan Maaf
222
Sindiran Nayra
223
Apa Kamu Menyesal?
224
Jadi Aktif
225
Pulang
226
Dihalalin?
227
Dia Anakku
228
Benar Tidak Ingat?
229
Berita untuk Felix
230
Penjelasan 1
231
Penjelasan 2
232
Penjelasan 3
233
Janji Felix
234
Perubahan Rainer
235
Tingkah Aneh Rainer
236
Penolakan Rainer
237
Gagal
238
Sarapan
239
Balkon
240
Keanehan Rainer
241
Saran Linda
242
Kunjungan Dokter
243
Kedatangan Mama
244
I Love You
245
Periksa
246
Minta Resep
247
Cari Pengganti
248
Semriwing
249
Telepon
250
Rumah Sakit
251
Tangisan Finn
252
Rencana Bermalam
253
Nggak Ngintip
254
Pagi di Rumah Sakit
255
Papa Mama
256
Persiapan Pulang
257
Wisata Masa Depan
258
Besar dan Putih
259
Ulah Felix
260
Usaha Felix
261
Jawaban Citra
262
Tujuan Yang Sama
263
Meminta Jawaban
264
Aku Serius
265
Tidak Bisa Tinggal Diam
266
Tidak Boleh Capek
267
Ungkapan Hati
268
Simulasi
269
Kok Tahu?
270
Belum Ada Hubungan
271
Puding?
272
Belanja
273
Turun Tangan
274
Dibayar Berapa?
275
Sadar Posisi
276
Kapan Menikah?
277
Aku Mau
278
Disegerakan Saja
279
Saran Rainer
280
Sah Dulu
281
Semakin Cepat Semakin Bagus
282
Ganti Panggilan
283
Perkara Baju
284
Ukurannya Sudah Pas
285
Perkara Benturan
286
Akhirnya
287
Ganti Rencana
288
Telepon Di Pagi Hari
289
Ke Kantor
290
Perkara Makan Siang
291
Harus Menjaga
292
Kantin
293
Anak-anak Kangen
294
Menenangkan Nayra
295
Meeting
296
Oh, Begitu
297
Kehadiran Nayra
298
Duduk Mepet
299
Mengangguk
300
Rencana Pindah
301
Juru Pijat
302
Perkara Rice Cooker
303
Apakah Ini Balasan?
304
Biar Wangi
305
Kenapa Tidak Diajak?
306
Melihat Rumah Baru
307
Ukuran Meja yang Berbeda
308
Sensitif
309
Usia yang Sepadan
310
Syukuran Rumah Baru
311
Mau Mengajari
312
Besok Saja
313
Pindah Kamar
314
Sudah Siap?
315
Kok Panas?
316
Simulasi
317
Kembali ke Rumah Sakit
318
Kepanikan Rainer
319
Welcome to the World
320
Anugerah Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!