Tak butuh waktu lama, hanya sekitar lima belas menit kemudian, Nayra dengan bantuan Pak Ismet sudah sampai di depan unit apartemen Rainer. Nayra segera memberikan uang tips kepada Pak Ismet karena telah membantunya membawakan barang-barang belanjaan.
Setelah Pak Ismet pergi, Nayra segera membuka kode pintu apartemen Rainer dan membawa masuk barang-barang belanjaan tersebut satu per satu.
Nayra mengedarkan pandangan dan tidak menemukan keberadaan Rainer. Sepertinya atasan Nayra tersebut sedang berada di dalam kamar. Maklum, pergerakan Rainer masih sangat terbatas.
Setelah meletakkan barang belanjaan, Nayra langsung bergegas menuju ruang kerja Rainer yang kini sudah beralih fungsi menjadi kamarnya. Namun, langkah kaki Nayra terhenti setelah dia membuka pintu ruang kerja tersebut. Nayra cukup terkejut setelah melihat pemandangan baru di dalam ruang kerja tersebut.
"Apa-apaan ini? Kenapa jadi ada benda ini?" Nayra berjalan memasuki ruang kerja tersebut dengan kening berkerut. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya.
Ya, ruang kerja tersebut kini sudah berubah dekorasinya. Ruangan yang berukuran empat kali tujuh meter tersebut, kini sudah mengalami sedikit perubahan. Awalnya, ruang kerja tersebut hanya berisi satu set meja kerja, lemari buku, dan sofa bed dan sebuah alat treadmill, kini sudah berganti.
Meja kerja dan lemari buku, kini sudah berada di dekat jendela besar, tepatnya di seberang pintu masuk. Sofa bed juga sudah berpindah posisi dengan menempel di dinding dekat pintu masuk. Sedangkan di dekat jendela yang berada di samping pintu menuju balkon, kini terdapat sebuah tempat tidur berukuran queen lengkap dengan bantal, guling, selimut dan boneka kesayangan Nayra. Di dekat sofa bed, juga terdapat lemari baju mini yang menempel di dinding.
Nayra berjalan memasuki ruangan tersebut dan mengedarkan pandangannya. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Kenapa jadi seperti ini? Tempat tidur ini, apa Pak Rain yang membelinya?" Nayra masih bergumam. Kedua netranya menatap ke arah lemari baju. Dia penasaran dengan isi lemari tersebut.
Namun, belum sempat Nayra melangkahkan kaki menuju lemari baju tersebut, terdengar suara ponselnya berdering. Nayra buru-buru mengangkat panggilan telepon tersebut begitu mengetahui siapa yang menghubunginya.
"Iya, Pak?"
"Sudah cukup mengagumi tempat tidurnya. Sekarang, segera buatkan aku makan siang. Aku lapar," ucap suara di seberang sana.
"Pak, i-ini..,"
Lagi-lagi ucapan Nayra terpotong. "Tidak usah berterima kasih. Segera ganti baju dan masak."
Tut. Rainer langsung mematikan panggilan telepon tanpa mau mendengar ucapan Nayra.
"Cckkk, dasar. Benar-benar menyebalkan. Siapa juga yang mau mengucapkan terima kasih. Ini kan tidak diberikan untukku. Aku hanya menumpang sementara disini," gerutu Nayra sambil menepuk-nepuk tempat tidur yang ternyata cukup empuk tersebut.
Setelahnya, Nayra segera beranjak menuju lemari baju. Dilihatnya semua baju miliknya sudah tertata rapi disana. Nayra yakin, asisten rumah tangga yang biasa membersihkan apartemen Rainer yang melakukannya.
Nayra segera mengambil baju ganti dan bergegas menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya. Dia harus buru-buru membuatkan makan siang untuk atasannya yang sudah kelaparan tersebut. Atasannya tersebut suka rese jika sedang lapar.
Nayra memutuskan membuat sayur bayam dan jagung muda. Tak lupa juga dia membuat sambal dan bakwan jagung. Entah mengapa Rainer sangat suka sayur bayam dan jagung muda buatan Nayra. Bahkan, Rainer akan dengan senang hati menghabiskan sayur tersebut sebagai teman menonton TV, meskipun dimakan tanpa nasi.
Menjelang pukul satu siang, makan siang Rainer sudah siap. Nayra sudah menyiapkan makan siang tersebut di atas meja makan. Ya, Nayra memang hanya membuat sayur, sambal dan bakwan jagung. Dia tidak mungkin membuat makan siang yang ribet karena si bos pasti akan menerornya kembali.
Setelah semua siap, Nayra bergegas menuju kamar Rainer untuk memberitahu jika makan siangnya sudah siap.
Tok tok tok. Nayra mengetuk pintu kamar Rainer.
"Pak Rain, makan siang Anda sudah siap," ucap Nayra.
Setelah beberapa kali panggilan, tetao tidak ada jawaban dari dalam. Nayra memberanikan diri membuka pintu kamar tersebut dan mengintip apa yang sedang dilakukan oleh atasannya tersebut.
Rupanya, Rainer sedang tidur. Nayra hanya bisa mendesahkan napas beratnya setelah melihat atasannya tersebut tidur.
Dengan segala keberaniannya, Nayra berjalan memasuki kamar Rainer untuk membangunkannya. Ya, Rainer memang harus bangun dan minum obat. Nayra sudah tahu jika atasannya itu sangat sulit untuk minum obat.
Nayra berjalan mendekati tempat tidur. Dengan perlahan, dia menepuk bahu kiri Rainer yang tidak terluka untuk membangunkannya.
"Pak, bangun. Makan siang dulu."
Belum ada sahutan dari Rainer. Dia masih tertidur pulas. Sekali lagi, Nayra mencoba membangunkan Rainer.
"Pak, bangun dulu. Makan siang sudah siap. Bapak juga pasti belum minum obat, kan?" Nayra menggoyang-goyangkan tubuh Rainer sedikit lebih keras.
Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya Rainer berhasil bangun. Dia mengerjap-ngerjapkan mata dan menoleh ke arah Nayra.
"Ada apa?" tanya Rainer dengan muka bantalnya.
Ingin sekali Nayra mengumpat kesal. Namun, sebisa mungkin dia menahan semua umpatannya.
"Makan siang sudah siap, Pak. Anda juga harus segera minum obat."
Dengan gerakan pelan, Rainer bangun. Tentu saja Nayra juga langsung membantunya.
"Tolong ambilkan celana pendek di dalam lemari. Aku mau pakai."
Seketika kedua bola mata Nayra membulat dengan mulut terbuka. Tanpa dikomando, kedua netranya melirik ke arah, ah sudahlah.
Rainer yang mengetahui arah pandang Nayra, langsung mendengus kesal.
"Aku terpaksa melepasnya tadi karena basah. Aku terjatuh di kamar mandi," ucap Rainer dengan ekspresi kesal.
"Eh,"
\=\=\=
Upnya gantian ya. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan klik like dan komen banyak-banyak.
Yang belum klik favorit, cuss gerakkan jempolnya ke tanda ❤️ dan tekan dalam-dalam ya, biar hati othor ikut jedug-jedug. Eh, nggak nyambung ya 🤧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Eros Hariyadi
Lanjutkan Thor 😄 💪👍👍👍
2023-06-02
0
Eros Hariyadi
hadeeehh... merangkap jabatan jadi baby sitter juga yaaakk...gaji musti ditambahin neeehh... apalagi kalo jadi temen BBM-an...beda lageee porsinya tuuuhh...😝😄💪👍👍👍
2023-06-02
0
Putri Minwa
itu wajar lah.
2023-02-25
0