"Aaaa," Rainer mengarahkan sendoknya ke depan mulut Nayra.
Mau tidak mau, Nayra membuka mulutnya juga. Dia merasa sayang jika tidak sempat mencicipi seblak favoritnya tersebut.
Dan, lagi-lagi makan siang seblak tersebut, dihabiskan oleh Rainer dan Nayra. Mereka berbagi makanan seperti sebelumnya. Bahkan, kini Rainer dengan santainya menikmati seblak ketika masih dalam bungkus aslinya.
Seperti tadi, setelah makan Rainer langsung pergi ke kamar mandi. Dia benar-benar tidak nyaman jika tidak membersihkan mulutnya setelah makan.
Sementara Rainer berada di dalam ruangannya, Nayra buru-buru membereskan sisa makan siangnya. Setelah itu, dia segera ke toilet untuk merapikan make upnya karena sebentar lagi dia akan ikut meeting.
Dan benar saja. Sekitar lima menit setelah Nayra kembali, Rainer sudah berjalan menghampiri Nayra dan memintanya membawa semua bahan meeting yang akan dibahas. Beruntung semua materi yang akan dibahas pada meeting siang ini sudah Nayra persiapkan sejak minggu lalu. Nayra tidak merasa kesulitan.
Setelah semua siap, meeting siang itu pun langsung dimulai. Seperti biasa, Rainer langsung meminta laporan perkembangan pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh team. Mereka semua menyampaikan apa yang sudah mereka capai.
Meeting tersebut berlangsung hingga menjelang jam pulang kantor. Semua tampak lelah karena Rainer minta beberapa perubahan pada konsep yang memang menurut Rainer ada yang kurang pas.
Meskipun harus mengulang beberapa bagian, para anggota team tetap mengikuti arahan Rainer.
Setelah selesai meeting, Nayra dan Linda sama-sama berjalan menuju ruangan mereka masing-masing. Linda berniat mengajak Nayra ke butik untuk menyiapkan dress yang akan mereka pakai untuk acara ulang tahun kantor yang akan diselenggarakan sekitar dua minggu lagi.
"Maaf, Lin. Kalau hari ini aku nggak bisa. Aku beneran capek. Lagi pula, aku juga masih bawa barang-barangku. Mana mungkin kita jalan sambil aku menyeret-nyeret koper begitu. Apa kata orang nanti?" Nayra langsung mengerucutkan bibirnya.
Linda yang baru mengingat hal itu langsung menepuk keningnya.
"Ah, iya. Kamu benar, Nay. Besok-besok saja kita beli dressnya. Lagian, waktunya juga masih dua minggu lagi, kan?"
"Iya."
"Ehm, ngomong-ngomong, kamu sudah punya rencana mau pergi ke pesta itu dengan siapa?"
Nayra menoleh ke samping dan menatap wajah Linda dengan tatapan sendu. Dia menggelengkan kepala sambil melanjutkan langkah kakinya.
"Aku nggak tau mau pergi dengan siapa. Paling juga seperti tahun-tahun lalu pergi sama kamu," ucap Nayra sambil menekan tombol lift. Ya, Nayra dan Linda sudah berada di depan lift yang akan membawa mereka kembali ke ruangannya.
Linda menoleh ke arah Nayra dengan ekspresi bersalah. Dia bingung harus memulai dari mana. Linda hanya bisa menggigiti bibir bawahnya sambil mengusap-usap dagu.
Nayra langsung masuk ke dalam lift begitu pintu lift tersebut terbuka. Linda mengekori Nayra dan berdiri di samping sahabatnya tersebut. Nayra tidak memperhatikan tingkah Linda yang terlihat gugup tersebut.
Namun, saat hendak keluar dari lift, Linda menghentikan langkah kaki Nayra yang hendak berjalan menuju ruangannya. Kening Nayra berkerut saat melihat wajah tidak enak Linda.
"Ada apa, Lin?"
"Ehm, i-itu, Nay. Sebenarnya ada yang mau aku sampaikan. Tapi, aku tidak tau harus mulai dari mana." Linda terlihat semakin tidak enak.
"Eh, memangnya ada apa? Katakan saja. Semuanya baik-baik saja, kan?"
Linda menganggukkan kepala. "Iya. Semuanya baik-baik saja."
"Lalu, masalahnya apa?"
Linda terlihat mengamati ekspresi Nayra. Dia bisa melihat wajah sahabatnya tersebut tampak sangat lelah. Oleh karena itu, Linda memutuskan untuk tidak menceritakan apapun kepada Nayra hari itu.
"Ehm, lain kali saja deh aku cerita. Sekarang, sudah waktunya pulang. Yuk, aku antar pulang sekalian."
Wajah Nayra langsung sumringah saat mendapatkan tumpangan.
"Baiklah. Aku siap-siap dulu," ucao Nayra sambil bergegas kembali ke ruangannya untuk mengambil barang-barangnya.
Linda masih menatap kepergian Nayra. Dia hanya bisa mendesahkan napas berat.
"Kenapa sangat sulit sekali mengatakan kepada Nayra jika aku sudah punya pasangan, ya?"
\=\=\=
Jangan lupa tinggalkan jejak buat othor ya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Enung Samsiah
jngn bilng pasangn Linda itu aaron
2023-05-25
1
🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉
tenang nay rein siap menemanimu kok...
2022-05-28
0
🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒
sahabat sejati y GK tega bilang kita dah ada pasangan , nnti serasa d selingkuhi d duakkn wkkk
2022-04-19
0