Bos Dingin Itu, Suami Ku.

Bos Dingin Itu, Suami Ku.

Rinduku

Hujan mulai membasahi seluruh jalanan dengan air yang dibawanya, tampak jalanan menjadi lebih sepi dari biasa jika ada yang lewat itu hanya suara orang orang kaya dengan mobilnya yang sedang menerobos kedalam hujan. sedangkan seorang gadis malah dengan santainya berjalan dilebatnya hujan. Hingga sebuah suara memanggilnya.

"Ra, Ra, Tiara...."

gadis itu menoleh kebelakang untuk melihat seseorang yang berjalan menggunakan payung di tangannya.

"ayah..."

bibir wanita yang bernama Tiara itu sudah membiru akibat dinginnya air hujan. Senyuman tipis terbit diwajahnya memandang pria yang dipanggil ayah olehnya.

"kenapa kau malah menerobos hujan nak? bukannya kau bisa menunggu hujan reda atau menunggu ayah datang"

lelaki tua itu berjalan pelan kearah putrinya dengan perlahan lahan akibat kaki kirinya yang mengalami cacat akibat kecelakaan beberapa tahun lalu.

"kenapa ayah malah datang menjemputku? seharusnya ayah di rumah saja"

"jangan mengalihkan pembicaraan ! jawab pertanyaan ayah tadi!"

Tiara hanya tersenyum kecil sambil menjulurkan tangannya agar dia saja yang memegang payung. Akan tetapi sang ayah malah menolak permintaan dari putrinya itu.

"ayah..apa yang ayah lakukan lihat itu pundak ayah terkena hujan"

"jangan menghawatirkan ayah nak, selama ini ayah sama sekali tidak berguna dan tidak bisa menghidupi keluarga kita. malahan kau yang masih muda sudah harus bekerja"

"Tiara tidak apa apa ayah, Tiara malah senang kok"

" dan sepertinya kau terlalu lama dibawah hujan lihat itu matamu merah kemasukan air"

"hehehe iya ayah"

'maaf ayah sebenarnya ini karena Tiara baru saja nangis'

FLASHBACK ON

seorang lelaki gagah melangkahkan kakinya kedalam sebuah perusahaan dengan gagahnya. perlahan tapi pasti setiap mata mulai meliriknya dengan pandangan kagum akan tetapi pria itu seperti es yang berjalan tidak memperhatikan pandangan kagum yang ditujukan padanya.

sedangkan dari jauh ada seorang wanita dengan pakaian office girl menatap rindu kepada lelaki tampan itu.

"aku merindukanmu "

gumaman yang hanya dapat didengar oleh gadis itu. perlahan keramaian mulai berangsur sepi dikarena sang bintang yang telah pergi kedalam lift yang dikhususkan untuk bos perusahaan ini.

"Ra ..Tiara kamu ngapain setiap lihat bos pasti langsung sedih?"

"Nggak ada apa apa kok hanya mengingat seseorang saja"

"Siapa?"

tanya Ratna penasaran

"Orang yang berarti deh pokoknya"

"Owalah mantan pacar?"

"Hmmm kalau dipikir pikir sih kami belum pernah putus berarti masih pacaran ya.."

"Tap.."

Belum sempat Ratna menyelesaikan ucapannya Tiara sudah menggenggam tangannya.

"Sudahlah mari kita pergi untuk bersih bersih lagi"

Akhirnya matahari sudah mulai bersembunyi dan pertanda bahwa inilah saat mereka untuk pulang kerja.

"Huh akhirnya bisa pulang tapi kayaknya mendung deh"

"Ra kamu mau nunggu hujan atau gimana ni ? aku harus pulang cepat hari ini karena si mbok dari tadi nelpon"

"Jadi kamu mau gimana Rat? ini udah gerimis, kamu liat aja noh"

"Aman aku mesan ojol aja biar nggak terlalu basah hehe, kamu mau jalan nih yakin?"

"Nggak kok aku nanti pesan ojol juga pas hujan nya berhenti"

"Ok kalau gitu aku duluan ya Ra..noh abang ojolnya dah nyampe"

setelah Ratna pergi Tiara langsung membuka dompetnya terlihat hanya ada satu lembar uang sepuluh ribu disana.

"Huh.. alhamdulilah jalan kaki aja, nanti duitnya bisa beli telur untuk makan"

Perlahan hujan semakin lebat sehingga ia memutuskan untuk berhenti di depan sebuah kafe. Tiara hanya bisa melihat dari dinding kaca semua orang yang dia ketahui bahwa orang orang itu adalah orang orang kaya yang sedang menikmati beberapa hidangan didalam.

'Kruyuk..'

"Huff sabar ya perut nanti pasti diisi"

Perlahan matanya mulai menelusuri bagian kafe yang memperlihatkan seorang laki laki tengah makan bersama sosok wanita cantik. perlahan air matanya menetes ingin rasanya ia berteriak akan tetapi suaranya seakan hilang bersama derasnya hujan. baru saja ingin menenangkan diri akan tetapi seorang pelayan wanita datang menghampirinya.Dengan cepat Tiara menghapus air matanya dan menoleh kepada pelayan wanita itu.

"Mbak bisa pergi nggak ? mbak berdiri disini membuat pemandangan jadi nggak enak ! kan udah tau kayak gembel masih aja berdiri disini, berharap dapat orang kaya ya? maaf mbak ngaca dulu dong! mana mungkin seorang gembel mendapatkan pangeran karena mbak bukan Cinderella"

Mendengar perkataan pelayan itu mendadak ada yang hancur di dalam hatinya. Tanpa memperdulikan pelayanan yang masih menghinanya, perlahan Tiara berjalan dibawah derasnya hujan itu.

"Hahaha kenapa sedih Ra yang dikatakan pelayan tadi semuanya benar, kau bodoh jangan berharap terlalu tinggi hiks hiks hiks.."

Suara tangisan itu seakan tertutupi oleh derasnya hujan sehingga sekeras apapun ia menangis hanya ia sendiri yang menanggung luka.

FLASHBACK OFF

Sesampainya di rumah, Tiara langsung mandi dan bersiap untuk memasak beberapa telur yang ia beli dengan uangnya tadi di jalan.

"Kak Randi udah lapar"

"Riko juga kak"

Tiara melihat kearah kedua adik kembarnya dengan senyuman

"Ok tunggu bentar ya ..."

Tak berapa lama Tiara datang dengan membawa 2 telur goreng diatas piring.

"Tara..ini yok dimakan"

Perlahan Riko pun mengambil satu buah telur dan memotongnya menjadi dua.

"Eh kok di belah ko?"

"Nggak apa apa kak untuk besok hehehe"

Mendengar perkataan adiknya Tiara tak kuasa menahan haru

"Maaf kakak janji nanti kakak akan lebih usaha lagi untuk kerjanya biar kita bisa makan tiap hari pakai lauk ya"

"Iya kak nanti kalau kami udah besar kami juga bantu kakak kok nyari duit setelah itu kita bisa beli obat ayah deh hehe"

Tiara perlahan mengelus kepala adik adiknya itu.

"Terima kasih tapi sekarang kalian fokus sekolah dulu ya.."

"Ok kak"

jawab dua adiknya secara bersamaan. kemudian Tiara kembali ke kamarnya.

"Kruyuk"

'Astaga perut kayaknya hari ini kamu harus puasa deh'

awalnya Tiara juga ingin makan tadi akan tetapi dilihatnya Nasi yang hanya cukup untuk satu orang lagi. jadi, ia menahan laparnya agar sang ayah dapat makan nantinya.

"Mendingan aku tidur aja biar nggak terlalu lapar"

perlahan ia mulai menjatuhkan badannya diatas kasur dan mulai menutup matanya akan tetapi gadis itu tidak dapat terlelap karena terus terbayang apa yang dilihatnya tadi di cafe.

"Ternyata kamu memang hanya menjadi tanda koma yang berhenti di tengah jalan sedangkan aku menjadi tanda titik yang berhenti di ujung cerita kita dengan kesendirian."

Perlahan bulir bulir air mulai keluar dari sudut matanya semakin lama air itu terus menjadi deras menandakan hati yang terluka.

"Aku merindukanmu sangat merindukanmu hiks hiks kenapa hanya aku yang terluka dengan mengingat semuanya sedangkan kamu malah melupakannya..."

Perlahan kalimat kalimat itu tergantikan dengan suara halus menandakan bahwa sang empu sedang bermimpi.

Terpopuler

Comments

ALBEDO

ALBEDO

!

2024-06-21

1

ALBEDO

ALBEDO

,

2024-06-21

1

ALBEDO

ALBEDO

.

2024-06-21

1

lihat semua
Episodes
1 Rinduku
2 Sesak di Hati
3 Bertemu Denganmu
4 Kabar yang Mengejutkan
5 Setuju
6 Delapan Pilar
7 Batasku
8 Menikah
9 kebahagiaan atau kesedihan
10 Hujan
11 ini perintah..
12 Sadar
13 Keluar dari rumah sakit
14 Kopi
15 Sarapan
16 Berkunjung ke Rumah
17 Kejutan
18 Jebakan
19 Dia ?
20 Kesal
21 Permintaan
22 Perawat centil
23 Memberi Pelajaran
24 Menemui Ratna
25 Pelayan dan Tuan
26 Mimpi
27 Bentakkan
28 Kelinci
29 Kak Kevin
30 Menunggu
31 Makan di luar
32 Tidak Bisa Tidur
33 Kissbye
34 Belanja ke pasar
35 Diburu
36 Menyelamatkan diri sendiri ?
37 Mau pulang
38 Mari Bercerai
39 Akhirnya lepas
40 Mengoleskan obat
41 Menguping Bersama
42 Di dapur
43 Perkelahian
44 Pusing
45 Di bawa Husein
46 Penyesalan Husein
47 Awal pertemuan
48 Masa Lalu 2
49 Semua akan baik-baik saja
50 Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51 Gugatan dari Tiara
52 Hantu ?
53 Obsesi ?
54 Lari Tiara
55 Sifat dingin Tiara
56 Musuh Tiara
57 Misi Icecream
58 Tiara hilang lagi
59 Di ikuti
60 Anak Kita
61 Maaf dan Terimakasih
62 Ingin pulang dan hantu ?
63 Terkejut dan khawatir
64 Sudah lama kenal
65 Privasi
66 Serangan dan jebakan
67 Ancaman
68 Selalu bersama
69 Kenyataan Untuk Arthur
70 Ayo cari Tiara !
71 Arthur semangat !
72 Arthur menjadi jadi
73 chapter 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76
77 chapter 77
78 Bertanya
79 Kedatangan Husein
80 Pertama Kalinya
81 Bima yang malang
82 Kamar Baru
83 Saingan Arthur
84 Rencana
85 Acara
86 Perayaan
87 Garam ?
88 Penenang
89 Bima menunggu
90 Gisella
91 Orang tua ?
92 Piknik
93 Bukan Teman
94 Kedatangan Reno
95 Kecelakaan ? kapan ?
96 Cinta yang sesungguhnya
97 Rencana Makan Malam Bersama
98 Makan malam
99 Ratna syok
100 Kekhawatiran Tiara
101 Angel
102 Menemui Husein
103 Kenapa masih hidup
104 Ra ?
105 Perubahan Arthur
106 Datang ke kantor
107 Percakapan Arthur dan Bima
108 Terungkap
109 Tiara di culik ?
110 Di mana ?
111 Bukan cinta
112 Perkelahian
113 TAMAT
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Rinduku
2
Sesak di Hati
3
Bertemu Denganmu
4
Kabar yang Mengejutkan
5
Setuju
6
Delapan Pilar
7
Batasku
8
Menikah
9
kebahagiaan atau kesedihan
10
Hujan
11
ini perintah..
12
Sadar
13
Keluar dari rumah sakit
14
Kopi
15
Sarapan
16
Berkunjung ke Rumah
17
Kejutan
18
Jebakan
19
Dia ?
20
Kesal
21
Permintaan
22
Perawat centil
23
Memberi Pelajaran
24
Menemui Ratna
25
Pelayan dan Tuan
26
Mimpi
27
Bentakkan
28
Kelinci
29
Kak Kevin
30
Menunggu
31
Makan di luar
32
Tidak Bisa Tidur
33
Kissbye
34
Belanja ke pasar
35
Diburu
36
Menyelamatkan diri sendiri ?
37
Mau pulang
38
Mari Bercerai
39
Akhirnya lepas
40
Mengoleskan obat
41
Menguping Bersama
42
Di dapur
43
Perkelahian
44
Pusing
45
Di bawa Husein
46
Penyesalan Husein
47
Awal pertemuan
48
Masa Lalu 2
49
Semua akan baik-baik saja
50
Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51
Gugatan dari Tiara
52
Hantu ?
53
Obsesi ?
54
Lari Tiara
55
Sifat dingin Tiara
56
Musuh Tiara
57
Misi Icecream
58
Tiara hilang lagi
59
Di ikuti
60
Anak Kita
61
Maaf dan Terimakasih
62
Ingin pulang dan hantu ?
63
Terkejut dan khawatir
64
Sudah lama kenal
65
Privasi
66
Serangan dan jebakan
67
Ancaman
68
Selalu bersama
69
Kenyataan Untuk Arthur
70
Ayo cari Tiara !
71
Arthur semangat !
72
Arthur menjadi jadi
73
chapter 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76
77
chapter 77
78
Bertanya
79
Kedatangan Husein
80
Pertama Kalinya
81
Bima yang malang
82
Kamar Baru
83
Saingan Arthur
84
Rencana
85
Acara
86
Perayaan
87
Garam ?
88
Penenang
89
Bima menunggu
90
Gisella
91
Orang tua ?
92
Piknik
93
Bukan Teman
94
Kedatangan Reno
95
Kecelakaan ? kapan ?
96
Cinta yang sesungguhnya
97
Rencana Makan Malam Bersama
98
Makan malam
99
Ratna syok
100
Kekhawatiran Tiara
101
Angel
102
Menemui Husein
103
Kenapa masih hidup
104
Ra ?
105
Perubahan Arthur
106
Datang ke kantor
107
Percakapan Arthur dan Bima
108
Terungkap
109
Tiara di culik ?
110
Di mana ?
111
Bukan cinta
112
Perkelahian
113
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!