Menikah

..."Cinta itu selalu tahu siapa pemiliknya, sejauh apa pun ia pergi bila memang sudah jodohnya pasti akan kembali."...

setelah meyakinkan hatinya sendiri Tiara segera kembali keruangan pak Husein saat jam telah menunjukkan pukul 6 pagi.

'kau pasti bisa Tiara, kau tidak akan pernah mengecewakan orang orang yang kau sayangi bukan?'

sepanjang perjalanan keruangan pak husein Tiara merasa seakan akan kakinya sangat berat untuk melangkah. Bagaikan ribuan duri yang di injaknya karena Tiara mengetahui ketika ia sudah menikahi seseorang ataupun menjadi seorang istri merupakan kesalahan besar jika ia mencintai laki laki lain. itulah hal yang selalu diajarkan oleh almarhumah ibunya 'jika kita sudah menjadi seorang istri Tiara kita harus selalu mencintai orang yang menjadi suami kita walaupun terkadang akan muncul rasa ketidaksukaan tapi perasaan itu pasti akan berubah dengan seiring berjalannya waktu'

Tiara merasa sedih saat kembali mengenang ucapan ibunya itu, pada saat itu ia berpikir bahwa suatu hari ia pasti akan menikah dengan orang yang sangat sangat ia cintai tapi apa sekarang semuanya hanyalah sebuah harapan yang tidak mungkin terjadi.

memikirkan hal itu membuat Tiara hanya bisa tersenyum kecut mengahadapi kenyataan ini. Tapi sungguh didalam hati wanita itu ia sudah sangat merelakan apa yang akan terjadi itu.

tak terasa ia sudah berdiri di depan pintu yang menjadi tujuannya sesuatu yang mungkin akan mengubah hidupnya yang menyedihkan menuju kebahagiaan atau malah sebaliknya.

'krek'

tangan ramping itu mulai mendorong pelan pintu indah yang ada didepannya itu.

"kau sudah memutuskan nya tiara?"

"sudah pak"

Husein mengangkat satu alisnya merasa tertarik dan juga penasaran. sedangkan Tiara ia menghela nafas panjang dan merapalkan berbagai macam doa didalam hatinya semoga keputusan yang diambilnya ini tidak akan pernah membuatnya menyesal di kemudian hari.

"huh....sa..saya bersedia"

mendengar hal itu Husein langsung tersenyum menampilkan gigi giginya karena ia merasa sangat senang.

"hahaha saya sangat senang mendengar jawaban dari mu Tiara, kau memang anak yang berbakti kepada orang tua."

"te.. terimakasih pak"

"jangan panggil pak mulai sekarang panggil aku papi"

"tap.."

"tidak ada tapi tapian ayo panggil papi saya mohon"

" huh..baiklah pa...papi"

"hahaha ini adalah hari yang paling membahagiakan"

tak lama setelah mengatakan itu suara telepon terdengar dan itu adalah milik Husein.

'bima'

itulah yang tertulis di layar, dengan senang Husein segera menjawab panggilan itu karena ia tau apa yang akan dikatakan asisten anaknya itu.

"halo tuan maaf mengganggu waktu anda, tapi sekarang kami sedang mempersiapkan pernikahan dan saya harap tuan dapat membawa nona sekarang karena saya khawatir jika tuan Arthur lebih dulu tiba ia akan emosi dan menghentikan acara detik itu juga"

terdengar suara Bima dari seberang sana, tampak dari suaranya ia merasa khawatir tentang mempelai wanita yang tidak kunjung datang.

"tenang bima dalam sejam saya akan sampai ke sana dengan mempelai wanitanya"

"itu melegakan... baik tuan terimakasih dan maaf sudah mengganggu waktu anda tadi"

"iya..Bima segera tutup teleponnya..!"

"iya tuan.."

'tut, Tut,tut'

bunyi suara panggilan yang diakhiri, sedangkan Tiara yang melihat itu hanya bisa diam saja karena ia tau itu panggilan penting akan tetapi ketika Husein mengatakan mempelai wanita ia merasa agak gugup.

"Tiara maaf baru memberi tau mu bahwa kita harus pergi ke pesta pernikahannya"

"hmm apakah ada keluarga bapak maksud saya papi yang menikah?"

"ya ada"

"kenapa tiara harus ikut?saya tinggal saja ya pak maksudnya papi "

"tidak kamu harus ikut nak karena pernikahan ini tidak akan terjadi jika kamu tidak hadir"

Tiara menggaruk tengkuknya walaupun tidak terasa gatal

"maksudnya gimana ya Pi ?"

"maksudnya, ya... kamu yang menikah dengan anak saya hari ini"

seketika badan Tiara langsung jatuh pingsan saat mendengar ucapan dari Husein. Bagaimana tidak syok ia akan menikah dihari ini dan besok ia sudah akan menjadi istri orang.

Husein yang panik pun segera berlari kearah Tiara yang pingsan dan tergeletak dilantai tersebut

"Tiara..Ra.."

hanya suara itu yang Tiara dengar saat kesadarannya sudah mulai menipis.

2 jam kemudian...

Tiara mulai membuka matanya perlahan namun betapa terkejutnya ia pada saat ia sudah ada di sebuah kasur besar dengan hiasan berbagai macam bunga. merasa terkejut Tiara langsung duduk dari posisi baringnya sehingga membuat kepalanya seakan berputar.

"aish...huh"

"nona tidak apa apa?"

tanya seorang wanita paruh baya yang mengunakan pakaian pelayan itu.

"saya baik baik saja kok buk"

"nona baru saja pingsan jadi jangan terlalu memaksakan diri anda seperti itu"

"terimakasih buk tapi ini di mana ya buk?"

wanita paruh baya itu tersenyum tipis mendengar pertanyaan dari Tiara

"ini kamar pengantin anda nona di bawah sana tuan sedang membaca ijab kabul untuk pernikahan kalian"

"APA? IJAB KABUL? siapa yang menikah?"

"tentu saja anda nona"

mendengar hal itu membuat Tiara kembali pingsan

'astaga...'

hanya itu kata yang dapat ia keluarkan dalam hati.

sedangkan dibawah sana Arthur telah selesai membacakan ijab kabul hanya dengan satu kali percobaan dengan lantang dan tegas. jika dilihat dari ekspresinya sama sekali tidak ada emosi yang terpampang apakah ia senang,sedih atau mungkin sedang marah. yang diperlihatkannya hanyalah wajah datanya itu.

sedangkan Bima yang duduk tidak jauh dari Arthur sedang memikirkan taruhannya dengan Husein.

'liburan setahun aku datang hehehe'

setelah menjalani semuanya akhirnya selesai juga acara ijab kabul yang hanya dihadiri oleh beberapa orang itu sedangkan resepsi akan dilakukan seminggu kemudian karena Arthur hanya ada jadwal kosong Minggu depan. ya walaupun ini pernikahan kontrak tapi Arthur sama sekali tidak berniat untuk menyembunyikan pernikahannya dari umum toh malah bagus jika orang orang tau ia telah menikah maka tidak akan ada lagi perempuan perempuan gila yang mengikutinya.

"bima, urus semua disini aku mau istirahat"

"Baik tuan"

'kali ini istirahat yang mana ya yang tuan maksud'

Bima hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal itu. Disini bima tentunya bingung karena istirahat dalama kamus bosnya itu memiliki berbagai macam arti seperti kemarin saat mengatakan istirahat bosnya itu malah pergi bertemu 8 pilar kepercayaannya, dan sebelum itu kata istirahat Arthur bisa saja melenyapkan orang ataupun perusahan yang berani mengganggunya atau mungkin ya memang istirahat dalam arti sesungguhnya hal itu hanya tuhan dan Arthur yang tau (juga author jangan lupa🤭. )

sedangkan saat ini Tiara kembali tersadar dari pingsannya akan tetapi kali ini ia tidak merasa kaget lagi dengan sepenuh hati ia akan menerima pernikahan ini.

'klek'

terdengar suara pintu terbuka akan tetapi bukan dari luar melainkan pintu kamar mandi yang terbuka menampilkan sebuah pemandangan yang membuat Tiara menelan ludahnya dan betapa terkejutnya saat melihat siapa sosok itu.

'gilak ternyata aku masih di alam mimpi bahkan mimpinya luar biasa...nikmat mana lagi yang kau dustakan'

"hei art kau benar benar tampan"

Tiara menunjukkan kedua jari jempolnya dengan senyum satu juta wattnya.

"perfect"

ucap Tiara mengedipkan satu matanya 'sungguh aku tidak ingin bangun'

Terpopuler

Comments

Surtinah Tina

Surtinah Tina

itu nyata tiara bukan mimpi

2024-02-28

1

Surtinah Tina

Surtinah Tina

bima kamu lucu deh....🤣🤣🤣🤣

2024-02-28

1

purnama aja

purnama aja

lucu ny tiara../Facepalm/

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Rinduku
2 Sesak di Hati
3 Bertemu Denganmu
4 Kabar yang Mengejutkan
5 Setuju
6 Delapan Pilar
7 Batasku
8 Menikah
9 kebahagiaan atau kesedihan
10 Hujan
11 ini perintah..
12 Sadar
13 Keluar dari rumah sakit
14 Kopi
15 Sarapan
16 Berkunjung ke Rumah
17 Kejutan
18 Jebakan
19 Dia ?
20 Kesal
21 Permintaan
22 Perawat centil
23 Memberi Pelajaran
24 Menemui Ratna
25 Pelayan dan Tuan
26 Mimpi
27 Bentakkan
28 Kelinci
29 Kak Kevin
30 Menunggu
31 Makan di luar
32 Tidak Bisa Tidur
33 Kissbye
34 Belanja ke pasar
35 Diburu
36 Menyelamatkan diri sendiri ?
37 Mau pulang
38 Mari Bercerai
39 Akhirnya lepas
40 Mengoleskan obat
41 Menguping Bersama
42 Di dapur
43 Perkelahian
44 Pusing
45 Di bawa Husein
46 Penyesalan Husein
47 Awal pertemuan
48 Masa Lalu 2
49 Semua akan baik-baik saja
50 Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51 Gugatan dari Tiara
52 Hantu ?
53 Obsesi ?
54 Lari Tiara
55 Sifat dingin Tiara
56 Musuh Tiara
57 Misi Icecream
58 Tiara hilang lagi
59 Di ikuti
60 Anak Kita
61 Maaf dan Terimakasih
62 Ingin pulang dan hantu ?
63 Terkejut dan khawatir
64 Sudah lama kenal
65 Privasi
66 Serangan dan jebakan
67 Ancaman
68 Selalu bersama
69 Kenyataan Untuk Arthur
70 Ayo cari Tiara !
71 Arthur semangat !
72 Arthur menjadi jadi
73 chapter 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76
77 chapter 77
78 Bertanya
79 Kedatangan Husein
80 Pertama Kalinya
81 Bima yang malang
82 Kamar Baru
83 Saingan Arthur
84 Rencana
85 Acara
86 Perayaan
87 Garam ?
88 Penenang
89 Bima menunggu
90 Gisella
91 Orang tua ?
92 Piknik
93 Bukan Teman
94 Kedatangan Reno
95 Kecelakaan ? kapan ?
96 Cinta yang sesungguhnya
97 Rencana Makan Malam Bersama
98 Makan malam
99 Ratna syok
100 Kekhawatiran Tiara
101 Angel
102 Menemui Husein
103 Kenapa masih hidup
104 Ra ?
105 Perubahan Arthur
106 Datang ke kantor
107 Percakapan Arthur dan Bima
108 Terungkap
109 Tiara di culik ?
110 Di mana ?
111 Bukan cinta
112 Perkelahian
113 TAMAT
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Rinduku
2
Sesak di Hati
3
Bertemu Denganmu
4
Kabar yang Mengejutkan
5
Setuju
6
Delapan Pilar
7
Batasku
8
Menikah
9
kebahagiaan atau kesedihan
10
Hujan
11
ini perintah..
12
Sadar
13
Keluar dari rumah sakit
14
Kopi
15
Sarapan
16
Berkunjung ke Rumah
17
Kejutan
18
Jebakan
19
Dia ?
20
Kesal
21
Permintaan
22
Perawat centil
23
Memberi Pelajaran
24
Menemui Ratna
25
Pelayan dan Tuan
26
Mimpi
27
Bentakkan
28
Kelinci
29
Kak Kevin
30
Menunggu
31
Makan di luar
32
Tidak Bisa Tidur
33
Kissbye
34
Belanja ke pasar
35
Diburu
36
Menyelamatkan diri sendiri ?
37
Mau pulang
38
Mari Bercerai
39
Akhirnya lepas
40
Mengoleskan obat
41
Menguping Bersama
42
Di dapur
43
Perkelahian
44
Pusing
45
Di bawa Husein
46
Penyesalan Husein
47
Awal pertemuan
48
Masa Lalu 2
49
Semua akan baik-baik saja
50
Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51
Gugatan dari Tiara
52
Hantu ?
53
Obsesi ?
54
Lari Tiara
55
Sifat dingin Tiara
56
Musuh Tiara
57
Misi Icecream
58
Tiara hilang lagi
59
Di ikuti
60
Anak Kita
61
Maaf dan Terimakasih
62
Ingin pulang dan hantu ?
63
Terkejut dan khawatir
64
Sudah lama kenal
65
Privasi
66
Serangan dan jebakan
67
Ancaman
68
Selalu bersama
69
Kenyataan Untuk Arthur
70
Ayo cari Tiara !
71
Arthur semangat !
72
Arthur menjadi jadi
73
chapter 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76
77
chapter 77
78
Bertanya
79
Kedatangan Husein
80
Pertama Kalinya
81
Bima yang malang
82
Kamar Baru
83
Saingan Arthur
84
Rencana
85
Acara
86
Perayaan
87
Garam ?
88
Penenang
89
Bima menunggu
90
Gisella
91
Orang tua ?
92
Piknik
93
Bukan Teman
94
Kedatangan Reno
95
Kecelakaan ? kapan ?
96
Cinta yang sesungguhnya
97
Rencana Makan Malam Bersama
98
Makan malam
99
Ratna syok
100
Kekhawatiran Tiara
101
Angel
102
Menemui Husein
103
Kenapa masih hidup
104
Ra ?
105
Perubahan Arthur
106
Datang ke kantor
107
Percakapan Arthur dan Bima
108
Terungkap
109
Tiara di culik ?
110
Di mana ?
111
Bukan cinta
112
Perkelahian
113
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!