Sarapan

''Bukan, tapi karena kecelakaan dia menabrak truk hehehe.'' Ujar gadis itu.

Pria itu hanya diam mendengar apa yang baru saja di katakan oleh gadis itu.

'Apa ia benar-benar di tipu? dengan gadis kecil ituu?' Pikirnya, jika benar ia di tipu maka gadis ini adalah orang pertama yang berani menipunya.

''Konyol.'' Gumam pria tersebut tanpa bisa didengar oleh Tiara yang sudah berjalan lebih dulu.

###########

Mereka saat ini dengan tenang sedang menikmati sarapan yang telah disiapkan oleh gadis tersebut.

''Apa enak ? '' Tanya Tiara dengan bersemangat.

Tidak ada jawaban dari pria tersebut tapi ia cukup lahap memakan makanan tersebut.

''Hei apa kah itu enak wahai suamiku ?'' Tanya Tiara lagi.

Hingga kembali tidak ada jawaban dari pria tersebut padahal ia hanya perlu menjawab iya atau tidak.

''Menyebalkan.'' Gumamnya dengan sangat pelan tapi tentunya dapat di dengar dengan jelas oleh pria tersebut.

'' Pagi Tuan, saya telah membawakan berkas yang telah anda minta.'' Ujar Bima yang baru saja tiba.

''Hmm.'' Itulah jawaban dari Arthur tanpa tambahan sediikitpun.

'''Pagi kak bima, ayo makan bersama.'' Ajak Tiara dengan cepat bahkan ia saat ini tengah mengambil piring untuk diisikan makanan.''

''Ha nyonya tau sekali jika saya sedang lapar.'' Ujar Bima dengan senang toh ia memang sudah sangat sering makan di tempat tuannya itu.

''Baguslah hehehe, ini aku yang masak loh kak Bima, coba cicipi apakah enak ?'' Ujarnya lalu Bima duduk dengan nyaman disalah satu kursi yang berada disana dan menikmati makanan yang telah disiapkan oleh Tiara.

''Wow ini enak nyonya, anda bahkan bisa daftar audisi menyanyi ni saya yakin anda pasti juara satu.'' Ujar pria tersebut dengan nada bercanda.

''Salah kak bukan audisi nyanyi tapi lomba masak lah hehehe tapi tenang aku juga bisa kok nyanyi , gini gini aku juga pandai lagu bahasa inggris.'' Ujar Tiara dengan bangga.

''Wow benarkah ?apa judulnya ?'' Tanya Bima yang tampak penasaran.

''Happy Birthday aku hafal dari awal sampai akhir.''

''HAHAHA sungguh bakat yang lebih baik di pendam,'' Bima tampak tertawa lepas karena kelakuan nyonyanya tersebut.

Sedangkan mereka yang terus saja bergurau tidak menyadari jika diantara mereka ada singa yang duduk dengan tenang menikmati sarapannya. Arthur hanya mendengarkan bagaimana obrolan dua orang itu tanpa ada niat untuk ikut berbicara.

''Cepat habisi makanan kalian jika tidak jangan pergi ke kantor.'' Ujar pria tersebut dengan nada dinginnya membuat dua orang tersebut kembali diam tanpa suara.

Hingga akhirnya sarapan mereka telah selesai dan mereka bertiga akan pergi ke kantor yang sama.

''Art aku numpang ya...'' pinta gadis tersebut. Karena ia sudah merasakan bagaimana jalan kaki dari sini hingga kantor dan itu tiga kali lipat dari dari rumahnya dulu ke kantor.

''Hmm.'' Hanya itu kata yang keluar dari bibir pria tersebut tapi Tiara sangat senang mendengarnya seakan akan mendapatkan angin sejuk.

''Terima kasih aku berjanji akan mejadi istri yang baik lagi mulai sekarang dan...''

''Diam.'' Pinta pria tersebut membuat Tiara dengan cepat menutup rapat bibirnya.

Disepanjang perjalanan tidak ada yang berani untuk membuka mulutnya dan berakhirlah suasana mengheningkan cipta.

Hingga akhirnya mereka telah dekat dengan kantor gadis itu dengan cepat minta untuk di turunkan.

''Kak Bima aku akan turun disini saja.''Ujar gadis tersebut.

''Ini belum sampai kantor nyonya.'' Ujar Bima.

''Iya tidak apa-apa, nanti jika aku sampai kantor akan ada yang malu.'' Ujarnya dengan penuh makna tapi dua orang yang berada di dalam mobil tersebut cukup paham dengan apa yang di katakan oleh gadis tersebut.

Dengan perlahan mobil tersebut mulai menjauh darinya dan Tiara pun dengan perlahan berjalan ke arah kantor tempat dia bekerja.

Akhirnya setelah beberapa menit Tiara telah mengganti pakaiannya dan akan mulai pekerjannya untuk hari ini.

''Hei Tiara dari mana aja kamu ? aku sudah mencari mu tapi kata mereka kamu sedang izin sakit ? apa sakitmu kambuh lagi ?'' Tanya Ratna yang cukup khawatir pada sahabat satu-satunya itu.

''Kamu ke rumah aku nggak Rat ?'' Tanyanya lagi.

''Tidak sih.''

''Owalah begitu toh.''

''Apa kamu menyembunyikan sakitmu lagi pada adik-adikmu ?'' Tanya Ratna dengan sangat khawatir.

''Tidak apa-apa Rat, itu bukanlah sakit yang berbahaya.'''Ujar Tiara mencoba untuk menghibur sahabatnya tersebut.

Sebenarnya Tiara sedang kepikiran bagaimana kabar ayah dan adik-adiknya tersebut. Sebenarnya pada saat ia di rumah sakit kemaren ia juga selalu mengunjungi ayahnya yang sudah selesai operasi dan hanya menunggu masa pemulihan saja. Ia juga sudah mengatakan pada ayahnya tentang bagaimana situasinya saat ini. Ya awalnya ayahnya memang sangat bersedih tapi setelah Tiara menjelaskan jika laki-laki yang ia nikahi merupakan sosok yang ia cintai pria tua itu tampak mulai tenang. Sedangkan untuk kedua adiknya dia juga sudah di beri kabar oleh Husein jika dua anak itu sudah ada yang mengurusnya di rumah sama hal nya dengan pembantu bagi kedua anak tersebut.

''Ya udah deh Rat ayo kita kerja nanti kena marah dengan pegawai disini lagi jika kita tidak melakukan tugas dengan baik dan asik mengobrol disini.''

Akhirnya mereka melakukan pekerjaan seperti biasa daan tibalah jam untuk para karyawan bisa pulang termasuk dirinya.

''Ra kamu udah siap belum ayo cepat pulang.'' Ujar Ratna yang saat ini berada di depan ruang ganti baju menunggu Tiara yang masih berada di dalam.

''Iya sebentar lagi.'' Ujarnya dari dalam.

''Oke.''

''Sudah ni ayo keluar ni tempat udah sepi.'' Ajak Ratna.

''ihh iya ya aku jadi takut.'' Ujar Tiara yang merasa sedikit ngeri.

Hari ini rencananya ia akan pulang ke rumahnya untuk melihat bagaimana keadaan adik-adiknya saat ini dan juga dia sudah sangat merindukan dua orang tersebut.

''Kita jalan aja ya Rat, lumayan hemat ongkos.'' Ajak Tiara dengan cepat di sanggupi oleh temannya tersebut.

Sepanjang perjalanan mereka hanya saling bercanda dengan senangnya, toh ini cukup menyenangkan untuk melihat matahari mulai tenggelam dengan jalanan yang cukup banyak orang.

Sedangkan disisi lain saat ini Arthur telah tiba di mansionnya bersama dengan Bima tentunya.

''Tuan, bagaimana dengan daerah bagian barat ? saat ini sepertinya mereka tengah membuat kekacauan di sana.'' Jelas Bima dengan sangat serius.

''Tangkap mereka semua dan jangan sisakan satu orang pun nanti malam aku akan ke markas.'' Ujar pria tersebut lalu naik ke lantai atas begitu saja.

Terpopuler

Comments

Sasa Snack

Sasa Snack

menusuk sekali kata2 mu nyonya art..
biar suamimu paham akan perjuangan seorang istri demi reputasi suaminya...

2024-03-10

1

Sasa Snack

Sasa Snack

Indonesia Raya dulu kali thor, baru mengheningkan cipta..

2024-03-10

1

Sasa Snack

Sasa Snack

emang boleh ya se gengsi gtu ama istri, art... 😁
tunggu waktu kebucinanmu art..

2024-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 Rinduku
2 Sesak di Hati
3 Bertemu Denganmu
4 Kabar yang Mengejutkan
5 Setuju
6 Delapan Pilar
7 Batasku
8 Menikah
9 kebahagiaan atau kesedihan
10 Hujan
11 ini perintah..
12 Sadar
13 Keluar dari rumah sakit
14 Kopi
15 Sarapan
16 Berkunjung ke Rumah
17 Kejutan
18 Jebakan
19 Dia ?
20 Kesal
21 Permintaan
22 Perawat centil
23 Memberi Pelajaran
24 Menemui Ratna
25 Pelayan dan Tuan
26 Mimpi
27 Bentakkan
28 Kelinci
29 Kak Kevin
30 Menunggu
31 Makan di luar
32 Tidak Bisa Tidur
33 Kissbye
34 Belanja ke pasar
35 Diburu
36 Menyelamatkan diri sendiri ?
37 Mau pulang
38 Mari Bercerai
39 Akhirnya lepas
40 Mengoleskan obat
41 Menguping Bersama
42 Di dapur
43 Perkelahian
44 Pusing
45 Di bawa Husein
46 Penyesalan Husein
47 Awal pertemuan
48 Masa Lalu 2
49 Semua akan baik-baik saja
50 Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51 Gugatan dari Tiara
52 Hantu ?
53 Obsesi ?
54 Lari Tiara
55 Sifat dingin Tiara
56 Musuh Tiara
57 Misi Icecream
58 Tiara hilang lagi
59 Di ikuti
60 Anak Kita
61 Maaf dan Terimakasih
62 Ingin pulang dan hantu ?
63 Terkejut dan khawatir
64 Sudah lama kenal
65 Privasi
66 Serangan dan jebakan
67 Ancaman
68 Selalu bersama
69 Kenyataan Untuk Arthur
70 Ayo cari Tiara !
71 Arthur semangat !
72 Arthur menjadi jadi
73 chapter 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76
77 chapter 77
78 Bertanya
79 Kedatangan Husein
80 Pertama Kalinya
81 Bima yang malang
82 Kamar Baru
83 Saingan Arthur
84 Rencana
85 Acara
86 Perayaan
87 Garam ?
88 Penenang
89 Bima menunggu
90 Gisella
91 Orang tua ?
92 Piknik
93 Bukan Teman
94 Kedatangan Reno
95 Kecelakaan ? kapan ?
96 Cinta yang sesungguhnya
97 Rencana Makan Malam Bersama
98 Makan malam
99 Ratna syok
100 Kekhawatiran Tiara
101 Angel
102 Menemui Husein
103 Kenapa masih hidup
104 Ra ?
105 Perubahan Arthur
106 Datang ke kantor
107 Percakapan Arthur dan Bima
108 Terungkap
109 Tiara di culik ?
110 Di mana ?
111 Bukan cinta
112 Perkelahian
113 TAMAT
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Rinduku
2
Sesak di Hati
3
Bertemu Denganmu
4
Kabar yang Mengejutkan
5
Setuju
6
Delapan Pilar
7
Batasku
8
Menikah
9
kebahagiaan atau kesedihan
10
Hujan
11
ini perintah..
12
Sadar
13
Keluar dari rumah sakit
14
Kopi
15
Sarapan
16
Berkunjung ke Rumah
17
Kejutan
18
Jebakan
19
Dia ?
20
Kesal
21
Permintaan
22
Perawat centil
23
Memberi Pelajaran
24
Menemui Ratna
25
Pelayan dan Tuan
26
Mimpi
27
Bentakkan
28
Kelinci
29
Kak Kevin
30
Menunggu
31
Makan di luar
32
Tidak Bisa Tidur
33
Kissbye
34
Belanja ke pasar
35
Diburu
36
Menyelamatkan diri sendiri ?
37
Mau pulang
38
Mari Bercerai
39
Akhirnya lepas
40
Mengoleskan obat
41
Menguping Bersama
42
Di dapur
43
Perkelahian
44
Pusing
45
Di bawa Husein
46
Penyesalan Husein
47
Awal pertemuan
48
Masa Lalu 2
49
Semua akan baik-baik saja
50
Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51
Gugatan dari Tiara
52
Hantu ?
53
Obsesi ?
54
Lari Tiara
55
Sifat dingin Tiara
56
Musuh Tiara
57
Misi Icecream
58
Tiara hilang lagi
59
Di ikuti
60
Anak Kita
61
Maaf dan Terimakasih
62
Ingin pulang dan hantu ?
63
Terkejut dan khawatir
64
Sudah lama kenal
65
Privasi
66
Serangan dan jebakan
67
Ancaman
68
Selalu bersama
69
Kenyataan Untuk Arthur
70
Ayo cari Tiara !
71
Arthur semangat !
72
Arthur menjadi jadi
73
chapter 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76
77
chapter 77
78
Bertanya
79
Kedatangan Husein
80
Pertama Kalinya
81
Bima yang malang
82
Kamar Baru
83
Saingan Arthur
84
Rencana
85
Acara
86
Perayaan
87
Garam ?
88
Penenang
89
Bima menunggu
90
Gisella
91
Orang tua ?
92
Piknik
93
Bukan Teman
94
Kedatangan Reno
95
Kecelakaan ? kapan ?
96
Cinta yang sesungguhnya
97
Rencana Makan Malam Bersama
98
Makan malam
99
Ratna syok
100
Kekhawatiran Tiara
101
Angel
102
Menemui Husein
103
Kenapa masih hidup
104
Ra ?
105
Perubahan Arthur
106
Datang ke kantor
107
Percakapan Arthur dan Bima
108
Terungkap
109
Tiara di culik ?
110
Di mana ?
111
Bukan cinta
112
Perkelahian
113
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!