kebahagiaan atau kesedihan

..."kupikir takdir memisahkan kita ternyata setelah aku menyerah takdir malah mempersatukan kita"...

Arthur yang melihat tingkah laku Tiara hanya memandang sekejap, baginya itu adalah hal yang sia sia sedangkan Tiara terus saja tersenyum lebar melihat Arthur.

"apa kau gila?"

tanya Arthur penasaran karena melihat sosok Tiara yang sama sekali tidak menunjukkan rasa takut padanya.

"hmm ya aku gila...gila karena mu hehehe"

mendengar hal itu tampak ekspresi terkejut terpampang di muka indah lelaki itu. Tapi hal itu hanya berlangsung beberapa detik setelahnya pria itu kembali ke mode datarnya.

dengan santainya pria itu menuju ke ruangan ganti baju dimana ia akan mengganti bajunya. namun langkahnya terhenti saat mendapati wanita yang telah menjadi istrinya itu dengan berani memegang tangannya.

"hei kau mau kemana art? aku ikut ya? jangan pergi lagi kumohon..."

Tiara terus menggenggam tangan Arthur seakan akan tidak akan membiarkannya pergi.

melihat hal itu ekspresi Arthur tampak berubah kejam dikarenakan Arthur merupakan seseorang yang sama sekali tidak suka bersentuhan oleh siapapun apalagi wanita.

ia menatap tajam ke arah Tiara dan dengan kasarnya ia menghempaskan tangannya sehingga membuat Tiara terjatuh saat itu juga. Setelah itu, ia pergi ke ruang ganti baju tanpa mengucapkan satu katapun.

"akh.., kok jatuhnya sakit ya? kan ini hanya mimpi? apa jangan jangan"

"aawww..."

Tiara mencubit lengannya sendiri.

"sakit..ternyata ini nyata, itu tidak mungkin kan? aku benar benar menikah dengan art?"

Tiara lalu berjalan ke arah meja dan melihat ada dompet ia lalu membukanya dan terpampang lah kartu identitas atas nama Arthur Alexander.

perlahan air matanya mengalir akan tetapi senyuman tipis juga di bibirnya.

'hiks hiks ternyata suamiku adalah orang yang sangat kucintai, ternyata engkau telah mengabulkan doa hamba mu ini, terimakasih ya Allah'

setelah itu ia menghapus air matanya dan memandangi setiap sudut kamar itu, mendadak pipinya bersemu merah.

"wahh ...gila berarti ini malam pertamaku dengan art dong"

mendadak pikiran kotor mulai hinggap di kepalanya hingga suara pintu terbuka dari ruang ganti menampilkan sosok menawan Arthur dengan baju kaos putih berlengan pendek dan celana hitam pendek.

sedangkan Tiara sudah berdiam diri tidak bergeming sama sekali menatap Arthur.

'aaaaaa tampannya suamiku hehehe'

sedangkan Arthur ia sama sekali tidak memperdulikan wanita yang telah menjadi istrinya itu. dan terus berjalan kearah kasur lalu membaringkan tubuhnya tanpa menghiraukan bunga yang ada di mana mana serta memejamkan matanya setidaknya wanita itu tidak berisik mungkin itulah batin Arthur.

sedangkan Tiara ia hanya berdiri di sebelah ranjang tempat Arthur terlelap, jujur saja dapat melihat Arthur saja Tiara sangat bahagia apalagi jika ia menikah dengan pria itu maka ia akan menjadi seseorang yang paling bahagia di dunia ini.

setelah dirasa mengantuk akhirnya Tiara mencoba untuk membaringkan tubuhnya disamping Arthur dengan perasaan senang dan jantung yang berdegup kencang.

"jangan sentuh sedikitpun dari tempat tidurku ataupun barang barang di kamarku"

suara bariton itu terdengar dari pria yang memejamkan matanya itu.

Tiara langsung membatalkan niatnya untuk tidur di sebelah Arthur.

'hmm dia memang sangat dingin tapi itu kereeeenn'

wanita cantik itu tampak melihat sekelilingnya melihat apakah ada sesuatu yang bisa ia gunakan sebagai alas tidurnya. mendadak wanita itu tersenyum saat melihat ada tas yang ia yakini bahwa itu adalah miliknya.

'ternyata papi memang sangat baik dan pengertian"

setelah itu Tiara mencoba mencari sesuatu yang bisa ia jadikan alas tidurnya dilantai yang dingin itu, kenapa Tiara tidak tidur di sofa karena ia berpikir bukankah sofa adalah benda milik Arthur. jadi, ia hanya mematuhi perintah Arthur untuk tidak menyentuh benda bendanya di kamar itu.

setelah itu ia hanya menyusun baju bajunya untuk menjadi alas tidur dan sebuah rok panjang sebagai selimut serta tas yang menjadi bantalnya.

tak lama kemudian gadis itu telah menyusul Arthur ke alam mimpinya.

pagi pun datang menjelang, membangunkan pria itu dari tidurnya.

'hmm'

perlahan mata indah itu mulai tampak ketika sang tuan yang layaknya pangeran itu membuka matanya. seakan mencari sesuatu ia mulai melirik kearah sofa yang ada di kamarnya akan tetapi tidak ada siapapun disana.

'mungkin dia sudah pergi'

pria itu kemudian menurunkan kakinya dari tempat tidurnya tanpa melihat kebawah.

"awww aduhh"

Tiara meringis saat merasakan tangannya yang terhimpit sesuatu lebih tepatnya terpijak sesuatu . bola matanya membesar saat dilihatnya Arthur yang duduk diatas kasur dan masih menatap heran padanya yang saat ini tengah berbaring dilantai.

"kenapa kau di situ?"

bukan permintaan maaf yang dilontarkannya akan tetapi sebuah pertanyaan.

'ya ampun suara bangun tidurnya sungguh menggoda'

bukannya menjawab Tiara malah terus-menerus menatap kagum kearah Arthur.

"hei, apa kau tuli?"

mendengar hal itu membuat Tiara tersadar dari lamunannya. Lalu, ia mendudukkan dirinya diatas lantai sedangkan Arthur diatas kasur terlihat seperti majikan dan juga pelayanan.

"emm itu kan kau bilang bahwa aku tidak boleh menyentuh barangmu nah jadi ya aku tidur dilantai hehehe, aku betulkan?"

Tiara tersenyum lebar saat mengatakannya, ia benar benar merasa hari ini merupakan hari paling bersejarah karena ia dapat membuka matanya dan langsung bertemu dengan cintanya.

Arthur memandang Tiara dengan tatapan yang sulit di tebak karena ia sedang mencari apakah perempuan ini sedang berpura pura atau tidak. Bagaimana mungkin ada perempuan yang pada saat dikatakan ia akan menikah langsung jatuh pingsan dan saat mengetahui siapa suaminya ia langsung bahagia bukan tapi sangat bahagia.

Padahal ketika mengetahui bahwa wanita ini pingsan Arthur sengaja melarang untuk mendandani wanita ini toh ini juga bukan pernikahan yang diinginkan oleh wanita itu. Akan tetapi kenapa sikap wanita ini tiba tiba berubah padanya tidak ada rasa takut didalam matanya akan tetapi hanya ada rasa bahagia dan kasih sayang.

"besok tidur di sofa"

setelah mengatakan itu, Arthur segera menuju ke kamar mandi sedangkan Tiara memegang erat dadanya. Dapat dirasakan bahwa jantungnya saat ini berdetak sangat kencang.

"oh ya ampun dia benar benar perhatian"

setelah mengatakan itu Tiara langsung berdiri dan membersihkan kamar Arthur dengan sangat rapi dan telaten.

"akhirnya kamar suamiku bersih juga hehehe, selamat tinggal bunga bunga menyebalkan"

wanita itupun mendudukkan dirinya diatas sofa yang ada di kamar Arthur.

"sofa yang sangat lembut..art memang orang yang perhatian"

'klek'

pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok Arthur dengan rambut basahnya dan juga hanya ada handuk yang melilit di pinggangnya sedangkan atasnya terbuka lebar. Tiara membulatkan matanya dan juga membuka lebar mulutnya melihat penampilan Arthur. kulit putih tapi tidak terlalu putih badan tegap, otot tangan yang pas dan juga roti sobek yang terpampang jelas itu, serta sebuah tahi lalat di bagian bawah matanya memang maha karya yang sempurna.

"apa yang kau lihat"

Arthur yang mulai merasa risih dengan pandangan Tiara kepadanya.

"keindahan dunia"

dengan mudahnya wanita itu menjawab sedangkan Arthur yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya dan berlalu keruang ganti baju.

"pangeranku sudah mandi berarti tinggal istrinya dong hehehe"

perlahan Tiara melangkahkan kakinya menuju kearah kamar mandi tersebut.

'krek'

melihat kamar mandi Arthur membuat Tiara membulatkan matanya karena terkejut.

"A..apa ini bagaimana cara mandinyaaa"

https://www.idntimes.com/life/diy/fanda-puss/potret-kamar-mandi-mewah-bergaya-eropa-c1c2

Episodes
1 Rinduku
2 Sesak di Hati
3 Bertemu Denganmu
4 Kabar yang Mengejutkan
5 Setuju
6 Delapan Pilar
7 Batasku
8 Menikah
9 kebahagiaan atau kesedihan
10 Hujan
11 ini perintah..
12 Sadar
13 Keluar dari rumah sakit
14 Kopi
15 Sarapan
16 Berkunjung ke Rumah
17 Kejutan
18 Jebakan
19 Dia ?
20 Kesal
21 Permintaan
22 Perawat centil
23 Memberi Pelajaran
24 Menemui Ratna
25 Pelayan dan Tuan
26 Mimpi
27 Bentakkan
28 Kelinci
29 Kak Kevin
30 Menunggu
31 Makan di luar
32 Tidak Bisa Tidur
33 Kissbye
34 Belanja ke pasar
35 Diburu
36 Menyelamatkan diri sendiri ?
37 Mau pulang
38 Mari Bercerai
39 Akhirnya lepas
40 Mengoleskan obat
41 Menguping Bersama
42 Di dapur
43 Perkelahian
44 Pusing
45 Di bawa Husein
46 Penyesalan Husein
47 Awal pertemuan
48 Masa Lalu 2
49 Semua akan baik-baik saja
50 Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51 Gugatan dari Tiara
52 Hantu ?
53 Obsesi ?
54 Lari Tiara
55 Sifat dingin Tiara
56 Musuh Tiara
57 Misi Icecream
58 Tiara hilang lagi
59 Di ikuti
60 Anak Kita
61 Maaf dan Terimakasih
62 Ingin pulang dan hantu ?
63 Terkejut dan khawatir
64 Sudah lama kenal
65 Privasi
66 Serangan dan jebakan
67 Ancaman
68 Selalu bersama
69 Kenyataan Untuk Arthur
70 Ayo cari Tiara !
71 Arthur semangat !
72 Arthur menjadi jadi
73 chapter 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76
77 chapter 77
78 Bertanya
79 Kedatangan Husein
80 Pertama Kalinya
81 Bima yang malang
82 Kamar Baru
83 Saingan Arthur
84 Rencana
85 Acara
86 Perayaan
87 Garam ?
88 Penenang
89 Bima menunggu
90 Gisella
91 Orang tua ?
92 Piknik
93 Bukan Teman
94 Kedatangan Reno
95 Kecelakaan ? kapan ?
96 Cinta yang sesungguhnya
97 Rencana Makan Malam Bersama
98 Makan malam
99 Ratna syok
100 Kekhawatiran Tiara
101 Angel
102 Menemui Husein
103 Kenapa masih hidup
104 Ra ?
105 Perubahan Arthur
106 Datang ke kantor
107 Percakapan Arthur dan Bima
108 Terungkap
109 Tiara di culik ?
110 Di mana ?
111 Bukan cinta
112 Perkelahian
113 TAMAT
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Rinduku
2
Sesak di Hati
3
Bertemu Denganmu
4
Kabar yang Mengejutkan
5
Setuju
6
Delapan Pilar
7
Batasku
8
Menikah
9
kebahagiaan atau kesedihan
10
Hujan
11
ini perintah..
12
Sadar
13
Keluar dari rumah sakit
14
Kopi
15
Sarapan
16
Berkunjung ke Rumah
17
Kejutan
18
Jebakan
19
Dia ?
20
Kesal
21
Permintaan
22
Perawat centil
23
Memberi Pelajaran
24
Menemui Ratna
25
Pelayan dan Tuan
26
Mimpi
27
Bentakkan
28
Kelinci
29
Kak Kevin
30
Menunggu
31
Makan di luar
32
Tidak Bisa Tidur
33
Kissbye
34
Belanja ke pasar
35
Diburu
36
Menyelamatkan diri sendiri ?
37
Mau pulang
38
Mari Bercerai
39
Akhirnya lepas
40
Mengoleskan obat
41
Menguping Bersama
42
Di dapur
43
Perkelahian
44
Pusing
45
Di bawa Husein
46
Penyesalan Husein
47
Awal pertemuan
48
Masa Lalu 2
49
Semua akan baik-baik saja
50
Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51
Gugatan dari Tiara
52
Hantu ?
53
Obsesi ?
54
Lari Tiara
55
Sifat dingin Tiara
56
Musuh Tiara
57
Misi Icecream
58
Tiara hilang lagi
59
Di ikuti
60
Anak Kita
61
Maaf dan Terimakasih
62
Ingin pulang dan hantu ?
63
Terkejut dan khawatir
64
Sudah lama kenal
65
Privasi
66
Serangan dan jebakan
67
Ancaman
68
Selalu bersama
69
Kenyataan Untuk Arthur
70
Ayo cari Tiara !
71
Arthur semangat !
72
Arthur menjadi jadi
73
chapter 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76
77
chapter 77
78
Bertanya
79
Kedatangan Husein
80
Pertama Kalinya
81
Bima yang malang
82
Kamar Baru
83
Saingan Arthur
84
Rencana
85
Acara
86
Perayaan
87
Garam ?
88
Penenang
89
Bima menunggu
90
Gisella
91
Orang tua ?
92
Piknik
93
Bukan Teman
94
Kedatangan Reno
95
Kecelakaan ? kapan ?
96
Cinta yang sesungguhnya
97
Rencana Makan Malam Bersama
98
Makan malam
99
Ratna syok
100
Kekhawatiran Tiara
101
Angel
102
Menemui Husein
103
Kenapa masih hidup
104
Ra ?
105
Perubahan Arthur
106
Datang ke kantor
107
Percakapan Arthur dan Bima
108
Terungkap
109
Tiara di culik ?
110
Di mana ?
111
Bukan cinta
112
Perkelahian
113
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!