"Kenapa tidurpun kau masih sangat berisik ha!" Ujar pria itu yang tampak kesal.
"Ya namanya mimpi mana bisa ku pilih." Jawab gadis tersebut yang entah kemana rasa takutnya saat ini.
"Kau.." Ujar pria tersebut yang tampak marah tapi masih berusaha untuk di tahannya.
"Iya kenapa denganku ?" Jawab Tiara lagi.
"Gadis gila" Padahal pada saat pulang dari rumah sakit gadis itu masih sangat takut dengannya tapi kenapa sekarang sangat berani padanya.
##############
Tiara yang mendengar kalimat gila yang keluar dari mulut pria itu hanya diam tapi kemudian ia tersenyum ceria.
''Iya aku memang gila.'' Jawabnya yang membuat pria itu sontak melirik heran kepadanya.
''Gila karenamu hehehe.'' Tambah Tiara yang membuat pria itu tampak tambah terkejut namun ia dapat menutupinya dengan baik.
''Art aku ingin bertanya, apa kau yang kemaren membawaku ke rumah sakit ? apa kau khawatir padaku karena aku sakit ?.'' Tanya gadis itu dengan penasaran.
Pria itu hanya diam dan tidak menjawab seakan-akan tidak mendengarkan apa yang telah wanita tersebut ucapkan.
''Hei Art kata orang jika pura-pura tidak dengar padahal dengar itu nanti bisa tuli beneran loh.'' Ujar gadis itu membuat Arthur dengan cepat menatap tajam kearahnya.
''kau menyumpahiku tuli ?'' Ujarnya dengan tatapan mata yang tajam seakan akan ingin menguliti gadis tersebut. Tapi yang namanya Tiara tidak akan takut jika Arthur yang melihatnya dengan tajam.
''Oh ternyata kau bisa mendengar toh hmm.'' Ujar Tiara karena akhirnya pria tersebut mau berbicara dengannya.
''Aku cukup bingung denganmu, pada saat di rumah sakit ku lihat kau seperti sangat takut padaku dan memanggilku tuan dan di perjalanan tadi kau juga cukup patuh tapi kenapa sifat aslimu muuncul lagi sekarang ?'' Tanya pria itu yang seperti mengintrogasi Tiara.
''Ya itukan karena aku capek, lagi pula ada kak bima tidak mungkin aku mengajakmu bertengkar di hadapan orang luar itu sama saja membuka aib pernikahan..'' Jelas Tiara. Bukankah ini terserah dia mau bagaimana tapi menjadi gadis pendiam dan penurut itu sangat susah ia sama sekali tidak menyukainya.
'''Kak Bima ?''
''Iya Kak bima memang siapa lagi ?''
''Kau cukup akrab ya dengan nya.'' Sindirnya dengan nada dinginnya dan tanpa ekspresi seperti biasa.
''Kau cemburu ya Art tenang saja aku hanya menyukai dan mencintaimu kok jadi jangan takut aku tidak akan selingkuh.'' Ujar Tiara dengan cengiran kudanya..
''Mimpi.''
''Memang begitu Art kalau orang cemburu itu pasti merasa agak sensitif aku kan hanya meyakinkanmu saja agar kamu nggak kepikiran sampai nggak bisa tidur.'' Ujar Ranti. Jujur saja gadis itu memang sangat aktif dalam pembicaraan sepertinya gadis itu mulai menerapkan metode 'aku akan mengajarmu secara ugal ugalan.'
''Pikirkan sesukamu.'' Ujar pria tersebut yang langsung menarik tubuhnya sebatas dadanya lalu mulai menutup matanya.
''Selamat tidur Art semoga mimpi indah selalu dan jangan lupa mimpiin aku ya.'' Ujar Tiara lalu ikut membaringkan tubuhnya di atas sofa tersebut lalu perlahan mulai pergi ke alam mimpi.
Mereka tidur dengan sangat nyenyak hingga akhirnya pagi hari telah tiba dan saatnya mereka untuk bersiap siap pergi bekerja dan menjalani aktifitas lainnya.
Untuk pria itu memang masih tertidur sedangkan Tiara ia sudah dari tadi bangun dan membantu bi Asih untuk menyiapkan sarapan lalu sekarang ia berencana untuk membangunkan sang suami yang masih saja menutup matanya.
''Art....art ...bangun bukankah kau akan pergi ke kantor hari ini. '' Ujar gadis itu yang saat ini tengah duduk di dekat kasur milik pria tersebut memandang wajah sempurna milik suaminya tersebut.
''Hngg..'' Leguh pria tersebut lalu membuka matanya perlahan tapi kini ia cukup terkejut saat mendapati hal yang pertama ia lihat adalah wajah gadis itu yang tersenyum lalu menatapnya dengan sangat bahagia..
''Kau sudah bangun ? apa mimpimu menyenangkan ? apa kau memimpikan aku ?'' tanya gadis itu dengan sangat penasaran.
Tidak ada jawaban dari pria tersebut ia hanya diam tidak menanggapi Tiara.
''Lagi-lagii begitu sifatnya hmm.'' Gumam gadis tersebut.
Dengan telaten gadis itu merapikan tempat tidur milik suaminya tersebut. Walaupun Arthur tidak suka jika ada yang menyentuh barangnya tapi kan ia tetap istrinya dan Tiara hanya berniat untuk melakukan kewajibannya.
''Art bisakah kau pindah ke sofa aku ingin merapikan kasur ini.'' Pinta gadis itu.
Pria itu seperti biasa tidak menjawab tapi ia berdiri dengan malas lalu duduk di sofa dengan tenang. Tanpa Tiara sadari tadi mata milik pria tersebut terus saja menatapnya.
''Art cepat pergi mandi, jika kau masih disana maka kau bisa terlambat bekerja.'' Kali ini gadis itu telah merapikan kasur tersebut hingga terlihat rapi.
''Hmm.'' Hanya hal tersebut yang keluar dari bibir lelaki itu dan dengan sangat pelan ia berjalan menuju ke arah kamar mandi.
Setelah beberapa saat akhirnya pria tersebut telah selesai dengan aktifitas mandinya lalu melihat diatas kasur sudah ada pakaian yang disiapkan ia tau betul siapa yang telah menyiapkannya.
''Benar-benar gadis aneh..'' Gumamnya.
Pria itu menggunakan pakaian tersebut lalu menggunakan dasinya. Hingga akhirnya dirinya telah siap sepenuhnya.
''CEKLEK'' pintu terbuka menampilkan sosok gadis yang entah dari mana itu.
''Waw suamiku ini memang tampan sekali,''pujinya saat melihat pria tersebut telah rapi dengan stelan yang di pilihnya.
''Hmm aku punya pertanyaan dan ini harus kau jawab dengan benar dan cepat oke.''
''Kopi,susu atau teh ?''
Pria tersebut tidak menjawab ia hanya menaikkan satu alisnya sebagai respon 'Maksudnya'.
''Itu adalah pilihan sarapan untuk pagi ini, bi asih sudah bilang sih kalau kau itu sarapan dengan kopi aku hanya bertanya saja siapa tau kan suamiku ini sedang ingin minum yang lain.'' Jelas Tiara.
''Kopi.'' Jawab pria itu dengan cepat.
''Oke berarti kau minum kopi untuk pagi ini, tapi aku hanya sarankan saja kau jangan terlalu sering minum kopi jika pagi karena ada orang yang sama sepertimu itu suka minum kopi pada saat sarapan tapi tau-taunya besoknya meninggal.'' Peringat gadis itu dengan tatapan yang serius.
''Karena magh ?'' tanya pria tersebut karena ia juga tidak terlalu paham tentang penyakit atau semacamnya karena dia bukan dokter.
''Bukan, tapi karena kecelakan dia menabrak truk hehehe.'' Ujar gadis itu.
Pria itu hanya diam mendengar apa yang baru saja di katakan oleh gadis itu.
'Apa ia benar-benar di tipu? dengan gadis kecil ituu?' Pikirnya, jika benar ia di tipu maka gadis ini adalah orang pertama yang berani menipunya.
''Konyol.'' Gumam pria tersebut tanpa bisa didengar oleh Tiara yang sudah berjalan lebih dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Sasa Snack
roman2 nya ada benih2 cemburu nich si art.. 😁
2024-03-10
1