Bertemu Denganmu

...' kamu mungkin memegang tanganku sementara tapi kamu memegang hatiku selamanya'...

"Ra kamu yakin udah sembuh kan?"

"udah kok Rat ...btw makasih ya udah mau jagain keluarga aku, kamu emang sahabat sejati aku banget hehe"

"sama sama Ra kamu juga sering kan bantu aku jaga si mbok jadi anggap aja aku balas kebaikan kamu Ra'"

"Terhura aku lama lama Rat..huaa"

"eh jangan dong kalau kamu terhura aku akan terhore hohoho"

Ratna langsung memperagakan dirinya yang tertawa antagonis dan dalam sejenak mendapat pukulan dipundaknya dari Tiara.

'plak '

"sakit Ra..kamu gila ya?"

Ratna mengusap pelan bahunya.

"maaf enggak sengaja hohoho"

Tiara meniru cara tertawa Ratna yang seperti antagonis.

"TIARA...AWAS YA kamu..."

"hahaha kejar aja kalau kamu bisa?"

akhirnya terjadi aksi kejar kejaran diantara mereka dengan Tiara yang terus tertawa melihat sahabatnya itu terus mengoceh akibat dari ulahnya.

'brak'

'aduh apasih yang aku tabrak kok keras'

perlahan ia mulai melihat apa yang ditabraknya mulai dari sepatu pantofel yang mengkilat hingga wajah tampan orang tersebut. bola mata Tiara membesar saat melihat orang yang di depannya, seseorang yang hanya bisa dipandanginya dari jauh kini berdiri dihadapannya. jantung yang awalnya berdetak lambat dan santai kini mulai mempercepat pergerakannya.

sedangkan pria itu hanya menatap jengah kearah Tiara.

"apakah anda bisa minggir nona,atau harus saya suruh anak buah saya menyeret anda"

Tiara masih tidak mendengarkan apa yang dikatakan pria itu karena saat ini rasanya ia sangat bahagia.

"hey kau tidak mendengarku"

Tiara masih tidak bergeming sehingga membuat pria itu semakin marah.

"Bima! seret wanita ini!"

"baik tuan"

pria yang bernama Bima itu mulai mendekati Tiara ingin menyeretnya hingga Tiara tersadar dari lamunannya dan melirik ke arah Bima yang ingin menyentuh tangannya.

"maafkan saya, saya akan pergi sendiri"

tanpa melihat lagi kearah orang yang ditabraknya Tiara segera berlalu.

sedangkan pria itu, ia hanya memandang Tiara dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

sesampainya di daerah sepi Tiara seketika berjongkok dan mulai menangis.

"hiks, hiks dia ternyata tidak mengenal kamu Tiara semua hal yang kalian lalui bersama, apa jangan jangan dia orang yang berbeda, tapi itu tidak mungkin kan ?"

Tiara menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ia sedang berpikir keras tentang masalah itu.

sedangkan di tempat lain seorang pria sedang menatap keluar ruangannya yang hanya dilapisi kaca, dari tempatnya ia dapat melihat gedung gedung pencakar langit yang masih lebih rendah dari tempatnya serta langit biru yang mulai mendung itu.

"Bima"

lelaki bernama Bima dengan perawakan tampan dan kulit hitam manis itu segera menghampiri tuannya yang saat ini tengah menatap langit yang mendung.

"ya tuan"

"apakah sudah kamu cari siapa wanita yang bisa menjadi istri kontrakku?"

"belum tuan, karena sulit untuk menemukan kriteria yang anda inginkan"

"apakah sesulit itu ? aku hanya meminta wanita yang bukan model atau artis"

"dan anda lupa tuan bahwa anda meminta istri sebagai pajangan yang tidak mengurusi kehidupan anda bukan"

"itu poin pentingnya..kalau sampai besok tidak ketemu aku harus menikah dengan pilihan pria itu huh"

pria bernama Bima itu kembali melirik kearah tuannya itu.

"bukankah lebih baik anda menerima pilihan tuan besar, dengan begitu anda tidak perlu susah. jika suatu hari anda ingin bercerai anda tinggal mengatakan bahwa perceraian akibat ketidakcocokan tuan dengan calon yang dipilih dengan tuan besar. setelah itu, saya yakin tuan besar tidak akan mencampuri urusan anda lagi tuan."

pria yang dipanggil tuan itu akhirnya memutar kursinya sehingga memperlihatkan wajah tampannya bukan hanya tampan tapi itu sempurna.

"baiklah aku Arthur Alexander akan mengikuti saran darimu"

pria yang bernama Arthur itu hanya berkata seperti itu dengan aura dinginnya.

sedangkan Bima, pria itu hanya dapat meneguk ludahnya merasa terintimidasi oleh pria yang berada di depannya. Bima yang seorang asisten pribadinya selalu merasa ada jiwa seorang raja didalam diri tuannya itu sehingga semua yang dikatakan tuannya itu merupakan perintah yang mutlak.

'aku yakin mungkin dikehidupan sebelumnya dia seorang raja'

"jangan berpikir yang aneh aneh ! pergilah"

perkataan Arthur membuat Bima tersadar dari lamunannya kemudian segera pergi dari hadapan Arthur.

setelah Bima pergi pria tampan itu hanya berdiam diri dikursi kebesarannya dengan tangan yang menahan dagunya, seakan akan ia merupakan seseorang yang berhati dingin dan sedang bosan dengan apa yang dikerjakannya.

"membosankan"

setelah mengatakan itu perlahan angin bertiup entah dari mana membuat berkas yang ada disana bergerak perlahan akan tetapi tidak menyebabkan berkas berkas itu berantakan.

sedangkan di tempat lain seorang pria dengan jubahnya sedang berada didalam ruangan gelap. Tidak ada yang terlihat disana kecuali pria itu karena ia membawa lampu minyak ditangannya. Pria itu melihat kedalam satu titik didalam ruangan itu kemudian tertawa puas.

"hahaha mari kita mulai permainan season keduanya"

setelah itu, pria itu lenyap seakan akan tidak pernah berada disana. Yang ada tempat itu hanya menyisakan kesepian dan suasana yang mencekam.

Kembali ke perusahaan

"Ra, kamu kok dari tadi cemberut terus ? seakan akan hari ini adalah hari terburuk dalam hidup kamu"

"nggak kok Rat aku lagi males aja, kamu Taukan hidup di dunia ini kadang bisa baik kadang bisa buruk, sebenarnya itu bukan salah dunianya sih tapi hanya ketika keinginan kita nggak sesuai ekspektasi atau yang kita harapkan lalu dengan egoisnya kita mulai menyalah hari, takdir ataupun dunia itu sendiri. Dengan mengatakan bahwa ini adalah hari sial atau takdir yang sial atau apalah itu, toh dibalik semua itu mungkin pada saat kita mengalami momen yang buruk disaat itu ada seseorang yang mengalami momen yang indah bukan"

Tiara menghembuskan nafasnya perlahan lalu mulai melanjutkan pembicaraan dengan Ratna.

"huh..jadi intinya ya kita jangan pernah menyalahkan apapun tapi kita harus yakin bahwa dibalik sesuatu hal buruk terjadi pasti akan ada sesuatu baik yang kita peroleh. Benarkan rat ?"

Ratna tersenyum mendengar ucapan dari tiara, ia merasa bahwa Tiara merupakan seseorang yang telah mengalami berbagai kesulitan di dunia ini sehingga walaupun banyak masalah tapi temannya itu sangat pandai dalam menyembunyikannya.

"Tumben puitis kamu "

Tiara membelalakkan matanya mendengarkan ucapan dari temannya itu setelah ia berbicara panjang kali lebar tapi apa yang didapatnya hanya kalimat ejekan.

"serah kamu.. aku malas lagi ngomong ama kamu menguras energi positif aku, yang ada nanti aku darah tinggi ngomong dengan kamu rat"

sedangkan Ratna malah tertawa senang mendengar ocehan temannya itu. Ingin rasanya ia memasukkan Tiara kedalam karung pada saat Tiara sedang mengoceh seperti ini. Bayangkan saja pipinya yang bulat itu bergerak gerak saat Tiara sedang mengoceh sehingga membuat Ratna mencubit pelan pipi merah Tiara yang menggoda itu.

"Auh saukiit rat (aduh sakit rat)"

sedangkan Ratna tidak memperdulikan Tiara dan terus memainkan pipi gembulnya itu.

Terpopuler

Comments

Sasa Snack

Sasa Snack

jantungnya mendadak tk berfungsi🤣🤣

2024-03-08

1

Sasa Snack

Sasa Snack

othor romantis juga🤣🤣

2024-03-08

1

Selviana

Selviana

Semangat

2024-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Rinduku
2 Sesak di Hati
3 Bertemu Denganmu
4 Kabar yang Mengejutkan
5 Setuju
6 Delapan Pilar
7 Batasku
8 Menikah
9 kebahagiaan atau kesedihan
10 Hujan
11 ini perintah..
12 Sadar
13 Keluar dari rumah sakit
14 Kopi
15 Sarapan
16 Berkunjung ke Rumah
17 Kejutan
18 Jebakan
19 Dia ?
20 Kesal
21 Permintaan
22 Perawat centil
23 Memberi Pelajaran
24 Menemui Ratna
25 Pelayan dan Tuan
26 Mimpi
27 Bentakkan
28 Kelinci
29 Kak Kevin
30 Menunggu
31 Makan di luar
32 Tidak Bisa Tidur
33 Kissbye
34 Belanja ke pasar
35 Diburu
36 Menyelamatkan diri sendiri ?
37 Mau pulang
38 Mari Bercerai
39 Akhirnya lepas
40 Mengoleskan obat
41 Menguping Bersama
42 Di dapur
43 Perkelahian
44 Pusing
45 Di bawa Husein
46 Penyesalan Husein
47 Awal pertemuan
48 Masa Lalu 2
49 Semua akan baik-baik saja
50 Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51 Gugatan dari Tiara
52 Hantu ?
53 Obsesi ?
54 Lari Tiara
55 Sifat dingin Tiara
56 Musuh Tiara
57 Misi Icecream
58 Tiara hilang lagi
59 Di ikuti
60 Anak Kita
61 Maaf dan Terimakasih
62 Ingin pulang dan hantu ?
63 Terkejut dan khawatir
64 Sudah lama kenal
65 Privasi
66 Serangan dan jebakan
67 Ancaman
68 Selalu bersama
69 Kenyataan Untuk Arthur
70 Ayo cari Tiara !
71 Arthur semangat !
72 Arthur menjadi jadi
73 chapter 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76
77 chapter 77
78 Bertanya
79 Kedatangan Husein
80 Pertama Kalinya
81 Bima yang malang
82 Kamar Baru
83 Saingan Arthur
84 Rencana
85 Acara
86 Perayaan
87 Garam ?
88 Penenang
89 Bima menunggu
90 Gisella
91 Orang tua ?
92 Piknik
93 Bukan Teman
94 Kedatangan Reno
95 Kecelakaan ? kapan ?
96 Cinta yang sesungguhnya
97 Rencana Makan Malam Bersama
98 Makan malam
99 Ratna syok
100 Kekhawatiran Tiara
101 Angel
102 Menemui Husein
103 Kenapa masih hidup
104 Ra ?
105 Perubahan Arthur
106 Datang ke kantor
107 Percakapan Arthur dan Bima
108 Terungkap
109 Tiara di culik ?
110 Di mana ?
111 Bukan cinta
112 Perkelahian
113 TAMAT
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Rinduku
2
Sesak di Hati
3
Bertemu Denganmu
4
Kabar yang Mengejutkan
5
Setuju
6
Delapan Pilar
7
Batasku
8
Menikah
9
kebahagiaan atau kesedihan
10
Hujan
11
ini perintah..
12
Sadar
13
Keluar dari rumah sakit
14
Kopi
15
Sarapan
16
Berkunjung ke Rumah
17
Kejutan
18
Jebakan
19
Dia ?
20
Kesal
21
Permintaan
22
Perawat centil
23
Memberi Pelajaran
24
Menemui Ratna
25
Pelayan dan Tuan
26
Mimpi
27
Bentakkan
28
Kelinci
29
Kak Kevin
30
Menunggu
31
Makan di luar
32
Tidak Bisa Tidur
33
Kissbye
34
Belanja ke pasar
35
Diburu
36
Menyelamatkan diri sendiri ?
37
Mau pulang
38
Mari Bercerai
39
Akhirnya lepas
40
Mengoleskan obat
41
Menguping Bersama
42
Di dapur
43
Perkelahian
44
Pusing
45
Di bawa Husein
46
Penyesalan Husein
47
Awal pertemuan
48
Masa Lalu 2
49
Semua akan baik-baik saja
50
Vidio ? ( ini ada lanjutannya ya )
51
Gugatan dari Tiara
52
Hantu ?
53
Obsesi ?
54
Lari Tiara
55
Sifat dingin Tiara
56
Musuh Tiara
57
Misi Icecream
58
Tiara hilang lagi
59
Di ikuti
60
Anak Kita
61
Maaf dan Terimakasih
62
Ingin pulang dan hantu ?
63
Terkejut dan khawatir
64
Sudah lama kenal
65
Privasi
66
Serangan dan jebakan
67
Ancaman
68
Selalu bersama
69
Kenyataan Untuk Arthur
70
Ayo cari Tiara !
71
Arthur semangat !
72
Arthur menjadi jadi
73
chapter 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76
77
chapter 77
78
Bertanya
79
Kedatangan Husein
80
Pertama Kalinya
81
Bima yang malang
82
Kamar Baru
83
Saingan Arthur
84
Rencana
85
Acara
86
Perayaan
87
Garam ?
88
Penenang
89
Bima menunggu
90
Gisella
91
Orang tua ?
92
Piknik
93
Bukan Teman
94
Kedatangan Reno
95
Kecelakaan ? kapan ?
96
Cinta yang sesungguhnya
97
Rencana Makan Malam Bersama
98
Makan malam
99
Ratna syok
100
Kekhawatiran Tiara
101
Angel
102
Menemui Husein
103
Kenapa masih hidup
104
Ra ?
105
Perubahan Arthur
106
Datang ke kantor
107
Percakapan Arthur dan Bima
108
Terungkap
109
Tiara di culik ?
110
Di mana ?
111
Bukan cinta
112
Perkelahian
113
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!