Tapi tidak ada yang berani berbicara disana karena masih menunggu bagaimana reaksi Arthur saat ini yang tampak hanya diam dengan menampilkan wajah yang merasa sangat bosan.
''Kalian minta ampun ? baiklah......''
''terima kasih tuan.''
''terima kasih tuan.''
Mereka sangat senang dengan apa yang dikatakan oleh pria tersebut hingga mereka melupakan satu fakta yakni pria tersebut adalah Arthur yang tentu saja bukan orang baik.
''Tapi tunggu di neraka.'' Tambah Arthur membuat orang-orang tersebut terdiam tanpa mengeluarkan kata-kata sedikitpun.
#############
Malam semakin larut tapi gadis itu masih belum tertidur, ia hanya duduk di pinggir kasurnya memikirkan suatu hal.
''Apa dia sebegitu tidak pedulinya padaku ? oh ayolah Tiara kalian kan baru saja menikah tidak mungkin dia akan tiba-tiba jatuh cinta padamu.'' Gumam gadis tersebut dengan sangat pelan.
''Tok, tok, tok, nona apa anda sudah tidur ?'' Tanya bik Mina pada saat itu. Sebelum membuka pintu terlebih dahulu ia melirik kearah jam tangannya yang menunjukkan jam 23.00 sudah sangat larut malam.
''Iya bik aku masih bangun kok.'' Ujar Tiara sambil membuka pintu tersebut.
Dapat ia lihat bagaimana wanita itu berdiri di depan kamarnya.
''Non ada yang mencari non di depan ?'' Ujarnya.
''Oh iya,siapa bik ? perempuan atau laki-laki ?'' Tanya Tiara setidaknya ia harus memastikannya kan.
''Perempuan non, dia bilang namanya Ratna kawan non katanya.'' Jelas Mina.
''Oh baiklah terima kasih bik tapi bisa minta tolong buatkan teh untuknya.'' Pinta Tiara dengan sopan.
''Tentu nona.'' Jawabnya dengan cepat.
Setelah itu Tiara berjalan ke depan dengan cepat tidak sabar untuk bertemu dengan teman baiknya itu. Tapi jujur saja ia merasa sedikit khawatir dengan temannya itu.
''Ratna.'' Ujarnya dengan lembut saat melihat Ratna yang saat ini berdiri di teras rumahnya.
''Tiara hiks hiks hiks.....tolong aku raa....aku tidak tau harus minta tolong kemana lagi hiks hiks...'' Ujar gadis itu dengan menangis.
''Tenang Rat, iya aku akan nolong kamu tapi kamu harus tenang dulu baru aku bisa nolong kamu.'' Ujar Tiara dan langsung memeluk tubuh sahabatnya itu.
''Hiks makasih Ra....hiiks..''
''Iya ayo sekarang masuk terlebih dahulu.'' Ajak Tiara untuk masuk ke dalam rumahnya.
Ratna menangis tersedu-sedu di hadapan Tiara hingga akhirnya tangisnya mereda.
''Jadi Rat apa yang terjadi padamu ?'' Tanya Tiara dengan khawatir.
''A-aku hamil Ra..'' Satu kalimat yang membuat Tiara tidak dapat berkata-kata lagi.
''Kamu serius ?'' Tanya Tiara karena takut jika ia salah mendengar tadinya.
''Ha-hamil ? anak siap Rat ?'' tanya Tiara dengan nada yang bergetar. Ayolah dia sangat syok kali ini.
''Anak Riski, pacarku Ra...''
Tiara mengingat bagaimana sosok Riski ini, sebenarnya dari tampang Riski ini lumayan tapi dia cukup kasar menurut Tiara dan Riski ini bisa di katakan memang badboy. Ratna juga pernah bilang jika Riski ini termasuk anak dari orang yang cukup kaya sehingga itulah walaupun banyak melakukan kejahatan tapi pemuda itu masih bisa keliaran ke sana kemari.
''Bagaimana bisa? bukankah kalian sudah lama putus ? a-apa dia memaksamu Rat ?'' Tanya Tiara dengan pertanyaan yang beruntun setidaknya ia harus bagaimana keadaan yang sebenarnya disini.
''Dia memaksaku Ra tapi aku juga salah karena terbuai Ra, hiks hiks kamu taukan aku sangat cinta dengan Riski hiks,hiks tapi aku tidak nyangka kalau semuanya akan begini.'' Ujarnya.
''Ratna...bagaimana dengan mbok ? apakah dia tau ?''
''Dia tau...Lalu dia marah dan mengusirku.'' Ujar gadis tersebut.
''Bagaimana dengan si Riski itu ? apa dia mau bertanggung jawab ?''
''Dia tidak mau hiks hiks dia menyuruhku untuk menggugurkan bayi ini jika ti-tidak dia mengancam akan membunuhku Ra...aku takut kan ka-kamu tau sendiri hiks ba-bagaimana dengan si Riski itu.
''Bagaimana bisa ada orang yang seperti itu ? apa dia sudah gila.''
''Aku tidak tau Ra hiks hiks aku takut...aku tidak ingin membunuh bayiku sendiri walau bagaimanapun ia ada disini juga karena kesalahanku juga.''
''Kamu jangan takut Rat aku ada disini dan akan membantumu dan juga bayimu...tenang saja.'' Ujarnya dengan memeluk kembali gadis itu.
''Tok,tok,tok.'' Sontak saja mereka melihat kearah pintu.
''Siapa lagi itu ?'' Gumam gadis itu dengan nada yang sangat pelan.
Tapi tak lama kemudian ia juga membuka pintu tersebut hingga menampilkan sosok laki-laki lumayan tampan berdiri disana dengan baju kaos dan juga celana jeansnya.
''Kau ? kenapa kau kesini ?'' tanya Tiara dengan nada sinisnya.
''Apa ada Ratna disini ? aku ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting padanya.''
''Apa ? kau mau memintanya untuk menggugurkan bayinya begitu ?'' Tanya gadis itu.
''Tidak, aku malam ingin meminta maaf padanya karena sudah menyakiti hatinya...'' Ujar pria tersebut.
''Kau...'' Belum sempat Tiara mengatakan sesuatu tapi Ratna telah lebih dahulu datang.
''Ratna !!...'' Ujar pria tersebut dengan sangat antusias.
''Aku sungguh minta maaf sayang karena aku, kamu jadi sangat terluka aku mengatakan itu tadi karena aku sangat terkejut hiks tapi aku sungguh menyesal dengan apa yang sudah aku lakukan padamu hiks ...aku mohon maafkan aku.''
''Aku mohon sayang maafkan aku....aku berjanji akan selalu membahagiakanmu selalu dan...''
''Mari kita menikah.'' Pria tersebut mengeluarkan kotak kecil dari kantong kecil di celananya. Tentu saja di dalamnya terdapat cincin.
''Benarkah ? hiks..kamu serius ki ?'' Tanya Ratna dengan menutup mulutnya terkejut tapi juga bahagia.
''Aku sangat serius sayang....'' Ujarnya.
''Baiklah apa kah kamu bersedia untuk menikah denganku sayang ?''
''Iya ki aku sangat bersedia...'' Ujar Ratna yang menerima pinangan dari pria tersebut.
''Aku mencintaimu sayang...'' Ujar Riski lalu memeluk tubuh Ratna.
Sedangkan Tiara hanya diam menyaksikan bagaimana hubungan antara keduanya.
''Sekarang ayo kita pergi ke rumahku, orang tuaku sudah menunggu mu di rumah.'' Ujar pria tersebut.
''Iya...''Jawab Ratna.
''Ini sudah malam kenapa nggak besok aja ?'' Tanya Tiara yang sangat penasaran.
''Iya, tadi mereka marah padaku terus aku dimarahi dan mereka menyuruhku untuk membawa Ratna menemui mereka.'' Jelas pria tersebut.
''Sudahlah Ra jangan berpikir lagi, doakan saja keluarganya dapat menerimaku dengan sepenuh hati.''
''Tidak...'' membuat kedua orang tersebut menatap kearahnya.
''Maksudku, kalian boleh pergi tapi aku harus ikut.''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments