Curhat

Aku masuk kembali ke dalam rumah. Ku pandangi gelas berisi kopi yang berada di depanku. Mas Ray bahkan belum mencicipi nasi goreng buatanku.Hiks..hiks...

Aku kenapa jadi sedih gini sih? Kemarin-kemarin aku malah seneng kalau mas Ray ga ada dirumah, itu artinya aku bebas mau ngapain aja. Mau nyanyi ampe suara serak mah juga bebas.

"Mbak Shafa kenapa sedih" Bi Lastri menghampiriku yang masih menatap sendu pada kursi kosong yang biasa di tempati Mas Ray.

Aku tak menjawab, justru air mataku terus mengalir. Tiba-tiba aku merasa sangat berdosa sama mas Ray. Selama ini dia sudah memperlakukan ku dengan baik, memberikan kepercayaan penuh bahkan menuruti semua yang ku minta. Ucapannya sebelum pergi tadi masih terngiang di telingaku. Dia sepertinya sangat kecewa padaku. Aku harus gimana?

Hari ini aku pergi mengajar dengan perasaan lesu tak bersemangat. Serasa ada yang mengganjal di hatiku. Aku sengaja berangkat agak siang karena aku mengajar di jam terakhir. Baru saja aku turun dari mobil aku di sambut oleh Ayah mertua ku. Sepertinya dia datang untuk mengontrol keadaan yayasan.

"Ayaah" Ucapku sambil menuju kearahnya. Ku cium tangannya. Ia mengusap kepalaku dengan lembut. Aku menyayangi ayah mertuaku seperti aku menyayangi Daddy, meskipun kadang menyebalkan kalau sudah membahas masalah cucu. Dia pasti menjadi orang pertama yang paling semangat setelah mama mertua.

"Ayah, Mas Ray pergi" Ucapku sedih. Entah mengapa ingin sekali aku mencurahkan isi hatiku pada lelaki paruh baya di hadapanku ini.

"Ayah tau, itu demi kebaikan kalian berdua. Biarkan dia memantapkan hatinya. Begitu juga dengan dirimu. Kalian sama-sama renungkan apa yang terbaik untuk hubungan kalian" Ucap ayah dengan penuh ketenangan.

Kami berbincang di bawah pohon dekat tempat parkir. Karena suasana sedang lenggang aku leluasa untuk berbincang dengan ayah mertuaku.

"Ayah, Apa mas Ray marah pada Shafa? Shafa sering ngerjain mas Ray ayah. Shafa juga minta mobil itu" Ujarku dengan penuh kejujuran. Karena pada dasarnya aku bukanlah tipe anak yang suka berbohong.

Ayah, mertuaku hanya tersenyum sambil mengelus kepalaku.

"Apa Shafa merasa kehilangan sekarang?" Tanya ayah, yang hanya ku jawab dengan anggukan kecil.

"Itu artinya, mungkin Shafa sudah mulai menerima kehadiran Rayyan sebagai suami Shafa" Jelasnya lagi. Ah masa ia sih?

"Sebentar, pulanglah kerumah Ayah. Ibu pasti senang melihatmu" Pintanya, yang lagi-lagi ku jawab dengan anggukan.

Setelah selesai berbicang dengan ayah, aku masuk ke dalam ruang guru. Baru saja aku duduk bu Ita datang dengan tergopoh-gopoh.

"Bu Shafa..Bu Shafa" Ucapnya dengan ngos-ngosan. Ia segera menarik kursi dan duduk di sebelahku.

"Ada apa sih bu? tenangin diri dulu. Kaya habis liat hantu aja"

"Bu Shafa, kenal dengan pak Luthfi pemilik yayasan ini?" Waduh, jangan-jangan dia liat lagi pertemuanku dengan ayah tadi.

"Emm...Iya kenal, memangnya kenapa bu?" Tanyaku penasaran.

"Kok bisa sih bu Shafa kenal sama pak Luthfi? apa ada hubungan keluarga? Pak Luthfi itu kan ayahnya pak Rayyan, berarti bu Shafa juga kenal dong sama pak Rayyan?" Tanyanya beruntun. Duh, mak kepo satu ini mau tau aja sih urusan orang.

"Nanyanya satu-satu dong bu. Kan saya bingung jawabnya" ucapku.

"Ya udah jawab aja yang ibu tau" Ucapnya semakin antusias. Ada apa sih sebenarnya ini. Kok kayaknya bu Ita ini penasaran banget.

"Jadi, Pak Luthfi itu sahabat Daddyku, Aku kenal beliau sejak aku SMA deh kayaknya. Karena beliau biasa main ke rumah. Kalau pak Rayyan aku baru kenal pas mengajar disini" Jawabku sekedarnya. Ga mungkin kan aku ceritain semunya sama si mak kepo ini.

"Oh begitu.. Emmm sebenarnya aku pengen curhat sesuatu sama bu Shafa" ucapnya nampak malu-malu.

"Curhat masalah apa bu?"

"Ehm... Sebenarnya aku suka sama pak Ray, sudah lama sih sejak pertama kali aku ngajar disini. Tapi aku ga tau gimana caranya mendekatinya. Pak Ray kan orangnya cuek gitu. Aku tuh sampai sempat berhijab loh bu untuk menarik perhatiannya tapi ga berhasil juga. Aku jadi bingung gimana caranya mengutarakan perasaanku. Apa lagi tuh bu Tania guru BK juga sering cari perhatian sama pak Ray" Ucapnya dengan penuh perasaan.

Aku mendengar curhatan bu Ita dengan perasaan panas. Bisa-bisanya dia ngomongin mas Ray di depanku. Aku ga nyangka, mas Ray yang kaku kayak gitu di gilai oleh guru guru disini, termasuk bu Tania yang keseksian nya hampir ngalahin aku. Aku memang biasa berpenampilan seksi tapi itu kalau di luar lingkungan sekolah. Kalau di sekolah mah aku berpenampilan sewajarnya aja.

"Emm... Kalau seandainya pak Ray udah punya istri gimana?" Tanyaku iseng-iseng.

"Ga mungkinlah dia punya istri, kalau dia udah menikah pasti seluruh yayasan tau. Dia kan putra tunggal pak Luthfi. Masa ia nikah diam-diam. Kecuali kecelakaan kali ya" Ucapnya membuatku membulatkan mataku.

"Kecelakaan giman bu maksudnya?"

"Ya, Siapa tau ajakan ada perempuan ga tau diri yang menjebak dia, terus di paksa nikah. Kaya di sinetron-sinetron itu loh bu" Ujarnya. Sial! Aku tersinggung. Kok tebakannya pas banget ya. Tapi aku ga terima kalo di bilang ga tau diri.

"Jadi bu Ita mau gimana sekarang?" Tanyaku padanya yang masih setia berada di sebelahku.

" Emm... Bu Shafa kan dekat dengan keluarga pak Ray, Aku mau minta tolong bu Shafa, buat bikin aku dekat sama pak Ray"

WHAT!!! Dia minta aku bantuin dia dekat sama suamiku? Mimpi aja loh sono. Walaupun pernikahan kita bukan atas dasar cinta, tapi aku menolak keras yang namanya pelakor dalam hubunganku. Kalau mau dekat, tunggu sampai mas Ray menceraikanku. Tapi, masa ia gue jadi janda muda. Hiks...

"Aku? Kayaknya ibu salah orang deh, maksudku aku ga cukup dekat sama pak Ray, jadi mana mungkin aku bisa bantu ibu" Ucapku menanggapi curhatannya.

"Mending ibu cari tau dulu deh tipenya dia kaya gimana, baru deh ibu menyesuaikan diri. Kalau tipenya kaya aku sih pasti aku bisa bantu..hehehhe" Aku berusaha memberikan solusi..

"Ga mungkinlah bu, kalau pak Rudy aku percaya tipenya kaya ibu" Balasnya. Sok tau banget sih bu ita ini. Dia ga tau apa orang yang dia bilang bukan tipenya ini sudah sebulan lebih hidup bersamanya bahkan berbagi kamar dengannya.

.

.

.

Sepulang mengajar aku langsung menuju ke rumah ayah mas Ray. Aku sumpek berada di rumah sendiri. Kalau aku pulang ke rumah Daddy, pasti Mommy akan menginterogasiku sampe malam, ujung-ujungnya aku juga yang di omeli. Mending aku ke rumah Ayah, walaupun sering digodain, setidaknya aku gak di pernah omeli kalau sama ayah dan ibu. Malahan aku di sayang-sayang.

Aku kok masih kepikiran ucapan bu Ita di sekolah tadi ya. Kalau di sekolah aja banyak yang naksir pak Ray, gimana di luar sana? di kampus tempatnya mengajar misalnya atau teman-teman kuliahnya. Ga mungkinkan dia ga punya perasaan suka sama lawan jenis? Kan dia sendiri yang bilang kalau dia laki laki normal. Kalau dia punya seseorang yang di sukai, kok dia ga usaha buat dapatin wanita itu? Dia malah memilih berusaha menerima pernikahannya dengan diriku ini. Ahhh bingung aku. Kenapa jadi mikirin mas Ray terus sih.

Kedatanganku di rumah Ayah disambut antusias oleh ibu mertuaku. Ibu masak banyak banget makanan yang akan membuat timbangan ku naik.

Di sela-sela makan malam kami, aku di buat shock dengan pertanyaanibu.

"Gimana Fa? apa sudah ada tanda-tanda?" Tanya ibu. Aku rasanya pengen nangis kalau ibu bertanya soal itu. Ga ada tanda-tanda makhluk hidup di perut aku. Yang ada tanda-tanda perpisahan aku dan anak ibu. Batinku.

.

.

Bu Shafa lagi di sekolah nih😍

Pak Ray lagi ibadah ya! Ga bisa di ganngu🤲

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐𝐌ɪᴍᴜᴛᴛ㋛︎🧡

༄༅⃟𝐐𝐌ɪᴍᴜᴛᴛ㋛︎🧡

i like this 💕💕💕👍👍

2021-11-22

0

Dayah Akbar

Dayah Akbar

q syuka

2021-10-24

0

Erni

Erni

Andy Arsyil kesayanganku.Aku bantu halunya ya Thor

2021-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bocor
2 Desa Jodoh
3 SAH
4 Welcome
5 Cincin Kawin
6 Kedatangan Orang Tua
7 Sepenggal Doa
8 Menyusun Rencana Baru
9 Malam Minggu
10 Mobil Baru
11 Minta Izin
12 Curhat
13 Tentang Rayyan
14 Kemarahan Mommy
15 Berita Heboh
16 Antara Cinta dan Keyakinan
17 Maaf
18 Ich Liebe dich
19 Rencana Resepsi
20 Ray & Sam
21 Menunggu
22 Shalat Sunnah Pengantin
23 Awal baru
24 Ujian Pertama
25 Memilih Gaun
26 Hadiah dari Makkah
27 Tetap Mengajar
28 Ulah Tania
29 Rapat
30 Klarifikasi
31 Pak Rudi
32 Secuil kisah lalu
33 Pernikahan Sam
34 Menantu Kesayangan
35 Puding Strawberry
36 Arisan
37 Pengakuan Rayyan
38 Malam Pengajian
39 Malam Resepsi
40 Bukan (Malam) Pertama
41 Isi Hati Rayyan
42 Perkara Mahar
43 Mencari
44 Mantan
45 Sebuah Lagu
46 Perkara Pakaian
47 Aceh
48 Honeymoon
49 Poligami
50 Siapa Hana?
51 Malam Terakhir di Aceh
52 Kedatangan Tamu
53 Tak Nyaman
54 Gagal
55 Penampilan Baru
56 Tak Peduli
57 Sensitif
58 Tante Lilis
59 Bertemu Sahabat
60 Sepiring berdua
61 Masakan Rayyan
62 Kedatangan Nisa
63 Curhatan Shafa
64 Manusia Biasa
65 Masakan Nisa
66 Pengakuan Nisa
67 Ngambek
68 Ketahuan
69 Tekad Shafa
70 Amarah Shafa
71 Amarah Rayyan
72 Perdebatan Panjang
73 Pertengkaran di Meja Makan
74 Hamil?
75 Ke Rumah Mommy
76 Ke Rumah Ibu
77 Melacak keberadaan Shafa
78 Menemukan
79 Surat Untuk Mommy
80 Bi Lastri
81 Pertengkaran 3 Wanita
82 Periksa Kandungan
83 Keguguran
84 Permintaan Shafa
85 Bertemu Abah
86 Kedatangan Rayyan
87 Melepas Kerinduan
88 Pulang
89 Detak Jantung
90 Ngidam Para Orang Tua
91 Kepiting Saos Padang
92 Wanita Cantik
93 Cantikan Siapa?
94 Sakit
95 Damai
96 Berbuka Puasa
97 Belanja
98 Cemburu itu tak enak
99 Gara-Gara Laptop
100 Membuat Bekal
101 Dua Pria Tampan
102 Curhat Sonya
103 Pasar
104 Pelet
105 Memberi Kejutan
106 Menanam Buah
107 Mahasiswa
108 Mr.Ray's Wife
109 Taat Pada Suami
110 Kecelakaan
111 Malaikat Kecil
112 Keluarga Baru
113 Rencana Licik
114 Tamu
115 Memberi Pelajaran
116 Kabur
117 Meet Up
118 Surprise
119 Buka Kado
120 Jalan Pagi
121 Mengikuti
122 Visual
123 Surat Pengunduran Diri
124 Makan Malam
125 Bertemu Bapak
126 Mencari Kebenaran
127 Penegasan
128 3 Lelaki Hebat
129 Percayalah
130 Liburan
131 Pengorbanan
132 Persiapan
133 Perpisahan
134 Akad
135 Akhir Sebuah Penantian
136 Yoga
137 Mimpi?
138 Makan Malam Keluarga
139 Rencana Kunjungan
140 Bertamu
141 Video Call
142 Menguji Kesabaran
143 Papa Muda
144 Barisan Para Mantan
145 Pembuktian
146 Angel
147 Sabar
148 Possesive
149 Wanita Sempurna
150 Hari Pertama Sekolah
151 Janda
152 Tanda Tanya
153 USG
154 Mobil Mobilan Zafran
155 Pamit
156 Visual
157 Rahasia
158 Pria Asing
159 Kisah Cinta Jeffri
160 Hampir Saja
161 Pesta Dansa
162 Pelukan Mommy
163 Firasat
164 Menentukan Tindakan
165 Kebenaran
166 Masa Lalu Daddy
167 Masa Lalu Daddy Part 2.
168 Masa Lalu Jeffri
169 Perjuangan Daddy
170 Lega
171 Ujian
172 Keluarga
173 Arti Sebuah Nama
174 Sadar
175 Perasaan Yang Terpendam
176 Bracton-Hicks
177 Maryam
178 Mulas
179 Pembukaan
180 Perjuangan Shafa
181 Welcome To The World
182 Adik Zafran
183 Pulang
184 Mandi Rempah
185 Welcome to the Home
186 Sang Penakhluk
187 Menyesal
188 Aqiqah
189 Guru-Guru
190 Nyinyir
191 Ngabuburit
192 Memaafkan
193 Menyambut Hari Raya
194 Takbiran
195 Hari Kemenangan
196 Zidane Ar-Rayyan
197 Shafa Azura
198 Kerja Keras?
199 Nikmat Mana Yang Kau Dustakan?
200 Extra Part
201 Pengumuman
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Bocor
2
Desa Jodoh
3
SAH
4
Welcome
5
Cincin Kawin
6
Kedatangan Orang Tua
7
Sepenggal Doa
8
Menyusun Rencana Baru
9
Malam Minggu
10
Mobil Baru
11
Minta Izin
12
Curhat
13
Tentang Rayyan
14
Kemarahan Mommy
15
Berita Heboh
16
Antara Cinta dan Keyakinan
17
Maaf
18
Ich Liebe dich
19
Rencana Resepsi
20
Ray & Sam
21
Menunggu
22
Shalat Sunnah Pengantin
23
Awal baru
24
Ujian Pertama
25
Memilih Gaun
26
Hadiah dari Makkah
27
Tetap Mengajar
28
Ulah Tania
29
Rapat
30
Klarifikasi
31
Pak Rudi
32
Secuil kisah lalu
33
Pernikahan Sam
34
Menantu Kesayangan
35
Puding Strawberry
36
Arisan
37
Pengakuan Rayyan
38
Malam Pengajian
39
Malam Resepsi
40
Bukan (Malam) Pertama
41
Isi Hati Rayyan
42
Perkara Mahar
43
Mencari
44
Mantan
45
Sebuah Lagu
46
Perkara Pakaian
47
Aceh
48
Honeymoon
49
Poligami
50
Siapa Hana?
51
Malam Terakhir di Aceh
52
Kedatangan Tamu
53
Tak Nyaman
54
Gagal
55
Penampilan Baru
56
Tak Peduli
57
Sensitif
58
Tante Lilis
59
Bertemu Sahabat
60
Sepiring berdua
61
Masakan Rayyan
62
Kedatangan Nisa
63
Curhatan Shafa
64
Manusia Biasa
65
Masakan Nisa
66
Pengakuan Nisa
67
Ngambek
68
Ketahuan
69
Tekad Shafa
70
Amarah Shafa
71
Amarah Rayyan
72
Perdebatan Panjang
73
Pertengkaran di Meja Makan
74
Hamil?
75
Ke Rumah Mommy
76
Ke Rumah Ibu
77
Melacak keberadaan Shafa
78
Menemukan
79
Surat Untuk Mommy
80
Bi Lastri
81
Pertengkaran 3 Wanita
82
Periksa Kandungan
83
Keguguran
84
Permintaan Shafa
85
Bertemu Abah
86
Kedatangan Rayyan
87
Melepas Kerinduan
88
Pulang
89
Detak Jantung
90
Ngidam Para Orang Tua
91
Kepiting Saos Padang
92
Wanita Cantik
93
Cantikan Siapa?
94
Sakit
95
Damai
96
Berbuka Puasa
97
Belanja
98
Cemburu itu tak enak
99
Gara-Gara Laptop
100
Membuat Bekal
101
Dua Pria Tampan
102
Curhat Sonya
103
Pasar
104
Pelet
105
Memberi Kejutan
106
Menanam Buah
107
Mahasiswa
108
Mr.Ray's Wife
109
Taat Pada Suami
110
Kecelakaan
111
Malaikat Kecil
112
Keluarga Baru
113
Rencana Licik
114
Tamu
115
Memberi Pelajaran
116
Kabur
117
Meet Up
118
Surprise
119
Buka Kado
120
Jalan Pagi
121
Mengikuti
122
Visual
123
Surat Pengunduran Diri
124
Makan Malam
125
Bertemu Bapak
126
Mencari Kebenaran
127
Penegasan
128
3 Lelaki Hebat
129
Percayalah
130
Liburan
131
Pengorbanan
132
Persiapan
133
Perpisahan
134
Akad
135
Akhir Sebuah Penantian
136
Yoga
137
Mimpi?
138
Makan Malam Keluarga
139
Rencana Kunjungan
140
Bertamu
141
Video Call
142
Menguji Kesabaran
143
Papa Muda
144
Barisan Para Mantan
145
Pembuktian
146
Angel
147
Sabar
148
Possesive
149
Wanita Sempurna
150
Hari Pertama Sekolah
151
Janda
152
Tanda Tanya
153
USG
154
Mobil Mobilan Zafran
155
Pamit
156
Visual
157
Rahasia
158
Pria Asing
159
Kisah Cinta Jeffri
160
Hampir Saja
161
Pesta Dansa
162
Pelukan Mommy
163
Firasat
164
Menentukan Tindakan
165
Kebenaran
166
Masa Lalu Daddy
167
Masa Lalu Daddy Part 2.
168
Masa Lalu Jeffri
169
Perjuangan Daddy
170
Lega
171
Ujian
172
Keluarga
173
Arti Sebuah Nama
174
Sadar
175
Perasaan Yang Terpendam
176
Bracton-Hicks
177
Maryam
178
Mulas
179
Pembukaan
180
Perjuangan Shafa
181
Welcome To The World
182
Adik Zafran
183
Pulang
184
Mandi Rempah
185
Welcome to the Home
186
Sang Penakhluk
187
Menyesal
188
Aqiqah
189
Guru-Guru
190
Nyinyir
191
Ngabuburit
192
Memaafkan
193
Menyambut Hari Raya
194
Takbiran
195
Hari Kemenangan
196
Zidane Ar-Rayyan
197
Shafa Azura
198
Kerja Keras?
199
Nikmat Mana Yang Kau Dustakan?
200
Extra Part
201
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!