Mobil Baru

Aku menghentak-hentakan kakiku masuk kedalam kamarku. Ku lemparkan tas ku ke sembarang. Sumpah, aku kesel banget rencana malam mingguku tidak berjalan sesuai rencana.

Tadinya aku pikir setelah memilih pakaian yang senada dengan gaya ala ABG masa kini, Mas Ray akan kesel. Eh nyatanya dia malah tenang-tenang aja, malah sok cool dan jadi pusat perhatian banyak cewek yang justru membuatku kesel. Aku yang tadinya mau buat dia sesak nafas dengan penampilanku malam aku yang di buat sesak nafas olehnya.

Bu Ita lagi, pake acara ketemu segala. Aku kan jadi ga bisa ngerjain dia di bioskop tadi.Mana di intil lin terus, jadi ga bisa shoping ala-ala deh.

"Kamu kenapa Shafa?" Tanyanya yang mungkin heran melihatku bersungut-sungut.

"Au ah" Jawabku singkat.

Dia malah tersenyum seperti mengejekku, kemudian masuk kedalam ruang ganti. Lihat saja Mas, rencana ku tidak akan berhenti sampai disini. Aku membuka pakaianku, menggantinya dengan baju tidur seksi di atas paha, yang mengekspose bagian leher dan separuh dadaku. Kira-kira gimana reaksinya ya? Bukannya aku mau menggoda, toh orang seperti dia tidak mudah tergoda dengan penampakan wanita sepertiku. Aku hanya ingin membuatnya merasa tidak nyaman berada di dekatku.

Kulihat dia keluar dari ruang ganti dengan memakai kaos putih lengan pendek dan celana kain selutut. Aku mendekatkan diri ke arahnya yang tengah duduk memangku laptop di sofa.

"Emmm... Mass... Boleh ga bsok aku minta mobil yang kaya gini?" Aku tunjukan sebuah gambar mobil berwarna putih dengan atap yang bisa di buka tutup. Niat banget ya aku memeras suamiku ini.

Dia membuka kaca matanya dan memijat pelipisnya.

"Apa yang sedang kamu rencanakan Shafa?" Ucapnya dengan tatapan menyelidik ke arahku.

"Enggak...enggak ada rencana apa-apa, aku kan cuma minta mobil mas? Pelit amat sih mas. Lagian Itukan udah kewajiban mas memenuhi semua kebutuhanku. Jadi ga salah dong aku minta." Ucapku sengaja nyolot.

Mas Ray tiba-tiba berdiri dan menatapku sambil menyeringai. Serius, tatapannya seperti tatapan macan lapar yang sedang mendapatkan mangsa. Ya Allah lindungilah hamba Mu yang cantik ini. Kan gak keren kalau besok muncul berita seorang wanita cantik dan sexy tewas ditangan suaminya. Hiiii

"Kamu berbicara tentang kewajiban? Lalu, apakah kamu sudah menjalankan kewajiban mu sebagai istri Shafa?" Ucapnya yang terus mendekat membuatku mundur perlahan sampai menatap dinding.

"Gleek" Aku menelan Saliva ku, sama sekali tidak terlintas di benakku akan hal ini. Ku pikir suamiku yg tenang dan kalem ga mungkin kan agresif. Dia mengunci pergerakan ku dengan tangannya yang bertumpu pada dinding.

"Aku ini laki-laki normal Shafa! Kalau kamu terus bersikap seperti ini, Jangan salahkan aku kalau aku tidak bisa menahan diriku lebih lama lagi. Atau mungkin kamu sudah siap melakukannya sekarang" Ujarnya sambil memandang tubuhku.

Kudorong tubuhnya menjauh dariku dan aku segera berlari ke arah tempat tidur membungkus diriku dengan selimut seperti kepompong. Jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Ada perasaan takut bercampur malu. Karena lagi-lagi aku termakan oleh rencana ku sendiri. Mungkin ini yang di sebut kualat sama suami. Ampun deh, kapok aku sumpah kapok. Ga bakalan berniat jelek lagi pokoknya.

"Hahahahahahaha Shafa...Shafa. Mau sampai kapan kamu bersikap seperti anak kecil?" Ucapnya yang sedang menertawaiku. Sial! Pake ngatain kayak anak kecil lagi. Dia kembali keposisinya kembali memangku laptopnya. Entah apa yang sedang ia kerjakan.

"Tidurlah... Jangan khawatir, aku masih belum berminat untuk meminta hak ku" Ucapnya sambil terkekeh. Sudah ku duga, dia mana tertarik denganku kecuali mungkin kalo aku ake baju kek ninja-ninja gitu baru dia akan tertarik. Jadi, dia cuma ngerjain aku kan. Lagi-lagi aku yang kena batunya.

"Emm... mas serius kan? emm..ga akan itu.." Tanyaku ragu-ragu.

"Itu apa?"

"Itu... yang tadi mas bilang" Aku menghampirinya lagi kali ini dengan selimut yang masih membungkus tubuhku.

"Iya, kan aku bilangnya banyak tadi Shafa, mana aku tau yang kamu maksud" Ucapnya tanpa melihat ke arahku dan masih fokus dengan laptopnya.

"Ish, yang masalah minta hak itu loh mas" Ucapku yang sudh tidak sabar.

"Kenapa? Kamu gak mau?" Tanyanya masih tidak menatapku.

"Em... bukan begitu sih, tapi emm... Aku blm siap dan aku ga bisa ngelakuin itu dengan orang yang ga aku cinta" Ucapku terus terang. Lebih baik jujur deh dari pada nyesel.

"Hmm... terus apa maksudnya tadi, deket deket pakai baju kek gitu?"

"Ya, tadi aku khilaf" Ucapku ketus.

"Khilaf? bukannya kamu selalu khilaf ya? Imbuhnya. Semakin kesini kata-katanya si Suami ini mulai ngeselin.

"Jangan pernah menguji batas kesabaranku Shafa! Jalani saja sesuai kata hatimu. Oh ya, besok pagi mobilmu akan di antar kemari, aku sudah memesankan sesuai dengan keinginanmu." Ucapanya membuatku melotot tak percaya dengan apa yang dia katakan. Secepat itu? Wah ini suamiku ga lagi ngprank kan? Kayaknya besok aku harus bangun pagi-pagi nih, nungguin orang shorum di depan pintu. Jangan sampai aku cuma di kibulin.

Dan benar, pagi ini mobil yang aku inginkan sudah terparkir cantik di halamam rumah. Ternyata dia serius dengan ucapannya semalam. Aku jadi penasaran sekaya apasih dia?

Aku berlari menghampirinya yang sedang memberi makan ikan kolam belakang.

"Maas...Mass... Itu mobilnya beneran buat aku kan?" Tanyaku memastikan, jangan jangan itu mobil tetangga lagi.

"Iya...Tapi itu ga gratis." Ucapnya.

"Maksudnya? Aku musti bayar gitu?" Aku mendekat duduk di sampingnya yang sedang memberi pakan pada ikan-ikan peliharaannya.

"Kamukan selebgram pasti banyak dong duitnya" Ujarnya.

"Mana ada banyak duit, Aku cuma ambil barang-barang *e*ndors kali mas. Duitnya udah di aku sumbangin semua" Ucapku kesal.

"Disumbangin? Emang ada bencana alam?" Ia menautkan alisnya, menatap ke arahku.

"Ya elah mas, emangnya nunggu bencana alam baru mau nyumbang. Noh di Palestina tuh butuh bantuan. Masa ia aku mau kesana minta balikin duitku. Yang ada aku ditangkap sama tentara Israel yang jahatnya ngalahin Thanos di film Avenger." Jawabku panjang lebar.

"Serius kamu nyumbang buat Palestina?" Tanyanya lagi. Heran deh sama si Suami ini, tingkat ke kepoannya ngalahin emak-emak kompleks.

"Ya Ampun mas, kok ga percayaan banget sih sama aku. Nih aku tujukin buktinya" Ku tunjukan bukti donasi yang selalu aku kirim ke Palestina melalui akunku. Dia kira aku tukang bohong apa. Lagian gini-gini juga aku miris juga melihat penderitaan mereka yang seolah tiada henti.

"Percayakan? Itu semua penghasilanku jadi artis dunia maya udah ku kirim ke sana"

"Hmm.." Ucapnya hanya manggut-manggut.

"Jadi gimana mobilnya? Kirain ngasihnya iklas, taunya mesti bayar. Lagian kalau aku punya uang juga pasti aku beli sendiri. Ya udah deh kalo mas ga iklas, balikin aja mobilnya" Ucapku sedih.

"Iya.. Iya, itu mobil buat Shafa, ga perlu bayar" Ucapnya sambil mengacak rambutku.

"Beneran? Tadi katanya bayar?" Ku pastikan sekali lagi ah. Jangan senang dulu Shafa.

"Kan kamu ga punya uang. Atau gini aja, sebagai gantinya kamu harus buatin aku sarapan tiap pagi dan nyiapin semua semua keperluanku, gimana?" Tawarnya.

"Yee, itu mah sama aja mas. Tapi ga papalah, yang penting ga suruh bayar pakai duit. Tapi kalau aku pake uang dikartu mas buat belanja belanja boleh kan?" Sekalian aja ku tanya, dari pada udah kepake banyak terus di mintai ganti rugi. Bisa berabe.

"Iya boleh yang penting----"

"Yang penting jangan beli yang banyak mudharatnya sehingga mendatangkan murka Allah, kan?" Aku sudah tau pasti itu yangbakan dia katakan.

"Pinter!" Ucapnya dengan seulas senyum yang kalau di liat-liat manis juga.

.

.

.

. Bersambung

Terpopuler

Comments

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

Shafa mulai terbiasa dengan ray

2023-02-22

1

nafisa yana

nafisa yana

jiyaah aq udah baca berrrkali2 te2p bikin senyum2 sendiri,,, ini udah 2021 loh, udah berapa tahun ini novel, te2p nggak bikin bosan,,

2021-12-05

0

chiput

chiput

apik thor

2021-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bocor
2 Desa Jodoh
3 SAH
4 Welcome
5 Cincin Kawin
6 Kedatangan Orang Tua
7 Sepenggal Doa
8 Menyusun Rencana Baru
9 Malam Minggu
10 Mobil Baru
11 Minta Izin
12 Curhat
13 Tentang Rayyan
14 Kemarahan Mommy
15 Berita Heboh
16 Antara Cinta dan Keyakinan
17 Maaf
18 Ich Liebe dich
19 Rencana Resepsi
20 Ray & Sam
21 Menunggu
22 Shalat Sunnah Pengantin
23 Awal baru
24 Ujian Pertama
25 Memilih Gaun
26 Hadiah dari Makkah
27 Tetap Mengajar
28 Ulah Tania
29 Rapat
30 Klarifikasi
31 Pak Rudi
32 Secuil kisah lalu
33 Pernikahan Sam
34 Menantu Kesayangan
35 Puding Strawberry
36 Arisan
37 Pengakuan Rayyan
38 Malam Pengajian
39 Malam Resepsi
40 Bukan (Malam) Pertama
41 Isi Hati Rayyan
42 Perkara Mahar
43 Mencari
44 Mantan
45 Sebuah Lagu
46 Perkara Pakaian
47 Aceh
48 Honeymoon
49 Poligami
50 Siapa Hana?
51 Malam Terakhir di Aceh
52 Kedatangan Tamu
53 Tak Nyaman
54 Gagal
55 Penampilan Baru
56 Tak Peduli
57 Sensitif
58 Tante Lilis
59 Bertemu Sahabat
60 Sepiring berdua
61 Masakan Rayyan
62 Kedatangan Nisa
63 Curhatan Shafa
64 Manusia Biasa
65 Masakan Nisa
66 Pengakuan Nisa
67 Ngambek
68 Ketahuan
69 Tekad Shafa
70 Amarah Shafa
71 Amarah Rayyan
72 Perdebatan Panjang
73 Pertengkaran di Meja Makan
74 Hamil?
75 Ke Rumah Mommy
76 Ke Rumah Ibu
77 Melacak keberadaan Shafa
78 Menemukan
79 Surat Untuk Mommy
80 Bi Lastri
81 Pertengkaran 3 Wanita
82 Periksa Kandungan
83 Keguguran
84 Permintaan Shafa
85 Bertemu Abah
86 Kedatangan Rayyan
87 Melepas Kerinduan
88 Pulang
89 Detak Jantung
90 Ngidam Para Orang Tua
91 Kepiting Saos Padang
92 Wanita Cantik
93 Cantikan Siapa?
94 Sakit
95 Damai
96 Berbuka Puasa
97 Belanja
98 Cemburu itu tak enak
99 Gara-Gara Laptop
100 Membuat Bekal
101 Dua Pria Tampan
102 Curhat Sonya
103 Pasar
104 Pelet
105 Memberi Kejutan
106 Menanam Buah
107 Mahasiswa
108 Mr.Ray's Wife
109 Taat Pada Suami
110 Kecelakaan
111 Malaikat Kecil
112 Keluarga Baru
113 Rencana Licik
114 Tamu
115 Memberi Pelajaran
116 Kabur
117 Meet Up
118 Surprise
119 Buka Kado
120 Jalan Pagi
121 Mengikuti
122 Visual
123 Surat Pengunduran Diri
124 Makan Malam
125 Bertemu Bapak
126 Mencari Kebenaran
127 Penegasan
128 3 Lelaki Hebat
129 Percayalah
130 Liburan
131 Pengorbanan
132 Persiapan
133 Perpisahan
134 Akad
135 Akhir Sebuah Penantian
136 Yoga
137 Mimpi?
138 Makan Malam Keluarga
139 Rencana Kunjungan
140 Bertamu
141 Video Call
142 Menguji Kesabaran
143 Papa Muda
144 Barisan Para Mantan
145 Pembuktian
146 Angel
147 Sabar
148 Possesive
149 Wanita Sempurna
150 Hari Pertama Sekolah
151 Janda
152 Tanda Tanya
153 USG
154 Mobil Mobilan Zafran
155 Pamit
156 Visual
157 Rahasia
158 Pria Asing
159 Kisah Cinta Jeffri
160 Hampir Saja
161 Pesta Dansa
162 Pelukan Mommy
163 Firasat
164 Menentukan Tindakan
165 Kebenaran
166 Masa Lalu Daddy
167 Masa Lalu Daddy Part 2.
168 Masa Lalu Jeffri
169 Perjuangan Daddy
170 Lega
171 Ujian
172 Keluarga
173 Arti Sebuah Nama
174 Sadar
175 Perasaan Yang Terpendam
176 Bracton-Hicks
177 Maryam
178 Mulas
179 Pembukaan
180 Perjuangan Shafa
181 Welcome To The World
182 Adik Zafran
183 Pulang
184 Mandi Rempah
185 Welcome to the Home
186 Sang Penakhluk
187 Menyesal
188 Aqiqah
189 Guru-Guru
190 Nyinyir
191 Ngabuburit
192 Memaafkan
193 Menyambut Hari Raya
194 Takbiran
195 Hari Kemenangan
196 Zidane Ar-Rayyan
197 Shafa Azura
198 Kerja Keras?
199 Nikmat Mana Yang Kau Dustakan?
200 Extra Part
201 Pengumuman
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Bocor
2
Desa Jodoh
3
SAH
4
Welcome
5
Cincin Kawin
6
Kedatangan Orang Tua
7
Sepenggal Doa
8
Menyusun Rencana Baru
9
Malam Minggu
10
Mobil Baru
11
Minta Izin
12
Curhat
13
Tentang Rayyan
14
Kemarahan Mommy
15
Berita Heboh
16
Antara Cinta dan Keyakinan
17
Maaf
18
Ich Liebe dich
19
Rencana Resepsi
20
Ray & Sam
21
Menunggu
22
Shalat Sunnah Pengantin
23
Awal baru
24
Ujian Pertama
25
Memilih Gaun
26
Hadiah dari Makkah
27
Tetap Mengajar
28
Ulah Tania
29
Rapat
30
Klarifikasi
31
Pak Rudi
32
Secuil kisah lalu
33
Pernikahan Sam
34
Menantu Kesayangan
35
Puding Strawberry
36
Arisan
37
Pengakuan Rayyan
38
Malam Pengajian
39
Malam Resepsi
40
Bukan (Malam) Pertama
41
Isi Hati Rayyan
42
Perkara Mahar
43
Mencari
44
Mantan
45
Sebuah Lagu
46
Perkara Pakaian
47
Aceh
48
Honeymoon
49
Poligami
50
Siapa Hana?
51
Malam Terakhir di Aceh
52
Kedatangan Tamu
53
Tak Nyaman
54
Gagal
55
Penampilan Baru
56
Tak Peduli
57
Sensitif
58
Tante Lilis
59
Bertemu Sahabat
60
Sepiring berdua
61
Masakan Rayyan
62
Kedatangan Nisa
63
Curhatan Shafa
64
Manusia Biasa
65
Masakan Nisa
66
Pengakuan Nisa
67
Ngambek
68
Ketahuan
69
Tekad Shafa
70
Amarah Shafa
71
Amarah Rayyan
72
Perdebatan Panjang
73
Pertengkaran di Meja Makan
74
Hamil?
75
Ke Rumah Mommy
76
Ke Rumah Ibu
77
Melacak keberadaan Shafa
78
Menemukan
79
Surat Untuk Mommy
80
Bi Lastri
81
Pertengkaran 3 Wanita
82
Periksa Kandungan
83
Keguguran
84
Permintaan Shafa
85
Bertemu Abah
86
Kedatangan Rayyan
87
Melepas Kerinduan
88
Pulang
89
Detak Jantung
90
Ngidam Para Orang Tua
91
Kepiting Saos Padang
92
Wanita Cantik
93
Cantikan Siapa?
94
Sakit
95
Damai
96
Berbuka Puasa
97
Belanja
98
Cemburu itu tak enak
99
Gara-Gara Laptop
100
Membuat Bekal
101
Dua Pria Tampan
102
Curhat Sonya
103
Pasar
104
Pelet
105
Memberi Kejutan
106
Menanam Buah
107
Mahasiswa
108
Mr.Ray's Wife
109
Taat Pada Suami
110
Kecelakaan
111
Malaikat Kecil
112
Keluarga Baru
113
Rencana Licik
114
Tamu
115
Memberi Pelajaran
116
Kabur
117
Meet Up
118
Surprise
119
Buka Kado
120
Jalan Pagi
121
Mengikuti
122
Visual
123
Surat Pengunduran Diri
124
Makan Malam
125
Bertemu Bapak
126
Mencari Kebenaran
127
Penegasan
128
3 Lelaki Hebat
129
Percayalah
130
Liburan
131
Pengorbanan
132
Persiapan
133
Perpisahan
134
Akad
135
Akhir Sebuah Penantian
136
Yoga
137
Mimpi?
138
Makan Malam Keluarga
139
Rencana Kunjungan
140
Bertamu
141
Video Call
142
Menguji Kesabaran
143
Papa Muda
144
Barisan Para Mantan
145
Pembuktian
146
Angel
147
Sabar
148
Possesive
149
Wanita Sempurna
150
Hari Pertama Sekolah
151
Janda
152
Tanda Tanya
153
USG
154
Mobil Mobilan Zafran
155
Pamit
156
Visual
157
Rahasia
158
Pria Asing
159
Kisah Cinta Jeffri
160
Hampir Saja
161
Pesta Dansa
162
Pelukan Mommy
163
Firasat
164
Menentukan Tindakan
165
Kebenaran
166
Masa Lalu Daddy
167
Masa Lalu Daddy Part 2.
168
Masa Lalu Jeffri
169
Perjuangan Daddy
170
Lega
171
Ujian
172
Keluarga
173
Arti Sebuah Nama
174
Sadar
175
Perasaan Yang Terpendam
176
Bracton-Hicks
177
Maryam
178
Mulas
179
Pembukaan
180
Perjuangan Shafa
181
Welcome To The World
182
Adik Zafran
183
Pulang
184
Mandi Rempah
185
Welcome to the Home
186
Sang Penakhluk
187
Menyesal
188
Aqiqah
189
Guru-Guru
190
Nyinyir
191
Ngabuburit
192
Memaafkan
193
Menyambut Hari Raya
194
Takbiran
195
Hari Kemenangan
196
Zidane Ar-Rayyan
197
Shafa Azura
198
Kerja Keras?
199
Nikmat Mana Yang Kau Dustakan?
200
Extra Part
201
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!