Menyusun Rencana Baru

Aku tiba-terbangun dari tidurku. Ku perhatikan diriku sudah berada di atas tempat tidur berbalut selimut tebal. Segera ku buka selimutku dan ku perhatikan tubuhku. Huh, lega.. Pakaianku masih pada tempatnya. Kan serem kalau bangun tidur tiba-tiba ga pake apa-apa kek di film film gitu.

Oh ya, Seingatku, aku tadi habis berantem sama mas Ray terus aku di tinggalin di kamar, terus aku nangis. Kok tiba-tiba aku udah d atas kasur aja. Siapa yg mindahin? Jangan-jangan...

Aku segera berlari keluar, ku amati seisi ruangan nampak sepi, lampu juga udah pada mati. Kok, aku jadi merinding ya. Mana masih jam 2 malam lagi. Dengan cepat aku berlari ke arah tangga menuju kamarku. Semoga mas Ray udah tidur, kan malu aku habis ngamuk-ngamuk tiba-tiba nyusulin tidur. Pas sampai depan kamar aku mengendap-endap jangan samai membangunkannya. Ku buka pintu kamar perlahan dan aku segera menyelinap masuk. ketika hendak melangkah menuju ke tempat tidur aku mendengar suara seperti orang memohon. Ku tajam kan pendengaran ku dan benar itu adalah suara mas Ray? ngapain dia malam-malam gini. Batinku.

Aku semakin mendekat ke arahnya yang tengah duduk menghadap kiblat tepatnya membelakangi ku, sehingga dia tidka sadar dengan kedatanganku. Ku dengar ia begitu khusuk memanjatkan doa kepada sang Khaliq.

"Ampunilah dosaku ya Allah, Ampunilah dosa orang tuaku, Ampunilah dosa istriku ya Allah. Berikanlah petunjuk dan hidayah bagi keluargaku Ya Allah. Jauhkanlah kami dari perbuatan yang sia-sia...

Ya Allah, berikanlah petunjukmu, Jika memang dia yang kau pilihkan untukku, berikanlah aku keikhlasan untuk menerima dan mencintainya. Sekiranya dia tidak baik untukku dan agamaku, aku mohon berilah aku petunjuk untuk melepaskannya ya Allah"

APA? Apa aku ga salah dengar? Dia bahkaan menyebut aku dalam doanya. Dia sebut istriku, itu berarti aku kan ya? Doanya sumpah bikin aku merinding sekujur tubuh. Ada rasa haru dalam hatiku mendengar doanya. Kalau lagi berdoa gini, dia ga mungkin bohong kan ya?. Dia yang alimnya kayak gini aja mau berusaha menerimaku dan mencintaiku yang hina dina ini. Woww Amazing!!!

Entah dapat dorongan dari mana bibir sexyku yang tadi ku pakai untuk marah-marah di hadapannya refleks mengamini doanya.

Amiinn...

Dia langsung menoleh ke arahku. Gawat!!! aku ketahuan. Rasanya aku seperti maling yang sedang tertangkap basah mencuri. Sebenarnya aku masih jengkel dengan drama malam tadi, tapi aku mah gitu orangnya. Aku nggak bisa marah lama-lama sama orang kecuali orang itu bener-bener menyakitiku.

"Kamu sudah bangun" tanyanya sambil melipat sajadahnya kemudian mengampiriku.

"Aku takut di bawah ntar ada uka-uka". Jawabku sekenanya.

Dia terdiam. kemudian mengerutkan keningnya menatapku.

"Kenapa?" Tanyaku. Aku kok takut ya dia natap aku gitu. Jangan-jangan aku mau di marahin lagi atau mungkin ceramahnya tadi masih belum selesai.

"Kamu sudah ga marah?" Tanyanya. Oh iya, aku kan tadi lagi marah sebelum tidur. Aku tak menjawab pertanyaannya. Biarin ah pura-pura marah biar nanti-nanti aku gak di tindas seenaknya.

"Mas Minta maaf, Karena tadi sudah berkata kasar kepadamu" tiba -tiba dia memelukku. Duhh, aksi pura-pura marahku kenapa berakhir begini sih? Manaa pelukannya hangat dan nyaman lagi.

"Ga papa kok mas, aku ngerti. Aku juga minta maaf sudah berteriak di hadapanmu tadi" Aku sadar aku juga salah tadi jadi aku juga harus minta maaf dong.

"Jadi gimana rencana Ayah dan Daddy?" Aku memberanikan diri untuk mananyakan hal itu.

"Lebih baik kita bahas itu besok, sekarang tidurlah! Intinya tidak ada resepsi sampai kamu benar-benar siap"

"Gimana kalau aku gak-----" Aku menghentikan ucapanku. Hampir aja keceplosan. Udah baikan gini, ntar malah berabe kalau bertengkar lagi. Kan ga enak akunya kalo diam-diaman. Secara aku numpang disini, duit dan apa-apa juga dia yang kasih, jadi harus tau diri dong.

"Aku tidak akan memaksa, Setidaknya cobalah dulu untuk menerima kondisi ini. Ketika kamu sudah mencoba dan benar-benar tidak bisa dilanjutkan. Apa boleh buat? Shafa, akan ada hikmah di balik semua ini, Karna Allah menghadirkan seseorang dalam hidup kita pasti ada alasannya". Ucapnya Mas Rayyan tuh ya simple tapi adem banget.

" Aku akan ke kamar sebelah, kamu tidurlah!" Dia mengusap kepalaku lembut kemudian keluar kamar.

Aku menarik nafas panjang dan menghembuskan nya perlahan. mencobaa mencerna setiap kata yang di ucapkan Mas Rayyan. Dia benar, aku bahkan belum mencobanya dan sudah menyerah duluan hanya karena tidak ada cinta. Bukankah cinta akan datang karena terbiasa. Tapi, mungkinkah dia bisa mencintaiku yang seperti ini? Kalaupun ia, aku kok jadi merasa gak pantas gini ya.

Lalu, apa aku bisa mencintainya? Sejauh ini sih dia baik bahkan sangat baik tapi dia kaku banget, ga romantis, ga mesra. Maunya kalo dia ingin aku menerima semua ini dia usaha ngapain kek, bikin aku seneng atau apalah, ini malah di cuekin. Selain itu, yang meenjadi masalah terbesar adalah Sam. Pria yang aku cintai setengah mati.

Aku sadar hubunganku dengan Sam akan menemui kesuliatan, karena di antara kami berdua tidak ada yang mau mengalah untuk pindah keyakinan. Sekalipun begitu, aku ga mungkinkan mutusin dia begitu saja kan?. Dia juga sudah janji akan mencari cara agar kita bisa bersatu, yang penting sekarang sam-sama dulu.

Sebelum ini, kami pernah berniat untuk menikah di luar negeri, kaya artis-artis gitu. Tapi hal itu justru mendatangkan kemurkaan mommy dan daddy, sampai-samai mommy masuk rumah sakit karna jantungan. Aku tidak mungkin melanjutkan rencana itu karena itu sama halnya aku membunuh mommy. Jadi aku harus mencari cara lain yang bisa membuat mereka menerima hubungan kami.

.

.

.

Cuaca pagi ini sangat mendung, waktu yang tepat untuk bersantai seperti di pantai. Ku ambil laptopku menuju teras belakang. Mumpung lagi weeekend, mending aku nonton drakor yang baru kemarin aku download. Kuposisikan diriku senyaman mungkin untuk menikmati drama korea yang berjudul Hotel de Luna.

"Shafaaaaa..." Teriakan sang suami menggema di ruang tengah. Sepertinya diaa mencariku, dia pikir aku kabur mungkin.

"Di teras belakaaang" Jawabku tak kalah kencaang. Biarin deh dianggap ga sopan. Pagi ini aku memang belum bertemu dengannya. Siapa suruh semalam dia ninggalin aku sendiri di kamar. Biasanya kan, dia selalu bangunin aku sholat subuh bareng, eh tadi enggak. Apa dia masih marah ya? bodo amat ah.

Pagi tadi aku baru saja mendapatkan ide yang brilian, cemerlang dan gemilang. Kalau dia yakin bisa menerimaku dan mencintaiku maka aku harus bisa melakukan hal yang sama. Aku akan mengikuti alur permainannya dan akan ku buat dia menyerah. Aku akan buat dia illfeel kepadaku dengan begitu aku ga usah repot-repot mencari cara untuk melepaskan diri darinya, karena dia sendirilah yang akan melepaskanku.ha.ha.ha.ha Ketawa jahat dulu aah.

" Kamu lagi ngapain disini?" Tanyanya, ia mengambil posisi duduk di sebelahku.

"Nonton, tuh!" Aku menunjuk ke arah laptopku tanpa menghiraukannya.

"Emmm... Maasss" pangilku manja, tiba-tiba sebuah ide melintas di kepalaku.

"Hmmm" Ucapnya singkat. Selalu seperti itu.

"Mas! Liat aku dong!" Bentakku. Rasain! beraa lama kamu akan tahan Mas.

"Iya kenapa Shafa, istriku yang cantik." Kyaaaaaa dia muji gue men. Aku ga boleh luluh pokoknya. Harus tetap bikin dia ilfeel.

"Aku mau mobil! Mas kan yang minta daddy ambil semua fasilitasku? pokoknya sekarang mas harus ganti! titik." Ucapku ketus. Mana mau dia beliin aku mobil.

"Ia nanti" Jawabnya tenang banget. Ga ada kesel-keselnya sama aku,padahal aku udah akting maksimal loh.

"Kok nanti sih? Sekarang dong mas." Ucapku ga sabar. Mau ngeles apa lagi mas.

"Sekarang kan masih hujan Shafa. Nanti ya kalo sudah reda" Jawabnya. Bener juga, barusan turun hujan, males juga keluar hujan-hujan.

"Ya udah, tapi janji lo ya?"

"Ya Allah... Iya Shafa, iya" Ucapanya. Sepertinya dia sudah mulai kepancing..huhuhuy. Tambahin akh.

"Maaaas, ntar malam nonton yuk? Aku udah lama lo ga nonton. Tapi aku mau perginya pake baju couple gimana?" Tanyaku dengan senyuman manis yang bisa bikin diabetes.

Mas Rayyan menatapku, Seperti sedang membaca pikiranku. Coba saja kalau kamu bisa.

"Hmmm" Ucapnya kemudian. Pokoknya malam ini akan aku buat kamu kapok jalan sama aku.

i

Ini Pak Rayyan lagi ketemu sama gurunya, Curhatin bu Shafa donk😍

.

.

.

Marhaban yaa Ramadhan ya😍😘🥰

Semoga puasanya lancar dan berkah.

Terpopuler

Comments

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

awas Shafa jgan sampai kamu sendiri yg terjebak dalam permainan mu

2023-02-22

1

Ety Nadhif

Ety Nadhif

Shafa ga bersyukur dpt suami Soleh kaya gitu mau d lepasin🙄

2021-12-07

0

Eka Suryati

Eka Suryati

lanjut

2021-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bocor
2 Desa Jodoh
3 SAH
4 Welcome
5 Cincin Kawin
6 Kedatangan Orang Tua
7 Sepenggal Doa
8 Menyusun Rencana Baru
9 Malam Minggu
10 Mobil Baru
11 Minta Izin
12 Curhat
13 Tentang Rayyan
14 Kemarahan Mommy
15 Berita Heboh
16 Antara Cinta dan Keyakinan
17 Maaf
18 Ich Liebe dich
19 Rencana Resepsi
20 Ray & Sam
21 Menunggu
22 Shalat Sunnah Pengantin
23 Awal baru
24 Ujian Pertama
25 Memilih Gaun
26 Hadiah dari Makkah
27 Tetap Mengajar
28 Ulah Tania
29 Rapat
30 Klarifikasi
31 Pak Rudi
32 Secuil kisah lalu
33 Pernikahan Sam
34 Menantu Kesayangan
35 Puding Strawberry
36 Arisan
37 Pengakuan Rayyan
38 Malam Pengajian
39 Malam Resepsi
40 Bukan (Malam) Pertama
41 Isi Hati Rayyan
42 Perkara Mahar
43 Mencari
44 Mantan
45 Sebuah Lagu
46 Perkara Pakaian
47 Aceh
48 Honeymoon
49 Poligami
50 Siapa Hana?
51 Malam Terakhir di Aceh
52 Kedatangan Tamu
53 Tak Nyaman
54 Gagal
55 Penampilan Baru
56 Tak Peduli
57 Sensitif
58 Tante Lilis
59 Bertemu Sahabat
60 Sepiring berdua
61 Masakan Rayyan
62 Kedatangan Nisa
63 Curhatan Shafa
64 Manusia Biasa
65 Masakan Nisa
66 Pengakuan Nisa
67 Ngambek
68 Ketahuan
69 Tekad Shafa
70 Amarah Shafa
71 Amarah Rayyan
72 Perdebatan Panjang
73 Pertengkaran di Meja Makan
74 Hamil?
75 Ke Rumah Mommy
76 Ke Rumah Ibu
77 Melacak keberadaan Shafa
78 Menemukan
79 Surat Untuk Mommy
80 Bi Lastri
81 Pertengkaran 3 Wanita
82 Periksa Kandungan
83 Keguguran
84 Permintaan Shafa
85 Bertemu Abah
86 Kedatangan Rayyan
87 Melepas Kerinduan
88 Pulang
89 Detak Jantung
90 Ngidam Para Orang Tua
91 Kepiting Saos Padang
92 Wanita Cantik
93 Cantikan Siapa?
94 Sakit
95 Damai
96 Berbuka Puasa
97 Belanja
98 Cemburu itu tak enak
99 Gara-Gara Laptop
100 Membuat Bekal
101 Dua Pria Tampan
102 Curhat Sonya
103 Pasar
104 Pelet
105 Memberi Kejutan
106 Menanam Buah
107 Mahasiswa
108 Mr.Ray's Wife
109 Taat Pada Suami
110 Kecelakaan
111 Malaikat Kecil
112 Keluarga Baru
113 Rencana Licik
114 Tamu
115 Memberi Pelajaran
116 Kabur
117 Meet Up
118 Surprise
119 Buka Kado
120 Jalan Pagi
121 Mengikuti
122 Visual
123 Surat Pengunduran Diri
124 Makan Malam
125 Bertemu Bapak
126 Mencari Kebenaran
127 Penegasan
128 3 Lelaki Hebat
129 Percayalah
130 Liburan
131 Pengorbanan
132 Persiapan
133 Perpisahan
134 Akad
135 Akhir Sebuah Penantian
136 Yoga
137 Mimpi?
138 Makan Malam Keluarga
139 Rencana Kunjungan
140 Bertamu
141 Video Call
142 Menguji Kesabaran
143 Papa Muda
144 Barisan Para Mantan
145 Pembuktian
146 Angel
147 Sabar
148 Possesive
149 Wanita Sempurna
150 Hari Pertama Sekolah
151 Janda
152 Tanda Tanya
153 USG
154 Mobil Mobilan Zafran
155 Pamit
156 Visual
157 Rahasia
158 Pria Asing
159 Kisah Cinta Jeffri
160 Hampir Saja
161 Pesta Dansa
162 Pelukan Mommy
163 Firasat
164 Menentukan Tindakan
165 Kebenaran
166 Masa Lalu Daddy
167 Masa Lalu Daddy Part 2.
168 Masa Lalu Jeffri
169 Perjuangan Daddy
170 Lega
171 Ujian
172 Keluarga
173 Arti Sebuah Nama
174 Sadar
175 Perasaan Yang Terpendam
176 Bracton-Hicks
177 Maryam
178 Mulas
179 Pembukaan
180 Perjuangan Shafa
181 Welcome To The World
182 Adik Zafran
183 Pulang
184 Mandi Rempah
185 Welcome to the Home
186 Sang Penakhluk
187 Menyesal
188 Aqiqah
189 Guru-Guru
190 Nyinyir
191 Ngabuburit
192 Memaafkan
193 Menyambut Hari Raya
194 Takbiran
195 Hari Kemenangan
196 Zidane Ar-Rayyan
197 Shafa Azura
198 Kerja Keras?
199 Nikmat Mana Yang Kau Dustakan?
200 Extra Part
201 Pengumuman
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Bocor
2
Desa Jodoh
3
SAH
4
Welcome
5
Cincin Kawin
6
Kedatangan Orang Tua
7
Sepenggal Doa
8
Menyusun Rencana Baru
9
Malam Minggu
10
Mobil Baru
11
Minta Izin
12
Curhat
13
Tentang Rayyan
14
Kemarahan Mommy
15
Berita Heboh
16
Antara Cinta dan Keyakinan
17
Maaf
18
Ich Liebe dich
19
Rencana Resepsi
20
Ray & Sam
21
Menunggu
22
Shalat Sunnah Pengantin
23
Awal baru
24
Ujian Pertama
25
Memilih Gaun
26
Hadiah dari Makkah
27
Tetap Mengajar
28
Ulah Tania
29
Rapat
30
Klarifikasi
31
Pak Rudi
32
Secuil kisah lalu
33
Pernikahan Sam
34
Menantu Kesayangan
35
Puding Strawberry
36
Arisan
37
Pengakuan Rayyan
38
Malam Pengajian
39
Malam Resepsi
40
Bukan (Malam) Pertama
41
Isi Hati Rayyan
42
Perkara Mahar
43
Mencari
44
Mantan
45
Sebuah Lagu
46
Perkara Pakaian
47
Aceh
48
Honeymoon
49
Poligami
50
Siapa Hana?
51
Malam Terakhir di Aceh
52
Kedatangan Tamu
53
Tak Nyaman
54
Gagal
55
Penampilan Baru
56
Tak Peduli
57
Sensitif
58
Tante Lilis
59
Bertemu Sahabat
60
Sepiring berdua
61
Masakan Rayyan
62
Kedatangan Nisa
63
Curhatan Shafa
64
Manusia Biasa
65
Masakan Nisa
66
Pengakuan Nisa
67
Ngambek
68
Ketahuan
69
Tekad Shafa
70
Amarah Shafa
71
Amarah Rayyan
72
Perdebatan Panjang
73
Pertengkaran di Meja Makan
74
Hamil?
75
Ke Rumah Mommy
76
Ke Rumah Ibu
77
Melacak keberadaan Shafa
78
Menemukan
79
Surat Untuk Mommy
80
Bi Lastri
81
Pertengkaran 3 Wanita
82
Periksa Kandungan
83
Keguguran
84
Permintaan Shafa
85
Bertemu Abah
86
Kedatangan Rayyan
87
Melepas Kerinduan
88
Pulang
89
Detak Jantung
90
Ngidam Para Orang Tua
91
Kepiting Saos Padang
92
Wanita Cantik
93
Cantikan Siapa?
94
Sakit
95
Damai
96
Berbuka Puasa
97
Belanja
98
Cemburu itu tak enak
99
Gara-Gara Laptop
100
Membuat Bekal
101
Dua Pria Tampan
102
Curhat Sonya
103
Pasar
104
Pelet
105
Memberi Kejutan
106
Menanam Buah
107
Mahasiswa
108
Mr.Ray's Wife
109
Taat Pada Suami
110
Kecelakaan
111
Malaikat Kecil
112
Keluarga Baru
113
Rencana Licik
114
Tamu
115
Memberi Pelajaran
116
Kabur
117
Meet Up
118
Surprise
119
Buka Kado
120
Jalan Pagi
121
Mengikuti
122
Visual
123
Surat Pengunduran Diri
124
Makan Malam
125
Bertemu Bapak
126
Mencari Kebenaran
127
Penegasan
128
3 Lelaki Hebat
129
Percayalah
130
Liburan
131
Pengorbanan
132
Persiapan
133
Perpisahan
134
Akad
135
Akhir Sebuah Penantian
136
Yoga
137
Mimpi?
138
Makan Malam Keluarga
139
Rencana Kunjungan
140
Bertamu
141
Video Call
142
Menguji Kesabaran
143
Papa Muda
144
Barisan Para Mantan
145
Pembuktian
146
Angel
147
Sabar
148
Possesive
149
Wanita Sempurna
150
Hari Pertama Sekolah
151
Janda
152
Tanda Tanya
153
USG
154
Mobil Mobilan Zafran
155
Pamit
156
Visual
157
Rahasia
158
Pria Asing
159
Kisah Cinta Jeffri
160
Hampir Saja
161
Pesta Dansa
162
Pelukan Mommy
163
Firasat
164
Menentukan Tindakan
165
Kebenaran
166
Masa Lalu Daddy
167
Masa Lalu Daddy Part 2.
168
Masa Lalu Jeffri
169
Perjuangan Daddy
170
Lega
171
Ujian
172
Keluarga
173
Arti Sebuah Nama
174
Sadar
175
Perasaan Yang Terpendam
176
Bracton-Hicks
177
Maryam
178
Mulas
179
Pembukaan
180
Perjuangan Shafa
181
Welcome To The World
182
Adik Zafran
183
Pulang
184
Mandi Rempah
185
Welcome to the Home
186
Sang Penakhluk
187
Menyesal
188
Aqiqah
189
Guru-Guru
190
Nyinyir
191
Ngabuburit
192
Memaafkan
193
Menyambut Hari Raya
194
Takbiran
195
Hari Kemenangan
196
Zidane Ar-Rayyan
197
Shafa Azura
198
Kerja Keras?
199
Nikmat Mana Yang Kau Dustakan?
200
Extra Part
201
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!