"Oh ya kenalkan aku Sam, Samuel Sinaga" Ucap Sam mengulurkan tangannya.
"Ray" Rayyan menerima uluran tangan Sam.
Keduanya menuju sebuah restaurant di bandara itu. Setelah memesan makanan mereka memulai kembali obrolannya.
"Kamu tinggal di Jakarta?" Tanya Rayyan membuka percakapan.
"Yes, hanya saja, beberapa bulan ini aku ada urusan di Canada dan baru bisa pulang sekarang. Kamu sendiri dari mana? atau mau kemana? Tanya Sam.
"Aku baru pulang umroh" Jawab Ray.
"Oh, ya..ya.. Di Jakarta kerja dimana?" Tanya Sam lagi. Sam adalah pribadi yang supel dan mudah akrab dengan orang lain tak terkecuali Rayyan.
"Aku mengajar di salah satu yayasan dan juga di kampus. Kamu sendiri? Tanya Ray balik.
"Aku bekerja di perusahaan keluarga. Ngomong-ngomong kamu sudah menikah?"
"Sudah. Kamu?" Jawab Ray. Ia melihat ada kesedihan di wajah Sam.
"Not yet!"
"Sorry" Ucap Ray yang melihat raut wajah Sam yang seketika berubah.
Sam menghela nafas, "Menurutmu, mana yang akan kamu pilih antara Cinta atau keyakinan?" Tanya Sam. Rayyan paham betul maksud dari Sam. Ia sudah mendengar dari Daddy Shafa bahwa Shafa memiliki kekasih yang berbeda keyakinan.
Rayyan berdehem memperbaiki posisi duduknya, "Kalau menurutku, Jika aku berada di posisimu. Sudah tentu aku memilih keyakinan ku. Kita bisa hidup tanpa cinta tapi kita tidak bisa hidup tanpa Tuhan. Cinta yang kita rasakan siapa yang menumbuhkan? Tuhan kan? Tuhan juga lah yang membolak-balik kan hati manusia. Dia adalah empunya Cinta. Jadi, mintalah cinta kepadaNya, Cinta yang tidak harus membuat kamu memilih. Ujar Rayyan. Sam nampak mendengarkan dengan seksama.
"Kau benar, tapi berat rasanya harus melepaskannya aku tau betul bagaimana sifatnya aku takut dia bersama dengan orang yang salah. Terlebih lagi orang tuaku menjodohkanku dengan wanita pilihannya. Bagaimana menurutmu pak dosen?"
"Lagi-lagi menurut kaca mataku. Dalam keyakinan ku kami meyakini bahwa ridho orang tua adalah ridho Allah dan murka orang tua adalah murka Allah, dengan catatan dalam hal kebaikan. Berdasarkan hal tersebut, mengikuti keinginan orang tua adalah sesuatu yang baik, namun itu kembali lagi ada dirimu. Apakah kamu bisa ikhlas menerimanya atau tidak. Yang pasti satu hal yang selalu ku pegang dalam hidup. Jika kita tidak mampu membahagiakan orang tua kita, setidak jangan menyakitinya" Jelas Ray.
"Tapi aku tidak mencintai wanita pilihan mereka, aku mencintai kekasihku" Ujar Sam.
"Mintalah pada Dia yang kau yakini menggenggam hatimu, karena cinta itu harusnya tumbuh bukan jatuh" Jawab Ray dengan seulas senyum.
"Thank you bro! Kayaknya Tuhan mengirimkan orang yang tepat untuk di ajak sharing" Balas Sam yang mulai menikmati makanannya.
"Its Oky" Jawab Ray singkat. Ia sebenarnya masih penasaran dengan Sam tapi ia menahan dirinya untuk bertanya lebih.
"Kamu beruntung sudah menikah. Pasti kalian sangat bahagia dan saling mencintai" Ucap Sam.
"Semoga bisa seperti itu" Jawab Ray.
"Hey... Whats wrong bro? Jangan bilang kamu di jodohkan sama sepertiku? Sam nampak terkejut dengan jawaban Ray.
"Lebih dari itu, aku menikah karena sebuah kecelakaan. Bahkan dengan wanita yang baru ku kenal. Seseorang yang sangat jauh dari kriteriaku. Tapi orang tuaku sangat menyayanginya" Terang Ray.
"Astaga! Ternyata kisah mu lebih miris. Setidaknya aku tau dan cukup mengenal wanita yang akan di jodohkan denganku. Lalu, apa kamu bisa mencintainya? Tanya Sam kembali. Ia benar-benar penasaran dengan kisah cinta pria di hadapannya.
"Aku mencintainya, karena dia adalah istriku. Aku mencintainya karena aku percaya dia adalah jodoh yang Allah pilihkan untuk ku. Aku mencintainya karena ke dua orang tuaku meridhoi pernikahan kami dan aku mencintainya karena sudah menjadi kewajiban ku untuk memberikannya cinta" Ucap Ray membuat Sam melongo.
"Seriously? Semudah itu? Sumpah, sepertinya aku harus belajar banyak padamu" Ujar Sam dengan penuh kekaguman. Bagaimana mungkin sosok kalem dan tenang di hadapannya ini ternyata menyimpan kisah yang luar biasa menurutnya.
"Intinya kamu harus Ikhlas. Karena Cinta itu tidak boleh egois, Cinta itu menerima, dan Cinta itu ikhlas. Aku tidak punya pilihan selain mencintai istriku. Karena jika aku menolaknya, akan ada banyak hati yang terluka? bukan hanya orang tuaku tapi juga orang tuanya. Biarlah aku yang berjuang, semoga Allah memudahkan segalanya" Terang Ray.
"Pasti istrimu sangat mencintaimu Ray"
"Entahlah. Sepertinya dia sangat mencintai kekasihnya" Ucap Ray.
"What? Kekasihnya? Jadi maksud mu dia mengkhianatimu? dan kamu masih mau menerima dan mencintainya? You are crazy man" Sam tak percaya bahwa pria sebaik Ray di khianati dengan istrinya sendiri.
Ray tersenyum, sama sekali tak nampak beban di wajahnya.
"Dia punya hati Sam, dan hati manusia itu bukanlah benda yang dengan mudah dapat di pindah tempatkan. Dia butuh waktu untuk menyadari itu. Dia sangat mencintai kekasihnya. Namun sayang, sama seperti mu dia dan kekasihnya memiliki keyakinan berbeda. Jika tidak, mungkin sejak awal aku sudah melepaskannya, karena tidak mau egois membiarkan dua orang yang saling mencintai terpisah hanya karena suatu kesalah pahaman" Terang Ray. Ray yakin Sam pasti akan menyadari siapa dirinya.
"Ya Tuhan... Apakah istrimu bernama Shafa Azura?" Tanya Sam sambil menatap Rayyan dengan tatapan penuh tanya.
"Yes!"Jawab Rayyan mantap.
"Dan nama lengkap mu adalah----"
"Zidane Ar-Rayyan" Jawab Ray menjawab cepat.
"Astaga! Dan Kau tau siapa aku?" Tanya Sam kemudian.
"Sam" Jawab Ray singkat.
"No! Aku adalah kekasih istrimu. Wanita yang sejak tadi ku ceritakan padamu" Ucap Sam. Ia tidak menyangka bahwa pria baik didepannya adalah Suami dari kekasihnya. Ia sama sekali tidak melihat kemarahan di wajah Ray, wajahnya tetap teduh dan tenang.
"Apakah Tuhan sedang mempermainkan kita? Bagaimana mungkin aku bertemu denganmu bahkan menceritakan tentang kekasihku yang tak lain adalah istrimu" Ujar Sam. Ia tak tahu apakah ia harus marah, sedih atau senang
"Tuhan tidak sedang mempermainkan kita Sam, tetapi dia telah menjawab doa kita" Ucap Ray.
"Maksudmu?"
"Bukankah kau ingin memutuskan sesuatu dalam hidupmu. Menyerah pada cintamu dan membangun cinta dengan pilihan orang tuamu atau memperjuangkan cintamu dan meruntuhkan dinding keyakinanmu atau mungkin bukan keduanya. Apapun yang terjadi setelah ini aku anggap itu adalah jawaban dari doaku." Jelas Ray.
"Kau benar, aku harus memutuskan sesuatu. Kau tidak marah aku akan menemuinya Ray?" Tanyanya.
"Tenanglah, Aku tidak akan marah. Temui dia! apapun yang kalian putuskan nantinya, aku harap itu membawa kebaikan bagi dirimu, Shafa, dan semua orang yang mencintai kalian. Ingat Sam, dunia ini hanya kesenangan yang semu, tidak ada yang abadi di dalamnya. Ujar Ray sebelum beranjak pergi.
"Tunggu...!" Sam beranjak mendekat pada Rayyan, ia kemudian memeluknya yang sudah berdiri hendak pergi..
"Thanks Ray, Sekarang aku bisa melepaskan Shafa dengan tenang. Karena aku tahu dia bersamamu" Ucapnya sambil menepuk bahu Rayyan.
_____________________________
"Jadi begitu Ceritanya, percayakan kalau aku ketemu dengan Sam?" Tanya Mas Ray. Ya Allah, jadi seseorang yang di ceritakan Sam kemarin adalah Mas Ray! Apakah ini kebetulan? Ataukah ini bagian dari rencanamu Ya Allah?.
"Kok bengong" Mas Ray Mencubit pipiku.
"Aww... Sakiiit mas, jahat banget sih. Istri bukannya di sayang-sayang malah di cubit" Protesku sambil memegangi pipiku.
"Sini, aku sayang-sayang" Ucapnya sambil menghujani ku ciuman bertubi-tubi pada pipiku.
"Mas, Udah mas, Udah!" Aku berusaha menghentikan aksinya.
"Katanya mau di sayang?"
"Enggak, udah!" Ku sembunyikan wajahku di dada bidangnya. Ia malah tertawa melihatku.
"Mas gimana dengan teman-teman di sekolah? apa kita akan memberitahunya atau nanti saja setelah resepsi?" Tanyaku. Aku masih setia menenggelamkan wajahku di dadanya.
"Mungkin lebih baik mereka tahu, supaya pak Rudy dan yang lain tidak terus-terusan deketin kamu" Ucapnya. Kurasakan mas Ray sedang memainkan rambut pirangku.
"Astaga Mas! aku baru ingat kalau bu Ita suka sama kamu" Aku mendongak kan wajahku menatapnya.
CUP!
Mas Ray malah mengecup keningku. Ahh, sweet banget. Sebenarnya aku deg degan berada sedekat ini, tapi aku bahagia.
"Terus? Aku harus gimana?" Tanyanya.
"Ya, aku kan jadi ga enak mas. Dia curhat semua isi hatinya ke aku loh mas, katanya dia udah lama suka sama mas dan minta tolong aku supaya bantu untuk deket sama. Eh ga taunya yang di ajak curhat malah istrinya mas. Kalau ibu Ita tau dia pasti marah sama aku" Aku mencoba menerka-nerka apa yang akan terjadi kalau bu Ita sampai tahu.
"Dia pasti akan mengerti, lagi pula perasaan suka itu kan biasa selama kita bisa mengontrolnya. Nanti juga akan hilang dengan sendirinya" Jawabnya santai banget gaes.
"Oh ya itu juga bu Tania, katanya suka juga sama mas. Awas yaa mas aku ga mau sampai ada orang ketiga di antara kita, apalagi makhluk bernama pelakor" Ucapku ketus.
"Iya sayang... iya" Jawabnya slow men. Jadi gemes aku sama suamiku ini yang kalau di tanya ekspresinya selalu datar dan santai seolah tanpa beban.
.
.
Jangan Lua tinggalin jejak ya! Like jadikan favourite dan vote😍🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Ida Fatmawati85
Ya Alloh benar sekali ridho orang tua ridho Alloh.saya pernah mengalami cinta beda agama ketika orang tua saya TDK ridho...saya lepaskan.
2022-04-23
1
Titin Nasa
pokonya juara deh ..critamu
2021-12-15
0
sherly
ini namanya novel berbobot
2021-12-09
0