Cincin Kawin

Kenalan Yuks, ini dia Zidane Arrayan. Ganteng, pinter, sholeh, bergelar doktor. Suami Goals Banget deh.

Yang ini Zhafa Azura, Selebgram Seksi yang bekerja sebagi guru bahasa jerman. Agak liar dan suka foya-foya tapi hatinya baik

"Kita mau kemana mas?" Tanyaku pada sang suami. Sepulang mengajar tadi, Mas Ray bilang akan mengajakku pergi jadi aku ga perlu memesan grab. Dia juga ga bilang kemana. Hmm... Jangan-jangan mau kencan? Ah tapi ga mungkin, mana tau dia soal kencan kencanan gitu, pacar aja ga punya. Au ah.

"Loh kok kesini? Mas mau ngajakin aku shoping ya?" Ternyata mobilnya parkir d sebuah Mall terkenal di jakarta.

"Hmm" Jawabnya singkat. Dia mah selalu irit bicara.

"Serius nih? Tapi dibayarin kan? Aku kan sekarang ga pegang apa-apa." Ucapku memelas. Yap, sejak berstatus sebagai istri Zidane Arrayan, Daddy menarik semua fasilitas yang di berikan kepadaku. Katanya atas permintaan suamiku yang sholeh dan irit omong ini.

Sebenarnya sejak beberapa hari lalu aku pengen banget ngemall, terus belanja-belanja isi rumah gitu tapi duit ku pas-pasan. Mau minta malu dong. Gini-gini kan aku masih punya harga diri. Pantang bagi seorang Shafa Azura minta duit sama laki-laki. Harusnya Mas Ray tuh sadar, dia tuh punya istri, ya harus dinafkahi dong, itukan kewajiban suami menafkahi lahir dan batin. Tapi batinnya ga usah. Cukup nafkah lahir aja.hehehe

"Ayo cepat" Dia menarik tanganku masuk ke dalam mall. Duh kok pake di gandeng segala sih? Kan akunya jadi gimana gitu.

Kami berhenti di sebuah toko perhiasan yang terletak di lantai 2 gedung mall tersebut.

"Mas, kok kesini? bukannya kita mau shoping ya?"

"Ini juga shoping namanya. Cepetan pilih cincin yang kamu suka" Ujarnya melihat ke deretan cincin yang di pajang di kotak kaca itu.

"Kok jadi beli cincin sih mas? aku ga mau cincin aku maunya beli baju, tas, sepatu....."

"Ibu suruh aku beliin kamu cincin kawin, supaya ada tandanya." Tukasnya, memotong ucapan ku.

"Ooowh, jadi ibu yang suruh? Kirain Mas yang inisiatif. Ck! Sama Istri romantis dikit napa bang" ucapku ketus sambil melirik kearahnya. Rasakan! pasti malu kan di liatin sama mbak-mbak penjaga tokonya.

"Maaf mbak, tolong tunjukkan koleksi cincin terbaik di toko ini kepada istri saya yang cantik ini, biar dia memilihnya" ucapnya lembut, dengan tiba-tiba merangkul pinggangku dengan erat.

Alamak, Ini namanya senjata makan tuan. Aku kan jadi malu banget. Habis ketus-ketusan sama suami terus diam tak berkutik saat dirinya mengerjai ku balik. Agggh...kok aku jadi deg degan gini sih.

Akhirnya aku asal memilih cincinnya lantaran fokus ku terahlihkan pada sebuah lengan kekar yang melingkar di perut ramping ku. Huh, katanya g pernah pacaran, tapi kok main peluk-peluk gitu.

Setelah sampai rumah aku bergegas menuju ke dalam kamar untuk mandi. Aku dan mas Ray menempati kamar yang sama. Alasannya karena kami ga mau orang tua kami curiga perihal hubungan kami yang masih belum bisa menerima semuanya. Pasalnya Mama mertuaku yang baik hati dan pengen cepat punya cucu itu menempatkan seorang ART di rumah kami. Selain untuk membantu pekerjaan rumah, tugas utamanya adalah memata - matai kami.

Sebuah kamar bernuansa abu dan putih yang di lengkapi dengan tempat tidur king size dan juga tv layar lebar menjadi tempat paling nyaman di rumah ini. Aku sudah terbiasa berbagi kamar dengan Suamiku sejak di rumah Daddy tempo hari. Karena yang aku tau Mas Ray orangnya cuek, dia ga akan tertarik sama aku walaupun di luar sana banyak cowok cowok yang ngantri sekedar ingin dekat denganku. Pak Rudi contohnya. Dia hanya akan masuk kamar untuk mandi, ganti baju, dan tidur. Kalaupun tidur, kami tidur dengan tumpukan bantal guling sebagai pembatas.

Sejak aku tinggal sama Mas Ray, ibadahku benar-benar terkontrol. Dia tak melewatkan satu waktupun untuk selalu sholat berjamaah denganku kecuali ketika kami sedang tidak bersama.

Kami baru saja melaksanakan shalat isya bersama di dalam kamar. Ketika aku hendak membuka mukenahku dia menahan tanganku.

"Mana cincin yang kamu beli tadi?" Tanyanya. Apa jangan-jangan mau diminta kembali? Dasar pelit. Batinku.

"Ada kok di dalam tas"

"Bawa sini, aku mau lihat" perintahnya.

Benarkan dugaanku, pasti dia mau minta kembali cincinya. Segera ku ambil kotak cincin yang bersemayam di dalaam tasku. Aku kembali duduk didekatnya yang masih duduk beralaskan sajadah.

"Ini" Kuserahkan sebuah kotak berwarna hitam kepadanya.

Dia membuka kotak tersebut. Terlihat dua buah cincin berwarna putih dengan salah satu cincin bertahtakan berlian diatasnya. Bagus juga, padahal aku memilihnya asal. Mata ku ini memang sangat bisa di andalkan dalam memilih apapun.

Tiba-tiba Mas Ray meraih tangan kananku dan memasangkan cincin tersebut di jari manisku. Aku mendengar dia mengucapkan Bismillah sebelum memasangkan cincin tersebut.

Aku melongo, padahal jelas-jelas cincin itu aku yang memilihnya, tapi mengapa lidah ku terasa kelu saat menerima perlakuan yang bisa dibilang Sweet. Aku benar benar mati kutu. Speechles Ddibuatnya.

"Pasangkan ini!" Perintahnya kepadaku yang masih dengan kebengonganku.

Aku mengangguk pelan. Ku raih tangan kanannya dan memasangkan cincin miliknya di jari manisnya. Untuk pertama kalinya jantungku berdegup kencang benar-benar kencang.

Setelah memasangkan cincin, entah apa yang merasukiku segera ku cium punggung tangannya seperti yang biasa ku lakukan setiap habis shalat. Dia tersenyum lembut, sebuah senyuman yang baru ku sadari sangat menawan. Mas Ray meletakan tangannya di pucuk kepalaku dan melafalkan sesuatu dalam bahasa arab dan mengecup keningku sekilas.Huaaa...

Apa yang terjadi? aku yang biasanya ceriwis dan pecicilan mendadak berada pada mode Silent. Aku merasa ada sesuatu yang bergejolak di dalam hatiku. Mas Ray beranjak berjalan mengambil sesuatu dari dalam laci sebelah tempat tidur.

"Shafa, kemari!" Panggilnya.

Aku menghampirinya yang sedang duduk di pinggir tempat tidur. Ia mengeluarkan beberapa kartu dari dalam dompetnya.

"Ini, kamu yang pegang. Karena kamu adalah istriku, maka semua uangku adalah uangmu juga. Mulai sekarang kamu yang akan yang akan mengatur semua kebutuhan di rumah ini. Termasuk membayar ART, Listrik, Air dan lain-lain" ucapnya sembari menunjukan 2 buah kartu berwarna gold dan hitam

"Kamu juga boleh membeli apapun yang kamu inginkan, selama itu tidak banyak *m*udharat nya yang menyebabkan murka Allah" Imbuhnya lagi. Tapi, aku nggak ngeh dengan iatilah yang dia sebut tadi.

"Mudharat itu apa mas?" Dengan polosnya aku bertanya.

"Mudharat itu artinya tidak bermanfaat, atau bisa mendatangkan keburukan."

"Contohnya?" Tanyaku lagi.

"Contohnya kalau Shafa mebeli minuman keras. Itu lebih banyak manfaatnya atau keburukannya?" Tanyanya balik.

"Ya banyak buruknya dong, Yang bener aja masa ia aku beli minuman keras? Kasi contoh yang bener dong mas!" Jawabku kesal. Eh, aku lagi kesal dianya malah ketawa.

"Itu tandanya Shafa sudah paham. Jadi, bijaklah dalam menggunakan risqi yang Allah titipkan kepada kita. Karena di luar sana banyak orang yang hidupnya penuh dengan kekurangan, sehingga kita yang diberikan kecukupan risqi harus selalu bersyukur dan rendah hati. Semoga Shafa bisa merasa cukup dengan Nafkah yang Mas berikan" Imbuhnya. Kata-katanya Mas Suami ini dalam banget, begitu tepat sasaran, langsung menusuk ke dalam hati tembus ke empedu. Aku yang selama ini hobby hambur-hamburin duit Daddy kan kesinggung jadinya.

.

Mas... Aku terharu...Hiks...

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

mulai meleleh hati adek bang ...

2023-02-22

1

Muhammad Alfan

Muhammad Alfan

aahhh thor suami idaman banget ...jadi kepingin punya suami kaya mas ray...💖💖💖🌹🌹🌹😍😍😍😍😍😍

2022-02-12

0

🏵️🐎Andfat🏵️

🏵️🐎Andfat🏵️

Suami Sholeh tajir pula☺️😘

2022-01-11

3

lihat semua
Episodes
1 Bocor
2 Desa Jodoh
3 SAH
4 Welcome
5 Cincin Kawin
6 Kedatangan Orang Tua
7 Sepenggal Doa
8 Menyusun Rencana Baru
9 Malam Minggu
10 Mobil Baru
11 Minta Izin
12 Curhat
13 Tentang Rayyan
14 Kemarahan Mommy
15 Berita Heboh
16 Antara Cinta dan Keyakinan
17 Maaf
18 Ich Liebe dich
19 Rencana Resepsi
20 Ray & Sam
21 Menunggu
22 Shalat Sunnah Pengantin
23 Awal baru
24 Ujian Pertama
25 Memilih Gaun
26 Hadiah dari Makkah
27 Tetap Mengajar
28 Ulah Tania
29 Rapat
30 Klarifikasi
31 Pak Rudi
32 Secuil kisah lalu
33 Pernikahan Sam
34 Menantu Kesayangan
35 Puding Strawberry
36 Arisan
37 Pengakuan Rayyan
38 Malam Pengajian
39 Malam Resepsi
40 Bukan (Malam) Pertama
41 Isi Hati Rayyan
42 Perkara Mahar
43 Mencari
44 Mantan
45 Sebuah Lagu
46 Perkara Pakaian
47 Aceh
48 Honeymoon
49 Poligami
50 Siapa Hana?
51 Malam Terakhir di Aceh
52 Kedatangan Tamu
53 Tak Nyaman
54 Gagal
55 Penampilan Baru
56 Tak Peduli
57 Sensitif
58 Tante Lilis
59 Bertemu Sahabat
60 Sepiring berdua
61 Masakan Rayyan
62 Kedatangan Nisa
63 Curhatan Shafa
64 Manusia Biasa
65 Masakan Nisa
66 Pengakuan Nisa
67 Ngambek
68 Ketahuan
69 Tekad Shafa
70 Amarah Shafa
71 Amarah Rayyan
72 Perdebatan Panjang
73 Pertengkaran di Meja Makan
74 Hamil?
75 Ke Rumah Mommy
76 Ke Rumah Ibu
77 Melacak keberadaan Shafa
78 Menemukan
79 Surat Untuk Mommy
80 Bi Lastri
81 Pertengkaran 3 Wanita
82 Periksa Kandungan
83 Keguguran
84 Permintaan Shafa
85 Bertemu Abah
86 Kedatangan Rayyan
87 Melepas Kerinduan
88 Pulang
89 Detak Jantung
90 Ngidam Para Orang Tua
91 Kepiting Saos Padang
92 Wanita Cantik
93 Cantikan Siapa?
94 Sakit
95 Damai
96 Berbuka Puasa
97 Belanja
98 Cemburu itu tak enak
99 Gara-Gara Laptop
100 Membuat Bekal
101 Dua Pria Tampan
102 Curhat Sonya
103 Pasar
104 Pelet
105 Memberi Kejutan
106 Menanam Buah
107 Mahasiswa
108 Mr.Ray's Wife
109 Taat Pada Suami
110 Kecelakaan
111 Malaikat Kecil
112 Keluarga Baru
113 Rencana Licik
114 Tamu
115 Memberi Pelajaran
116 Kabur
117 Meet Up
118 Surprise
119 Buka Kado
120 Jalan Pagi
121 Mengikuti
122 Visual
123 Surat Pengunduran Diri
124 Makan Malam
125 Bertemu Bapak
126 Mencari Kebenaran
127 Penegasan
128 3 Lelaki Hebat
129 Percayalah
130 Liburan
131 Pengorbanan
132 Persiapan
133 Perpisahan
134 Akad
135 Akhir Sebuah Penantian
136 Yoga
137 Mimpi?
138 Makan Malam Keluarga
139 Rencana Kunjungan
140 Bertamu
141 Video Call
142 Menguji Kesabaran
143 Papa Muda
144 Barisan Para Mantan
145 Pembuktian
146 Angel
147 Sabar
148 Possesive
149 Wanita Sempurna
150 Hari Pertama Sekolah
151 Janda
152 Tanda Tanya
153 USG
154 Mobil Mobilan Zafran
155 Pamit
156 Visual
157 Rahasia
158 Pria Asing
159 Kisah Cinta Jeffri
160 Hampir Saja
161 Pesta Dansa
162 Pelukan Mommy
163 Firasat
164 Menentukan Tindakan
165 Kebenaran
166 Masa Lalu Daddy
167 Masa Lalu Daddy Part 2.
168 Masa Lalu Jeffri
169 Perjuangan Daddy
170 Lega
171 Ujian
172 Keluarga
173 Arti Sebuah Nama
174 Sadar
175 Perasaan Yang Terpendam
176 Bracton-Hicks
177 Maryam
178 Mulas
179 Pembukaan
180 Perjuangan Shafa
181 Welcome To The World
182 Adik Zafran
183 Pulang
184 Mandi Rempah
185 Welcome to the Home
186 Sang Penakhluk
187 Menyesal
188 Aqiqah
189 Guru-Guru
190 Nyinyir
191 Ngabuburit
192 Memaafkan
193 Menyambut Hari Raya
194 Takbiran
195 Hari Kemenangan
196 Zidane Ar-Rayyan
197 Shafa Azura
198 Kerja Keras?
199 Nikmat Mana Yang Kau Dustakan?
200 Extra Part
201 Pengumuman
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Bocor
2
Desa Jodoh
3
SAH
4
Welcome
5
Cincin Kawin
6
Kedatangan Orang Tua
7
Sepenggal Doa
8
Menyusun Rencana Baru
9
Malam Minggu
10
Mobil Baru
11
Minta Izin
12
Curhat
13
Tentang Rayyan
14
Kemarahan Mommy
15
Berita Heboh
16
Antara Cinta dan Keyakinan
17
Maaf
18
Ich Liebe dich
19
Rencana Resepsi
20
Ray & Sam
21
Menunggu
22
Shalat Sunnah Pengantin
23
Awal baru
24
Ujian Pertama
25
Memilih Gaun
26
Hadiah dari Makkah
27
Tetap Mengajar
28
Ulah Tania
29
Rapat
30
Klarifikasi
31
Pak Rudi
32
Secuil kisah lalu
33
Pernikahan Sam
34
Menantu Kesayangan
35
Puding Strawberry
36
Arisan
37
Pengakuan Rayyan
38
Malam Pengajian
39
Malam Resepsi
40
Bukan (Malam) Pertama
41
Isi Hati Rayyan
42
Perkara Mahar
43
Mencari
44
Mantan
45
Sebuah Lagu
46
Perkara Pakaian
47
Aceh
48
Honeymoon
49
Poligami
50
Siapa Hana?
51
Malam Terakhir di Aceh
52
Kedatangan Tamu
53
Tak Nyaman
54
Gagal
55
Penampilan Baru
56
Tak Peduli
57
Sensitif
58
Tante Lilis
59
Bertemu Sahabat
60
Sepiring berdua
61
Masakan Rayyan
62
Kedatangan Nisa
63
Curhatan Shafa
64
Manusia Biasa
65
Masakan Nisa
66
Pengakuan Nisa
67
Ngambek
68
Ketahuan
69
Tekad Shafa
70
Amarah Shafa
71
Amarah Rayyan
72
Perdebatan Panjang
73
Pertengkaran di Meja Makan
74
Hamil?
75
Ke Rumah Mommy
76
Ke Rumah Ibu
77
Melacak keberadaan Shafa
78
Menemukan
79
Surat Untuk Mommy
80
Bi Lastri
81
Pertengkaran 3 Wanita
82
Periksa Kandungan
83
Keguguran
84
Permintaan Shafa
85
Bertemu Abah
86
Kedatangan Rayyan
87
Melepas Kerinduan
88
Pulang
89
Detak Jantung
90
Ngidam Para Orang Tua
91
Kepiting Saos Padang
92
Wanita Cantik
93
Cantikan Siapa?
94
Sakit
95
Damai
96
Berbuka Puasa
97
Belanja
98
Cemburu itu tak enak
99
Gara-Gara Laptop
100
Membuat Bekal
101
Dua Pria Tampan
102
Curhat Sonya
103
Pasar
104
Pelet
105
Memberi Kejutan
106
Menanam Buah
107
Mahasiswa
108
Mr.Ray's Wife
109
Taat Pada Suami
110
Kecelakaan
111
Malaikat Kecil
112
Keluarga Baru
113
Rencana Licik
114
Tamu
115
Memberi Pelajaran
116
Kabur
117
Meet Up
118
Surprise
119
Buka Kado
120
Jalan Pagi
121
Mengikuti
122
Visual
123
Surat Pengunduran Diri
124
Makan Malam
125
Bertemu Bapak
126
Mencari Kebenaran
127
Penegasan
128
3 Lelaki Hebat
129
Percayalah
130
Liburan
131
Pengorbanan
132
Persiapan
133
Perpisahan
134
Akad
135
Akhir Sebuah Penantian
136
Yoga
137
Mimpi?
138
Makan Malam Keluarga
139
Rencana Kunjungan
140
Bertamu
141
Video Call
142
Menguji Kesabaran
143
Papa Muda
144
Barisan Para Mantan
145
Pembuktian
146
Angel
147
Sabar
148
Possesive
149
Wanita Sempurna
150
Hari Pertama Sekolah
151
Janda
152
Tanda Tanya
153
USG
154
Mobil Mobilan Zafran
155
Pamit
156
Visual
157
Rahasia
158
Pria Asing
159
Kisah Cinta Jeffri
160
Hampir Saja
161
Pesta Dansa
162
Pelukan Mommy
163
Firasat
164
Menentukan Tindakan
165
Kebenaran
166
Masa Lalu Daddy
167
Masa Lalu Daddy Part 2.
168
Masa Lalu Jeffri
169
Perjuangan Daddy
170
Lega
171
Ujian
172
Keluarga
173
Arti Sebuah Nama
174
Sadar
175
Perasaan Yang Terpendam
176
Bracton-Hicks
177
Maryam
178
Mulas
179
Pembukaan
180
Perjuangan Shafa
181
Welcome To The World
182
Adik Zafran
183
Pulang
184
Mandi Rempah
185
Welcome to the Home
186
Sang Penakhluk
187
Menyesal
188
Aqiqah
189
Guru-Guru
190
Nyinyir
191
Ngabuburit
192
Memaafkan
193
Menyambut Hari Raya
194
Takbiran
195
Hari Kemenangan
196
Zidane Ar-Rayyan
197
Shafa Azura
198
Kerja Keras?
199
Nikmat Mana Yang Kau Dustakan?
200
Extra Part
201
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!