"Hari ini aku mau kembali mengajar." Ucapku sambil meketakkan roti berisi selai kacang di atas piring Mas Rayyan. Inilah rutinitas baru ku setiap pagi, yaitu membuatkan teh dan menyiapkan sarapan. Itung - itung sebagai bentuk terima kasih karena suami ku yang ganteng, lempeng dan anteng ini telah mengabulkan permintaan ku untuk tinggal sendiri alias pisah sama orang tua.
Jadi, pas pulang dari Bogor 2 minggu lalu, tepatnya hari di mana tragedi maut itu terjadi, Mas Ray mengantarku pulang ke rumah Daddy. Aku yang sudah semangat 45 untuk mengadukan Daddy ke Mommy, dengan harapan Mommy akan membantuku mengakhiri pernikahan ini justru malah di buat sakit hati. Gimana enggak coba? begitu tiba dirumah, aku dan Mas Ray langsung di sambut ala-ala pengantin baru. Pake acara di lemparin kembang 7 rupa segala lagi, iiiihhhh. Dan yang paling menyakitkan, aku melihat Mommy berada di barisan terdepan dan yang paling semangat bersama Ibu mas Ray.
Setelah acara lempar-lemparan kembang aku harus dipaksa tidur bareng dengan orang asing yang berstatus sebagai suami ku. Untungnya tempat tidurku memiliki 2 bed yang bisa di tarik. Jadi aku tetap tidur di tempat tidurku dan mas Ray tidur di bed satunya.
Kurang lebih selama 7 hari setelah ganti status, Mas Ray harus tinggal di rumah Daddy tepatnya bobo di kamarku. Aku sih ga masalah sekamar ama dia toh kita beda bed masalahnya adalah Mommy dan Daddy yang selalu saja punya cara supaya kami selalu berdekatan. Untungnya lagi, saat itu mas Ray kerjanya berangkat pagi pulang malam. Tapi pernah sekali pas weekend, mereka sengaja ngunci kita seharian di kamar. Maksudnya apa coba? Itulah sebabnya aku minta Mas Ray supaya kita tinggal sendiri.
Lalu gimana dengan mertua ku? Ah, ibarat kata, keluar dari mulut Singa masuk ke mulut Srigala. Mereka lebih agresif dan mengerikan dari Mommy dan Daddy. 3 hari berada di rumah mertua ga jauh beda dengan di rumah Mommy. Bahkan, kita tiap hari harus minum ramuan-ramuan aneh yang rasanya gak enak banget🤢. Kata Mamer (mama mertua) itu jamu kuat dan jamu penyubur kandungan. Ieu, mereka pikir kita mau anu-anu apa.
Di balik semua kekonyolan para orang tua, Mas Ray selalu mengatakan bahwa kita harus tetap berbuat baik kepada mereka. Jika kita tidak bisa membahagikan mereka setidaknya jangan mengecewakan mereka. Jadi selama ini kita tetap bersikap baik dan berpura-pura menerima pernikahan ini agar mereka tidak kecewa. Tapi mau sampai kapan? Hanya Allah yang tau.
"Mau berangkat bareng?" Tawarnya.
"Aku naik Grab aja deh, kan ga enak kalau di lihat teman-teman. Dia tidak menyahut melainkan fokus mengotak atik handphonenya.
Ini adalah hari pertamaku kembali mengajar setelah insiden menikah paksa 2 minggu lalu. Aku tampil seperti biasa, memakai blouse berwarna putih tulang yang dipadu dengan rok pensil ketat berwarna hitam sebatas lutut. Tak lupa high hells hitam dan tas jinjing super mehong melengkapi penampilanku. Perfect!.
Kedatangan ku segera di sambut oleh teman-teman yang sudah 2 minggu ini merindukan ku.
"Bu Shafa, kemana aja sih kok ga pernah masuk? apa ibu sakit? kok WA kita ga ada yang di bales?" Tanya bu Anne secara beruntun pada ku yang baru mendaratkan bokongku di atas kursi.
"Oh itu... emmm aku ada urusan sedikit. heheh" Jawabku singkat
"Terus waktu itu, ibu dan pak Rayyan kok gak balik lagi ke tempat camp? Tanya bu Ita penuh selidik. Mati aku kalau sampai ketahuan.
"Eem... itu---"
"Saya dan bu Shafa langsung balik ke Jakarta kebetulan orang tua kami juga berada di Bogor saat itu" Ujar pak Rayyan yang tiba tiba muncul. Obrolan kami jelas di dengar karena kami saat ini sedang berada di ruang guru.
"Oh ya 2 minggu ga ketemu, bu Shafa maakin cantik aja." Guru Matematika satu ini emang doyan banget muji-muji kecantikan ku. Dia gak tau apa kalo di sebelahnya itu Suami ku.
"Terima kasih pak Rudi"
Pak Rudi ini salah satu guru idola siswa setelah Pak Ray pastinya. Dan roman-romannya dia menyimpan rasa pada ku. Bukannya aku kepedean yah, tapi dari semua perhatian yang dia berikan ke aku jelas dia suka sama aku. Sayangnya, dia bukan tipeku.
Ngomong- ngomong soal tipe, aku sudah menemukan tipe cowok idaman masa depan ku. Namanya Samuel. Kita pacaran sejak 2 tahun lalu. Dia itu ganteng, cool, perhatian dan pengertian banget, pinter nyanyi dan tajir melintir pastinya. Bukan nya aku matre ya, tapi namanya hidup harus realistis dong. Cari pasangan tu ga cuma tampan tapi juga mapan, syukur-syukur kalau bisa dapat keduanya.
Kalau di bandingin dengan Suami ku, Samuel tu menang banyak deh. Di mata ku dia itu laki-laki terperfect dan teromantis yang pernah ku temui. Tahun lalu pas ulang tahunku yang ke 23, dia bela-belain datang jauh jauh dari Canada cuma buat ngasih kejutan sama aku. Cewek mana yang gak meleleh kalo cowoknya sweet banget gitu. Itulah mengapa aku ga bisa berpaling dari dia kecuali aku menemukan yang lebih darinya. Sayangnya Daddy dan Mommy gak pernah restuin hubungan aku. Karena apa? Karna kita beda AGAMA. Hiks...
Sejauh ini hubunganku dengan Sam masih baik-baik saja. Aku masih sering berkirim kabar. Tapi sekarang udah jarang telfonan kayak dulu karena lagi sibuk mengurus bisnis keluarganya. Sekedar informasi yah guys, Samuel ini berdarah campuran Indo-Canada jadi wajahnya agak kebule-bulean gitu, walaupun dominan Indonya.
Setelah mengajar di 3 kelas akhirnya aku bisa beristirahat juga. Jadi guru melelahkan banget. Untung aku ngajar Bahasa Jerman, jadi gak sepadat mata pelajaran lain. Meskipun begitu menghadapi siswa dengan berbagai macam karakter membutuhkan kesabaran ektra. Aku sempat nonton berita, ada guru yang di tuntut karena menghukum murid yang nakal dan orang tuanya gak trima, aku serasa pengen cakar-cakar tu emaknya si anak. Dia pikir jadi guru enak apa? Kadang kalo emosi ku sering nyumpahin mereka yang ga bisa di atur. Astagfirullahaladzim
Suasana di ruangan guru cukup sepi karena semua guru masih belum keluar dari kelas. Aku agak cepat keluar karena emosi ada yang ngatain aku makin cantik kaya pengantin baru aja. Kesindir kan aku jadinya. Dari pada aku ngamuk-ngamuk di dalam kelas mending aku keluar.
Jam makan siang masih 30 menit lagi. Mending aku main aplikasi Smule deh, anggap aja menghibur diri.
Tes...Tes... Ehm... Ok siap. Camera udah on...Mainkan.
Aku memilih lagu "Percayalah" yang dipopulerkan oleh Afgan dan Raissa.
.
.
.
Selamanya kita akan bersama
Melewati segalanya yang dapat pisahkan kita berdua
Selamanya kita akan bersama
Tak kan ada keraguan kini dan nanti..
Percayalah.
Belum habis aku menyanyikan satu lagu, aku melihat bayangan seseorang dibelakangku dari handphoneku karena kamera depanku lagi on. Ternyata Mas Ray. Huh ganggu banget tau gak sih.
"Makanlah!" Ujarnya, Tanpa senyum dan tanpa basa-basi dia meletakan kantong berisi makanan di hadapan ku. Ini nih yang namanya suami bertanggung jawab, memberi nafkah kepada Istrinya.
"Thank you suamiku...hehehe" aku coba-coba menggodanya.
Tidak ada jawaban. Dia malah sibuk dengan laptop di depannya. Sebenarnya kalau di perhatikan dengan seksama pak Rayyan ini gantengnya di atas rata-rata, dan aku juga baru tau kalau suamiku ini ternyata owner beberapa brand fashion muslim terkenal di Indonesia. Keren kan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
abdan syakura
Tadinya mo baca Sakinah Bersamamu...Tp tertulis disitu sequel ini...
Yaah baca ini dulu deh..
khawatir gk mafhum ceritanya..🤣
2023-05-22
1
Febri Ana
mampir thor
2023-05-17
0
✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨
jelas orang tua tidak setuju kalian beda agama
2023-02-22
0