Ayu Sang Penakluk
BAB 1
"Hai, Baby Hui! Minggir sana!" bentak seorang gadis berbadan tinggi semampai. Dia mengulangi lagi ucapannya tadi sambil mendorong tubuh seorang gadis berbadan besar yang sedang berjalan di koridor kampus. Teman-teman yang bersamanya juga ikut mendorong tubuh orang itu. Sampai terjatuh ke lantai dan membuat baju dan celananya kotor.
"Namaku Rahayu atau panggil aku dengan Ayu! Bukan Baby Hui," balas gadis yang tadi dipanggil Baby Hui, tidak terima dengan hinaan yang dilayangkan kepada dirinya. Juga sikap kasar dari orang-orang itu padanya karena memiliki ukuran cukup besar. Dia sudah bertekad mulai hari ini dia tidak mau ditindas lagi oleh orang lain.
"Tapikan, badan kamu itu seperti Baby raksasa." Hinanya lagi dengan senyum sinis tercipta dari bibirnya yang tipis berwarna merah dari lipstik.
"Dengar Juli gadis bodoh! Badanku memang besar. Tapi, masih wajar karena banyak juga yang badannya lebih besar dari aku." Ayu berdiri dan membalas ucapan hinaan untuknya dengan nada tinggi sambil bertolak pinggang di hadapan Juli dan kawan-kawannya, yang senang bergerombol kesana-kemari dan menindas mahasiswa yang dianggapnya lemah.
"Huh, mentang-mentang mahasiswa dengan nilai IP paling tinggi. Sombongnya selangit!" Nada sinis keluar dari mulut Nana, salah satu temannya Juli.
"Bagus, masih ada yang bisa aku sombongkan. Lalu, apa yang bisa disombongkan oleh kalian?" Ayu balik memojokkan Juli dan kawan-kawannya.
Ada yang aneh dengan Ayu pikir mereka. Biasanya kalau dihina atau ditindas selalu diam atau menunduk takut, kini berani melawan. "Ayo, kita pergi! Lama-lama bersama dia nanti kita ketularan gendut," ajak Juli pada teman-temannya untuk pergi meninggalkan Ayu.
"Aku sumpahin, kalian agar badannya lebih gendut dari aku!" teriak Ayu.
Ayu pun berjalan menuju parkiran, dia mengendarai motor untuk pergi pulang dari rumah ke kampus.
"Hai lihat ada Baby Hui sedang naik motor!" teriak salah seorang dari gerombolan pemuda kepada Ayu.
"Ya, tentu saja karena ini zaman era modern. Pastinya bisa dong, kalau disuruh naik motor. Hanya saja hati-hati nanti bannya pecah karena di naikin oleh Baby Gendut." Hinaan untuk Ayu setiap harinya.
Ayu memiliki tubuhnya yang besar, tetapi otak yang cerdas. Dia semenjak duduk di taman kanak-kanak sampai kuliah. Merupakan murid terpandai dan selalu mendapatkan nilai tertinggi. Hanya saja dari kecil Juli selalu membuat Ayu jadi bahan guyonan dan bulli-an oleh teman-temannya.
###
Ayu memarkirkan motornya di halaman depan rumah. Namun, dia malah berjalan ke rumah di sebelah. Rumah tetangga sekaligus sahabat baiknya. Walau memiliki tubuh yang besar, gerakan Ayu terlihat ringan dan lebih gesit.
"Permisi! April ... apa kamu sudah pulang!" teriak Ayu di depan rumah tetangganya itu.
Ayu sudah memanggil nama temannya tiga kali, tetapi tidak ada sahutan. Baru beberapa langkah, ada seseorang yang membukakan pintu dan keluar dari rumah.
"Ayu ... apa cari April?"
"Iya, Kak Janu. Apa April sudah pulang?" tanya Ayu balik.
"April ada kegiatan di kampusnya. Mungkin akan pulang malam. Ada perlu apa? Mungkin aku bisa membantu?" tanya Januari.
"Aku mau pinjam kaset DVD One piece dan Detektif Conan yang terbaru Kak," jawab Ayu.
Sudah rahasia umum kalau Ayu itu penggila anime Jepang. Hampir semua film-film anime Jepang dia tonton. Bukan hanya anime Jepang, film-film Kartun buatan Amerika pun, Ayu suka. Kini film Donghua atau animasi buatan Cina pun mulai dia rambah. Ah, tidak ketinggalan film Aeni, animasi Korea yang paling disukainya adalah Larva. Bisa dibilang Ayu, adalah seorang Anime loves.
Januari pun masuk ke kamar Aprilio bersama Ayu. Dia tidak tahu DVD yang terbaru dari kedua film anime yang diminta tadi. Setelah didapatkan apa yang diminta oleh Ayu. Mereka pun pergi dari kamar yang dipenuhi oleh figur dari tokoh anime terkenal dari zaman Sekolah Dasar-nya dahulu.
###
Ayu pun mulai rebahan nonton movie Detektif Conan. Meski dulu sudah menonton di bioskop, tetap saja kurang afdol kalau tidak menontonnya lagi saat peluncuran DVD-nya. Tidak lupa cemilan keripik ubi ungu, pisang dan singkong, serta kue nastar, masing-masing satu toples untuk menemaninya. Satu teko air putih ukuran 2 liter dan teh ulat manjat yang berukuran 1,5 liter.
"Astaga! Ayu ...!" teriak Mei–mamanya Ayu–saat melihat putri kesayangannya sedang menonton DVD, dari tadi belum selesai-selesai.
"Tanggung, Mah. Sebentar lagi juga selesai," jawab Ayu dengan mulut penuh makanan.
"Daripada begini, mending kamu bantu Mama untuk membuat kue pesanan. Tuh banyak orderan yang meminta macam-macam kue!" ajak Mei.
"Sebentar Mah, ini tanggung tinggal sedikit lagi," jawab Ayu setelah dia meminum air teh manis dari botolnya langsung.
Empat jam lebih sedikit, Ayu menonton anime kesayangannya itu. Semua cemilan dan air minum habis tidak tersisa. Ayu pun bangun dengan kesusahan karena terganjal olah perutnya yang buncit.
Saat Ayu membantu membuat kue pesanan. Ada pesan masuk, undangan pesta ulang tahun Aries. Pesta akan diadakan di kediaman keluarga Harrison yang terkenal itu. Tentu saja Ayu, sangat senang mendapat undangan dari sang pujaan hati.
"Mama ...! Aku dapat undangan ke pesta!" Ayu berteriak girang.
"Oh, ya? Siapa yang mengadakan pesta?"
"Kak Aries, Mah. Aku harus mempersiapkan kado dan gaun pestanya."
"Wah, senangnya dapat undangan dari si Pangeran Kampus," goda Mei kepada Ayu, dan membuatnya tersenyum tersipu malu.
"Ayu akan mempersiapkan semuanya. Mumpung lagi senggang."
###
Ayu pun mencari kado yang kira-kira bagus untuk seniornya itu. Saat dia jalan-jalan di mall untuk mencari kado. Dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang yang sering membully di kampus.
"Wah … ada si Baby Hui. Sedang apa kamu di sini?" tanya pemuda yang baru saja bertabrakan dengannya.
"Pastinya sedang belanja, masa sedang berolahraga di sini," balas salah satu temannya sambil tertawa terbahak-bahak.
"Aku kira dia sedang memborong makanan, atau mau mukbang di restoran sana!" Tunjuk pemuda yang bertabrakan dengan Ayu tadi, ke arah sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari sana.
"Ya, kamu benar Leo! Pastinya dia sedang mencari makanan enak. Aku penasaran, dia akan habis berapa piring, ya?" Lelaki itu masih saja ketawa sambil memegang perutnya.
Pemuda yang bertabrakan dengan Ayu tadi adalah Leo. Salah satu Pangeran Kampus yang selalu mencuri perhatian. Dimanapun dia bertemu Ayu pastinya akan keluar kata-kata ejekan untuknya.
"Leo … Libra, sudah kalian jangan begitu sama teman sendiri," kata pemuda satunya lagi yang kini sedang ditatap oleh Ayu dengan penuh damba.
'Kak Aries memang baik banget,' batin Ayu sambil memuja sang Pangeran Hatinya.
"Teman? Sejak kapan aku dan dia berteman?" tanya Libra kepada Aries.
Pemuda yang bernama Leo itu hanya mencebikkan bibirnya. Dia paling suka saat menggoda dan menghina Ayu. Melihat manusia berbentuk bulat dan memasang wajah cemberut dengan pipinya yang merona. Itu sebuah kesenangan bagi Leo. Makanya, dia selalu senang membuat Ayu, marah dan kesal.
"Maaf ya, Ayu. Silakan lanjutkan lagi acara jalan-jalan kamu!" pinta Aries dengan senyuman manisnya yang bikin Ayu meleleh, tak kuat menahan pesona ketampanan seniornya itu.
Ketiga pemuda yang merupakan senior Ayu, di kampus. Melanjutkan lagi perjalanan mereka. Sementara, dia malah diam mematung di sana. Senyuman tercipta dari bibirnya yang merah alami.
Ayu pun melanjutkan lagi perburuan mencari kado dan gaun untuk pergi ke pesta nanti. Dia memilih jam tangan bermerk dan tentunya original yang harganya belasan juta. Ayu ingin memberikan yang terbaik untuk Aries, yang selalu baik padanya.
"Ayo! Ayu, kamu pasti melewati cobaan hidup yang berat ini!" teriak Ayu dengan penuh semangat.
"Beratan mana, sama tubuh kamu itu?"
*****
Hai teman-teman, karya baru aku ini buat ikutan lomba MENGUBAH TAKDIR. Semoga kalian suka dan mengikutinya sampai TAMAT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
nobita
aku mampir kak
2025-02-01
1
aihh ko namany aneh si Thor msa nama zodiak sm bulan lahir kya januari april 😁
2022-11-22
1
🌹🪴eiv🪴🌹
aku disini 🤗
kaum rebahan perut buncit yg cita2 punya perut rata (cumi)
semangat ayu 💃💃💃
2022-10-02
2