Manager toko memeriksa tubuh Juli, dia meraba lipatan baju dan saku yang kira-kira bisa digunakan untuk menyembunyikan cincin itu. Juli yang merasa was-was, kini wajahnya sudah pucat. Walau dia merasa tidak mencuri cincinnya.
Manager itu merasa ada benda di saku baju Ayu, dia pun mengeluarkan benda itu. Betapa terkejutnya dia saat menemukan kedua cincin itu berada di dalam saku baju Juli.
Juli dan Februari membelalakkan matanya saat melihat kedua cincin itu. Juli hanya bisa membuka mulut tanpa bisa bicara.
"Ini cincin milik Nona Ayu. Kenapa berada di saku baju Anda?" tanya Manager toko.
"Bukan aku! Aku tidak mencurinya!" Teriak Juli sambil menggelengkan kepala dan berjalan mundur hendak melarikan diri.
"Penjaga Keamanan tolong tangkap nona itu!" Perintah Manager toko sambil menunjuk Juli.
"Bukan! Bukan aku pelakunya!" Juli berlari menuju pintu keluar.
Penjaga keamanan pun mengejar Juli dan menahannya. Juli berteriak histeris dan berusaha melepaskan diri. Dia berteriak sambil menangis histeris karena merasa tidak mencuri cincin itu.
"Pak, bukan aku!"
"Nona bisa bicara nanti sama polisi," kata salah seorang petugas keamanan.
Mendengar nama polisi di sebut Februari jadi ikut-ikutan histeris. Dia tidak mau anaknya di penjara.
"Pak, lepaskan anak saya!" Februari berusaha melepaskan Juli dari cengkeraman tangan petugas keamanan.
Juli dan Februari sama-sama menangis histeris dan meminta dibebaskan. Namun, para petugas itu tidak mendengarkan keinginan keduanya. Polisi pun datang dan menggiring Juli sedangkan Februari mengikuti dari belakang.
Ayu menatap antara iba, kasihan, dan masa bodoh. Nama baik Ayu dan keluarganya tercoreng oleh Juli, maka kali ini Ayu juga ingin membalas biar mereka tahu bagaimana rasanya kalau nama keluarga dipermalukan. Pembalasan selalu lebih kejam.
"Ayu ini perbuatan kamu 'kan?" Mei menatap tajam pada putrinya.
Ayu menundukkan kepalanya, dia tahu ini perbuatan buruk. Namun, dia ingin membalas rasa sakit hatinya yang amat sangat kepada Juli.
"Mama tidak suka kamu melakukan hal seperti ini!" Mei benar-benar marah sama Ayu.
Seumur hidup baru ini pertama kalinya Mei memarahi Ayu. Dia merasa kecewa terhadap Ayu.
Ayu menangis karena melihat Mei begitu sangat marah padanya. Bahkan saat Mei pergi meninggalkan dirinya. Dunia terasa sempit dan gelap bagi Ayu. Juni mendatangi Ayu dan memeluknya. Lalu membawanya pulang.
***
Ternyata berita penangkapan Juli oleh polisi tersebar di kampus. Ayu tidak menyangka kalau kejadian itu akan seheboh ini. Ayu merenungi kata-kata Mei kalau balas dendam hanya akan membawa kesengsaraan dan kepuasan yang semu. Tidak ada keuntungan yang diperoleh dari hal itu.
"Eh, dengar-dengar kemarin Juli si pembohong, ditangkap polisi di toko perhiasan." Mahasiswa berbaju putih.
"Iya, aku lihat beritanya!" balas mahasiswa berbaju merah.
"Sepertinya, dunia sudah terasa sempit dan tidak menyenangkan bagi Juli sekarang." Teman lainya memberi komentar.
"Tentu saja. Dia mengalami kemalangan bertubi-tubi. Sepertinya ini karma karena dia selalu berbuat seenaknya kepada orang lain." lanjut mahasiswa berbaju putih tadi.
Ayu mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Dia berpikir kalau dia berada di posisi Juli, bagaimana? Memang Juli sudah melakukan hal buruk padanya. Namun, jika dia membalas hal yang sama, maka dirinya tidak beda jauh dengan Juli. Kalau orang jahat tidak perlu kita turun tangan sendiri pun pasti akan mendapatkan pembalasan yang setimpal.
"Kamu kenapa? Diperhatikan dari tadi kamu diam saja." September merasa khawatir pada Ayu yang menjadi pendiam.
"Tidak ada apa-apa. Hanya saja aku lelah ingin istirahat dari semua ini. Pergi menyendiri dan tidak ada orang." Ayu menjawab sambil membereskan buku-bukunya.
"Kamu mau ke mana?" tanya September begitu Ayu beranjak dari meja.
"Pulang," jawab Ayu singkat.
Ayu menjadi tidak semangat menjalani hari-harinya karena Mei masih marah dan kecewa kepadanya. Mei mendiamkan Ayu agar anaknya itu tidak melakukan perbuatan yang sama lagi.
***
Juli pun keluar dari penjara dengan membayar jaminan. Karena pihak keluarga korban tidak melaporkan kejadian itu kepada polisi. Maret mengeluarkan Juli, dengan uang jaminan yang tidak sedikit. Dia ingin anaknya bisa menghirup udara bebas. Bisa pergi ke mana pun dia ingin pergi. Maret juga ingin membersihkan nama Juli. Dia tahu kalau seseorang yang sudah pernah masuk ke penjara, pandangan masyarakat akan berbeda kepadanya. Maret tidak mau masa depan Juli terancam dengan adanya scandal ini.
Beberapa hari sudah berlalu, setiap hari Ayu pun meminta maaf kepada orang tuanya. "Ma ... Pa. Maafkan Ayu! Janji nggak akan melakukan itu lagi." Ayu menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan.
"Mama nggak mau kamu berubah menjadi orang jahat." Mei memeluk tubuh Ayu sambil menangis. Dia juga sakit hati saat Ayu di fitnah telah mencuri kalung Juli. Namun, dia lebih sakit hati saat Ayu membalas dendam perbuatan Juli.
"Papa sudah memaafkan kamu, Ayu. Mana ada orang tua yang membenci anaknya." Agustus pun memeluk tubuh Ayu dan Mei dalam depannya.
Ayu berterima kasih dan berjanji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi. Hari-hari Ayu pun dilalui dengan seperti biasa tidak ada yang *spesial*.
***
Ayu dan September mendapat undangan makan malam bersama artis sekaligus YouTu*er terkenal. Saat menikmati makan malam, mata Ayu melihat ada Leo sedang makan malam juga dengan seorang wanita yang cantik. Keduanya tertawa bersama dan terlihat intim. Maka terlintas ide dalam otak ayu untuk membalas perbuatan Leo kepadanya dulu. Menjadikan Ayu sebagai kekasih bohongan olehnya.
Leo masih asik berbicara berdua dengan wanita itu, saat Ayu menghampiri mereka. Penampilan Ayu yang mempesona membuat jakun Leo naik turun. Dress berwarna baby pink selutut dan memiliki leher rendah sehingga menampilkan leher jenjangnya. Rambut digerai memakai bando mutiara, make up yang tidak terlalu berebihan. Leo baru sadar kalau Ayu punya aset dada yang besar. Muka dan telinga Leo pun berubah merah.
"Hai, Darling. Kenapa tidak bilang-bilang kalau kamu makan malam di sini juga?" Ayu berdiri di dekat Leo dan bertanya dengan nada bicara yang sensual.
Leo bukannya menjawab pertanyaan dari Ayu, tetapi dia malah menatap secara intens penampilan gadis yang sering di goda olehnya. Rasanya dia ingin menarik tubuh gadis itu ke dalam pangkuan dan memeluknya dengan erat agar tidak kabur.
Ayu melirik wanita cantik yang ada di depannya. Wajah cantik dengan make up yang tidak terlalu mencolok, baju bermerk dan begitu pas di tubuhnya. Aksesoris perhiasan yang sangat indah. Tatapan matanya yang menelisik Ayu dari atas sampai bawah. Kemudian tersenyum kepada Ayu.
"Leo, dia siapa?" tanya wanita itu pada Leo, tetapi matanya tidak lepas dari Ayu.
"Kenalkan aku Ayu. Kekasih Leo!" Ayu menekan kata kekasih agar wanita itu bisa mendengarnya dengan jelas.
***
Jangan lupa untuk klik like, favorit hadiah dan Vote-nya juga ya.
Dukung aku terus ya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Irma Kirana
semangat ayu 🤧☺️
2022-03-08
3
Irma Kirana
wadaw!!
2022-03-08
1
Susilawati Rela
jangan jangan itu kakaknya Leo....
2022-03-01
6