Kantin masih heboh dengan kejadian yang menimpa Nana barusan. Apalagi kejadian itu disiarkan langsung oleh Ayu. Juli tidak terima Nana menjadi bahan olok-olokan mahasiswa satu kampus. Maka, dia pun akan membalas perlakuan mereka yang telah mempermalukan Nana.
"Juli, harusnya ini bisa jadi bahan introspeksi diri buat Nana. Kenapa ini bisa terjadi padanya? Apakah dia punya banyak dosa kepada orang lain karena suka berbuat jahat sama orang lain? Aku rasa kamu tidak boleh mengancam akan membalas pada orang-orang yang sudah tertawa di sini." Ayu menatap galak pada Juli.
"Iya, apa yang dikatakan oleh Ayu itu benar. Itu karena Nana sering membuat orang lain malu dan sakit hati oleh perbuatanya, makanya dia bisa mengalami hal tadi. Itu pembalasan untuknya." Kata salah seorang mahasiswi yang bertolak pinggang menantang Juli.
"Mana tahu dosa si Nana dan teman-temannya? Mereka sering berbuat menyebalkan karena itu sudah sifatnya. Jadi, bagi mereka itu hal biasa saja. Tapi ketika kejadian itu berbalik menimpa mereka. Mereka tidak terima dan mengancam akan membalas." Salah satu mahasiswa yang pernah jadi korban kesombongan Juli dan teman-temannya ikut berkomentar.
"Ini juga bisa jadi pelajaran buat kamu Juli. Setiap perbuatan kita, mau baik atau buruk. Pasti kita akan mendapat balasan kembali." Ayu memberikan nasehat kepada sepupu yang kini melotot kepadanya.
"Apa yang kamu tanam, maka itu yang akan kamu tuai!" September berkata dengan penuh penekanan kepada Juli dan teman-temannya.
Wajah Juli kini berubah menjadi merah, ketika mahasiswa dan mahasiswi lain ikut menyudutkan. Dia pun pergi sambil mengumpat, di ikuti oleh teman-temannya.
Keadaan kantin masih saja membicarakan kejadian tadi. Ayu dan September pun pergi dari sana. Masih ada satu kelas lagi yang harus mereka ikuti.
***
Ayu dan September jalan-jalan ke Mall XXX. Mereka berencana menonton bioskop film horor kesukaan September. Sambil menunggu film yang akan diputar satu jam lagi, mereka makan dulu di restoran langganan September.
Ayu melihat Libra Castello sedang makan siang dengan seorang model terkenal. Casanova Kampus nomor wahid itu kini sedang bercumbu di tempat umum.
"Gila tuh! Orang. Nggak tahu malu banget, di tempat umum begini bisa-bisanya berciuman." Ayu merinding melihat live show di depannya.
"Wah, ini nggak bener! Semalam dia makan malam dengan seniorku di klub renang. Dan kini dia makan siang dengan model terkenal. Apa nanti malam akan ganti wanita lagi?" September merekam video Libra dan model itu yang sedang berciuman.
"Mau buat apa video itu?" tanya Ayu.
"Mau aku kasih sama kakak senior," jawab September.
"Aku ke toilet dulu, ya!" Ayu beranjak dan melewati Libra.
Ayu tersenyum manis saat tatapan matanya bertemu dengan Libra. Libra pun membalas senyuman itu. Senyuman dua orang itu berbeda arti. Ayu tersenyum membayangkan senior September nanti akan marah kepada Libra sedangkan senyuman Libra mencoba menggoda Ayu.
Ayu mencuci tangannya bersamaan dengan dengan dua orang wanita seksi yang berpakaian kurang bahan. Keduanya membicarakan pacar masing-masing.
"Jadi, beneran kamu pacaran dengan Libra Castello?" tanya wanita bergaun merah.
"Iya, kita sudah pacaran selama satu bulan," jawab wanita berbaju hitam.
Ayu yang sejak tadi mendengarkan obrolan kedua wanita itu. Mereka memuji pacar masing-masing. Ayu tahu kalau Libra adalah laki-laki berengsek yang sering gonta-ganti pasangan. Tiba-tiba saja terlintas dalam pikirannya untuk membalas laki-laki yang sempat membuat dia malu lewat video viral tentangnya dahulu.
"Maaf, tadi kamu bilang kalau Libra Castello adalah pacarmu?" tanya Ayu pada wanita berbaju hitam.
"Iya. Kenapa?" Wanita itu menjawab sekaligus bertanya.
"Tapi, aku lihat barusan di restoran dia bersama model terkenal sedang berciuman." Ayu memasang wajah tanpa dosa sudah membuat percikan api untuk Libra.
"Jangan bohong kamu!" Wanita itu mendorong bahu Ayu.
"Untuk apa aku bohong? Lihat saja sendiri!" Ayu membenarkan bajunya dan tersenyum miring.
Wanita itu dan temannya datang ke restoran yang Ayu maksud. Ayu pun mengekorinya dari belakang. Tentu saja dengan handphone yang menyalakan rekaman.
Kedua wanita itu berjalan cepat ke arah Libra yang masih saja mencumbu model terkenal. Wanita berbaju hitam sangat marah dan menumpahkan minuman dalam gelas yang ada di meja kepada Libra dan sang model.
"Apa yang kamu lakukan?" Model itu berteriak sehingga para pengunjung melihat ke arahnya.
"Dasar wanita gatal! Berani-beraninya kamu merebut pacar orang!" Teriak wanita berbaju hitam.
"Siapa yang merebut pacar kamu?" Model itu tidak terima dengan fitnah untuk dirinya.
"Asal kamu tahu! Kalau Libra Castello itu adalah kekasih aku. Kita sedang pacar saat ini!" Teriak wanita itu lagi.
Libra yang menjadi tontonan orang banyak bahkan mereka merekam kejadian itu, menjadi sangat malu. Dia pun mencoba melerai para wanitanya.
"Sudah! Kalian berdua berhenti!" teriak Libra mencoba menghentikan keduanya yang kini saling dorong dan jambak.
Wanita berbaju hitam agak lebih unggul dari si Model. Terlihat baju si model sudah sobek dan hiasan rambutnya sudah hilang entah ke mana. Teriakan Libra pun mereka tidak dengar. Penampilan kedua wanita itu benar-benar sangat kacau, luka cakaran pada tangan dan wajah mereka berdua terlihat sangat jelas dan ada yang mengeluarkan darah.
"Hei! Kalian berdua ini apa-apa sih! Seharusnya yang kalian serang itu laki-laki berengsek yang sudah mempermainkan wanita," kata Ayu sambil memisahkan mereka.
Kedua wanita itu saling pandang lalu melihat ke arah Libra. Tatapan kesal dan marah terlihat dari dua orang wanita seksi itu.
"Kyaaaak!" Kedua wanita itu ganti menyerang Libra. Mereka memukul, mencakar dan menjambak rambut Libra.
September yang sejak tadi masih merekam video hanya tertawa menyaksikan itu semua. Ayu pun ikut-ikutan merekam dan membuat siaran langsung.
"Untuk Kak Libra Castello, jangan suka mempermainkan wanita! Mereka akan berubah dari kucing jinak menjadi singa betina yang ganas, jika merasa di permainkan." Ayu bermonolog tetapi terdengar suaranya di rekaman video itu.
"Aduh, perutku sakit kebanyakan tertawa!" September merekam video sambil memegangi perutnya.
"Makanya jangan berlebihan. Tertawa secukupnya saja," kata Ayu.
"Mana bisa tertawa ditakar secukupnya." September kini menghapus air matanya.
Penampilan Libra kini benar-benar sangat kacau. Baju yang dipakainya sobek di sana sini, rambutnya acak-acakan. Luka cakaran di wajah dan tangannya. Tumpahan jus dan bumbu masakan mengenai baju dan celananya.
Ayu meringis saat melihat penampilan Libra. Pangeran Kampus yang suka tebar pesona, kini keadaannya sangat memprihatinkan. Ayu tidak bisa membayangkan ekspresi wajah para penggemar Libra, jika melihat penampilannya sekarang.
"Rasakan ini, berengsek!" Model itu mentipukkan tasnya pada kepala Libra, lalu pergi.
"Kita putus!" Wanita berbaju hitam itu juga ikutan memukulkan tasnya ke kepala Libra.
Ayu pun memberikan tisu kepada Libra. "Bersihkan, Kak! Makanya jangan suka memainkan perasaan wanita!" Ayu menasehati Libra.
***
Jangan lupa untuk klik like, favorit, hadiah, dan Vote-nya juga ya.
Dukung aku terus ya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Puspa Elok
tambhin siram sambel jg si libra kan mntep jdinya sudah jatuh tertimpa tangga udah di aniaya trs di putusin 😂😂😂😂
2022-09-15
1
Ratna Komalasari
🤣🤣🤣🤣
2022-03-16
4
Soemanto Pu
bisa aja yu yu
2022-03-06
6