"Kenalkan ini kekasih aku, Ayu!"
'Dasar orang gila!' batin Ayu.
Leo menatap Ayu kemudian mencium keningnya. Ayu merasakan kakinya lemas tubuhnya terasa melayang dan ringan. Hal baru pertama kali dia rasakan. Refleks dia langsung memeluk tubuh Leo karena dia takut jatuh.
Leo sendiri terkejut dengan perbuatannya mencium Ayu. Meski itu di kening, tetapi tetap saja itu membuatnya dag-dig-dug. Tubuhnya bergetar dan ada rasa ingin berbuat hal yang lainnya. Sebelum melakukan hal yang lebih gila lagi, Leo buru-buru melepaskan ciuman itu. Wajah dan telinganya berubah menjadi merah dan siapapun bisa melihat itu.
"Apa yang kamu—"
"Diamlah atau aku akan cium bibir kamu dihadapannya!" Ancam Leo dengan berbisik.
"Tapi ...," Ayu ingin memarahi Leo, tetapi wanita yang duduk di meja itu menatap Ayu dengan tatapan tajam.
"Ikuti apa kata-kataku. Maka kamu akan baik-baik saja," kata Leo.
Ayu masih belum tahu ada yang sedang terjadi di sana. Hanya saja dia lupa dengan toiletnya dan malah ikut duduk di meja itu.
"Kamu lihat sendiri aku sudah punya kekasih dan kita saling mencintai." Leo memegang tangan Ayu.
Ayu membelalakkan matanya mendengar kata-kata Leo barusan. Dia tidak menyangka kalau dia sudah diseret ke masalah seniornya itu.
"Hei, siapa—" lagi-lagi Ayu tidak bisa melanjutkan ucapannya karena Leo menutup bibir Ayu dengan jari telunjuknya.
"Kita sudah pacaran selama lima tahun. Kamu tahu 'kan kalau itu bukan waktu yang sebentar," lanjut Leo.
Ayu ingin bicara dan protes kepada Leo, tetapi tangannya semakin digenggam dengan erat. Ayu pun melihat pada wanita yang duduk di depannya.
Wanita cantik yang berpenampilan anggun dan full make up. Baju yang begitu cantik dan elegan, menampakan bahu mulusnya. Apalagi rambut ditata dengan mengikat disatukan dan menampakan leher mulusnya. Ayu menilai kalau penampilan wanita itu sempurna.
"Lalu kenapa nggak bilang sama orang tua kamu, kalau sudah punya pacar?" tanya wanita itu.
"Itu karena aku mau langsung menikah sama dia. Tapi, dia nggak mau," kata Leo dengan nada sendu seolah semua itu salahnya Ayu.
Ayu yang tidak pernah bilang itu, tentu saja ingin protes dan marah kepada Leo. Namun, tidak jadi begitu melihat tatapan Leo kepadanya walau hanya sesaat terlihat berbeda.
"Kamu pasti bisa mendapatkan laki-laki yang benar-benar mencintaimu," kata Leo kepada wanita itu.
"Tapi aku sangat menyukaimu," balas si wanita itu.
Ayu hendak membuka mulutnya, tetapi ucapan Leo menghentikan dirinya.
"Aku juga sangat mencintai Ayu!" Leo bicara dengan tegas.
Ayu merasakan jantungnya berdebar dengan sangat kencang. Seolah sedang mendengar ungkapan perasaan Leo. Terdengar ditelinganya, suara Leo itu berkata dengan sungguh-sungguh dan tulus.
Wanita itu melihat kalau Leo begitu sangat mencintai Ayu. Dia berpikir seandainya dia berada di posisi Ayu, pasti akan sedih. Namun, dia juga sudah terlanjur suka sama Leo dan dia juga mendapatkan restu dari kedua orang mereka.
"Tapi, orang tua kita sudah menjodohkan kita," kata wanita itu lagi.
"Apa kamu mau dijodohkan dengan laki-laki yang jelas-jelas tidak menyukaimu dan mencintai perempuan lain," balas Leo.
"Hal itu malah akan membuatmu sakit hati dan menderita. Akan lebih baik kalau kamu mencari laki-laki yang mencintaimu," lanjut Leo.
Wanita itu menatap Leo dengan penuh harap. Dia ingin melanjutkan perjodohan ini. Orang tua mereka hanya memintanya untuk saling mengenal dahulu. Jika, keduanya merasa cocok, perjodohan akan dilanjutkan pada pertunangan.
Ayu merasa kasihan saat melihat tatapan wanita itu. Pancaran matanya terlihat sangat terluka kali ini.
"Tunggu! Kamu salah paham. Aku dan—" ucapan Ayu terhenti karena Leo membungkamnya.
Wanita itu terluka hatinya saat melihat Leo mencium Ayu tepat dihadapannya. Air mata dia langsung meluncur. Dia berdiri dan meninggalkan meja itu karena Leo dan Ayu tidak melepaskan ciuman mereka meski sudah agak lama.
Ayu yang hendak memberi tahu kebenarannya langsung dibungkam bibirnya oleh jempol Leo. Kepalanya dia miringkan dan itu terlihat seperti sedang berciuman. Jika, dilihat dari posisi wanita itu duduk.
Ayu ingin melepaskan jempol Leo dari bibirnya, tetapi tidak bisa karena kedua tangannya di pegangi oleh Leo. Walau sudah berapa lama, Leo tidak juga melepaskannya. Maka, Ayu pun menggigit jempol Leo.
"Auw, kenapa kamu gigit?" Leo mengaduh kesakitan.
"Rasakan!"
Ayu melihat wanita itu sudah tidak ada di meja mereka. Kemudian melihat ke arah Leo.
"Kak Leo, kenapa menyeret aku sama masalah perjodohan?" tanya Ayu.
"Daripada nantinya dia menderita dijodohkan dengan laki-laki yang tidak mencintainya. Lebih baik dia cari laki-laki yang mencintainya dengan sungguh-sungguh," jawab Leo.
"Aku nggak mau gara-gara ini, jadi punya musuh!"
"Kalau ada yang berani berbuat jahat padamu, katakan sama aku. Akan aku pastikan dia tidak akan berani lagi berbuat jahat padamu." Leo membelai rambut Ayu dan keduanya saling tatap dalam diam.
***
Ayu lupa kalau kedua orang tuanya sedang menunggu di parkiran. Sudah tiga puluh menit lebih mereka menunggu Ayu. Sampai Agustus menyusulnya dan saat itu dia melihat Ayu sedang berciuman dengan seorang laki-laki. Agustus tidak tahu kalau wanita yang baru saja melewatinya sambil menangis itu, tadinya duduk bersama mereka.
Agustus pun kembali ke mobil dan mengajak Mei untuk pulang duluan dan meninggalkan Ayu. Dia menyangka kalau putrinya masih betah dan akan lama di sana.
"Loh, Ayu mana?" tanya Mei merasa heran karena Agustus kembali sendiri.
"Dia sedang sama pacarnya," jawab Agustus.
"Ayu sudah punya pacar?" Mei menatap suaminya dengan tidak percaya. Dalam pikiran Mei, pacar Ayu itu adalah Aries. Sebab, dia laki-laki yang disukai oleh Ayu dari dulu.
"Iya, bahkan aku lihat tadi mereka sedang berciuman," bisik Agustus dan membuat Mei menutup mulutnya karena terkejut.
***
Ayu yang kesal sama Leo langsung berdiri dan pergi meninggalkan tempat itu. Leo pun mengikutinya dari belakang sambil tersenyum bahagia.
Di area parkir Ayu tidak melihat mobil orang tuanya. Dia berkeliling di sana, berpikir kalau mobil papanya pindah parkir. Meski begitu, tetap saja mobil itu tidak ada.
"Akh, aku tidak bisa menghubungi Mama sama Papa!" Ayu berteriak frustasi karena tas tangannya tadi dititipkan sama Mei.
Leo menepikan mobilnya di dekat Ayu, lalu membukakan jendela dan tersenyum simpul. "Ayo, naik! Aku antar kamu pulang."
Mau tidak mau Ayu pun ikut dengan Leo, dia tidak punya pilihan lain lagi. Mobil sport mewah itu melaju dengan kecepatan sedang. Leo sengaja karena ingin berduaan lebih lama dengan Ayu.
"Kenapa Kak Leo, tadi mencium kening aku?" tanya Ayu saat mereka saling menatap di jalanan lampu merah.
***
Jangan lupa untuk klik like, favorit, hadiah dan Vote-nya juga ya.
Dukung aku terus ya.
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
hahaha si sang ayah agustus slah paham ngirany itu aries pdhl leo 🤣🤣🤣
2022-11-22
1
Ratna Komalasari
ah so sweet bgt sih sampe sang ayah salah paham🤣
2022-03-17
4
Shinta
partny tambah seru nihh..🥰💪💪
2022-03-14
5