Suara yang tidak asing bagi Ayu memanggilnya. Maka, dia pun membalikan badannya ke arah sumber suara. Senyuman hangat langsung mengembang begitu melihat pemuda yang selalu bersamanya semenjak dia masih pakai popok.
"April! Kamu sendiri sedang apa di sini? Sama siapa?" tanya Ayu kepada sahabatnya bertubi-tubi.
"Sama Mama, biasa ke salon langganannya," jawab Aprilio.
"Kalau aku baru saja membeli kado untuk Kak Aries. Lusa dia akan berulang tahun," kata Ayu saat melihat Aprilio matanya mengarah pada paper bag yang sedang di tentengnya.
Aprilio tersenyum melihat Ayu, sudah bisa bergaul di kalangan teman di kampusnya. Dia pun mengacungkan jempolnya tanda dukungan untuk temannya itu.
Ayu dan Aprilio makan es krim sambil menunggu Juni–Mamanya Aprilio–selesai dengan perawatannya. Mereka pun seperti biasa membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan dunia anime. Jika, sudah membicarakan dunia per-anime-an, mereka akan lupa waktu. Sampai Juni selesai dan menghampiri mereka berdua.
"Kalian berdua ini, jika sudah ngomongin film kartun selalu lupa segalanya. Sampai, Mama juga dilupakan," kata Juni begitu sampai dihadapan mereka berdua. Sedangkan kedua orang yang dimaksud malah tertawa.
"Maaf Tante, kita sampai lupa," balas Ayu sambil tersenyum malu.
Ketiganya pun pulang bersama dan malah mampir dulu ke rumah makan sebelum pulang ke rumah. Aprilio juga punya selera makan yang tinggi dan suka yang manis-manis. Hanya saja, dia merupakan atlet basket. Jadi, sering menggerakkan tubuhnya. Berbeda dengan Ayu yang sukanya rebahan, tengkurap, tidur-tiduran sambil baca komik atau novel. Menghabiskan hari-harinya dengan menonton film kesukaannya.
Ayu, Aprilio, dan Juni memesan makanan yang banyak dan makan dengan begitu lahapnya. Setelah makan, ada seseorang yang mendekati meja mereka. Wajah yang tidak asing bagi Ayu, tetapi mereka jarang sekali bertemu. Dia adalah Papanya Aprilio.
"Sayang, sudah selesai makannya?" tanyanya kepada sang istri lalu menciumnya singkat.
"Bang Okto, kenapa bisa ada di sini? Nggak ngantor?" Juni bertanya dengan bertubi-tubi kepada suaminya.
"Baru selesai rapat dengan klien di sini barusan. Saat hendak pulang, aku melihat ada wanita cantik sedang duduk dengan kedua remaja yang sedang berlomba makan," kata Oktober diikuti tawanya yang renyah.
Juni pulang dengan Oktober karena ikut suaminya ke perusahaannya. Sedangkan, Ayu pulang dengan Aprilio.
###
Ayu sedang mematut dirinya menggunakan gaun baru di depan cermin. Gaun bermodel cantik dengan ukuran terbesar untuknya. Kemudian, dia mengambil make up dan menyapukannya ke wajahnya yang bulat. Bulu mata palsu pun dia pakai karena mengikuti seorang artis cantik yang terkenal dengan bulu mata palsu.
Ayu pun berdandan secantik mungkin, agar Aries bisa terpesona kepadanya. Dress selutut berwarna merah maroon dan tas jinjing berwarna hitam, tidak lupa aksesoris bando mutiara di kepalanya dan rambut panjangnya dia gerai.
"Ma, Ayu sudah cantik ...?" tanya Ayu kepada Mei.
"Wah ... cantik banget anak gadis Mama!" Mei menatap ke arah Ayu dan membetulkan beberapa bagian Dress di badan Ayu, agar terlihat rapi. Mei juga menghapus sedikit lipstick agar tidak terlalu mencolok warnanya.
"Beneran Mah, aku sudah Cantik?"
"Iya, Sayang. Kamu itu sudah Cantik. Kayaknya nanti akan ada Pangeran, yang kepincut sama kamu," kata Mei sambil tersenyum.
"Kalau begitu, aku berangkat dulu, Ma!"
Ayu pun pergi ke kediaman Aries Gold Harrison. Menggunakan mobil VW kodok tua warisan kakeknya.
###
Ayu datang ke rumah keluarga Harrison sambil membawa kado di tangan kanannya, sedangkan tangan kiri menenteng tas jinjing. Penampilan Ayu membuat orang melirik kepadanya. Kemudian, sebagian dari mereka tertawa dan tersenyum geli.
Pesta ulang tahun Aries di adakan di belakang rumahnya. Halaman dan kolam renang pun dihias dengan indah. Banyak lampu warna-warni dengan berbagai bentuk dan ukuran. Panggung untuk live music, terletak di seberang kolam renang. Sehingga, untuk menuju ke panggung, harus melewati jembatan kaca yang di pinggirannya diberi lampu hias kerlap-kerlip.
"Teman-teman ...! Lihat si Baby Hui pakai dress bermerk yang harganya mahal!" teriak salah seorang perempuan yang berpakaian seksi dan berdandan dengan make up full.
"Itu dress KW, bukan yang asli," balas Nana, temannya Juli. Teman-teman lainnya pun ikut tertawa terbahak-bahak mentertawakan Ayu.
"Enak saja KW ... Ini asli tahu!" Ayu menatap Nana dengan mata melotot, tidak mau kalah. Sebab, dia merasa tidak bohong kalau baju yang sedang dipakai olehnya adalah asli.
Saat Ayu sedang bersitegang dengan Nana. Tiba-tiba di senggol, sehingga dia terjatuh ke kolam renang. Bunyi dentuman besar langsung terdengar dan membuat semua mata para tamu undangan dan tuan rumah langsung mengarah ke kolam renang. Dimana Ayu jatuh dan air muncrat kemana-mana.
"Hai, si Baby Hui jatuh ke kolam!"
Ayu yang terjatuh ke dalam kolam renang langsung berenang ke tepi. Dia ingin melihat siapa yang sudah membuatnya jatuh ke dalam kolam. Ternyata di sana ada Julia yang tersenyum sinid kepadanya dengan kedua tangan berada di dadanya dan berdiri di tempat dekat dia tadi berdiri.
Ayu sungguh marah kepada Julia, yang jelas-jelas dia sudah sengaja membuat dirinya jatuh. Selama ini, sepupunya itu selalu membuat dirinya kesusahan dan senang menghinanya.
"Oops! Aku kira barusan itu ada ikan Dugong yang sedang berenang di kolam renang. Ternyata si Baby Hui yang sedang berenang!" Kata Julia sambil tertawa dan di ikuti oleh teman-temannya dan beberapa tamu undangan.
"Nggak salah juga sih, dia emang kelihatan seperti ikan Dugong saat berada di dalam kolam renang tadi," kata salah seorang pemuda yang berkumpul tidak jauh dari kolam renang. Teman-temannya pun ikut tertawa lepas.
"Ikan Dugong di Ibu Kota sama di kutub apa bedanya?" tanya salah seorang dari mereka.
"Nggak tahu, ah!" jawab Julia sambil melirik ke arah kumpulan pemuda tadi.
"Kalau ikan Dugong di kutub tidak pakai baju, kalau ikan Dugong di Ibu Kota pakai dress mahal!" jawabnya dan membuat mereka tertawa terbahak-bahak bahkan ada yang sampai memukul-mukul meja karena tidak kuat menahan tawanya.
Melihat dirinya dipermalukan di acara ulang tahun orang yang disukainya. Membuat Ayu sakit hati dan berjanji akan membalas semua yang sudah membuatnya begini.
Ayu pun beranjak dari kolam dan saat dia baru dua langkah dari bibir kolam ada Aries, Leo dan Libra yang baru datang. Melihat keadaan Ayu yang kacau membuat Libra tertawa lepas karena make up di wajah Ayu luntur dan membuat terlihat menjijikan. Sedangkan Leo mengepalkan genggaman tangannya, menahan marah karena sudah ada yang membulli Ayu, tanpa sepengetahuan dirinya.
"Ayu, kamu tidak apa-apa? Kenapa ini bisa terjadi?" tanya Aries terkejut.
"Maaf Kak. Aku pulang duluan," balas Ayu.
Ayu pun berlari sambil menangis tersedu-sedu. Dadanya terasa sakit dan napasnya sesak. Ayu tidak peduli dengan keadaannya sekarang. Dia malah menangis meraung-raung di pinggir danau, tempat dia menyepi jika tidak kuat saat dirinya dibully oleh teman-temannya. Ayu merasa bebas mau teriak atau mengumpat di sana karena jarang ada orang.
"Aku ... Rahayu Asha Jaya, akan membuat kalian semua menyesal telah memperlakukan aku seperti ini!" teriak Ayu sekuat tenaga.
"Lihat saja pembalasanku! Akan aku balas kalian!"
*****
Teman-teman mohon dukungannya ya!
Klik like, favorit, hadiah dan vote untuk karya baru aku ini.
Kasih bintang lima juga, ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
nobita
iyaa aku juga mendukung mu Ayu... balaskan dendam pada mereka yg telah menghinamu..
2025-02-02
1
Ulil
keluarga kalender
2023-08-28
1
Puspa Elok
jgn pke kt "muncrat" ah aku jdi geli 😝
pk kata "memercik"aja hehe
punten ya thoor ✌️
2022-09-14
1