BARA Di Atas Tanah MAJAPAHIT Dalam Episode 2: Satria Dari DAHA

BARA Di Atas Tanah MAJAPAHIT Dalam Episode 2: Satria Dari DAHA

episode 2:Satria Dari DAhA

Setelah terlempar kedalam jurang bukit kanca nuwu

,Arya wikala pun pingsan namun tetap menggenggam keris Kalamujeng.

Tiba-tiba sesosok putih menyambar tubuh Wikala dan dibawa nya pergi.

Tiba didalam gua sosok putih itu menurunkan tubuh Wikala,

Dan ia mulai mengurutnya, tubuh Wikala yg diam membatu tampak mulai bergerak.

Memang hebat benar pukulan gelap ngampar SI jero ini,berkata dalam hati sosok putih yg berpakaian ala resi itu.

Hingga tengah malam barulah Wikala tersadar dari pingsan nya, setelah batuk memuntahkan darah kental.

,"Hooekh, akhh ,dimana aku ini?"serunya.

" Di rumah eyang,ngger!" jawab sosok putih itu.

"Kamu siapa?" tanya Wikala lagi.

"Lihat lah dengan benar ngger,!"lanjut sosok putih kembali.

Wikala yg kesadarannya mulai pulih memperhatikan dengan seksama sosok putih yg lagi bersila.

"Hah, eyang Narapati!" serunya.

Kemudian ia hendak turun dari pembaringannya,namun dicegah oleh sosok putih,yg tiada lain adalah raden Narapati yg merupakan eyangnya sendiri.

Eyangnya inilah yg menyuruh Wikala untuk datang menghadap.

" Ampun eyang, cucumu ini tidak berguna, hingga menyusahkan eyang saja " ratap Wikala.

"Jangan menyesali diri,ngger sungguh ki jero itu bukan lawanmu,apalagi hanya menggunakan ajian Kalacakra,tingkat ketiga lagi!" ucap eyang Narapati.

" Bukan ki jero namanya eyang!" jawab Wikala

"Jadi siapa namanya?" Tanya eyang Narapati

"Mereka menyebutnya mpu Thula!" jelas Wikala.

"Ya,ya,ya,sekarang namanya mpu Thula,namun nama aslinya ya jero itu, sudahlah usah kau pikirkan si jero laknat itu ,istrahatkan tubuh dan pikiranmu, semoga besok tubuhmu sehat dan bugar kembali!" ucap eyang Narapati menutup pembicaraan.

Keesokan harinya,Wikala yg sudah mulai sembuh dari luka-lukanya keluar dari dalam Goa.

Ia dapat merasakan udara segar, walaupun dadanya masih terasa sakit, ia mulai menggerakkan tubuhnya untuk melatih ilmu silatnya.

Perlahan ia mengerahkan tenaga dalamnya,namun dirasakannya tenaga dalamnya belum pulih benar.

"Ngger ,tubuhmu boleh jadi sehat tetapi tenaga dalammu belum,!'' kata eyang.Narapati dari belakang.

"Mungkin butuh satu pekan ,baru bisa" lanjutnya lagi

Wikala memutar badannya dan langsung berjongkok di hadapan eyangnya.

"Maafkan eyangmu yg terlambat menolongmu karena sedang melakukan tapa!",lanjut eyang Narapati sambil mengelus rambut Wikala.

"Eyang mengatakan tadi malam bahwa nama mpu Thula sebenarnya adalah ki jero,darimana eyang tahu?",tanya Wikala.

Sambil memandangi pepohonan di depan goa,eyang Narapati menarik nafas panjan seakan mengenang masa- masa lampau, seraya berujar,

"Panjang ceritanya cucuku,dahulu sekali eyang punya teman bernama jero,yg kami sama- sama mengabdi sebagai prajurit di Majapahit", ceritanya.

" Kami berdua serta gurumu adimas Barada berhasil masuk sebagai pasukan elite Majapahit,yaitu pasukan Bhayangkara, dimasa akhir dari pemerintahan gusti Prabhu hayam wuruk!"kenang eyang Narapati.

"SI Jero ini memang prajurit yg linuwih,yg menyebabkan dirinya menjadi sombong,mempunyai ajian yg banyak sekali seperti aji gelap ngampar, aji panca Sona, aji tapakwisa dan banyak lagi!"cerita eyang Narapati sambil mengelus janggutnya yg memutih.

"Namun sejak eyang kalahkan dalam satu perang tanding,untuk menjabat bekel Bhayangkara,ia mendendam kepada eyang!",seru eyang Narapati.

"Eyang pernah mengalahkannya?' tanya Wikala.

"Ya ,eyang kalahkan ia dengan ilmu Kalamawa dan keris Kalamujeng yg sekarang ada pada dirimu ngger!" jawab eyang Narapati.

" Aji Kalamawa, eyang ,ajian apa itu eyang?"lanjut Wikala.

"Ajian Kalamawa adalah intisari ajian Kalacakra,kalau Kalacakra hanya pada tingkat kelima,Maka Kalamawa adalah diatas lagi dari ajian Kalacakra , untuk itulah engkau kupanggil datang kemari untuk melengkapi ilmu yg telah kau terima dari dimas Barada!"jelas eyang Narapati.

Tampak kepala Wikala manggut- manggut mendengar penuturan eyangnya ini.

"Disamping itu ada beberapa hal yg harus kuwariskan kepadamu, seperti ilmu mega mendung, dan intisarinya ilmu mega siwa,serta ilmu keprajuritan,yg oleh ayahmu tidak mau menerimanya, ia lebih memilih untuk menjadi pujangga dan pandai besi,harapan eyang sekarang hanya kepadamu , apakah angger mau dan mampu menerimanya?" tanya eyang Narapati.

"Sanggup eyang!" jawab Wikala mantap.

Setelah satu pekan berlalu, tubuh Wikala sudah benar-benar sehat, baik luar dan dalamnya.

Mulai lah penurunan berbagai ilmu oleh eyang Narapati kepada cucu nya ini.

.Wikala benar-benar bersemangat dalam menjalani laku.

Dari tapa mendem, tapa kalong, patigeni, bahkan puasa empat puluh hari empat puluh malam dilakoni nya. Pada puasa yg terakhirnya itu Wikala jatuh pingsan.

Dengan sangat sabar eyang Narapati memberikan air setetes demi setetes kemulut sang cucu.

Bahkan ia pun sampai memberikan uap nasi yg sedang di masak untuk dihirupkan kehidung Wikala.

Sampai sepekan barulah Wikala bisa berdiri dan berlatih kembali.

Ia memusatkan nalar budinya untuk mejajal ilmu megasiwa, intisari ilmu mega mendung.

Dengan merapal mantera, perlahan tapi pasti tubuhnya mengeluarkan kabut tipis yg makin lama makin tebal hingga tubuhnya tidak terlihat lagi.

"Arahkan kerismu kebatu besar itu" perintah eyang Narapati dari belakang.

Wikala pun menuruti perintah eyangnya, meluncurlah selarik sinar putih keemasan yg berkilau dari gulungan kabut yg menutupi tubuhnya itu menghantam sebongkah batu besar, Batu langsung hancur menjadi debu yg berterbangan.

Itulah kehebatan ajian megasiwa, intisari ilmu mega mendung.

"Bagus ,bagus ,ngger,engkau telah berhasil menguasainya!"seru eyang Narapati.

Wikala pun segera menutup latihannya dan bangkit menuju eyangnya,seraya menjura hormat

"Tinggal satu Hal lagi yg harus kuserahkan padamu ngger"ucap eyang Narapati.

"Apa itu eyang?" Tanya Wikala.

"Pedang mega mendung dan cincin kala demit,yg semua itu adalah pusaka leluhur kita ,gusti Prabhu kertajaya dari kediri,pedang mega mendung atau pedang pembunuh raja,adalah pedang pusaka yg eyang gunakan untuk membunuh Brhe wirabumi,penguasa pamotan, Majapahit timur!" terang eyang Narapati.

"Pedang itu hanya bisa diwariskan kepada keturunan langsung,karena pedang ini tersimpan ditubuh pemiliknya tahukah kau cucuku, dengan kuserahkan nya pedang itu kepadamu berarti kita akan berpisah selamanya"! jelas eyang Narapati.

"Kita akan berpisah selamanya eyang,maksud eyang,eyang akan mati?" tanya Wikala sedih.

"Memang eyang sudah mati saat menerima hukuman gantung gusti Ratu Suhita" jelas eyang Narapati.

"Tapi eyang kok masih bisa mengobati dan mengajariku pelbagai ilmu ,aneh!"celetuk Wikala

"Aneh, begitu kedengarannya ngger, tapi bukan mustahil" jawab eyang Narapati

"Bagaimana bisa eyang?" tanya Wikala lanjut.

"Eyang menggunakan ajian pancasona ketika menerima hukuman gantung dan minta kepada gusti Ratu supaya mayat eyang , ramandamu yg menguburkannya, dan diiyakan gusti Ratu oleh ramandamu eyang dibawa kesini, bahkan ia bertanya apakah eyang mau menuntut balas atas fitnahan ini,namun eyang jawab tidak, nanti keturunanku yg akan membalaskannya" terang eyang Narapati.

" Ooo, begitu, lalu siapa orang nya yg telah memfitnah eyang itu,?" tanya Wikala geram

"Orangnya sama dengan yg telah melemparkanmu kedasar jurang!" jawabnya.

"Mpu Thula,tunggulah pambalasanku"! geram Wikala

"Jangan begitu ngger,engkau tidak boleh dikuasai oleh dendam, kejahatan pasti kalah, dengan atau tanpa kita yg membasminya., tugasmu adalah mencegah dan membasmi kejahatan,tanpa ada dendam, orang yg linuwih dan pilih tanding itu, adalah orang yg mampu menguasai dirinya sendir tidak dikuasai oleh perasaannya, apalagi perasaan dendam,benci, dan angkara murka", nasehat eyang Narapati.

"Sudahlah ,eyang akan memberikan pedang itu untuk membasmi kejahatan,dan saatnya adalah malam purnama,sekira lima hari lagi" ucap eyang Narapati.

Setelah waktu itu tiba ,saat purnama bersinar terang,saat itulah Wikala duduk berhadapan dengan eyang Narapati.

Sejurus kemudian eyang Narapati merapal mantera ajian mega mendung,demikian pula Wikala,, tampak dua orang itu mengeluarkan kabut tipis dan perlahan tangan eyang Narapati mengeluarkan benda yaitu pedang pusaka mega mendung, pedang pembunuh raja,kemudian pedang itu diletakkan ditangan Wikala, dan secara ajaib pedang yg ditangan Wikala itu masuk tanpa rasa sakit.

Berkatalah eyang Narapati.

"Tugas ku telah usai cucuku, sekarang engkaulah melanjutkan nya, dan cincin kala demit ada dibalik batu didalam kotak didalam gua, selamat tinggal cucuku,salamku pada ramandamu,satu hal lagi,abdikan dirimu di Majapahit"

Bersamaan itu pula di dabului dengan hembusan angin berpendarnya kabut yg menutupi tubuh eyang Narapati, hilanglah ia.

"Eyang,!" teriak Wikala

namun hanya pantulan teriakannya yg didengarnya.

Eyang Narapati telah moksa.

Setelah itu Wikala pun llangsung pulang kedesa nya, desa Thanda sain. Dengan menggunakan ajian mega mendung dan ajian kancana wisnu,sebentar saja sampailah ia dirumahnya.

Beberapa hari dirumah Wikala mendapat panggilan dari gurunya untuk datang kepuncak merbabu. Berpamitan kepada biyung dan ramandanya Wikala pun berangkat kepuncak merbabu.

Sesampainya di Puncak merbabu,dilihatnya adiknya Larasati Wirani sedang berlatih ilmu silat,sedang sang guru duduk bersila diatas batu .

"Ampun eyang guru,murid menghaturkan sembah!" ucap Wikala seraya duduk bersimpuh dihadapan Mpu Barada.

Mpu Barada bangkit seraya menarik pundak Wikala,supaya berdiri.

"Ngger,apakah dirimu telah selesai menerima ilmu kangmas Narapati?" ,tanya mpu Barada.

Sambil mengangguk Wikala berucap," sudah eyang!".

"Bagus, bagus, mudah-mudahan,bisa digunakan dijalan yg benar!",tukas Mpu Barada lagi

"Ada gerangan apakah eyang guru,memanggil ,murid kemari, adakah sesuatu kesalahanku?" tanya Wikala.

"Bukan kesalahan ,tapi suatu tugas yg harus kau tunaikan!'" jawab Mpu Barada.

"Tugas apakah kiranya,eyang?" tanya Wikala lagi.

"Hhheh,!",sambil menarik nafas dalam-dalam mpu Barada menjelaskan.

,'' Satu purnama lagi di Puncak Merapi akan diadakan perang tanding,antara tokoh-tokoh silat kelas satu di tanah jawa ini melawan tokoh-tokoh silat dari daratan China!".

"Untuk apakah kiranya perang tanding itu eyang?" tanya Wikala.

"Sebenarnya ini adalah semacam uji coba bangsa tiongkok untuk menguasai tanah nusantara ini, mulai zaman Gusti Prabhu Kertanegara, Gusti Prabhu dyah Wijaya,sampai Gusti Prabhu Wikramawardhana!" terang Mpu Barada.

Lanjutnya lagi

"Di zaman yg terakhir inilah eyangmu, gurumu ini, dan tiga tokoh silat lainnya berhasil mengalahkan para pendekar tiongkok tsb sayang walaupun kami menang, mereka tetap berkeinginan untuk menaklukan tanah nusantara ini!" kenang Mpu Barada

"Dan puncaknya adalah hutang besar kerajaan Majapahit yg harus di bayarkan ke.kerajaan tiongkok.

Itulah dampak perang ,kawula alit juga yg menderita,.

Sekarang mereka datang lagi dan ingin menjajal kembali tokoh-tokoh silat dari kerajaan Majapahit ini,itulah sebabnya,angger , eyang undang untuk mewakili gurumu ini dan eyangmu sebagai salah satu tokoh silat yg akan menghadapi mereka, gurumu ini sebenarnya lah sudah ingin meninggalkan urusan keduniaan,apalagi urusan perang tanding, selayaknyalah kaum muda yg menunaikannya," jelas Mpu Barada.

"Jadi maksud eyang guru , murid yg akan turun ke gelanggang perang tanding itu,?" tanya Wikala.

"Benar,dan datanglah bersama salah seorang saksi yg terpercaya, untuk mengawalmu!" perintah Mpu Barada.

"Siapakah kiranya teman yg kuajak turut serta,eyang ?" tanya Wikala.

"Saya!", celetuk Larasati,yg sedari tadi diam mendengarkan pembicaraan kedua orang itu.

"Jangan! ilmumu belum terlalu tinggi,ngger

Angger Larasati masih harus

belajar disini", kata Mpu Barada

" Jadi sebaiknya siapa,eyang?" lanjut Wikala

"Angger kan punya murid yg kudengar cukup menggegerkan Majapahit,karena kekejamannya!" jelas Mpu Barada

"Heh,Hantu Kali mayit,darimana eyang tahu tentang Hantu Kali mayit ini?" tanya Wikala.

"Jangan terlalu angger pikirkan darimana eyang tahu,ajaklah ia sebagai penyertamu!". menutup pembicaraannya Mpu Barada.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

undangan dari eyang guru untuk ikut perang tanding

2022-08-26

2

Toni Hartono

Toni Hartono

terduga teror inisial tentara"coro jowone, mugemi ono ing ndusun'

2022-07-27

0

Raras Titi

Raras Titi

lanjut

2022-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 episode 2:Satria Dari DAhA
2 episode 2: Satria Dari DAhA bagian kedua
3 episode 2:Satria Dari DAhA bagian ketiga
4 episode 2: Satria Dari DAhA bagian keempat.
5 episode 2: Satria Dari DAhA bagian kelima
6 episode 3: Kidung Asmara di Puncak Merbabu
7 episode 3: Kidung Asmara di Puncak Merbabu
8 episode 3: Kidung Asmara di Puncak Merbabu.
9 episode 3: Kidung Asmara di Puncak Merbabu
10 episode 1 : Romansa di desa thanda. bagian pertama.
11 episode 1: Romansa di desa thanda bagian kedua.
12 episode 1: Romansa di desa thanda bagian ketiga.
13 episode 1: Romansa di desa thanda bagian keempat.
14 episode 4: Sang SiNAGARA bagian pertama.
15 episode 4: Sang SiNAGARA bagian kedua
16 episode 4: Sang SiNAGARA bagian ketiga
17 episode 4: Sang SiNAGARA bagian keempat.
18 episode 5 : Jodoh KeRATON bagian pertama
19 episode 5 : Jodoh KeRATON bagian kedua.
20 episode 5 : Jodoh KeRATON bagian ketiga.
21 episode : 5 Jodoh KeRATON bagian keempat.
22 episode 5: Jodoh KeRATON bagian kelima.
23 episode 5: Jodoh KeRATON bagian keenam
24 episode 5: Jodoh KeRATON bagian ketujuh.
25 episode 6: UTUSAN bagian pertama.
26 episode 6: UTUSAN bagian kedua.
27 episode 6: UTUSAN bagian ketiga.
28 episode 6: UTUSAN bagian keempat.
29 episode : 6 UTUSAN bagian kelima.
30 episode 6 : UTUSAN bagian keenam.
31 episode 6 : UTUSAN bagian ketujuh.
32 episode 6 : UTUSAN bagian kedelapan.
33 episode 6 : UTUSAN bagian kesembilan.
34 episode 6 : UTUSAN bagian kesepuluh.
35 episode 7 : Bermalam di Tembok China. Bagian pertama.
36 episode 7 : Bermalam di Tembok China bagian kedua.
37 episode 7 : Bermalam di Tembok China bagian ketiga.
38 episode 7 : Bermalam di Tembok China bagian keempat
39 episode 7: Bermalam di Tembok China bagian kelima
40 episode 7 : Bermalam di Tembok China bagian keenam.
41 episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian pertama.
42 episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian kedua
43 episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian ketiga
44 episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian keempat
45 episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian kelima.
46 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian pertama.
47 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kedua
48 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian ketiga.
49 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian keempat.
50 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kelima
51 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian keenam.
52 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian ketujuh
53 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kedelapan.
54 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kesembilan.
55 episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kesepuluh
56 episode 10 : Bhatara Purwawisesa episode pertama.
57 episode 10 : Bhatara Purwawisesa bagian kedua
58 episode 10 : Bhatara Purwawisesa bagian ketiga
59 episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian keempat.
60 episode 10 : Bhatara Purwawisesa bagian kelima.
61 episode 10 : Bhatara Purwawisesa bagian keenam.
62 episode 10 Bhatara purwawisesa bagian ketujuh
63 episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian kedelapan
64 episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke sembilan
65 episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke sepuluh
66 episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke sebelas
67 episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke sebelas
68 episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke duabelas
69 episode 11 : Saat KELUD pun murka. bagian pertama.
70 episode 11 Saat KELUD pun murka bagian kedua.
71 episode 11 Saat KELUD pun murka bagian ketiga.
72 episode 11 Saat KELUD pun murka bagian keempat.
73 episode 11 Saat KELUD pun murka bagian kelima.
74 episode 11: Saat KELUD pun Murka bagian keenam.
75 episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian ketujuh.
76 episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian ke delapan.
77 episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian kesembilan
78 episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian ke sepuluh
79 episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian ke sebelas.
80 episode 12 Mendung di langit Pamotan. bagian pertama.
81 episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian kedua.
82 episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian ketiga.
83 episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian keempat
84 episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian ke Lima.
85 episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian ke enam.
86 episode 13 Cinta Lama takkan pudar. bagian pertama.
87 episode 13 Cinta Lama takkan pudar. bagian kedua.
88 episode 13 Cinta lama takkan pudar bagian ketiga.
89 episode 13 Cinta Lama takkan pudar bagian keempat.
90 episode 13 Cinta Lama takkan pudar bagian ke lima.
91 episode 14 Bali pulau yang indah. bagian pertama.
92 episode 14 Bali pulau yang indah bagian kedua.
93 episode 14 Bali Pulau yang indah bagian ke tiga.
94 episode 14 Bali pulau yang indah bagian ke empat.
95 episode 14 Bali pulau yang indah bagian ke Lima.
96 episode 14 Bali pulau yang indah bagian ke enam.
97 episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu. bagian pertama.
98 episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu bagian kedua.
99 episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu bagian ke tiga.
100 episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu bagian ke empat.
101 episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu bagian ke Lima.
102 episode 16 Geger Majapahit. bagian pertama.
103 episode 16 Geger Majapahit bagian ke Dua.
104 episode 16 Geger Majapahit bagian ke tiga.
105 episode 16 Geger Majapahit bagian ke empat.
106 episode 16 Geger Majapahit bagian kelima.
107 episode 16 Geger Majapahit bagian ke enam.
108 episode 16 Geger Majapahit bagian ke tujuh
109 episode 16 Geger Majapahit bagian ke delapan.
110 episode 17 SURAPRABHAWA bagian pertama.
111 episode 17 SURAPRABHAWA bagian kedua.
112 episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke tiga
113 episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke empat.
114 episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke Lima.
115 episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke enam.
116 episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke tujuh.
117 episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke delapan.
118 episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke sembilan.
119 episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke sepuluh.
120 episode 18 Singgasana Yang Suram. bagian pertama.
121 episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke dua
122 episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke tiga
123 episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke empat
124 episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke lima
125 episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke enam.
126 episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke tujuh.
127 episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke delapan
128 episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke sembilan.
129 episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke sepuluh
130 episode 19 Kekacauan bagian pertama
131 episode 19 Kekacauan bagian ke dua.
132 episode 19 Kekacauan bagian ke tiga.
133 episode 19 Kekacauan bagian ke empat
134 episode 19 Kekacauan bagian ke lima
135 episode 19 Kekacauan bagian ke enam.
136 episode 19 Kekacauan bagian ke tujuh.
137 episode 19 Kekacauan bagian ke delapan.
138 episode 19 Kekacauan bagian ke sembilan.
139 episode 19 Kekacauan bagian ke sepuluh.
140 episode 20 Perang Tanding. bagian pertama
141 episode 20 Perang Tanding bagian ke dua
142 episode 20 Perang Tanding bagian ke tiga
143 episode 20 Perang Tanding bagian ke empat.
144 episode 20 Perang Tanding bagian ke Lima.
145 episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian pertama.
146 episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke dua
147 episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke tiga
148 episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke empat
149 episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke Lima.
150 episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke enam.
151 episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke tujuh
152 episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke delapan.
153 episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke delapan.
Episodes

Updated 153 Episodes

1
episode 2:Satria Dari DAhA
2
episode 2: Satria Dari DAhA bagian kedua
3
episode 2:Satria Dari DAhA bagian ketiga
4
episode 2: Satria Dari DAhA bagian keempat.
5
episode 2: Satria Dari DAhA bagian kelima
6
episode 3: Kidung Asmara di Puncak Merbabu
7
episode 3: Kidung Asmara di Puncak Merbabu
8
episode 3: Kidung Asmara di Puncak Merbabu.
9
episode 3: Kidung Asmara di Puncak Merbabu
10
episode 1 : Romansa di desa thanda. bagian pertama.
11
episode 1: Romansa di desa thanda bagian kedua.
12
episode 1: Romansa di desa thanda bagian ketiga.
13
episode 1: Romansa di desa thanda bagian keempat.
14
episode 4: Sang SiNAGARA bagian pertama.
15
episode 4: Sang SiNAGARA bagian kedua
16
episode 4: Sang SiNAGARA bagian ketiga
17
episode 4: Sang SiNAGARA bagian keempat.
18
episode 5 : Jodoh KeRATON bagian pertama
19
episode 5 : Jodoh KeRATON bagian kedua.
20
episode 5 : Jodoh KeRATON bagian ketiga.
21
episode : 5 Jodoh KeRATON bagian keempat.
22
episode 5: Jodoh KeRATON bagian kelima.
23
episode 5: Jodoh KeRATON bagian keenam
24
episode 5: Jodoh KeRATON bagian ketujuh.
25
episode 6: UTUSAN bagian pertama.
26
episode 6: UTUSAN bagian kedua.
27
episode 6: UTUSAN bagian ketiga.
28
episode 6: UTUSAN bagian keempat.
29
episode : 6 UTUSAN bagian kelima.
30
episode 6 : UTUSAN bagian keenam.
31
episode 6 : UTUSAN bagian ketujuh.
32
episode 6 : UTUSAN bagian kedelapan.
33
episode 6 : UTUSAN bagian kesembilan.
34
episode 6 : UTUSAN bagian kesepuluh.
35
episode 7 : Bermalam di Tembok China. Bagian pertama.
36
episode 7 : Bermalam di Tembok China bagian kedua.
37
episode 7 : Bermalam di Tembok China bagian ketiga.
38
episode 7 : Bermalam di Tembok China bagian keempat
39
episode 7: Bermalam di Tembok China bagian kelima
40
episode 7 : Bermalam di Tembok China bagian keenam.
41
episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian pertama.
42
episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian kedua
43
episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian ketiga
44
episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian keempat
45
episode 8 : MangkatNYA sang Prabhu bagian kelima.
46
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian pertama.
47
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kedua
48
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian ketiga.
49
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian keempat.
50
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kelima
51
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian keenam.
52
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian ketujuh
53
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kedelapan.
54
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kesembilan.
55
episode 9 : ISTANA tanpa MAHKOTA bagian kesepuluh
56
episode 10 : Bhatara Purwawisesa episode pertama.
57
episode 10 : Bhatara Purwawisesa bagian kedua
58
episode 10 : Bhatara Purwawisesa bagian ketiga
59
episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian keempat.
60
episode 10 : Bhatara Purwawisesa bagian kelima.
61
episode 10 : Bhatara Purwawisesa bagian keenam.
62
episode 10 Bhatara purwawisesa bagian ketujuh
63
episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian kedelapan
64
episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke sembilan
65
episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke sepuluh
66
episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke sebelas
67
episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke sebelas
68
episode 10 Bhatara Purwawisesa bagian ke duabelas
69
episode 11 : Saat KELUD pun murka. bagian pertama.
70
episode 11 Saat KELUD pun murka bagian kedua.
71
episode 11 Saat KELUD pun murka bagian ketiga.
72
episode 11 Saat KELUD pun murka bagian keempat.
73
episode 11 Saat KELUD pun murka bagian kelima.
74
episode 11: Saat KELUD pun Murka bagian keenam.
75
episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian ketujuh.
76
episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian ke delapan.
77
episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian kesembilan
78
episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian ke sepuluh
79
episode 11 Saat KELUD pun Murka bagian ke sebelas.
80
episode 12 Mendung di langit Pamotan. bagian pertama.
81
episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian kedua.
82
episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian ketiga.
83
episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian keempat
84
episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian ke Lima.
85
episode 12 Mendung di langit Pamotan bagian ke enam.
86
episode 13 Cinta Lama takkan pudar. bagian pertama.
87
episode 13 Cinta Lama takkan pudar. bagian kedua.
88
episode 13 Cinta lama takkan pudar bagian ketiga.
89
episode 13 Cinta Lama takkan pudar bagian keempat.
90
episode 13 Cinta Lama takkan pudar bagian ke lima.
91
episode 14 Bali pulau yang indah. bagian pertama.
92
episode 14 Bali pulau yang indah bagian kedua.
93
episode 14 Bali Pulau yang indah bagian ke tiga.
94
episode 14 Bali pulau yang indah bagian ke empat.
95
episode 14 Bali pulau yang indah bagian ke Lima.
96
episode 14 Bali pulau yang indah bagian ke enam.
97
episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu. bagian pertama.
98
episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu bagian kedua.
99
episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu bagian ke tiga.
100
episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu bagian ke empat.
101
episode 15 Mangkatnya Sang Ibunda Ratu bagian ke Lima.
102
episode 16 Geger Majapahit. bagian pertama.
103
episode 16 Geger Majapahit bagian ke Dua.
104
episode 16 Geger Majapahit bagian ke tiga.
105
episode 16 Geger Majapahit bagian ke empat.
106
episode 16 Geger Majapahit bagian kelima.
107
episode 16 Geger Majapahit bagian ke enam.
108
episode 16 Geger Majapahit bagian ke tujuh
109
episode 16 Geger Majapahit bagian ke delapan.
110
episode 17 SURAPRABHAWA bagian pertama.
111
episode 17 SURAPRABHAWA bagian kedua.
112
episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke tiga
113
episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke empat.
114
episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke Lima.
115
episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke enam.
116
episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke tujuh.
117
episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke delapan.
118
episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke sembilan.
119
episode 17 SURAPRABHAWA bagian ke sepuluh.
120
episode 18 Singgasana Yang Suram. bagian pertama.
121
episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke dua
122
episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke tiga
123
episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke empat
124
episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke lima
125
episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke enam.
126
episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke tujuh.
127
episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke delapan
128
episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke sembilan.
129
episode 18 Singgasana Yang Suram bagian ke sepuluh
130
episode 19 Kekacauan bagian pertama
131
episode 19 Kekacauan bagian ke dua.
132
episode 19 Kekacauan bagian ke tiga.
133
episode 19 Kekacauan bagian ke empat
134
episode 19 Kekacauan bagian ke lima
135
episode 19 Kekacauan bagian ke enam.
136
episode 19 Kekacauan bagian ke tujuh.
137
episode 19 Kekacauan bagian ke delapan.
138
episode 19 Kekacauan bagian ke sembilan.
139
episode 19 Kekacauan bagian ke sepuluh.
140
episode 20 Perang Tanding. bagian pertama
141
episode 20 Perang Tanding bagian ke dua
142
episode 20 Perang Tanding bagian ke tiga
143
episode 20 Perang Tanding bagian ke empat.
144
episode 20 Perang Tanding bagian ke Lima.
145
episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian pertama.
146
episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke dua
147
episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke tiga
148
episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke empat
149
episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke Lima.
150
episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke enam.
151
episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke tujuh
152
episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke delapan.
153
episode 21 Sang BRAWIJAYA bagian ke delapan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!