Wikala memandang jauh kearah Puncak gunung kelud, seakan akan ingin menggapainya .
Kemudian ia kembali menatap hamparan padi yg baru di tanam, ketika ia berpaling dilihatnya Tantri dengan mata yg masih basah oleh airmata.
Dengan menguatkan tekad di hatinya, semua harus jelas maka Wikala pun berkata,
" Maafkan kakang Tantri, kakang memang lemah,!" ucapnya pelan
" ada apa sih, Kang, bicaranya kok berbelit- belit,!" kata Tantri.
" bukan kakang tidak mencintaimu, dan juga bukan tidak suka, sungguh di dalam lubuk hati yg paling dalam amat mencintai mu, akan te..tapi...,!" kata kata Wikala terhenti.
" akan tetapi apa Kang,?" tanya Tantri yg nampak mulai gusar.
" Akan tetapi mungkin kita berdua memang tidak berjodoh,!" jawab Wikala.
" kenapa begitu Kang, kakang kan bisa melamar ku kepada Romo, kalau tidak diizinkan kita pergi saja dari sini,!" ujar Tantri yg nampak mulai menangis lagi.
" Tantri bukan itu masalah nya, kalau soal lamar melamar sih gampang, tetapi ini soal lain,!" jawab Wikala pelan.
" apa persoalannya Kang, Kalau memang di luar batas kemampuan kita , Tantri mungkin masih menerima,!" kata Tantri yg masih menangis.
" ya, ini memang di luar batas, adalah kakangmu ini, sangat lemah,!" sambil berhenti berkata Wikala terdiam sejenak.
" ada apa sih Kang, bicaranya yg jelas, !" berkata Tantri mendesak.
" Sebenarnya kakang mu ini.....,!" kembali Wikala terdiam.
" sebenarnya apa?" tanya Tantri yg sudah mulai bosan dengan ucapan Wikala.
" Sebenarnya kakang telah di jodohkan dengan putri keraton, dan enam purnama lagi akan menikah,!" ujar Wikala dengan berat hati.
" Hahhh, apa,....kok bisa ,..itu tidak mungkin,!" teriak Tantri terkejut mendengar pernyataan Wikala , laksana petir di siang bolong.Tantri menangis sejadi-jadinya.
" maafkan kakang Tantri, kakang memang lemah,!" ucap Wikala sambil berusaha menenangkan Tantri.
" sebenarnya waktu itu jika kakang mu ini mau menuruti saran Romo dan biyung, semua ini pasti takkan terjadi,!" desah Wikala seraya membelai rambut Tantri.
" harusnya kakang Radeksa menolak nya,!"ucap Tantri lirih.
" ataauuu, kita lari saja Kang,!" lanjut tantri.
" lari kemana,selamanya kita akan jadi buronan negara,!" jawab Wikala pelan.
" kakang tidak mau mempertahankan cinta kita, sungguh kakang memang kejam!" teriak Tantri.
" kakang memang kejam, seandainya waktu itu kakang melamarmu mungkin ini takkan terjadi, seperti saran biyung!" desah Wikala pelan.
" mengapa tidak kakang lakukan,?" tanya Tantri sambil.
" kakang pikir dapat menolak langsung kepada Sang Prabhu, dengan alasan kakang bukan siapa-siapa, akan tetapi perjodohan ini dilakukan jauh sebelumnya, hingga kakang tidak mampu berkata apa-apa,!" jelas Wikala.
" sungguh tega kakang menyakitiku, ...aku benci...aku benci kakang, lebih baik aku mati..,!" ujar Tantri bangkit dan berlari meninggalkan tempat itu.
" Tantri........iiii,!" panggil Wikala namun Tantri sudah jauh meninggalkannya.
Tinggal lah Wikala merenungi nasibnya sungguh , sesuatu terasa hilang dari dirinya, sesuatu yg amat berharga yaitu kesetiaan akan janji cinta.
Apakah karena jodoh keraton ,aku harus menyakiti Tantri, gadis yg sangat kucintai . pikir Wikala dalam hati.
Dengan gontai ia melangkahkan kaki, meninggalkan tempat itu kembali ke rumahnya. Dilihatnya ki demang masih mengobrol dengan Mpu Thanda dengan serius , ketika melihat ki demang , ia tak mampu menatapnya, secepatnya berlalu dari tempat itu.
Sementara itu Mpu Thanda dan ki demang lagi membicarakan tentang putra putri nya.
" Begini ki demang ,atas restu Gusti Prabhu kademangan thanda sain ini akan di tetapkan sebagai tanah perdikan,!" ucap Mpu Thanda .
" Sesuatu khabar yg menggembirakan, Mpu, semoga kademangan kita semakin makmur, di tambah pemudanya pun sudah mulai mapan ilmu silatnya guna menjaga keamanan desa,!" sambut oleh ki demang.
" Yahh, demikian lah mudah mudahan kademangan kita semakin makmur, akan tetapi ada khabar yg kurang baik bagi putra putri kita,!" lanjut Mpu Thanda.
" apa itu Mpu,?" tanya ki demang.
" heeehhh, soal angger Radeksa dan angger Tantri, !" kata Mpu Thanda sambil menghela nafas.
" apa masalah nya dengan angger Radeksa dan angger Tantri,?" tanya ki demang lagi.
" begini ki demang kita berdua kan mengetahui hubungan mereka bukan saja hubungan pertemanan biasa, keduanya berhubungan sebagai seorang lelaki kepada seorang perempuan yg lebih tepat lagi kasmaran,!" jelas Mpu Thanda sareh.
Nampak kepala ki demang manggut-manggut dan berkata,
" kan tidak ada salah nya dengan hubungan itu, kita yg tua- tua tinggal mengarahkannya,!" ujar ki demang
" memang tidak ada salahnya, bahkan saya dan biyung nya sudah menyuruh angger Radeksa untuk melamar Tantri , akan tetapi....,!" Mpu Thanda memutus kata- katanya.
" akan tetapi kenapa Mpu, seandainya Mpu sekeluarga datang ,pasti akan kami terima dengan tangan terbuka, !" kata ki demang mendesak.
" Kata Radeksa ia belum siap untuk berkeluarga,!" jawab Mpu Thanda.
" Yeah, mungkin angger Radeksa merasa masih terlalu muda dan masih banyak yg akan di lakukan nya,!" sela ki demang.
" Alasan mu memang tepat, akan tetapi ia sudah di jodohkan dengan salah seorang putri keraton,!" jelas Mpu Thanda.
" Hahhh, sungguh beruntung angger Radeksa bakal mempunyai sisihan seorang putri keraton,!" ujar ki demang hampir berteriak.
" ki demang benar, tetapi telah menghancurkan hati angger Tantri, yg kami berdua selaku orang tua Radeksa amat menyukai nya, baik luar maupun dalamnya,!" tukas Mpu Thanda.
Nampak ki demang terdiam, ia kemudian teringat pada putri semata wayang yang teramat sayang dengan Radeksa. Hampir tiap saat memuji tingkah laku putra Mpu Thanda itu, sekilas terlihat di wajah ki demang ada kesedihan yg membayang.
" Mpu benar, Tantri pasti akan sedih sekali, mengingat kedekatan mereka berdua yg sudah sangat sulit di pisahkan, bagai lepat dengan daun,!" ujar ki demang pelan membayangkan perasaan putri yg hancur.
" itulah ki , maka nya, saya memerlukan bicara empat mata dengan ki demang,!" ujar Mpu Thanda lanjut,
" Sebenarnya kami berharap ,agar angger Tantri dapat tabah, atas keadaan ini, jangan cepat putus asa, apapun itu ,ia sudah kami anggap anak sendiri,!" terang Mpu Thanda.
" Mudah mudahan Mpu, Tantri mau melihat kenyataan ini, mungkin bukan takdirnya berjodoh dengan angger Radeksa,!" kata ki demang lesu.
Siapa lah orangtua yg tidak sedih melihat nasib anaknya yg akan ditinggalkan orang yg dikasihinya guna menikah dengan orang lain.
Setelah ki demang kembali ke rumahnya beserta istrinya, maka mereka mendapati rumah dalam keadaan tertutup .
Kemudian ki demang bergegas masuk ke dalam namun tidak di jumpainya Tantri.
Segera ki demang menyuruh pengawal kademangan mencari Tantri, para pengawal pun mencari ke semua tempat termasuk ke rumah Mpu Thanda. Akan tetapi nihil , Tantri tidak di ketemukan.
Wikala yg mendengar , Tantri hilang segera keluar dan ikut mencari.Tempat tempat yg biasa mereka kunjungi berdua di datangi, akan tetapi tetap Tantri tidak di ketemukan.
Ketika hari menjelang malam teringat Wikala satu tempat terakhir kalinya mereka berdua kunjungi, ya... lereng selatan yg ada air terjun nya .
Dengan cepat Wikala bergerak ke sana dengan mengerahkan ilmu wisnu kencana , sebentar saja ia telah sampai.
Ketika di lihatnya lokasi air terjun tersebut, keadaan sudah gelap gulita.
Di panggil nya berkali kali , akan tetapi tiada jawaban hanya pantulan suaranya yg menggema, akan tetapi setelah mendekat ke sebuah batu besar, tiba tiba kaki Wikala ter sangkut sebuah kain panjang.
Di ambilnya kain itu, kain panjang itu memang milik Tantri, langsung Wikala terjun ke dalam kolam air terjun dengan cepat.Akan tetapi setelah lama menyelam Wikala tidak menemukan Tantri.
Wikala keluar dari dalam air dan duduk di batu besar itu dengan memusatkan nalar budinya ia mengeluarkan ajian sapta panggraitanya untuk mendeteksi keberadaan Tantri. Memang Tantri tidak berada di situ, segera Wikala berpikir apakah Tantri di culik oleh seseorang.
Ia berontak hingga kain panjang nya lepas. Atau Tantri bunuh diri dan tubuhnya hanyut di Kali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Wira Yoga
Kisah cinta yg seru 👍
2022-03-30
1
Anindya Nuri Adnina
kasihan tantri.....
2022-02-26
4