DENDAM 100 KILOGRAM
"Mollyyyyy... Mana kamu.. Kok lambat banget sih... Udah mau kesiangan ini.." Teriak Tika pada menantunya.
"Iya bu... Maaf tadi Molly masih jemur baju ibu sama baju adek Wika.." Inilah Molly wanita bertubuh gempal dan yang sedari tadi di teriaki Tika sang mertua.
"Aaahh.. Kamu itu memang lambat, karna tubuh kamu itu keberatan, lari aja gak bisa. Kayak apa mau gerak cepat?" Ledek Tika pada postur tubuh Molly.
"Maaf bu.. Kenapa ya..?" Molly ingin mengalihkan pembicaraan tak ingin tubuhnya terus di ocehkan Tika.
"Ini.. " Tika menyerahkan keranjang belanja pada Molly dengan sedikit melemparnya. Tapi untung saja Molly dapat menangkapnya dengan tapat.
"Kamu pergi belanja keperluan kita di dapur, kamu sih makan banyak banget makanya sayur sayur, lauk pauk kita di dapur itu cepat bangaet habisnya. Sekarang kamu pergi belanja ke pasar ini nama nama sayur dan yang lainnya perlu kamu beli." Tika menyerahakan lagi lembaran kertas pada Molly dan Molly menerimanya.
"Uangnya bu.." Ucap Molly pelan.
"Ck... Ini.. Sisanya kalau kurang kamu tambahlah pake duit kamu sendiri ya, kamukan makan juga." Ucap Tika langsung berlalu dari hadapan Molly yang berdiri di ambang pintu.
Tampa mendengarkan apa hinaan hinaan Tika tadi, Molly berangkat menuju pasar terdekat. Walaupun terbilang dekat Molly tetap harus menaiki ojek untuk sampai di pasar itu. Kini Molly sedang menunggu ojek online yang baru saja ia pesan. Sambil menunggu ojeknya, Molly membuka daftar belanjaannya.
Ada beberapa nama barang di sana ada juga sayuran.
Sayur asem, bayam, kangkung, terong, tahu, tempe.
Ikan segar, ikan asin, ceker ayam.
Sabun mandi Wika dan sabun mandi Ibu.
Bedak dan minyak rambut Wika
5 Pembersih muka Wika.
Masih punya Wika dan Ibunya.
7
8
9
10
11
12
...
Dan masih banyak lagi barang yang bukan untuk di pergunakan bersama di rumah itu hanya seperti sayur dan ikan saja yang termasuk belanjaan dapur tapi selebihnya milik Ibu dan anak itu.
Molly melihat uang yang di serahkan Tika padanya, hanya 100 Ribu. Apakah cukup untuk membeli keperluan Ibu mertuanya itudan Wika adik iparnya. Tentu saja tidak maka Molly harus mengunakan uangnya sendiri untuk membeli keperluan dapur dan juga menambah kekurangan uang dari keperluan Wika dan Tika.
Molly memgehela nafasnya sedih dengan nasibnya. Molly di nikahi Dika kakak dari Wika dan anak dari Tika dan mendiang ayah Dika yang sudah tiada sebelum Molly dan Dika menikah.
Dulu memanglah Molly tak segemuk ini, dulu Molly memiliki tubuh indah, tidak gemuk dan tidak kurus juga. Oleh sebeb itu Dika menikahi Molly. Keindahan tubuh Molly itu tak bertahan lama setelah Molly menikah dengan Dika, seperti sekarang tubuhnya melar dan seakan membengkak gemuk seperti ini. Seandainya Molly bisa kembali seperti dulu lagi pasti itu adalah muzijat yang paling hebat.
Lamunan Molly di buyarkan dengan suara klakson motor.
KIIIKK..
"Ya mas.." Molly berlari sedikit menghampiri Ojek online itu.
Ojek online itu bukannya menyerahkan helm penumpangnya tapi malah meneliti tubuh Molly.
"Kenapa Mas..?" Tanya Molly sang ojol itu tampak bingung.
"Maaf ya mbak.. Ini yang pesan Namanya Molly.. Ini mbak ya?" Tanya Sang ojol dan kembali melihat ponselnya.
"Iya Mas nama saya Molly." Ujar Molly ingin naik motor ojol itu.
"Ehh.. Ehh.. Mbak.. Maaf dulu ni ya.. Tapi motor saya kayaknya gak mampu bawa mbaknya.. Karna keberatan mbak." Ucap Ojol itu.
"Hahhh... Aduh mas.. Ke pasar di sebelah sana itu aja... Gak jauh kok.." Ucap Molly yang sedikit memohon.
"Heeehhh Molly.. Ngapain kamu mau segala naik ojol... Ojolnya tu takut kalau kamu yang naik ojolnya nanti bannya kempes di jalan, apalagikan pasar di sebelah sana itu ada tanjakan sedikit. Memang gak mampu itu motor ojolnya." Kata seorang ibu ibu, yang baru turun juga dari ojolnya di depan gang yang sama dengan Molly.
Tak lama datang lagi ibu ibu yang berteangga dengan Tika di rumahnya, dan juga mendengar ucapan tal sedap dari ibu ibu yang baru turun dari ojol itu.
"Eeehh Molly.. Jangan deh naik Ojol, gak mampu itu motornya, kasihan nanti takut takutnya kamu kenapa kenapa di jalan, bisa bisa Dika jadi duda muda. Lagian kalau pake motor, badan kamu aja udah penuh itu motor belum lagi belanjaan kamu... " Kata ibu ibu itu dengan lebih kasar lagi.
Molly hanya bisa menunduk tak berdaya, ia tak berani melawan karna menghargai yang lebih tua darinya. Sedangkan Bang ojol ini tadi jug sangat merasa tak enak mendengar ucapan ucapan pedas dari ibu ibu yang menghina tubuh Molly.
"Ya udah Mas.. Lanjut aja, saya gak jadi naik..." Molly benar bemar sakit hati mendengar itu. Bukan masalah jika mereka membicarakan tubuhnya tapi jika membicarakan hubungannya dangan Dika, Molly tidak terima.
"Iya mbak.. Tapi saya tetap bantu embaknya kok.. Saya hubungi aja teman saya yang bawa taksi biar bisa jemput embak di sini ya.." Tawar Ojol itu juga.
Molly hanya mampu menganggukan kepalanya dan tetap mengucapkan terimakasih pada sang ojol.
Tak lama kemudian mobil yang di tunggu Molly pun datang dan akhirnya Molly dapat berangkat kepasar.
Sesampainya di pasar, Molly melihat banyak sekali orang orang hang juga sibuk berbelanja, dan bila sampai di tempat yang sempit barus desak desakan. Belum lagi riuh ricuh pasar membuat Molly mengelengkan kepalanya.
"Semoga aja barang barang yang mau di belanjakan masih ada, nanti kalau gak ada malah aku yang kena marah lagi.." Ucap Molly yang sudah hafal alamat bila dia salah beli atau barangnya itu tidak ada maka dirinyalah yang akan di salahkan, kurang fokuslah kurang pahamlah, lambatlah.. Semua itu pasti akan Molly dengar dari mulut mertuanya.
Dengan perlahan tapi pasti Molly mencari dan berbelanja apa saja yang di daftar itu dengan benar. Hari ini tidak ada yang tidak ada, semuanya lengkap. Molly rasa kali ini ia tidak akan di marahi lagi.
Molly menaiki Taksi yang sama dengan yang sebelumnya karna molly akan membayar dua kali lipat jika sang sopir taksi mau menunggunya dan kembali mengantarnya pulang.
Di dalam perjalanan Molly menghitung belanjaannya. Sekitar 270 ribu yang terbelanjakan. Sementara uang yang di beri Tika hanya 100 ribu. Berarti sisanya adalah uang Molly sendiri. Jika untuk belanja sayur dan lauk pauk, tidak habis seratus ribu, tapi belanja alat alat keperluan Tika dan Wika ini yang banyak memakan uang Molly, padahal kataTika tadikan, Molly harus menggunakan uangnya juga karna ia juga manggunakannya. Tapi bila di faktanya, Molly tidak akan menyentuh barang barang ya ia beli ini. Paling hanya sayur dan Lauk pauk yang Molly dapatkan, kalau untuk barang kecantikan ini tidak akan.
Molly sampai di rumahnya pukul 2 siang, tubuh lelah, hati juga lelah. Molly meletakan barang belanjaannya di atas menja dapur dan mulai membereskannya memasukan bahan makanan itu ke dalam kulkas dan yang lainnya akan di antar kapada Tika, karna itu semua adalah miliknya dan anak gadisnya.
"Molly lambat banget sih kamu.. Aku sore ini bakal jalan jalan sama teman teman aku, mana barang barang kecantikan aku sini... Aku mau siap siap.." Wika langsung saja merampas kresek plastik itu dari tangan Molly dan berlalu masuk kamarnya lagi.
"Molly...." Tak habis habis lagi sepertinya panggilan darurat dari sang ibu mertua.
"Iya bu.." Molly datang dari dapur mendengar sang ibu memanggilnya dari teras.
"Molly bisa gak sih kamu jangan kasih malu ibu.." Ucap Tika sembari berkacak pinggangnya.
Molly tak paham dengan apa yang ibu mertunya itu bicarakan, rasanya Molly tidak ada membuat malu Tika sama sekali, sedari tadi Molly kepasar seorang diri untuk membelikan barang barang itu tadi.
"Molly... Molly... Kan ibu sudah bilang kurusin itu badanmu... Teman teman ibu di arisan ejek ibu semua.. Tadi ada ibu Lisma bilang kalau dia liat kamu lagi di tolak abang abang ojol, karna takut motornya gak mampu bawa kamu sampe pasar. Betul itu?" Tanya Tika sembari melototkan matanya.
"Iya betul bu.." Ucap Molly hanya bisa meremas jari jemarinya.
"Ciiihhh.. Kamu ini.. Kenapa sih Dika mau sama kamu yang gendut kayak gini, banyak kok cewel cewek cantik lainnya yang mau sama Dika, tapi kok bisanya Dika maunya sama kamu yang jelek kayak gini. Kamu pasti kasih pelet Dika kan.. Makanya Dika mau sama kamu, kalau kamu gak pake pelet peletan gak mingkin anak saya yang ganteng itu mau sama kamu." Dumel Tika habis habisan.
Molly..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
less22
aku mapir
2022-06-27
0
IG : @thatya0316
molly badanmu gede kenapa gak lawan saja, mereka pasti takut...
2022-03-27
0
Ilmara
Kak aku mampir yuk mampir juga ya kak di cinta tulus si cupu
2022-03-07
1