Ini hari libur di tempat kerja Molly, karna setiap seminggu setelah Shif malam maka Molly akan mendapatkan satu hari libur dan jika sudah satu Minggu shif siang maka Molly juga mendapat libur.
Karna hari libur maka Molly memilih untuk pergi latihan ke tampat Gym. Molly hari ini tidak lari pagi, hanya menyiapkan sarapannya dan bersih bersih Rumahnya.
Karna kejadian Dika menelpon Molly dan memmarah marahinya Molly tak ingin banyak melakukan banyak hal. Dan lebih murung dan sering melamun juga. Molly pikir jika ia ke tempat Gym mungkin dia akan merasa lebih baik.
Molly sampai di tempat gymnya dan melihat sudah ada Anggi yang sedang mondar mandir di depan pintu sepertu sedang menunggu seseorang.
Molly turun dari taksinya dan membayar ongkusnya. Naggi terlihat sumringah melihat Molly datang dan segera menghampiri Molly.
"Akhirnya kamu datang juga, dari tadi aku tunggu tunggu, bahkan dari kemarin..." Ucap Anggi ketika sudah sampai di depan Molly.
"Aku...? Tapi kenapa...?" Molly mengerutkan keningnya.
"Iya lah.. Aku ingin tahu kondisimu, aku dengar dari teman temanmu, ada yang menganggumu ketika akut tidak ada di sini, katanya mereka sangat menggangumu... Apa itu benar...?" Anggi Rupanya sudah mendengar tentang penghinaan Molly hari itu dan sudah menunggu Molly datang untuk melakukan latihan dari hari hari yang lalu bukan hanya hari ini.
"Oohh aku gak apa apa kok, aman.." Molly tersenyum demi mengatakan kalau ia tidak apa apa, karna memang dengan masalah itu Molly tidak masalah, tapi masalah dengan Dika yang paling sakit di hati Molly, entah itu karna keduanya pernah saling mencintai atau semacamnya.
"Betul... Aku sangat khawatir sama kamu..." Anggi sungguh sangat memperhatikan Molly.
"Hahahaha.. Ayolah apa aku terlihat sangat lemah sehingga kamu khawatir seperti itu..?" Molly merasa Moodnya kembali dengan berbincang bincang dengan Anggi.
"Haaaahh.. Syukurlah kalau kamu baik baik saja... Aku sangat benci dengan orang orang seperti itu.. Entah mereka mendapat pemikiran dari mana bisa selalu merendahkan orang lain." Anggi berkacak pinggang dan mengeleng gelengkan kepalanya.
"Iya sudah ah masuk yuk itu kamu sepertinya udah di tungguin sama yang lain.." Anggi dan Molly pun masuk dan mulai melakukan pemanasan bersama dan setelah itu mereka latihan Gym.
"Molly..." Panggil seseorang juga lada Molly yang sedang latihan Gym.
"Eh Raha... Baru datang.. Yuk sini latihan..." Molly melihat kedatangan temannya itu.
"Ya.. Haahh aku telat ya.. Hehehehe.. Tapi gak apa apalah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, begitulah kata orang biasanya." Itu ucapan yang sering Molly ucapkan dulu saat masih SMA saat melihat jika ada temanya yang terlamhat tapi bukannya penjaga sekolah bolehkah lewat tapi makin banyak pertanyaan bertubi tubi dari mereka dan makin membuat murid muridnya itu semakin terlambat untuk ikut kelasnya.
Dan jika Molly melihatnya maka Molly pasti akan mengatakan demikian 'Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali' yang mendengarnya pasti akan membolehkan Murid yang terlambat itu masuk lebih cepat.
Karna Raha pernah mengalaminya maka itu selalu Raha ingat, dari situ rasa yang ada di hati Raha untuk Molly semakin besar. Melihat ketegasan Molly saat itu membuat Raha semakin menciba mendekati Molly tapi rasa tak percaya dirinya mengahalanginya.
Tapi jika sekarang maka Raha tidak akan melepaskan kesempatan itu lagi. Raha akan mengejar cintanya dan mendapatkannya.
Raha tahu kondisi yang Molly, jika yang orang lain lihat Molly adalah wanita genduk yang aneh dan tak memiliki apa pun untuk di banggakan, maka berbeda di mata Raha, Molly wanita yang penuh perjuangan dan tak kenal rasa lelah. Dan itu semakin membuatnya terpesona.
Mungkin ini cinta yang tak mengenal fisik dan materi. Raha tidak mementingkan semua itu yang ia mau hanya mendapatkan Molly saja.
Jauh dari keduanya sorot mata seseorang juga mencari tahu. Siapakah orang itu. Anggi memperhatikan Raha yang baru datang dan langsung menghampiri Molly dan kelihatannya sangat akrab pada Molly, tapi jika orang itu tidak mengganggu Molly maka Anggi tidak mempermasalahkannya.
Entah mengapa Anggi merasa keamanan Molly itu sangat perlu. Anggi tidak ingin ada yang merendahkan Molly seenaknya dan membuat wanita baik hati itu. Entah itu hanya rasa simpati atau rasa lainnya Anggi juga tidak dapat memastikannya.
Sebisa mungkin Anggi berusaha fokus dengan latihan murid murid barunya tapi entah mengapa kefokusannya selalu di curi Molly dan pria yang tak Anggi kenali itu.
Matany terus mencuri curi pandang pada Molly dan seolah tak mengikhlaskan Molly akrab dengan pria itu.
Masa latiha usai dan kini Molly dan Raha sedang pendinginan, Anggi memilih untuk menghampiri keduanya seolah pelatih biasanya.
"Hai... Bagaimana menyenangkan bukan latihan bersama kami...Emm apa kamu anak baru?" Tanya Anggi ketika sampai di depan Molly dan Raha.
"Oohh aku sudah mendaftar dengan yang namanya kak Bima, ini sudah latihanku yang sekian kalinya kak.." Ucap Raha menjelaskan pada pria yang ia juga tak tahu siapa.
"Oohh ya.. Raha ini Anggi, dia pemilik dari tempat Gym ini, dan Anggi ini Raha dia kemarin membela aku saat di bully dan dia jadi temanku..." Molly juga mengenalkan Raha pada Anggi dan juga sebaliknya.
"Oohh gitu ya... Maaf baru tahu, aku baru turun melatih satu pekan ini." Ucap Anggi akhirnya tenang mendengar dan tahu asal usul pertemanan Molly dan Juga Raha.
"Oohh ya makasih..." Ucap Raha juga.
"Molly habis ini kamu mau kemana?" Raha dan Molly kembali berbincang bincang santai lagi setelah Anggi meninggalkan mereka.
"Aku... Eemm hanya di rumah kontrakan saja.. Hari ini mumpung libur makanya bisa turun gym, karna besok aku masuk siang jadi, mungkin satu minggu kedepan aku gak ikut latihan gym lagi karna kerja." Raha mengangguk anggukan kepalanya paham.
"Kalau gitu kita makan siang bareng yuk... mumpung kamu lowong..." Ajak Raha.
"Tapi aku sedang diet Ra.. Nanti bukannya kurus malah makin gemuk gimana..?" Molly ingin tapi rasa ingin kurusnya juga ingin.
"Iya kan gak tiap hari Molly... Sekali kali aja..." Bujuk Raha lagi. Sungguh Raha ingin makan siang bersama Molly, itu hal yang tak pernah kesampaian yang Raha inginkan.
"Eemm baiklah.. Kita makan siang.." Molly rasa benar yang Raha katakan, tak masalah jika hanya sekali.
Molly dan Raha pun makan siang bersama. Mereka mekan di salah satu warung pinggir jalan yang merupakan tempat favorit Raha sejak dulu, dan rasa makanannya itu sangat legendaris membuat Raha selalu berusaha meluangkan waktunya untuk makan di tempat itu, dan hari ini Raha mengajak Molly untuk makan siang di tempat itu.
"Eeemm Raha ini sangat enak... Aku sangat suka..." Molly sangat menikmati makanan makanan yang di pesan Raha, dan semuanya sangat Molly sukai juga rupanya.
Raha puas ternyata Molly juga sama menyukainya. Setelah puas makan siang bersama maka Raha mengantar Molly pulang ke kontrkannya. Molly pulang dengan mood yang lebih baik sekarang, ia sudah melupakan sakit hatinya dengan adanya teman teman yang menemaninya seperti ini.
Off dulu ya.. Maaf selow menuju nonselow.. be like ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Aya Yeyet
Molly km harus semngat msh bnyak orang yg perduli padamu ..
2022-03-08
1
Bhebz
semangat update nya thor
2022-03-06
1