Setelah kepergian Laura dari tempat gym tersebut Molly bernafas lega. Anggota gym yang lain pun kembali kepada latihan mereka.
Molly menoleh ke laki laki yang tadi membelanya dan sudah membantunya mengusir Wanita tak tahu malu itu.
"Terima kasih ya..." Ucap Molly pada laki laki tersebut.
"Iya tidak apa apa.. Orang seperti itu memang pantas mendapatkannya. Kenapa harus meledek postur tubuh orang lain. Dasar aneh.." Sepertinya laki laki itu masih sangat kesal dengan Laura.
"Haha.. Iya entahlah. Apa aku terlihat aneh ya latihan gym.." Molly meneliti dirinya sendiri.
"Heh... Gym memang tempat latihan, olah raga, menurunkan berat badan juga termasuk... Jangan dengarkan mereka." Laki laki itu benar benar kesal.
"Iya.. Oh ya nama aku Molly... Boleh tahu namannya..?" Molly mengulurkan tangannya berkenalan.
"Dia lupa aku kah? Molly kamu lupa aku..." Gumam laki laki tersebut.
"Aku... Aku... Raha..." Raha menerima jabatan tangan Molly.
"Oohh Raha... Senang bertemu denganmu.. Lain kali aku traktir ya.." Molly mengedipkan matanya dan setelah itu kembali melanjutkan latihannya.
"Eemm.. Molly... Sebenarnya aku anggota baru di sini. Boleh kamu temani aku latihan... Kurang tahu aku karna baru." Raha mengikuti Molly dan tentu saja Molly dengan senang hati mengajak Raha latihan bersamanya.
Raha laki laki biasa, seadanya dan ramah. Karna Molly sangat cepat akrab maka tak butuh waktu lama untuk dirinya mengakrabikan diri dengan Raha.
Raha terus menatap Molly dengan tatapan rindu, senang rasanya ia bisa menemukan Molly, tapi sayangnya Molly tidak mengingat Raha.
"Wah senangnya hari pertama langsung mendapat kawan sepertimu Molly, apa kamu setiap hari latihan gym di sini?" Raha dan Molly sedang beristirahat dan mengipas ngipas handuk kecil mendinginkan tubuh masing masing.
"Eemm untuk belakangan ini aku jarang latihan karna aku kerja di salah satu Minimarket. Jadi aku sebulan yang lalu jarang turun latihan Gym. Tapi aku akan atur waktuku sebaik mungkin agar bisa terus latihan gym dan juga berkerja, hari ini kebetulan aku shif malam jadi siangnya lowong ya udah aki latihan gym aja." Jelas Molly pada Raha.
Raha mengangguk anggukan kepalanya mengerti. "Di mana temoat kerjamu Mungkin aja aku bisa mampir dan bisa kamu traktir." Raha mengedipkan matanya meledek janji Molly.
"Ooohh iya ya... Tempat kerjaku di jalan Merah, minimarket Dewa Dewi.." Ucap Molly lagi bersemangat.
"Oohh oke oke... Nanti kalau ada waktu aku mampir... Eeemm maaf sebelumnya boleh minta nomer telponmu.. Biar aku mudah mengabarimu gitu..." Tanya Raha dengan ragu ragu karna takut Molly tak memberikannya.
"Oke tapi aku lupa nomer ponselku.. Tapi kamu bisa masukan nomer telponmu dan coba hubungi..." saran Molly lagi.
"Oke..." Raha memasukan Nomer ponselnya, mengetik namanya dan menelpon nomernya itu sendiri.
"Nah itu nomerku dan aku simpan Nomermu oke.." Raha dan Molly bertukar Nomer ponsel.
"Molly kamu masih sama seperti dulu, masih tidak dapat mengingat nomer ponselmu sendiri. Tapi kenapa wanita itu tadi mengatakan kamu mantan istri Dika, bukankah Dika sangat mencintaimu..?" Tebak tebak Raha dalam Hatinya.
Raha menatap Molly, barulah Raha memahami sesuatu, Molly sedangm nurunkan berat badannya pasti untuk sesuatu, dan ucapan Wanita tadi sudah mengatakan semuanya.
"Bodoh kamu Dika, kenapa dulu kamu sangat mempertahakan Molly dan memperjuangkannya mati matian, dan sekarang kamu membuangnya seperti sepah yang habis manisnya. Kamu akan menyesal Dika.. Aku jamin.." Raha mendukung sekali Molly untuk menurunkan berat badannya dan memberikan pelajaran pada Dika.
"Raha, aku sudah selesai... Aku akan pulang ini juga sudah jam siang, aku harus istirahat untuk stok malam nanti berkerja." Pamit Molly membereskan tasnya.
"Aku antar ya... plisss..." Raha memohon untuk mengantar Molly, Molly menaikan alisnya dengan tingkah teman barunya.
"Tapi apa kita searah...? Kalau tidak jangan ya.. Kasihan kamu, aku bisa naik taksi..." Tolak Molly dengan halus pada Raha.
"Eeemm Molly aku mohon... Biarkan aku antar kamu... Aku mau tahu di mana rumahmu... Boleh ya.." Raha tak kenal menyerah untuk menawarkan dirinya mengantar Molly.
"Ya ampun Raha kamu itu cerewet sekali ya... Oke deh... Tapi aku bayar kamu kayak bayar taksi ya..." Molly bangkit dan Raha ikut bangkit juga dan keduannya meninggalkan tempat Gym itu.
Rupanya Raha membawa Mobil hari ini untuk berangkat ke tempat Gym. Raha mempersilahkan Molly masuk dan setelah Molly masuk Raha mengitari Mobil dan masuk kedalam mobilnya, menyalakan mesin dan berangkat mengantar Molly ke rumh kontrakannya.
Raha memilih untuk tidak mengatakan sebenarnya pada Molly, ia memilih untuk bersikap selayaknya baru berkenalan dengan Molly.
Nama asli Raha adalah Abi Nugraha, dulu Molly sering memanggil Raha dengan panggilan Abi saja, tapi Tadi Abi mengenalkan dirinya dengan nama Raha. Molly dan Abi dulunya satu kelas di SMA, Molly dulu tidak terlalu dekat dengan Abi, hanya jika satu kelompok atau satu jabwal piket barulah keduanya bertemu dan mengobrol. Selebih dari itu Molly tidak dekat dengan Abi.
Dulu Abi sangat menyukai Molly, tapi Abi sosok laki laki yang tao berani menyatakan isi hatinya dan memilih untuk memendamnya sendiri. Sampai akhirnya Molly dan Dika berpacaran, hancurlah harapan Abi untuk menyatakan Cintanya pada Molly dan memendam dalam rasanya pada Molly. Dulu Molly bagaikan priamdona di SMAnya Molly dulu sangatlah cantik, tubunya tak segemuk ini dan terkenal dengan ketelitiannya dalam melakukan segala hal.
Abi mendapat kabar kalau Molly menikah dengan Dika, maka semakin sakit juga perasaan yang di pendam Abi. Biarlah ia pendam selamanya.
tapi setelah setelah mengetahui status Molly sekarang, Abi tak ingin melepaskan kesempatannya lagi seperti dulu, Abi akan melakukan pendekatan secara perlahan dengan Molly dan setelah sampai waktunya barulah Abi akan mengakui semuanya.
"Stop di sini Ra... Nanti aku masuk ke dalm sendiri." Pinta Molly setelah sampai di depan gang kontrakannya.
"Tapi sepertinya mobil bisa masuk lagi ke dalamnya." Raha celingak celinguk melihat jalan gang tersebut.
"Gak Raha.... Di antar sampai sini aja sudah cukup.." Molly melepaskan sabuk pengamannya dan meraih tasnya.
"Tapi..." Belum sempat Raha meneruskan ucapannya Molly sudah turun dan melambaikan tangannya dan berlalu masuk gang tersebut.
Raha mengeleng gelengkan kepalanya.
"Molly Molly... Masih seperti dulu ya..." Raha memutar mobilnya dan berlalu daru depan gang itu.
Molly berjalan dengan semangat menuju rumah kontraknya. Tanpa Molly sadari, ada yang mengikuti Molli dari belakangnya.
"Jadi di sini gajah ini bersembunyi... Aku kira di balik batu.. hihihi..." Tawanya dan setelah itu terus mengikuti Molly hingga Molly masuk ke salah satu rumah dan setelah yakin orang itu pergi dari tempat itu.
"Aku menemukannya bu... Ini pasti menyenangkan..." Ucap orang itu mengabari seseorang dari ponselnya.
Off dulu kawan....semangat terus... Like ya... Favoritkan juga... terima kasih atas perhatiannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Aya Yeyet
Wah penggemar Molly rupanya Raha
2022-03-08
0
SkySal Alfaarr
Siapa kah Raha?
2022-03-01
0
SkySal Alfaarr
Pertama nih, Thor. Mampir juga di A DREAMER ya
2022-03-01
0